PEMILIHAN KETUA IKAT NUNUKAN LAYAKNYA PEMILIHAN PRESIDEN

Nunukan —  Pemilihan Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT)  dihadiri Ribuan Warga Toraja bertempat dipasar Rakyat jalan Rimba nunukan Tengah berjalan dengan tertip aman dan lancar dan di awasi oleh pihak TNI /POLRI. Sabtu 26/10/2019

Pemilihan ketua IKAT dimulai pada pukul 08.30 hingga pukul 01.30 dan Perhitungan Suara dimulai pukul 02.00 hingga pukul 05.00.Pemilihan Ketua IKAT Nunukan  di ikuti hanya ada dua calon yakni

1.Agustinus Palentek

2.Mesak Adianto

Sesuai dengan hasil perhitungan Suara maka panitia mengumumkan bahwa yang terpilih jadi ketua IKAT adalah Mesak Adianto S.SOS mengunguli  Agustinus Palentek.

Setelah panitia mengumumkan ketua IKAT  yang terpilih maka Ketua Ikat terpilih dipersilahkan memberikan kata sambutan.

Mesak Adianto S.Sos dalam sambutanya mengucapkan  Ribuan terimakasi kepada seluruh warga toraja dan panitia Pelaksana yang Telah bersusa paya mengatur jalannya acara sehingga pemilihan dapat berjalan   dengan tertip aman dan terkendali.

Saya juga menyampaikan terimakasi kepada semua warga Toraja yang  hadir dan telah memberikan hak Pilihnya awalnya panas mata hari setelah itu hujan deras namun masyarkat tetap bertahan hingga acara selesai dengan aman.

Nampak dalam pelaksanaan pemilihan ketua IKAT  Bapak Ruman Tumbo SH selaku penasehat dan pembina IKAT  Nunukan menyaksikan secara langsung kegiatan pemilihan ketua IKAT yang baru periode 2019 – 2022 hingga acara berakhir .

Saya selaku ketua IKAT yang baru saya memohon kepada semua pihak baik anggota maupun pengurus IKAT tahun 2019 – 2022 kita harus kompak dan bersatu dan saling kordinasi dan berkomunikasi agar program IKAT 3 Tahun kedepan dapat berjalan dengan baik.

Menurut Agustinus Palentek saat diberikan waktu memberikan sambutan dia mengatakan trimakasi saya tidak terpilih karena saya belum mampu karena menduduki jabatan sebagai SEKWAN sekertaris dewan DPRD Kabupaten Nunukan .

Lanjut Agustinus Palentek bahwa sebagai ketua kerukunan begitu amat berat beban yang akan kita pikul apalagi mengurusi oraganisasi soasial ini memang sangat berat tapi kalau dijiwai maka semua akan mudah asalkan mengedepankan semangat kekeluargaan dan komunikasi sesama pengurus dan Anggota.

Menurut Ruman Tumbo SH saat diberikan kesempatan menyampaikan saran dan masukan ia mengatakan trimakasi kepada Semua pihak dan panitia yang telah  bekerja dengan iklas dan tulus sehingga acara pemilihan ketua IKAT ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kita bersama dan kepada Ketua Ikat yang terpilih agar bekerja dengan iklas dengan Penuh Rasa Tanggung jawab kita adalah tempat keluhan dan curhatnya warga toraja apapun yang dialami warga Toraja ketua harus mampu menyelesaikan masalahnya warga terutama kalau dalam keadaan berduka ketua harus  duluan. (dw)

KAPOLDA KALTARA BERSAMA POLRES NUNUKAN SYUKURAN SELESAINYA PENYELENGGARAAN TAHAPAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF & PEMILIHAN PRESIDEN 2019

NUNUKAN — Brigjen Pol Drs.Indrajit SH Kapolda Kalimantan Utara bersama Sejumlah Dir dan Kabid Polda Kaltara menghadiri Tabligh Akbar yang diselenggarakan Oleh Polres Nunukan, yang berlangsung di Lapangan Upacara Tribrata Polres Nunukan. Jumat 25/20/2019

Pelaksanaan Tabligh Akbar dihadiri Oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan Seluruh pejabat yang ada dilingkungan Pemerintah kabupaten nunukan dan Bupati Nunukan diwakili Oleh sekertaris daerah Serfianus.S.IP dan para Alim Ulama Toko masyarakat dan para Santri pimpinan bangsa dimasa akan datang.

Menurut Brigjen Pol Drs Indrajit SH Kapolda Kaltara bahwa Kegiatan Pemilihan Umum telah kita laksanakan ini merupakan Peristiwa sepanjang Sejarah dan di Negara manapun tidak pernah terjadi bahkan 74 tahun kita merdeka, baru Kali ini dilaksanakan Pemilihan Umum Secara Serentak dan mendapat perhatian Dunia Internasional.

