Penghijauan Dan Antisipasi Bencana Alam, Kodim 0911/Nunukan Gelar Kegiatan Penghijauan

NUNUKAN – Komando Distrik Milter (Kodim) 0911/Nunukan bersama jajaran Koramil dengan melibatkan unsur terkait lainnya serta warga masyarakat menggelar kegiatan penghijauan sebanyak 1.000 pohon secara serentak pada hari Rabu (30/03/2022). 

Adapun pohon-pohon yang ditanam terdiri dari jenis pohon mahoni, Trembesi dan buah-buahan. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Pasi Teritorial Kodim 0911/Nunukan. Kegiatan penanaman pohon tersebut bukan hanya terkait penghijauan, tetapi juga untuk mengantisipasi bencana alam di wilayah Kabupaten Nunukan.

Dalam pemberdayaan Sumber Daya Manuasia (SDM) masyarakat, Kodim 0911/Nunukan juga memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat terutama dalam pentingnya keberadaan pohon serta pengendalian bencana alam guna keseimbangan alam.

“Bagaimana mengatasi masalah-masalah yang ada di sekitar masyarakat kita, dalam hal ini adalah bagaimana kita mengatasi atau mengurangi dampak dari bencana alam yang apabila terjadi di Kabupaten Nunukan, salah satunya dengan cara penghijauan,” Ujar Pasi Teritorial.

“Besar harapan kami kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk banyak pihak dalam pelestarian lingkungan. Mari kita jaga alam mari kita lestarikan lingkungan kita tempat di mana kita berpijak sebagai sebuah warisan yang bisa kita tinggalkan untuk anak dan cucu kita kelak”.

(Pendim 0911/Nunukan/Yutdalin)

Bersihkan Saluran Air, Babinsa Desa Binusan Sadarkan Pentingnya Air Dalam Produktivitas

NUNUKAN – Babinsa Koramil 0911-01/Nunukan bersama warga Desa Binusan pagi tadi melaksanakan aksi bersih – bersih yang difokuskan pada saluran drainase, parit dan gorong – gorong, Kamis (06/4).

Karya Bhakti TNI Manunggal Membangun Air yang tengah digencarkan ini terus dilakukan oleh segenap unsur Komando Kewilayahan, khususnya di Kodim 0911/Nunukan. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mengatasi dan mencegah apabila terjadi banjir.

Serka Rudianto bersama anggota lainnya dan warga sekitar langsung terjun mengitari saluran air yang berada diantara rumah atau pemukiman warga dan arah ke pengairan sawah warga.

”Kami disini semua berharap kegiatan pembersihan parit dan gorong gorong ini dapat di dilaksanakan dengan maksimal, tanpa mengabaikan faktor keselamatan, untuk itu dalam bekerja harus selalu memperhatikan faktor keamanan”.

“Disamping itu air juga merupakan komponen yang sangat penting dalam menopang kelangsungan hidup, untuk itu harus bisa kita manage bersama baik itu di pemukiman warga atau dipengairan sawah desa Binusan ini”.

Dengan dilakukannya karya bakti ini, mudah-mudahan air dapat mengalir dengan lancar dan tidak ada lagi luapan air saat terjadi hujan deras yang menyebabkan genangan.

(Pendim 0911/Nunukan/Yutdalin)

Reses, Anggota DPRD Nunukan Terima Aduan Infrastruktur dan Kelangkaan Kayu Nibung

NUNUKAN – Anggota DPRD Kabupaten Nunukan dari Daerah Pemilihan II (Dapil II) telah melaksanakan Jaring Aspirasi Masyarakat atau Reses pada tanggal 30 Maret 2022. Kegiatan Reses dilaksanakan di Desa Setabu Kacamatan Sebatik Barat.

Dari hasil Reses itu, anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama menyatakan banyak menerima aspirasi masyarakat yang meliputi beberapa hal. Pernyataan diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Nelayan Bagang, bahwa saat ini para nelayan bagang sangat kesulitan jika mau melakukan peremajaan kontsruksi bagang mereka, hal ini disebabkan karena kesulitan mendapatkan bahan baku utama yakni kayu Nibung. Yang beberapa waktu lalu juga sempat menggegerkan para nelayan bagang, karena disinyalir kayu nibung tersebut diselundupkan dan dijual ke Malaysia.

Berkenan dengan hal ini, Andre Pratama telah menyampaikan keluhan para nelayan tersebut ke Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang. Menurutnya keluhan nelayan bagang sudah direspon oleh Gubernur Kalimantan Utara, dengan mengkomunikasikannya dengan dengan aparat berwenang, termasuk Komandan Lantamal.

“Intinya Pak Gubernur telah meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum yang mau dan akan menyelundupkan kayu nibung untuk dijual ke Malaysia. Dan setuju jika kayu nibung digunakan masyarakat lokal, untuk keperluan perawatan bagangnya,” kata Andre.

Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kabupaten Nunukan ini mengatakan pihaknya menerima berbagai Aspirasi yang disampaikan di antaranya perbaikan sarana air bersih (PDAM) dan pemasangan sambungan PDAM ke rumah, sebagaimana permintaan RT 06, RT 07, RT 08, RT 09 serta RT 12 Desa Setabu.

