Lagi, Pemprov Sosialisasikan Program BSPS

SOSIALISASI : Asisten II Setprov Kaltara sekaligus Plt Kepala DPUPR-Perkim Kaltara H Syaiful Herman saat memimpin sosialisasi program BSPS di Desa Jelarai Selor, Sabtu (13/7).

TANJUNG SELOR – Setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim), kembali melakukan sosialisasi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Jelarai Selor, Kecamatan Tanjung Selor, Sabtu (13/7).

Di Jelarai Selor, seperti disebutkan Plt Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara, H Syaiful Herman, program BSPS tahun ini diberikan kepada 12 Kepala Keluarga (KK). “Sosialisasi perlu kita berikan kepada masyarakat, agar warga, terutama mereka yang mendapatkan bantuan ini. Agar mereka paham, bagaimana mekanisme pemanfaatan dan penggunaan bantuan BSPD ini,” kata Syaiful di sela-sela melakukan sosialisasi di Balai Adat Desa Jelarai Selor.

Syaiful Herman pun menjelaskan sedikit mengenai tahapan yang dilakukan untuk melakukan rehab rumah. Selain dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), program rehab rumah dalam bentuk BSPS juga dialokasikan lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Kaltara.


Untuk memaksimalkan pelaksanaan program ini, Syaiful mengatakan, Pemprov Kaltara telah menyiapkan pendamping. Di mana, tugasnya adalah menjalin komunikasi secara intensif kepada calon penerima bantuan. Dipastikan, dalam waktu dekat akan menyelesaikan proses administrasi, sehingga pada bulan September sudah mulai dikerjakan dan selesai pada bulan Desember tahun ini.

“Di Jelarai ini ada 12 KK yang layak mendapatkan program BSPS. Sekarang kami berikan sedikit sosialisasi mengenai prosedur mengenai tahapan bantuan. Kapan akan dilaksanakan dan besaran bantuan BSPS yang diterima,” jelasnya.

Syaiful menyebutkan, dari 12 KK yang akan menerima BSPS ini, nominal bantuan yang akan diberikan berbeda-beda. Sesuai hasil verifikasi petugas di lapangan, terdapat 8 KK akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 15 juta. Dan 4 sisanya mendapat bantuan sebesar Rp 10 juta. “Untuk meminimalisir biaya, saya harapkan warga bisa gotong royong. Karena besaran bantuan biaya cukup terbatas,” imbuhnya. (humas)