Bupati Irwan Sabri Launching Program Rehab Rumah Tidak Layak Huni

NUNUKAN – Bupati Nunukan H. Irwan Sabri hadir dalam kegiatan Launching Perbaikan/Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kab. Nunukan Tahun Anggaran 2025.

Kegiatan bertempat di Jl. Pembangunan, RT. 10, Kel. Nunukan Barat, Kec. Nunukan, yang sekaligus dirangkaikan dengan Penandatanganan MoU Kerjasama antara Pemkab Nunukan dengan Bank Kaltimtara.

Turut hadir Plt. Sekda Nunukan, Dandim 0911/Nnk, Danlanal Nunukan, Kajari Nunukan, Kasi Humas Polres Nunukan, Pjs Ka Kanwil Bank Kaltimtara, Kacab Bank Kaltimtara Nunukan, Camat Nunukan serta OPD terkait.

Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah sebuah inisiatif pemerintah atau lembaga terkait yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang tinggal di rumah yang kondisinya tidak memenuhi standar kesehatan dan keselamatan. Program ini umumnya difokuskan pada perbaikan rumah-rumah yang mengalami kerusakan atau ketidaklayakan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan penghuninya.

Program ini merupakan bagian dari visi Bupati Nunukan serta wujud nyata dari janji kampanye pasangan H. Irwan Sabri – Hermanus dalam Pilkada 2024. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Nunukan akan bekerja sama dengan Bank Kaltimtara, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada acara ini.

Selanjutnya pada sambutannya, Bupati Irwan Sabri mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kabupaten Nunukan dan seluruh stakeholder yang telah memberikan kontribusi bagi penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

“Ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Daerah dalam menangani masalah kemiskinan dan penanganan Rumah Tidak Layak Huni di wilayah Kabupaten Nunukan. Dengan kerja sama dan semangat gotong-royong, rumah tidak layak huni di daerah yang kita cintai ini dapat diatasi”, ungkap Irwan.

Lanjut dikatakan secara sederhana dapat dimaknai sebuah rumah dan pemukiman yang layak adalah tempat tinggal keluarga dan warga dengan dukungan fasilitas lingkungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, mulai dari air bersih, penerangan, sanitasi, saluran pembuangan limbah, serta aman bagi aktivitas penghuninya.

Dalam prosesnya tersebut, saat ini tahapan yang telah dilakukan adalah verifikasi calon penerima bantuan dan sosialisasi bagi penerima bantuan di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan. Selanjutnya, dana akan disalurkan ke rekening penerima melalui Bank Kaltimtara.

(PROKOMPIM)

 

 

Buka Mubes Ke -XIV IPMKN – KT, Wabup Hermanus Minta Mahasiswa Sering Berdiskusi

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan Hermanus S Sos membuka Musyawarah Besar (Mubes) Ke – XIV Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Nunukan – Kota Tarakan di Gedung Moderasi Kota Tarakan, Jumat (25/4).

Mubes diikuti oleh puluhan pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Nunukan yang sedang menempuh pendidikan di beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Kota Tarakan.

Mubes Ke – XIV kali ini mengambil tema : Menciptakan Regenerasi Kepemimpinan IPMKN-KT Dengan Karakter Berkualitas serta Berintegritas Tinggi dan Bertanggung Jawab.

Ketua IPMKN – KT Sukardi dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya karena Mubes IPMKN – KT dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Nunukan.

“ini satu kehormatan dan kebanggaan yang besar bagi kami, karena bapak wakil bupati bisa meluangkan waktu untuk membuka Mubes kali ini ” kata Sukardi.

Kebanggaan yang sama juga disampaikan Ketua Penasehat IPMKN – KT Sukardi Hamzah. “Selama berdirinya IPMKN KT sampai hari ini, baru kali ini Mubes dibuka oleh Wakil Bupati Nunukan. Ini betul betul membanggakan kita semua,” kata Sukardi Hamzah.

Hamzah menyampaikan bahwa IPMKN -KT adalah wadah untuk saling membantu sesama mahasiswa yang ada di Kota Tarakan. “Jika ada teman yang kesulitan, misalnya belum dapat kost, mau print tugas, makanya jangan dibiarkan, bantu mereka, sehingga organisasi ini benar benar memberi manfaat bagi seluruh anggotanya,” ujarnya.

Sementara itu, Wabup Hermanus sebelum membuka Mubes meminta agar para mahasiswa bisa berkontribusi terhadap pembangunan daerah. “Dinamika pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah akan terasa kurang hidup jika tanpa ada sumbangan pemikiran dan teknologi dari para intelektual, termasuk para mahasiswa. Untuk itu, kalian harus sering bertemu, berdiskusi sehingga muncul ide dan gagasan baru,” kata Hermanus.