Sementara warga RT 01 dan RT 05 Desa Setabu minta dilakukan pelebaran sungai, untuk memudahkan akses masyarakat nelayan mencari nafkah.

Warga juga minta supaya ada pemerataan penerima manfaat BPJS Gratis. Jika perlu dilakukan validasi data ulang, dengan melibatkan perangkat mulai RT, Lurah / Kades, Camat hingga instansi yang berwenang di tingkat kabupaten.

Pun adanya permintaan pembangunan dan peningkatan jalan tani, seperti Jalan Mangga dan Jalan Pisang di RT 12 Desa Setabu, dan usulan Warga RT 05 dan RT 06 Desa Setabu yakni pembangunan Jalan tani menuju Kampung Tellang.

“Infrastruktur jalan banyak yang rusak, selain aspal yang mengelupas, jalan juga banyak yang berlubang. Beberapa ruas jalan juga rusak, salah satunya disebabkan karena pergeseran tanah sehingga menyebabkan jalan aspal retak dan juga terlalu sering dilewati kendaraan dengan beban melebihi tonase,” jelasnya.

Selain itu, Andre Pratama menyebut, aspirasi dan keluhan masyarakat juga disampaikan terkait dampak akibat pandemi Covid 19. Karena aktivitas terbatas, maka salah satu aspek yang paling berdampak adalah kemerosotan ekonomi masyarakat. Utamanya, bagi masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah.

“Kegiatan dan aktifitas masyarakat dalam mencari pekerjaan untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga menjadi semakin terbatas dan sulit. Karena semua keperluan dalam pengurusan dilakukan dengan menggunakan pelayanan berbasis online,” papar dia.

Akan tetapi, lanjut dia, hal tersebut menjadi kendala tersendiri bagi perangkat yang ada di perdesaan. Sebab, pelayanan pada masyarakat melalui sistem online memerlukan ketersediaan sarana dan prasarana serta SDM sebagai penunjang.

“Di sini perlunya sentuhan dan perhatian dari pemerintah agar pelayanan tetap berjalan dengan baik. Tentunya sarana dan prasarana terkait dengan pelayanan berbasis online dapat diberikan di setiap kantor kantor desa,” tegasnya.

Terkait dengan terpuruknya ekonomi, pihaknya mengungkapkan, bahwa masyarakat menginginkan adanya perhatian dan upaya dalam melakukan pemulihan ekonomi. Karenanya, pemerintah perlu dan segera melakukan terobosan melalui konsep recovery ekonomi.

“Masyarakat menginginkan agar pemerintah melakukan tindakan yang nyata dalam memulihkan ekonomi dengan memberikan bantuan untuk menguatkan kembali perekonomian masyarakat. Bukan hanya dalam bentuk kompensasi, tetapi lebih dari itu mengusahakan stabilnya kembali perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait masalah pendidikan juga menjadi temuannya saat reses di Desa Setabu. Masyarakat menilai ada ketidakadilan dengan adanya pemberlakuan belajar online dari rumah, antara masyarakat mampu dan kurang mampu, terkait sarana yang digunakan saat pembelajaran daring, setidaknya harus punya android atau laptop, belum lagi pulsa data yang harus dimiliki. Dari segi mutu pun tentu jauh berbeda saat Pembelajarab Tatap Muka dengan Pembelajaran Daring.

Dengan reses ini dirinya berharap, masyarakat merasa puas dan yakin bahwa aspirasi yang disampaikan dapat diterima dan ditanggapi oleh anggota DPRD Kabupaten Nunukan guna diteruskan ke Rapat Komisi dan melallui pokok-pokok fikiran DPRD diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai Eksekutor pelaksana.

“Saya berharap warga masyarakat terpuaskan telah menyampaikan aspirasimya kepada kami, tentu sebagai wakil rakyat, hal ini adalah amanah dan akan kita perjuangkan dan teruskan ke Pemerintah Kabupaten Nunukan selalu eksekutor,” tutupnya.

(*Gzb/Yutdalin).

Saleh, SE Akan Dorong Terwujudnya Pengaspalan Jalan Poros Binusan

Nunukan – Komoditas pertanian menjadi komoditas yang prospektif untuk dikembangkan mengingat permintaan pasar yang terus meningkat. Usaha tani pertanian masih mempunyai kendala keterbatasan pengguna sarana produksi, alat dan mesin pertanian yang antara lain disebabkan kurang memandainya sarana jalan sebagai akses transportasi.

Penyediaan prasarana jalan yang kurang memadai tersebut akan berdampak pada kualitas produksi pertanian. Maka dari itu, penting adanya pembangunan akses jalan poros dan jalan usaha tani bagi para petani untuk menunjang usaha pertanian masyarakat.

Demikian diungkapkan oleh Wakil Ketiua DPRD Kabupaten Nunukan saat menggelar Reses di Balroom Lenfin Hotel, Jl. Pelabuhan Baru, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (31/3/2022)

Pada kesempatan tersebut, salah seorang Ibu mengeluhkan perihal rusaknya jalan yang menjadi satu – satunya akses transportasi mereka dalam beraktivitas terutama saat mengangkut buah sawit yang menjadi komoditi andalan pertanian warg setempat.

