Polres Bone Siap Tindak Tegas Aksi Premanisme Berkedok Organisasi Masyarakat,ini kata kapolres


BONE – Berandankrinews.com
Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, SIK.,MH menegaskan akan menindak tegas aksi premanisme berkedok ormas (organisasi masyarakat) yang dapat menghambat iklim investasi.

AKBP Erwin Syah,SIK.,MH menyampaikan bahwa, Polres Bone dan jajaran tidak akan mentoleransi segala bentuk premanisme yang dapat mengancam pelaku usaha dan investasi serta mengganggu stabilitas ekonomi daerah.

“Sesuai dengan instruksi Kapolri, kami Polres Bone akan menindak tegas aksi premanisme berkedok ormas. Tidak boleh ada oknum yang menggunakan nama ormas untuk melakukan pemerasan, pungutan liar, atau aksi yang merugikan pelaku usaha serta menggangu stabilitas ekonomi,” ujarnya. Senin (17/3/2025).

Lanjut Kapolres Bone, sebelum di lakukan penindakan, Polres Bone melakukan langkah preventif dan preemtif dengan melakukan himbauan dan sosialisasi baik secara langsung maupun melalui media sosial, serta koordinasi dengan berbagai pihak.

“Meski sampai saat ini tidak ditemukan aksi premanisme di Kabupaten Bone, Namun jika ada maka secara tegas, Polres Bone menolak dan siap memberantas aksi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat”, Jelasnya.

Kapolres mengimbau seluruh pengusaha dan masyarakat tidak ragu melaporkan segala bentuk pemerasan, intimidasi, atau gangguan yang dilakukan oleh oknum ormas tertentu dengan melaporkan ke Polres Bone atau melalui layanan Call Center 110.

“Masyarakat dan pengusaha dapat melaporkan langsung ke Polres Bone dan juga dapat melalui hotline layanan Kepolisian 110 untuk melaporkan segala bentuk gangguan keamanan dan tindak premanisme”, Terangnya.

Gubernur Zainal Bersama Wagub Ingkong Ala Laksanakan Safari Ramadan di Malinau

MALINAU – Setelah mengunjungi kota Tarakan, Bunyu, Sebatik dan Nunukan, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, SH., M.Hum., kembali melanjutkan Safari Ramadhan digelar di Masjid At – Taqwa Kabupaten Malinau pada Minggu (16/3) sore.

Dalam safari ramadan ini, Gubernur hadir didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Ingkong Ala, SE., M.Si., dan Bupati Malinau Wempi M Mawa, Wakil Bupati Malinau Zakaria, turut serta rombongan para kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) Pemkab Malinau dan Provinsi juga unsur Forkopimda lingkup Pemprov Kaltara.

“Terima kasih kepada bapak ibu yang hadir pada hari ini untuk meramaikan acara safari ramadan yang bertempat di masjid At Taqwa Malinau seberang ini” ucap Gubernur Zainal mengawali sambutannya.

Gubernur Zainal menuturkan bahwa kunjungan safari ramadan ini selain bertujuan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat, juga menyalurkan bantuan, serta untuk memastikan program pembangunan berjalan dengan baik di daerah.

“Pada hari ke 16 dan memasuki malam ke 17 Ramadan kali ini, saya mengajak para hadirin dan hadirat yang hadir pada hari ini bisa bersama-sama mengucap syukur kepada Allah SWT, karena telah di beri kesehatan dalam menjalani ibadah puasa kali ini,” ujarnya.

Dalam safari ini Gubernur dan Wagub menyerahkan secara simbolis berbagai bantuan secara langsung kepada beberapa penerima manfaat. Diharapkan bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun kelompok masyarakat setempat.

Setelah penyerahan bantuan tersebut, kegiatan dirangkaikan dengan acara berbuka puasa bersama seluruh tamu undang, lalu dilanjutkan sholat Tarawih berjamaah di Masjid At – Taqwa.

