Kanain Kornelius Minta Pemerintah Anggarkan Perbaikan Jalan Antar Desa di Tulin Onsoi

Nunukan – Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat.

Presiden Jokowi sendiri berulang kali menegaskan bahwa keberadaan akses transportasi merupakan hal yang teramat penting sehingga menjadi salah satu program prioritas dalam kebijakan pemerintahanya.

Namun sarana transportasi berupa jalan darat belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman. Seperti yang dialami warga di Kecamatan Tulin Onsoi , Nunukan, Kalimantan Utara.

Satu – satunya akses jalan darat yang menjadi sarana aktivitas masyarakat di tempat tersebut masih sangat memprihatinkan. Terlebih apabila musim penghujan tiba, jalan tersebut sangat sulit untuk dilewati.

Terkait hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Kanain Kornelius mengaku sangat prihatin. Pasalnya, acap kali masyarakat harus memutar melewati jalan lain yang dengan hal tersebut waktu dan jarak yang harus ditempuh akan bertambah.

” Sudah pasti saya memprihatinkan kondisi jalanan ini. Karena ini adalah satu -satunya akses transportasi yang dipakai warga dalam beraktivitas,” tuturnya, Jumat (14/5/2022).

Masyarakat yang menjadi imbas dari tudak memadainya akses jalan yamg menajadi pengjubung antar desa rersebiut diamtaranya anak -anak usla belajar. Yang mana pusat belajar mengajar hanya ada di Ibu Kota Kecamatan.

“Anak -anak dari berbagai desa di Tulin Onsoi ini kalau akan sekolah, gedungnya hanya ada di Ibu Kota Kecamatan. Bisa kita bayangkan, kalau akses ttansportasinya rusak seperti ini, tentu akan menjado kendala bagi mereka unruk menuntut ilmu,” papar Kanain

Selain itu, ungkap Kanain, Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas pelayanan publik lainnya juga hanya ada di Ibu Kota Kecamatan. Sehingga apabila ada warga di desa -desa yang sakit, tentu juga akan terkendala bahkan terhalang perjalannya.

Untuk itu Kanain menegaskan, melalui kapasitasnya sebagai anggota DPRD, ia akan memperjuangkan agar jalan tersebut dapat segera dianggarkan perbaikanya

“Setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan dan fasilitas pembangunan. Untuk itu melalui kapasitas sebagai anggota DPRD, saya pastikan akan mengawal dan memperjuangkan agar jalan tersebut dapat dianggarkan perbaikanya oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan,” pungkasnya

Pewarta: Agil Dewangga

Editor : Eddy Sanrry

Dandim 0911/Nunukan Pimpin Langsung Jalannya Seleksi 38 Peserta Komponen Cadangan

NUNUKAN – Sebanyak 38 orang pendaftar yang lamarannya dapat panggilan secara online dari Kementerian Pertahanan maupun pendaftaran secara offline di Makodim 0911/Nunukan, mengikuti serangkaian seleksi komponen cadangan (Komcad), Selasa (10/5/2022).

Penerimaan dan tahapan seleksi Rekrutmen Komponen Cadangan (Komcad) diawali dengan pemeriksaan administrasi para calon.

Adapun tahapan seleksi tersebut digelar di Aula Makodim 0911/Nunukan Jalan Aji Muda RT. 03 Desa Binusan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Dandim 0911/Nunukan Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung, M. Han, didampingi para Perwira Staf yang telah ditunjuk sebagai tim penguji. Seleksi meliputi pengecekan administrasi, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan kesehatan dan wawancara.

Dandim 0911/Nunukan Letkol Inf Albert Frantesca Hutagalung, M. Han menyampaikan apresiasinya kepada para calon atas partisipasi peserta yang terpanggil untuk bergabung dalam seleksi penerimaan Komponen Cadangan Tahun 2022.

Komandan Kodim menyebutkan, dari 38 orang yang mengikuti seleksi tersebut, tidak semua terpilih untuk mengikuti tes lanjutan pusat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sedangkan untuk wilayah Kodim 0911/Nunukan hanya membeangkatkan 10 orang terpilih.

