Peletakan Fondasi Dasar ,Ruh Perjuangan Dan Mercusuar GUMREGAH untuk kesejahteraan Berkeadilan

Jakarta -Berandankrinews
Peletakan Fondasi Dasar,Ruh Perjuangan dan Mercuar GUMREGAH Untuk Kesejahteraan Berkeadilan

Translit Vidio Pidato Proyeksi 2020 – Kondisi Kekinian dan Masa Depan Ibu Pertiwi Nusantara Pendiri / Presiden GUMREGAH*
 
Marilah kita mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa karena hingga saat ini di akhir tahun 2019,Senin Wage 30 Desember 2019 di Kantor Pusat GUMREGAH Jakarta

kita semua masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan maksud dan tujuan yang mulia ingin bersama-sama membangun negeri ini lebih baik,aman,damai,sentosa,sejahtera dan makmur secara berkeadilan.
 

Tidak banyak yang ingin saya sampaikan dalam Pidato Proyeksi 2020 – Kondisi Kekinian dan Masa Depan Ibu Pertiwi Nusantara, sebagai sebuah ulasan subyektif saya, dr.Ali Mahsun Atmo, M. Biomed.selaku Pendiri dan Presiden Gumregah

GUMREGAH yang dimaksudkan untuk membangun sebuah kebersamaan, membangun pandangan yang sama tentang realitas yang ada hari ini, tentang masa depan segenap rakyat, bangsa dan negeri kita supaya ke depan bisa lebih baik, dan amanat cita-cita bangsa dan lehuhur nusantara bisa kita wujudkan dalam tata kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,serta tidak sebaliknya semakin menjauh dari sebuah realita.
 

Oleh karena itu, yang pertama yang ingin saya sampaikan.
Saya punya prinsip ‘Menatap ke depan menggapai harapan dan cita-cita, menjadikan masa lalu yang kelam sebagai kaca spion untuk tidak terulang kembali, serta menjadikan yang baik dan bermanfaat dimasa lalu atau mutiara masa lalu menjadi tauladan sebagai pijakan untuk menatap ke depan’.

Kita ingin membangun kebersamaan, ingin bersatu,juga ingin konsisten untuk selalu legowo dan introspeksi diri,dan tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.Saya ingin mengutip dan menukil kembali apa yang saya dapatkan pada tahun 2010 akhir.Bahwa “Jikalau ada apa yang kita miliki kemudian lepas dari diri kita,

jangan pernah menyalahkan yang mengambil atau yang mendapatkannya. Karena itu semua akibat kita tidak amanah untuk menjaga dan melindungi apa yang kita miliki”.

Oleh karena itu, kondisi kekinian rakyat,bangsa dan negara kita hari ini, dimana banyak pihak yang memandang bahwa negeri ini secara de facto sudah tidak memiliki kedaulatan,ekonomi bangsa kita hari ini dikuasai oleh kekuatan-kekuatan lain,dan sudah tidak dipangkuan Ibu Pertiwi lagi.

Tentunya kita tidak boleh menyalahkan siapapun. Kita harus introspeksi diri kenapa kondisi hari ini rakyat tidak beranjak semakin sejahtera. Daya beli rakyat juga tidak beranjak terdongkrak. Dan ekonomi rakyat juga semakin melamban.
 
Oleh karena itu yang kedua Ingin sampaikan.Saya ingin memotret ke belakang.

Pada saat dibumi nusantara di abad VII ada kejayaan era Sriwijaya.Di abad XIV ada kejayaan era Majapahit. Kuncinya adalah ada empat (4) hal mendasar yang pada saat itu dijalankan dalam tata kelola bangsa dan negara diera masing-masing.

Pada tanggal 20 Desember 2019 lalu saya ke Lampung, dan sempat ke Teluk Betung Gudang Lelang Ikan Bandar Lampung Sumatra, disana ada 100 kapal besar, berlayar 7 hari mendapatkan beragam ikan sebanyak 10 ton berarti satu bulan ada 40 ribu ton. Yang ingin saya sampaikan adalah esensi dasar Nusantara kita itu berawal dari lautan.Dan kekayaan kita di laut maupun di daratan semestinya bisa menjamin kesejahteraan, harkat dan martabat bangsa kita.Inilah yang perlu diintrospeksi dirikan.
 
Yang ingin saya sampaikan adalah kejayaan dimasa lalu itu bisa digapai karena tata kelola bangsa dan negaranya berlandaskan pada 4 hal mendasar.

Yang pertama,
selalu menghadirkan keberadaan Tuhan karena tidak akan pernah ada pemimpin, tidak akan pernah ada raja atau seorang presiden tanpa keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta Alam Semesta ini.

Kemudian yang kedua, masa lalu selalu menghadirkan rakyat karena tidak akan pernah ada pemimpin,raja,presiden tanpa keberadaan rakyat.
Oleh karena itu walau memiliki segala kewenangan namun pemimpin tidak boleh sewenang-wenang kepada rakyat.