(dkisp)

Wagub Ingkong Ala: Jadikan Bedug Sahur Tradisi Penyemangat Ramadan

TARAKAN – Gema lantunan musik sahur menarik antusiasme masyarakat Kota Tarakan yang tampak memadati bahu jalan utama, untuk menyaksikan Parade Bedug Sahur 2025 di Food Court Gita Jalatama, pada Sabtu (15/3).

Pada kemeriahan tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara, Ingkong Ala, S.E., M.Si didampingi Wakil Walikota Tarakan Ibnu Saud Is, S.Pd., melepas sebanyak 50 peserta memulai parade di kota Tarakan.

Dalam sambutannya, Wagub Ingkong Ala mengapresiasi pelaksanaan acara yang diinisiasi Gerakan di Bawah Satu Bendera. Menurutnya, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan semangat umat muslim menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan 1446 H.

“Tidak terasa setengah perjalanan ibadah puasa ini telah kita jalankan sebagai rasa bentuk syukur kita. Dan mari kita selalu berdoa agar dapat berjumpa di bulan ramadan yang akan datang,” kata Wagub Ingkong Ala.

Pada momen ini, Wagub menerangkan bahwa bedug sahur adalah tradisi budaya selama bulan suci ramadan. Dengan tradisi bedug sahur ini menjadi penyemangat umat muslim dalam menjalani ibadah puasa, salah satunya mengingatkan waktu sahur dan sholat.

Selanjutnya, dia juga berpesan kepada masyarakat Kota Tarakan secara khusus untuk dapat bersinergi bersama pemerintah daerah guna menciptakan harmonisasi.

“Mari kita manfaatkan momen ini sebagai sarana menjalin tali silaturahmi, mempererat persaudaraan, kerukunan dan kekompakan. Khususnya para generasi muda, saya lihat antusias mengikuti parade ini,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini hadir anggota DPRD Kaltara Korni Serliany, S.T., Asintel Danlantamal XIII Sunandar Wahyudi, M.Tr. Hanla., M.M., beserta Vice President PT. Pegadaian Wilayah Kaltara, Budi Rahmanto.

(dkisp)

Pemkab Nunukan Gelar Peringatan Malam Nuzulul Qur’an

NUNUKAN- Malam ke-17 Ramadhan, Pemerintah Kabupaten Nunukan menggelar Peringatan Malam Nuzulul Qur’an 1446 H/ 2025 M di Masjid Hidayaturrahman Islamic Center Nunukan, Minggu (16/03).

Peringatan malam turunnya Al-Qur’an ini dihadiri oleh Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri.SE, Ketua TP PKK Kabupaten Nunukan Andi Anisa Muthia, Anggota DPRD kabupaten Nunukan Andre Pratama, unsur Forkopimda, dan pimpinan OPD yang berbaur dengan masyarakat.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan KH. Mohammad Toha yang merupakan pengasuh pondok pesantren Nurul Huda Pasrepan Pasuruan.

Dalam sambutannya Bupati Nunukan mengucapkan selamat memperingati Nuzul Qur’an, untuk memperingati malam turunnya pedoman dan tuntunan umat manusia, yaitu Al-Quran.

Dalam Al-Quran telah disebutkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah adalah semata mata untuk beribadah kepada-Nya.

“Utamanya di bulan suci ramadhan ini, kita selalu diingatkan untuk semakin khusyuk menjalankan ibadah sholat, semakin bersemangat bertadarus Al-Qur’an, semakin lama i’tikaf di masjid, dan semakin mempertebal kesalehan sosial kita”, ungkapnya.

Lanjut dikatakan Al-Quran diturunkan kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW agar menjadi rahmat bagi semua umat manusia, agar menjadi sumber segala ilmu pengetahuan, agar membimbing kita semuanya menjadi manusia yang lebih baik. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pelita kehidupan bagi umat islam, yang mengarahkan kita kepada jalan yang benar.

“Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita tidak hanya sekedar membaca, namun juga memahami, menanamkan dalam hati, dan menerapkannya dalam kehidupan”, tambahnya.