” Saya tahu bahwa mayoritas masyarakat di Desa Binusan dan Binusan Dalam berprofesi sebagai petani sawit. Maka tak bisa dipunkiri apabila akses transportasi yang rusak sudah pasti berpengaruh pada masyarakat, salah satunya menurunnya pendapatan mereka,” tuturnya.

Sehingga menurut Saleh, Jalan Desa Binusan yang juga merupakan Jalan Poros Lingkar Pulau Nunukan tersebut menjadi prioritas kebijakan Pemerintah.

Namun Saleh mengungkapkan bahwa pembangunan Jalan Poros Binusan merupakan kewenangan Provinsi Kalimantan Utara. Untuk itu Saleh menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi lebih intens dengan Pemprov Kaltara dalam hal ini dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara

” Peningkatan atau Pengaspalan Jalan Poros Binusan itu sudah dialokasikan angarannya oleh Pemprov Kaltara. Tapi kita tetap akan mendorong agar pengerjaanya dapat dipercepat,” tandas Politisi Demokrat tersebut.

Selain aspirasi tentang akses transportasi di Binusan dan Binusan Dalam, dalam Reses tersebut banyak aspirasi lain yang diungkapkan oleh para tamu yang hadir. Diantaranya mengenai vakumnya Dewan Pendidikan, permasalahan angkutan laut hingga persolan rencana pembukaan pintu masuk yang diberlakukan pemerintah Malaysia.

Terhadap semu Aspirasi dari warga tersebut, Saleh menyatakan akan segera menyikapi dan menindaklanjuti. Termasuk mempersilahkan warga untuk melakukan hearing dengan DPRD terkait aspirasi mengenai persoalan angkutan laut.

” Segala aspirasi pasti kita tampung dan akan saya tindak lanjuti. Dan untuk beberapa aspirasi, saya menyarankan agar warga dapat melakukan hearing dengan DPRD, ” tegas Saleh.

Pewarta: Eddy Santry

Dandim 0911/Nunukan Deklarasikan Kampung Pancasila Di Perbatasan Indonesia-Malaysia

NUNUKAN – Kamis 31 Maret 2022 sekitat Pukul 09.00 Wita Komandan Kodim 0911/Nunukan Letkol Inf Albert Frantesca bersama seluruh unsur Muspika, tokoh adat, pemuda dan Agama serta masyarakat secara resmi telah mendeklarasikan Desa Aji Kuning Pulau Sebatik menjadi Kampung Pancasila. 

Bertempat di RTP Desa Aji Kuning Jalan Mulawarman RT. 05 Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Provinsi Kaltara menjadi tempat berdirinya Kampung Pancasila tersebut.

Dalam sambutannya, Dandim 0911/Nunukan menjelaskan bahwa disebut sebagai Kampung Pancasila karena memiliki nilai-nilai toleransi agama, asalnya Desa ini terdapat berbagai macam penganut Agama ini saya lihat di sini ada Katolik, Hindu Protestan, Muslim, yang hidup damai dan kerukunan umat beragama di kampung Pancasila terbukti dari rumah ibadah yang letaknya saling berdekatan dalam satu area masyarakat tetap saling menghargai dan tolong-menolong antar sesama, latar belakang terbentuknya Kampung Pancasila di mana kita harus menegakkan nilai-nilai Pancasila. 

Pancasila Sebagai pedoman hidup rakyat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila Sebagai contoh penerapan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Pancasila Sebagai contoh sikap toleransi antar umat beragama. Serta pancasila sebagai contoh hidup damai tanpa Konflik meskipun terdapat perbedaan agama, Suku dan Ras adanya kerukunan dalam masyarakat di daerah yang dipilih sebagai Kampung Pancasila Aji Kuning, 

“Saya berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat yang hadir di tempat ini untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dari berbagai ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan negara kesatuan republik Indonesia/NKRI” 

Pulau Sebatik Kecamatan yang cukup luas dan berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, jangan sampai paham radikal atau intoleransi dapat merusak persatuan kesatuan yang sudah sangat baik dan bagus.

Prosesi terbentuknya Kampung Pancasila berdasarkan kesepakatan dari pihak Kecamatan, danramil, kapolsek (Muspika) bersama-sama mewujudkan kampung percontohan dari Nilai-nilai dan Pengamalan Pancasila dimana Masyarakat mengetahui dan membangun nilai pancasila yang sudah ada. 

Dengan adanya kampung pancasila ini dapat terwujud kampung yang harmonis, kampung bebas dari paham-paham radikal, intolenransi dan paham yang dapat memecah Persatuan dan Kesatuan NKRI. 

Dalam mengimplementasikan Posko Pancasila, Masyarakat berjalan bersama Program akan disususun lewat Pemerintah desa untuk mengaktifkan kegiatan yang ada kaitannya dalam rangka meningkatkan Nilai-nilai Pancasila di wilayah Perbatasan. 

(Pendim 0911/Nunukan / Yutdalin)