“Pelaksanaan seleksi ini sesuai ketentuan yang sudah digariskan oleh komando atas,” katanya. 

Mereka yang terpilih akan mewakili Kodim 0911/Nunukan dalam seleksi lanjutan tingkat pusat. Bagi yang tidak terpilih, datanya sudah masuk di Kemenhan, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan tinggal update data peserta seleksi.

(Pendim 0911/Nunukan/Yutdalin)

Sambut Idul Fitri, Deddy Sitorus Bagikan Bingkisan Lebaran Kepada 5.000 Warga Nunukan

Nunukan – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevry Hanteru Sitorus memberikan bingksan berupa paket bahan pokok pangam kepada masyarakat Nunukan. Sedikiitnya, 5.000 paket bingkisan dibagikan kepada umat islam di Nunukan pada Lebaran kali ini.

Secara simbolis, bingkisan diberikan langsung oleh Politisi PDI Perjuangan tersebut kepada warga di Sei Bolong, Nunukan, Kaltara, Jumat (29/4).

Kepada warga yang hadir, Deddy mengungkapkan bahwa bingkisan tersebut sebagai bentuk tali asih untuk mempererat tali silaturahim. Sehingga kedepan tidak ada jarak antara pejabat dengan masyarakat

“Jangan dilihat jumlah dan jenisnya, tapi lihatlah bahwa ini bentuk ketulusan kami agar silaturahim semakin erat terjalin,” tutur Deddy.

Lebih lanjut Deddy berharap, agar Lebaran kali ini dapat dirayakan oleh umat islam khususnya di Nunukan dengan penuh kebahagiaan. 

Selain mengucapkan apresiasi dan terimaksihnya, pada kesempatan tersebut, masyarakat di Sei Bolong menyampaikan keluhan peihal tidak memadainya akses transportasi mereka berupa jembatan kayu yang menjadi satu – satunya sarana aktivitas mereka.

Jembatan sepanjang 100 meter tersebut memang sudah sangat usang. Tiang – tiang penyangganya pun sudah rapuh sehingga sangat membahayakan warga yang melaluinya.

Menyikapi hal tersebut, Deddy Sitorus menyatakan bahwa ia akan mengupayakan semaksimal mungkin agar jembatan itu segera diperbaharui.

“Setelah melihat langsung, kondisi jembatan kayu ini memang sangat memprihatinkan. Saya akan berupaya semaksimal mungkin agar jembatan ini dapat diperbarui. Bagaimanapun caranya, saya akan memperjuangkannya meski mungkin dengan dana pribadi,” tandas Deddy.

Pewarta: Eddy Santry

Saleh SE Ajak Jadikan Idul Fitri Sebagai Momentum Memperkuat Persatuan dan Kesatuan

Nunukan – Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah sudah diambang mata. Semua umat islam di seluruh pelosok dunia serasa tidak sabar menantikan hari Kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Idul fitri, merupakan moment celebration bagi manusia, merupakan hari kemenangan atas nafsu. Idul Fitri adalah awal refleksi dari proses panjang pensucian diri (tazkiyatunnafs), dalam durasi satu bulan penuh.

“Namun hendaknya Idul Fitri jangan hanya menjadi ritual tahunan yang apabila bulan Syawal telah berlalu, kita justru kembali pada perilaku sebelumnya,” tutur Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Saleh, SE kepada awak media, Kamis (28/4).

Menurut Saleh, Idul Fitri adalah sarana muhasabah dan instropeksi sehingga sikap dan tingkah laku dapat semakin baik. 

“Lebaran itu bukan sekedar kumpul dan makan-makan. Tetapi bagaimana mulai mengimpelementasikan ibadah puasa selama Ramadhan,” ujar Saleh

Lebih lanjut, Saleh menuturkan bahwa ungkapan ‘mohon maaf lahir batin’ merupakan sebuah kata-kata yang sangat besar nilainya. Ia menghawatirkan apabila hal tersebut tak dijalankan sesuasi ungkapan, maka sedikit demi sedikit maksud Idul Fitri sebagai awal kesucian akan sirna. 