Pada Kesempatan ini Bupati Irwan Sabri berharap, kemegahan masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan dakwah islam yang bernafaskan kedamaian, kerukunan, dan persaudaraan tanpa membeda-bedakan.

H. Irwan mengajak untuk menjadikan kegiatan di masjid ini sebagai kegiatan yang membangkitkan jiwa-jiwa cinta islam pada setiap muslim secara luas.

Di akhir sambutannya Bupati Nunukan Berpesan kepada semua yang hadir di sini untuk menghidupkan Masjid ini dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. selain tentu saja melaksanakan kegiatan keagamaan.

“Ada baiknya kegiatan bernafaskan kepedulian sosial pun digelar di sekitar masjid. jadikan masjid sebagai lokasi yang menenteramkan hati siapapun yang singgah”, ujarnya.

Pada kesempatan itu Bupati Nunukan dan Ketua TP PKK kabupaten Nunukan secara simbolis menyerahkan bantuan dana hibah sebesar Rp. 230.000.000 dan Alquran kepada perwakilan Mushollah, Masjid dan pondok pesantren.

Untuk diketahui berikut penerima bantuan hibah yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Nunukan

1 .Mushollah SMA Negeri 2 Nunukan Selatan .Rp.20.000.000
2. Masjid Miftahul Khair Rp.20.000.000
3. Masjid Nur Hikmah Rp. 45.000.000
4.Masjid Ridwansyah Rp.20.000.000
5. Pondok Pesantren Safinatul Huda Rp. 125.000.000

(PROKOMPIM)

Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke Kritik Hendry Ch Bangun: ‘Ajaran Leluhur Dewan Pecundang Pers dan PWI Peternak Koruptor

Jakarta – Berandankrinews.com
Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, menyampaikan kritik pedas terhadap mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Hendry Ch Bangun, dan induk semangnya, Dewan Pers. Dalam keterangan resminya di Sekretariat PPWI Nasional Jakarta, Minggu (16-03-2025), alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini menuding tabiat dan budaya korupsi Hendry dan kroninya sebagai bagian dari ‘ajaran leluhur dewan pecundang pers dan PWI peternak koruptor’.

Wilson Lalengke menyoroti fakta bahwa hingga saat ini, Hendry Ch Bangun masih bebas berkeliaran tanpa rasa malu, meski telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum PWI akibat keterlibatannya dalam kasus korupsi dana hibah BUMN yang mencapai miliaran rupiah. “Hendry masih aktif membawa nama PWI,

padahal dia sudah tidak memiliki legitimasi untuk itu. Ini adalah aib besar bagi organisasi pers dan memalukan para jurnalis serta wartawan di seluruh Indonesia,” tegasnya sambil mempertanyakan penyelesaian kasus hukumnya yang mandek di Polri, KPK, dan Kejagung.

Kasus korupsi yang menjerat Hendry Ch Bangun telah mencoreng nama baik organisasi pers nasional. Wilson Lalengke menegaskan bahwa sudah saatnya aparat penegak hukum bertindak tegas. “Saatnya tangkap, adili, dan penjarakan Hendry Ch Bangun beserta kroni-kroninya. Kita tidak boleh membiarkan praktek korupsi merusak integritas dunia pers, yang akhirnya tutup mata atas budaya korupsi yang meraja-lela di kalangan aparat dan pejabat serta BUMN,” serunya lantang.

Tokoh pers nasional yang dikenal sangat anti korupsi itu juga mengajak seluruh insan pers di Indonesia untuk bersatu melawan praktek korupsi dan menjaga martabat profesi kewartawanan. “Kita harus membersihkan dunia pers dari oknum-oknum yang hanya mencari keuntungan pribadi dan merusak nama baik organisasi-organisasi pers lainnya,” pungkas Wilson Lalengke.

Dukungan terhadap seruan Wilson Lalengke mulai bermunculan dari berbagai kalangan, termasuk dari wartawan-wartawan muda yang menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam organisasi pers. Kasus ini diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola organisasi pers di Indonesia. (TIM/Red)