Wakil Bupati Wajo hadiri Pekan Kerja Nyata Gerakan Revolusi Mental, ini harapannya.

Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi tuan rumah Pekan Kerja Nyata Gerakan Revolusi Mental. Kegiatan ini dibuka Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Kalsel, Kamis (19/9/2019).

Berdasarkan agenda acara dari Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), kegiatan dimulai pukul 15.30 Wita, diawali penampilan Suhu Band, pemain biola cilik Felicia, dan pembacaan ayat suci Alquran. Berikutnya, menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Revolusi Mental, dan Mars Bergerak. Tarian nusantara juga ditampilkan dalam pembukaan.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan sambutan sekaligus ucapan selamat datang, dan ada penyerahan penghargaan Gerakan Indonesia Bersatu untuk tiga provinsi dan tiga kabupaten/kota.

Selepas itu, tamu undangan akan menyaksikan senam massal Zapin Banjar, diikuti pemotongan pita pameran.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan dalam sambutannya bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan digencarkan pemerintah dalam lima tahun ke depan membutuhkan gerakan revolusi mental sebagai penopang perubahan. Ia pun meminta gerakan revolusi mental terus digencarkan secara menyeluruh.

Ia menyatakan gerakan revolusi mental yang didorong pemerintah telah membuahkan hasil dalam perjalanannya sejak dicanangkan lima tahun lalu. Budaya melayani masyarakat di pemerintahan pusat dan daerah disebut meningkat.

“Pembangunan SDM akan digencarkan pemerintah selain pembangunan infrastruktur yang dilanjutkan. Gerakan revolusi mental adalah kuncinya (membangun SDM). Jajaran di pusat dan daerah harus bergerak bersama memberikan pelayanan yang lebih baik,” ungkap Tjahjo dalam Pembukaan Pekan Kerja Nyata Gerakan Revolusi Mental 2019 di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Ia menyebutkan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong menjadi nilai kunci gerakan revolusi mental untuk membangun karakter SDM yang unggul. Pemerintah bersama masyarakat, ucap dia, harus bersatu melakukan perubahan sosial karakter dan mental menuju arah yang lebih baik.

Gerakan Nasional Revolusi Mental dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Instruksi Presiden Nomor 12/2016. Seluruh birokrasi baik di pusat dan daerah diinstruksikan untuk melakukan gerakan revolusi mental secara masif.

Program-programnya meliputi Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.

“Pemerintah yang melayani tercermin dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien, dan profesional. Adanya pertumbuhan kewirausahaan, ekonomi kreatif, dan industri rumah tangga menjadi lebih baik merupakan hasil atas terwujudnya perilaku masyarakat Indonesia yang mandiri,” jelasnya

Ia mengatakan kesadaran mengenai persatuan sebagai bangsa dengan keragaman agama dan suku bangsa perlu terus dijaga. Perselisihan didasarkan perbedaan, kata Tjahjo, hanya akan membelah masyarakat.

“Sekarang saatnya mewujudkan dan mengokohkan persatuan demi mendukung pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Tantangan kita masih banyak antara lain terorisme, narkoba, masyarakat yang kurang gizi, stunting, dan lainnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu,

Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE yang hadir dalam acara ini, ketika kami konfirmasi di tempat terpisah menyampaikan bahwa Revolusi mental ini, sangat bangus sekali karena tujuan utamanya tidak lain adalah perubahan pola pikir, dari pola pikir yang negatif ke pola pikir yang positif.

“Saya contohkan pengguna nakoba dan narkotika, dari menggunakan nakoba dirubah mentalnya agar tidak menggunakan narkoba, dari etos kerja yang menurun harus kita rubah menjadi aktif bekerja, dan lainnya dan ini tentu sejalan dengan apa yang telah dianjurkan oleh Bapak presiden Jokowidodo,” jelas H. Amran, SE.

“Mari kita berubah dengan kerja, kerja kerja yang positif untuk kesejahteraan masyarakat, dan melalui tempat ini saya menghimbau kepada seluruh ASN yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Wajo, mari kita berubah, melayani setulus hati karena kita semua adalah pelayan masyarakat bukan dilayani, Insya Allah apa yang kita kerjakan dapat bernilai ibadah,” H. Amran, SE menambahkan.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin dan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

( Humas Pemkab Wajo )