Karena memohon maaf lahir batin adalah menghilangkan segala dendam, dengki, swasangka dan segala kebencian di hati.

“Ketika kita sudah berani meminta maaf, kita juga harus mampu mengaktualisasikanya. Dengan kata lain, saat kita sudah saling memaafkan, maka sudah tidak ada lagi kebencian. Karena yang ada adalah rasa saling menyayangi, saling mengasihi dan tidak ada lagi kesombongan karena kita sama-sama merasa bersalah,” tandas Perwira dengan tanda pangkat 2 Melati yang terkenal akrab dengan masyarakat tersebut.

Selain itu, apabila Idul Fitri diisi dengan hal negatif, hal tersebut sama saja dengan menghinakan sebuah waktu yang sangat disucikan dalam ajaran islam. Untuk itu ia mengajak masyarakat agar memaknai secara benar tentang Idul Fitri sehingga nilai spiritualnya akan merasuk dalam tingkah laku sehari-hari yang sudah pasti demi kebaikan bersama.

Saleh mengingatkan, merayakan Kemenangan bukan berarti bebas melakukan hal yang dilarang selama Ramadhan. Sebab jika hal itu yang menajadi acuan, maka tak ubahnya bagai seorang tahahanan atau yang lebih miris lagi, menurutnya, manusia yang menganggap Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah nafsu dikekang selama Ramadhan dan saat lebaran dianggap boleh melaukan apa saja, maka dalam fase tersebut sikapnya tak lebih baik dari seekor hewan peliharaan yang tak tahu kenapa ia dikekang kemudian dilepaskan.

Lebih penting lagi, ungkap Saleh, Nunukan adalah daerah yang masyarakatnya terdiri dari multi etnis dan multi agama. Untuk itu Saleh menyerukan kepada semua umat islam di Kabupaten Nunukan agar dapat menjadikan Idul Fitri sebagai hikmah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.

” Tidak sekedar berharap, tapi saya mengajak agar kita semu dapat menjadikan momen Idul Fitri untuk memperkokoh relasi kemanusiaan dan terbangun kesadaran kolektif, bahwa kebinekaan yang bertebaran di Nunukan yang multietnis, multibudaya, multi agama, dan berbagai kepercayaan lokal lainnya,” tandasnya 

Saleh mengungkapkan bahwa dalam takbir yang menyambut Idul Fitri mengandung prinsip lengkap menembus semua dimensi yang mengatur seluruh khazanah fundamental dan aktivitas manusia. Serta, mengandung berbagai makna kesatuan.

Pertama, kesatuan wujud, yaitu semua makhluk termasuk manusia kendati berbeda-beda diciptakan di bawah kendali Allah SWT. Kedua, kesatuan kemanusiaan, di mana manusia berasal dari tanah dan dari adam sehingga semua harus saling menghormati.

“Jika ada manusia yang menebar teror dan menempuh bukan jalan kedamaian maka kemanusiaan harus mencegahnya,” ungkapnya.

Ketiga, lanjutnya, kesatuan bangsa kendali beda suku, politik. Oleh karena itu, sudah seharusnya tidak ada istilah mayoritas dan minoritas sebab semua sama dalam konteks negara.

Politisi Partai Demokrat itu juga mengingatkan bahwa kendati saat ini kasus covid -19 di Kabupaten Nunukan relatif menurun, namun ia mewanti -wanti kepada masyarakat agar tidak mengbaikan protokol kesehatan saat merayakan Lebaran.

