Tak Hanya Sembako, LHP Juga Bantu Korban Musibah Hingga Pembangunan Tempat Ibadah

Tarakan – Berbagi Kasih tak hanya harus berupa pemberian bantuan bahan pokok makanan kepada mereka yang membutuhkan. Namun juga diwujudkan dengan membantu sesama yang tertimpa musibah baik bencana alam maupun musibah yang terjadi karena faktor manual seperti kebakaran, kecelakaan dan lain sebagainya.

Itulah yang mendasari Yayasan Laura Hafid Peduli (LHP) dalam melakukan aksi – aksi kemanusiaan di Kabupaten Nunukan atau di Kalimantan Utara pada umumnya.

Sebagaimana diketahui, Relawan LHP saat ini terus bergerak dalam misi dan aksi kemanusiaan. Di Tarakan contohnya, LHP melalui beberapa koordinator nya telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat baik itu berupa pemberian bantuan langsung berupa sembako hingga bantuan kepada korban kebakaran hingga musibah bencana alam seperti tanah longsor.

Salah satu koordinator Relawan LHP Tarakan, Agusanita Ziah Saputri mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah memberikan bantuan kepada puluhan Kepala Rumah Tangga.

“Sebenarnya ada beberapa koordinator LHP di Tarakan ini. Yang melalui kami saja, hingga saat ini di wilayah Juata ada 15 KK, Peningki ada 24 KK, Kampung Satu ada  15 KK dan di Mamburungan ada 10 KK saudara – saudara kita yang telah kita bantu. Dan itu belum termasuk koordinator lain,” ujarnya, Jumat (12/11).

Sebagaimana diketahui, Laura Hafid Peduli (LHP) merupakan Yayasan yang didirikan oleh Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Andi Muhammad Akbar. Diketahui, saat ini Relawan LHP telah ada hampir di setiap Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara.

LHP adalah sebuah Yayasan yang mengemban misi kemanusiaan untuk membantu meringankan beban sesama. Namun tak hanya yang bersifat personal, kepedulian LHP juga tertuju kepada hal – hal yang berorientasi kepada spiritual seperti pembangunan tempat ibadah.

Menurut Nita, tempat ibadah juga merupakan fasilitas publik yang amat penting. Karena dengan pondasi agama yang kuat maka akan tercetak tatanan manusia yang Madani.

“Semampu mungkin dalam urusan ibadah, kita wajib untuk berpartisipasi. Karena selain itu merupakan kebutuhan spiritual, dengan keagamaan yang kuat maka tatanan sosial di masyarakat akan terarah,” jelasnya.

Pewarta : Edy Santri