“Pelaksanaan Pimilihan umum dan Pemilihan Presiden cukup menyita waktu dan membuat para TNI dan Polri dan aparat lainya bekerja tampa Pamri demi keamanan bangsa dan Negara, dan itu merupakan tugas dan tanggungjawab harus kita laksanakan hingga Pelantikan Anggot DPRD kabupaten kota Propensi Hingga Pelantikan Anggota DPR RI sampai dengan Pelantikan Presiden dan pelantikan Mentri Kabinet,” jelasnya Kapolda Kaltara

Lanjud Kapolda dalam sambutan tampa Teks ucapan terimakasi kepada seluru masyarakat nunukan khususnya dan masyarakat Kaltara pada Umunya pelaksanaan semua berjalan dengan baik aman dan kondusif berkat peranan seluruh masyarakat maupun kroada semua dtekholder sebagai Exksekutor utamanya Komisi Pemilihan umum (KPU) dan Pengawas pemilihan Umum (Panwas) serta peranan Pemerintah bersama TNI dan Polri.

Masyarakat rata-rata semua berpartisipasi untuk menciptakan situasi kondusif situasi keamanan yang bisa menjamin rasa aman sehingga seluruh warga yang berhak memilih mendatangi TPS.

Hampir sekitar 80% warga Indonesia dapat. Saya banyak terima kasih karena Bapak Ibu sudah melaksanakan demokrasi dengan sekitar 80%. kita rasa syukur kepada Allah bahwa perasaan yang panjang dan melelahkan yang menguras pikiran agar Anda semuanya sudah selesai dan hasilnya aman dan lancar.

Lanjudnya Kapolda kita mendoakan semoga presiden terpilih bapak Jokowi dan wakil presiden dan seluruh menteri yang dilantik dapat melaksanakan tugasnya sesuai amanah sehingga kesejahteraan bangsa Indonesia akan terus bertambah berdasarkan perhitungan tahun bahwa tahun 2045 negara indonesia menduduki negara terkaya urutan ke 5 Dunia mana kala kita selalu dalam keadaan aman dan tentram atas peranan TNI & Polri dalam mengamankan Negara Kesatuan Republik Infonesia (NKRI) tertip aman dan lancar termasuk 5 besar negara terkaya di dunia seperti kayak sekarang.

Tidak ada kerusuhan tidak ada kekacauan. Paham-paham radikal dan toleransi dan terorisme maka Indonesia di tahun 2045 akan termasuk negara terkaya kelima di dunia.

Untuk itu saya pada kesempatan yang baik ini saya juga menghimbau kepada seluruh warga khususnya warga Nunukan untuk secara bersama-sama kita menjaga situasi keamanan yang kondusif.

Untuk mencegah paham paham yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan yang kita cintai bersama sama, Menghilangkan paham-paham radikalisme. Terorisme ujar Kapolda dihadapan Ribuan jamaah yang hadir di Tabligh akbar yang diselenggarakan oleh polres nunukan.

(Anto / Charles)

Berpetualang Menyusuri Pulau Latondu Mengungkap Tradisi dan Kehidupan Masyarakat

SELAYAR – Pulau Latondu merupakan gugusan pulau berpenghuni yang terbentuk di atas lahan pasir laut, seluas kurang lebih, 101 ha. Secara adminitratif pemerintahan, Pulau Latondu, terletak di wilayah administratif, Kecamatan Takabonerate.

Desa Latondu didiami oleh kurang lebih 189 kepala keluarga dan 798 jiwa penduduk yang terdiri dari suku Bajo, Flores dan Selayar.

Mengingat akan mata pencaharian warga masyarakatnya yang rata-rata menggantungkan kehidupan dari hasil melaut, dengan daya dukung karakteristik alamnya yang berada di wilayah pesisir, maka tidak heran, jika hampir seluruh bentuk biota laut dapat di jumpai di daerah yang terbentuk, di atas paparan pasir, sepanjang kurang lebih. 411 ha, dan 197 ha, karang mati tersebut.

Berada di Pulau Latondu yang dikelilingi oleh bentangan pasir putih nan lembut, selembut salju membawa alam khayal, bak tengah berada di ‘negeri’ salju. Selama berpetualang di Pulau Latondu, pengunjung akan banyak mengenal nama-nama pantai yang sudah tidak asing di telinga, maupun memory ingatan.

Jika sebelumnya, pengunjung, pernah menapakkan kaki, di Provinsi Jawa Timur, maka nama ruas jalur pantai utara yang kemudian disingkat dengan sebutan jalur pantura, pasti sudah sangat familiar di kuping seorang pengunjung atau wisatawan mancanegara.

Nah, setiba di Pulau Latondu, kaki pengunjung akan di bawah melangkah menyusuri keindahan panorama alam pantai jalur utara yang oleh masyarakat setempat, juga kerap diistilahkan dengan sebutan pantai utara disingkat Pantura.

Selain itu, pengunjung juga akan di bawah berkeliling menapaki pantai Marina, Pulau Latondu dan kembali diingatkan pada salah satu nama pantai tersohor yang terletak di perbatasan kota Butta Toa, Kabupaten Kabupaten Bantaeng, dan Kota Butta Panrita Lopi, Kabupaten Bulukumba.