“Terahir, atas nama pribadi dan lembaga, saya mengucapakan Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah, sebagai manusia tentu saya tak lepas dari dosa, alpa dan khilaf. Untuk itu, kepada semua mayarakat Nunukan, dengan segala ketulusan hati, saya mohon agar dapat memaafkan segala salah dan khilaf saya,” pungkasnya

Pewarta : Eddy Santry

PC Pagar Nusa Nunukan Bagikan Takjil Dan Santuni Anak Yatim

Nunukan – Bulan Ramadan merupakan momen yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan cara bersedekah.

Selain menambah kebahagiaan serta mempererat tali silaturahim, berbagi juga dapat meningkatkan iman dan takwa. Dengan berbagi, rezeki seseorang justru akan senantiasa dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Seperti yang dilakukan Pengurus Cabang Pagar Nusa Nunukan pada Senin 25 April 2022. Melalui pengurus dan anggotanya, organisasi Pencak Silat yang bernaung dibawah payung Nahdlatul Ulama tersebut mengadakan aksi sosial berupa pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu.

Santunan diberikan langsung oleh Ketua dan pengurus Pagar Nusa di Pondok Pesantren Ibadurrahkan kepada anak -anak yatim piatu tersebut.

Ketua PC Pagar Nusa Nunukan, M Aris menuturkan sedikitnya ada 2 hal dalan aksi sosial yang dilakukannya. Pertama dapat bernanfaat untuk penerimanya dan yang kedua sebagai edukasi kepada masyarakat dalam berbagi kasih kepada sesama terutama kepada anak – anak yatim

“Mungkin nominal yang kami berikan sangat minim. Tapi semoga ini bermanfaat bagi penerimanya. Selain itu, semoga aksi ini bisa menjadi edukasi bagi dalan berbagi kasih dan solidaritas,” tuturnya

Kemudian aksi sosial dilanjutkan pada petang hari berupa pemberian takjil kepada para pengguna jalan. Dalam kesempatan tersebut, ratusan paket takjil diberikan kepada masyarakat yang melintas di Sekretariat PC Pagar Nusa Nunukan, Teuku Umar, Nunukan, Kalimantan Utara.

Masyarakat pun nampak antusias menerima takjil yang diberikan. Terkait kegiatan ini, M Aris mengungkapkan bahwa tujuan bahwa takjil diberikan agar kepada mereka yang berpuasa, dapat segera menyegerakan diri untuk berbuka.

“Kami harap takjil yang kami berikan dapat menajdi sarana untuk berbuka. Karena menyegerakan berbuka merupakan satu di antara sunnah puasa Ramadhan yang dianjurkan,”uajr Aris

Selain itu, ungkap Aris, Selain itu, Allah SWT juga lebih menyukai orang yang menyegerakan berbuka puasa. Imam Nawani dalam kitabnya Riyadhus Shalihin mengatakan jika ingin mendapat cinta dan ridha dari Allah SWT, maka kita harus menyegerakan berbuka puasa sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam hal ini secara khusus Allah SWT berfirman dalam Hadits qudsi, “Hamba-Ku yang paling aku cintai adalah hambaku yang menyegerakan berbuka,” (Riwayat Tirmidzi).

“Karenanya, dengan menyegerakan waktu berbuka puasa, umat Muslim akan mendapat kebaikan. Salah satu bentuk kebaikannya adalah membedakan cara beribadah orang-orang jahiliyah,” jelasnya.

Berbagi takjil berbuka puasa merupakan salah satu ibadah sosial. Dalam ibadah puasa, kita tidak hanya diminta untuk menengadahkan tangan secara spiritual-vertikal ke langit, namun juga membentangkan tangan secara sosial-horisontal di bumi. Puasa mengajarkan orang agar bersedia lapar, agar ia bersedia berbagi.

“Sebagai upaya pendidikan keluarga di tengah bahaya Corona yang melanda, kita bisa membuat rencana berbagi takjil berbuka puasa. Kita bisa mengajak isteri dan anak-anak kita membeli takjil di pinggir-pinggir jalan dan membagi-bagikannya menjelang berbuka puasa. Tak terbayangkan betapa indahnya bila ini kita lakukan,” pungkas Aris

Pewarta: Eddy Santry