Sebagai generasi Gen -Z, menurut Hermanus, tantangan yang akan dihadapi akan makin berat. “Sekarang ini apa – apa HP (handphone), masih TK sudah pakai HP, jangan jangan ketika besar mereka tidak bisa pegang parang, tidak bisa cuci piring, tantangan seperti ini yang akan kalian hadapi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Hermanus juga sempat melakukan pemotongan tumpeng memperingati hari lahir IPMKN – KT.

(PROKOMPIM)

Lika – Liku Perjuangan Para Peserta UTBK

NUNUKAN – Ada yang menginap di hotel, ada yang menginap di kantor perwakilan Nunukan di Tarakan, dan ada pula yang menumpang di rumah keluarga atau teman. Ada yang naik speed boat, ada yang naik kapal laut, dan ada pula yang naik kapal ferry untuk sampai di Tarakan. Ada yang didampingi orang tua, ada yang didampingi kakak atau teman karib, namun lebih banyak yang berangkat sendiri.

Itulah sekelumit perjuangan puluhan alumnus SMA, SMK dan MA di kabupaten Nunukan untuk mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025 di Univeritas Borneo Tarakan.

Berbagai cara boleh dilakukan, tapi tujuan mereka sama, yakni lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Magnet PTN sampai saat ini masih sangat kuat karena disamping lebih berkualitas, biaya kuliah juga lebih ringan jika dibandingkan dengan PTS.

UTBK tahun 2025 direncanakan akan berlangsung mulai dari tanggal 23 April hingga 5 mei mendatang.

Salah satu calon peserta UTBK dari Kabupaten Tana Tidung bernama Abdul Mujahid mengaku sudah hampir satu minggu ini berada di Tarakan untuk mengikuti UTBK. Selama di Tarakan, ia mengaku tinggal di rumah salah satu kerabatnya.

Mujahid yang merupakan alumnus SMA Al-Khaerat KTT ini mengaku mengambil jurusan Ekonomi Syariah dan jurusan Kehutanan di Universitas Mulawarman.

“Saya sebetulnya ingin mengambil jurusan hukum syariah, tapi karena Unmul tidak ada, makanya saya ganti mengambil jurusan ekonomi syariah,” kata Mujahid yang punya cita – cita jadi penghulu ini.

Lain Mujahid lain pula Ikmal. Ia memilih menginap di hotel selama di Tarakan karena tidak punya keluarga dekat yang tinggal di Tarakan. Ikmal yang berasal dari SMA Nunukan ini memilih jurusan Teknik Informatika di UBT pada UTBK kali ini.

Pada UTBK kali ini, ternyata ada juga peserta yang berasal dari Tawau, Malaysia, dia adalah Asyadiatul Akma. Ia mengaku tinggal bersama kedua orang tuanya di wilayah Balung, Tawau, Malaysia.

Asyadiatul Akma yang menempuh pendidikan di SMA 5 Malang ini mengaku bahwa dirinya sebetulnya mendapatkan beasiswa di Universitas Negeri Malang. Namun Ia memilih tidak mengambil beasiswa tersebut karena jauh dari kedua orang tuanya. Akhirnya, gadis mungil ini memilih ikut UTBK dengan mengambil jurusan Aquakultur dan Agroteknologi di UBT.

“Insya Allah optimis, karena saingannya juga tidak terlalu besar,” kata Asyadiatul.

UTBK adalah pintu masuk menjadi mahasiswa, gerbang bagi para pelajar untuk masuk ke dunia kampus, dunia intelektual. UTBK selalu meninggalkan kenangan bagi para pesertanya, ada cerita senang, dan ada pula cerita tentang kesedihan. Semua itu akan jadi memori yang tersimpan sampai tua.

Dalam Konferensi Pers nya saat agenda Peninjauan UTBK di Universitas Borneo Tarakan, Kemendikti Sains dan Teknologi merilis data Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025 terdiri dari 3 jalur, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri.

Untuk SNBT, secara nasional daya tampung di tahun 2025 ini pada jenjang Diploma 3 (D3) sebanyak 21.819, Diploma 4 (D4) sebanyak 27.911 dan jenjang Sarjana (S1) sejumlah 209.834.

(PROKOMPIM)

Hermanus Berharap Ada Kuota Khusus Bagi Putra – Putri Kaltara Diterima di Fakultas Kedokteran UBT 

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan Hermanus berharap dibukanya Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan (UBT) pada tahun 2024 lalu bisa dimanfaatkan oleh para alumnus SMA, SMK, dan MA di Kabupaten Nunukan yang bercita – cita ingin jadi dokter. 

