Dari Kurikulum Merdeka Belajar Hingga Pelopor Gerakan Anti Bully, Inilah Harapan Bupati Laura di HUT ke 43 SMPN 1 Nunukan

NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menghadiri kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun SMPN 1 Nunukan Ke 43. Selain Bupati, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kab. Nunukan Ahmad, Anggota DPRD Kab. Nunukan Hj. Nikma, Kepala Sekolah SMPN I Nunukan, Kepala-Kepala sekolah SMP dan SMA yang ada di Nunukan, para Guru Pendidik SMPN 1 Nunukan, serta para Alumni Angkatan 1 sampai angkatan 43, Senin (28/11)

Usia SMPN 1 Nunukan sudah tak muda lagi, dengan usia ke 43 SMPN 1 Nunukan telah mencetak alumni -alumni yang sukses. Salah satu contohnya adalah Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid yang merupakan Alumni dari SMPN 1 Nunukan Tahun 2000. Selain Bupati, masih banyak alumni-alumni lain yang saat ini yang telah berhasil dan sukses berkat bimbingan dan pendidikan dari para guru-guru SMPN 1 Nunukan.

Peringatan Hari Ulang Tahun Ke 43 SMPN 1 Nunukan kali ini dirangkaikan dengan kegiatan Roots Day dan Gelar Karya, serta Penutupan Kegiatan Pelatihan Agen Perundungan. Pada Peringatan HUT kali ini SMPN 1 Nunukan mengangkat Tema, “Bergerak Bersama  Hentikan Perundungan Untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Bupati Laura juga berkesempatan menyampaikan sambutannya, Atas Nama Pemerintah Daerah dan Alumni, Laura menyampaikan Ucapan Selamat Ulang Tahun kepada SMPN 1 Nunukan.

“Semoga terus menjadi sekolah unggulan dalam mencetak siswa siswi yang cerdas, kreatif, inovatif, religius, dan menjadi harapan bangsa dan negara”, ungkap Laura.

Laura juga mengatakan bahwa SMPN 1 Nunukan telah banyak menorehkan prestasi, baik di level Kabupaten, Provinsi, maupun Nasional. Prestasi yang diraih merupakan buah dari kerjasama dan kerja keras dari semua pihak, mulai dari Kepala Sekolah, para guru, tenaga pendidik, para orang tua dan wali murid, serta yang terpenting adalah siswa dan siswi yang tidak pernah lelah untuk belajar.

Dalam dunia pendidikan saat ini juga menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Terutama perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan penerimaan sistem zonasi untuk siswa baru, penggunaan perangkat hand phone untuk belajar, dan implementasi kurikulum merdeka belajar juga menjadi tantangan baru yang harus di sikapi dengan bijak.

“Persoalan lain yang saat ini banyak dihadapi oleh sekolah-sekolah adalah masalah penrundungan atau bully. Masalah bully tidak bisa kita anggap enteng, karena ini merupakan fenomena gunung es, sedikit yang bisa terungkap, padahal peristiwa yang tidak terungkap sebetulnya sangat banyak. Kita semua sepakat, tindakan bully tidak bisa dibenarkan. Apapun bentuknya bully sangat berbahaya, dan berpotensi menghancurkan masa depan para korbannya”, tegas Laura.

Untuk itu Bupati Laura berharap SMPN 1 Nunukan bisa menjadi pelopor bagi gerakan anti Bully di sekolah. Selalu tanamkan kepada siswa-siswi untuk saling menghargai teman-temannya. Jangan karena hanya mengikuti trend dan ingin viral, akhirnya teman-teman yang menjadi korban.

Bupati Laura juga menyerahkan hadiah kepada siswa-siswi yang menjuarai lomba gelar karya dan juga menyerahkan apresiasi kepada 10 guru dan tenaga pendidik SMPN 1 Nunukan yang dipilih langsung oleh siswa siswi dari SMPN 1 Nunukan.

Setelah acara peringatn HUT Ke 43 SMPN 1 Nunukan selesai, Bupati Laura berkesempatan meninjau stand-stand bazar siswa-siswi dari SMPN 1 Nunukan. Bupati Laura juga membeli beberapa hasil karya Lukisan dari siswa-siswi SMPN 1 Nunukan.

Kemudian Bupati Laura juga meninjau kegiatan Kemenkeu Mengajar melalui instansi Vertikal Bea Cukai, Pajak dan KPPN, yang diadakan di aula SMPN 1 Nunukan.

Kepala Sekolah SMPN 1 Nunukan Rustiningsih mengatakan bahwa SMPN 1 Nunukan merupakan salah satu sekolah Penggerak angkatan pertama sejak tahun 2021 dan saat ini SMPN 1 Nunukan di dampingi oleh Kemendikbud Ristek RI, Fasilitator program sekolah penggerak Sudirman dari Universitas Borneo.

“Dalam peringatan HUT Ke 43 SMPN 1 Nunukan ini, kita mengambil tema “Bergerak Bersama Hentikan Perundungan Untuk Mewujudkan Profil Pelajr Pancasila,” ini merupakan program dari sekolah penggerak. Dapat kita ketahui bersama bahwa jumlah total alumni dari SMPN 1 Nunukan hingga saat ini berjumlah 17.502 alumni”, ungkapnya.

Rustiningsih juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kab. Nunukan melalui Dinas Pendidikan, yang telah mendukung SMPN 1 Nunukan dengan penambahan dana BOS Daerah khusus untuk sekolah penggerak.

“Saya berharap di usia ke 43 ini, kami bisa terus bergerak untuk melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan mutu pendidikan khusunya di Kab. Nunukan. Sehingga bisa mendukung program pemerintah untuk mensukseskan program sekolah penggerak”, jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kab. Nunukan Ahmad pada kesempatan ini juga menyampaikan bahwa SMPN 1 Nunukan sangat tepat di katakan sebagai sekolah “Sang Juara”, karena selama 43 tahun telah mencetak alumni-alumni yang sukses. Bahkan sebagian besar yg duduk di kursi legislatif hasil dari pilihan masyarakat Kab. Nunukan adalah alumni dari SMPN 1 Nunukan.

“Semoga SMPN 1 Nunukan jadi sang juara, bukan hanya saat ini tapi sampai seterusnya, bahwa SMPN 1 Nunukan menjadi pilot project dari sekolah-sekolah yang lain yang ada di Kab. Nunukan.” ujarnya.

(PROKOMPIM)