Kemudian yang ketiga,pemimpin masa lalu kita selalu menghadirkan alam semesta beserta isinya.Tidak pernah alam semesta dilakukan sebuah penistaan atau tidak dikelola dengan baik.Dan yang keempat, pemimpin kita dimasa lalu selalu menghadirkan tatanan nilai,budaya dan peradaban warisan sejarah panjang leluhur bangsanya.
 
Yang ingin saya sampaikan, kondisi kekinian kita hari ini adalah hasil introspeksi diri bahwa selama 74 tahun Indonesia merdeka sejak 17 Agustus 1945, bangsa dan negeri ini dikelola dengan tidak selalu menghadirkan Tuhan,rakyat, alam semesta beserta isinya, dan warisan leluhur bangsa kita.Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini,

GUMREGAH,sebuah kesadaran utuh dan menyeluruh,dan kobaran api semangat yang sangat kuat untuk kebangkitan bagi rakyat,bangsa dan nusantara ingin membangun dan menghadirkan energi baru, menghadirkan daya dorong baru untuk kebangkitan agar kehidupan di negeri ini,tegak kembali keadilan dan tegak kembali kesejahteraan khususnya bagi rakyat kecil,bagi alam semesta nusantara dan bagi warisan tatan nilai budaya dan peradaban bangsa kita.
 
Di negeri ini ada 34 propinsi.
Satu-satunya propinsi yang hidupnya aman,damai sentosa,dan sangat jarang terjadi sebuah pergolakan atau dalam dalam bahasa Jawa disebut adem ayem tentrem kertorahardjo adalah Propinsi BALI .
Kuncinya adalah Tuhan masyarakat Bali hadir dalam kehidupan sehari-hari. Warisan leluhur masyarakat Bali ada disetiap sudut kehidupan.
 
Oleh karena itu,ada 4 kunci pokok  dan mendasar yang ingin didorong GUMREGAH ke depan.

Pertama,GUMREGAH akan dampingi rakyat kecil, pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa agar mereka hidupnya lebih patriotik dan nasionalistik,dan memiliki kesejahteraan secara berkeadilan.

Kedua,GUMREGAH bertanggung jawab untuk mendorong  warisan tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa kita terawat dengan baik, lestari dan maujud dalam kehidupan sehari-hari
.
Ketiga,GUMREGAH ingin menghadirkan Tuhan dalam sikap toleransi antar umat beragama,antar penghayat kepercayaan terhadap tuhan YME,serta mencegah konflik antar umat beragama khususnya antar umat islam.

Kemudian yang ke-empat,
GUMREGAH mendorong keseimbangan baru dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Adanya keseimbangan keberadaan Tuhan, rakyat,bumi nusantara dan warisan leluhur bangsa dalam tata kelola bangsa dan negara kita ke depan.  
 
Oleh karena itu,selaku Pendiri dan Presiden GUMREGAH saya ingin menyampaikan pada senin wage tanggal 30 Desember 2019 menyongsong tahun 2020,
Insya-Allah banyak hal yang bisa kita lakukan,
dan banyak hal yang bisa kita dorong baik fasilitas usaha produktif maupun sumber daya ekonomi untuk rakyat kita bisa lebih maju,
berkembang dan unggul ekonomi dan usahanya,serta hidupnya lebih sejahtera berkeadilan.

Untuk itulah saya berharap pada tahun 2020 GUMREGAH sudah masif diseluruh desa, nagari dan kelurahan diseluruh tanah air.
Mendampingi rakyat.Mengisi perut rakyat.
Memajukan ekonomi dan usaha rakyat.
Mensejahterakan rakyat secara berkeadilan dengan selalu berpegang teguh pada prinsip dan tatanan nilai, budaya dan peradaban bangsa kita sendiri.
 
Pada kesempatan yang mulia ini,
Senin tanggal 30 Desember 2019 di Kantor Pusat GUMREGAH Jakarta,selaku Pendiri dan Presiden GUMREGAH,saya letakkan Fondasi Dasar,Ruh Perjuangan,Dan Mercuar Kebangkitan GUMREGAH untuk kesejahteraan berkeadilan.

Sebuah Kebangkitan dari segala arah penjuru dengan segala daya dan sumber daya, atas ijin, kehendak dan ridho Tuhan Yang Kuasa,insya-Allah GUMREGAH hadir untuk kehidupan yang lebih baik, aman, damai,sentosa,sejahtera dan makmur secara berkeadilan,Amin.
 
*Disampaikan pada Pidato Proyeksi 2020 – Kondisi Kekinian dan Masa Depan Ibu Pertiwi Nusantara oleh Pendiri / Presiden GUMREGAH,dr.Ali Mahsun Atmo, M.Biomed pada hari Senin Wage,
30 Desember 2019 di Kantor Pusat GUMREGAH Jakarta.