Harapan itu disampaikan Hermanus saat mengikuti kegiatan Pembukaan Gedung Baru Fakultas Kedokteran UBT oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (DiktiSaintek) Republik Indonesia Prof. Fauzan, Rabu (23/4).

“Saat ini di Universitas Boreno sudah dibuka fakultas kedokteran, peluang ini harus disambut baik oleh anak anak kita yang memang punya cita – cita jadi dokter, sehingga dalam beberapa tahun mendatang mereka bisa kembali mengabdi di Nunukan dan menutup kekurangan dokter yang sampai saat ini masih menjadi persoalan kita di Kabupaten Nunukan,” kata Hermanus.

Hermanus mengakui, antusias dan minat para alumnus SMA, SMK, maupun MA dari Kabupaten Nunukan yang ingin jadi dokter masih sangat besar. Namun untuk bisa lolos di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tingkat persaingannya juga sangat tinggi.

Untuk itu, Ia berharap agar pihak Kementerian Diktisainstek maupun UBT bisa memberikan kuota khusus kepada putra – putri terbaik di wilayah Kaltara agar bisa diterima di fakultas Kedokteran.

“Meskipun seleksi masuk perguruan tinggi negeri ini sifatnya terbuka, namun kita – kita yang ada di Kaltara ini tentu berharap ada perlakuan khusus, atau kuota khusus, sehingga memberi peluang yang lebih besar kepada anak – anak kita,” kata Hermanus.

Fakultas Kedokteran merupakan fakultas baru yang mulai dibuka pada tahun 2024. Saat ini jumlah mahasiswanya sudah mencapai 38 orang, dan pada tahun 2025 ini akan menerima mahasiswa baru sebanyak 50 calon mahasiswa baru.

Pembukaan gedung baru Fakultas Kedokteran ini diharapkan bisa makin menunjang kegiatan perkuliahan bagi para mahasiswa. Gedung megah berlantai 3 ini diharapkan bisa menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya dokter – dokter handal di wilayah Kaltara.

(PROKOMPIM)

Wabup Hermanus Ikut Dampingi Wamen Diktisaintek Tinjau UTBK di UBT Hermanus : Mudah – Mudahan Tahun ini Yang Lolos Bisa Lebih Banyak

NUNUKAN – Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Republik Indonesia Prof Fauzan melakukan kunjungan kerja ke Universitas Borneo Tarakan untuk meninjau pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2025 di Universitas Borneo Tarakan (UBT), Rabu (23/4).

Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, jajaran Forkopimda Provinsi Kaltara, Walikota Tarakan Khairul, Wakil Bupati Nunukan Hermanus, serta beberapa pimpinan Instansi Vertikal menjemput kedatangan rombongan Wamen Dikti di Bandara Juwata Tarakan, dan ikut mendampingi selama kegiatan peninjauan tersebut.

Di UBT Tarakan, Wamen Dikti yang juga didampingi oleh Ketua Pelaksana SNPMB Tahun 2025 Tjitjik Sri Tjahjandarie melihat secara langsung pelaksanaan UTBK.

Mereka sempat memberikan semangat dan motivasi kepada para calon peserta UTBK, melihat – lihat ruang komputer yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan UTBK, serta memberikan pengarahan singkat kepada para pengawas UTBK.

Kepada para pengawas, Tjitjik berpesan agar pengawasan kepada para calon peserta UTBK dilakukan secara cermat dan sungguh sungguh.

Menurut Tjitjik, meskipun UTBK dilaksanakan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) namun peluang terjadinya kecurangan masih ada karena kemajuan teknologi.

“Saat ini sudah ada kamera yang ditanam di bawah kulit yang memungkinkan peserta tes merekam soal dan mengirimkan kepada orang lain agar bisa dibantu dalam menjawab soalnya. Alat ini sangat sulit dideteksi, jadi saya minta kita harus benar – benar teliti dalam melakukan pengawasan,” kata Tjitjik.

Pada SNPMB Tahun 2025 ini, jumlah peserta UTBK yang melaksanakan ujian di UBT sebanyak kurang lebih 3500 peserta. Mereka sebagian besar berasal dari berbagai kabupaten/kota yang ada di wilayah Provinsi Kaltara, seperti Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, Bulungan, Malinau, dan Tarakan. Ada juga beberapa peserta UTBK yang berasal provinsi lain, seperti dari Kaltim, Sulawesi Selatan, bahkan dari Pulau Jawa.

Wakil Bupati Nunukan Hermanus yang ikut menyertai kunjungan tersebut berharap agar pada SNPMB Tahun 2025 ini, jumlah peserta yang dinyatakan lolos bisa meningkat dari tahun – tahun sebelumnya.

”Kita berdoa, semoga yang lolos tahun ini bisa lebih banyak dari tahun – tahun sebelumnya,” kata Hermanus.

(PROKOMPIM)