Pantai Marina Bantaeng, demikian, nama salah satu lokasi destinasi pariwisata primadona milik masyarakat kota Butta Toa yang dirintis dan dibangun pertama kali oleh mantan Bupati Bantaeng yang sekarang terpilih menjadi Gubernur Sulawesi-Selatan, Prof. Dr. Ir. H.M Nurdin Abdullah, M.Agr

Tak berakhir sampai di situ. Akan tetapi, pengunjung juga akan di bawah berpetualang dan menyaksikan dari dekat aktivitas nelayan pengolahan dan penjemuran daging ikan buntala. di Pulau yang sama, pengunjung juga dapat menyaksikan lokasi konservasi atau penangkaran anak tukik (penyu), sebelum siap di lepas ke alam bebas.


Berbeda dengan pulau-pulau lain di wilayah administratif Kecamatan Takabonerate lainnya, masyarakat Pulau Latondu, telah diajarkan dan didik untuk mengenal dan tidak menangkap jenis-jenis biota laut di lindungi.

Sebuah papan bertorehkan nama serta jenis biota laut dilindungi yang dilengkapi oleh keberadaan dokumentasi foto, di pancang sebagai media sosialisasi bagi masyarakat lokal, pengunjung, maupun wisatawan mancanegara yang datang berpetualang ke Pulau Latondu.

di salah satu ruas jalan pemukiman pengunjung juga dapat menjumpai dan menyaksikan sebuah papan berlatar belakang cat hijau bertuliskan “ Kelompok Masyarakat Peduli KIMA” Desa Latondu, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Selayar.

Melengkapi referensi pengetahuan dan dokumentasi foto, Pulau Latondu, pengunjung dapat melangkahkan kaki, menuju ke lokasi industri pembuatan perahu jolor tradisional buatan masyarakat lokal.

Setelah itu, pengunjung juga dapat menyaksikan deretan lokasi penjemuran teripang, biota laut satu ini, dipercaya dan diyakini memiliki beberapa khasiat, saat diolah, dan dijadikan sebagai ramuan obat tradisional.

Usai menyaksikan lokasi penjemuran teripang, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menyusuri kawasan pesisir pantai dan menyaksikan nelayan lokal mengangkut hasil tangkapan ikan moray untuk kemudian dipotong-potong kecil, dan dijemur.

di sore hari, pengunjung dapat menyaksikan kumpulan ibu-ibu rumah tangga yang hampir setiap petang berkerumung di pinggir pantai menanti suami dan perahu keluarga mereka berlabuh di tepi pantai, sekembali dari melakukan aktivitas melaut.

Saat berdiri dan menatap lepas ke arah pantai. Mata pengunjung akan dimanjakan oleh keindahan panorama laut lepas dan pancaran cahaya bening, bak crystal yang terpantul di atas bening air laut, kebiru-biruan.

di tempat yang sama, pengunjung juga dapat melihat dari dekat deretan pohon kelapa yang tumbuh di antara kawasan pemukiman warga nelayan tradisional, beraksitektur bangunan rumah panggung, beratap daun kelapa,

terakhir, mata pengunjung akan ‘dimanjakan’ oleh pantulan cahaya merah merekah di atas damainya air laut sebuah pertanda bahwa sebentar lagi hari akan berganti malam. Keindahan panorama alam sunset nan menawan, bak magnet di tengah laut akan membuat pengunjung terhenyak, dan berdecak kagum atau bahkan bahkan mengambil keputusan untuk tiinggal berlama-lama di Pulau Latondu. (***)

Jadi Tuan Rumah Festival Takabonerate 2019 Peserta Land Tour Siap Explore Kearifan Lokal Desa Latondu

SELAYAR – Pulau Latondu, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, kembali digadang-gadang dan dipersiapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan event festival Takabonerate 2019, salah satu event wisata bertaraf nasional yang tercatat secara resmi dalam deretan 100 wondoerfull event, Kenenterian Pariwisata Republik Indonesia.

Berbagai bentuk kearifan lokal dan tradisi kehidupan keseharian masyarakat Pulau Latondu akan menjadi target kegiatan explorer potensi yang dikemas dinas pariwisata melalui paket land tour.

Kegiatan explorer potensi yang dikemas dalam paket land tour, rencananya akan difokuskan pada pengambilan gambar dan liputan keanekaragaman tradisi kehidupan keseharian masyarakat Pulau Latondu, dan bentuk-betuk kearifan lokal budaya lainnya yang terdapat di wilayah administratif pemerintahan Desa Latondu.

Peserta land tour akan ‘digiring’ untuk menyaksikan dari dekat rangkaian prosesi, pengolahan minyak kelapa tradisional, tradisi menggoreng pisang di pingir pantai, tradisi anyogoro, pembuatan atap daun kelapa, dan tradisi angngatti-ngatti kerap dilakukan warga saat air laut sedang surut.

Sebuah bentuk tradisi keseharian yang rutin dilakukan untuk mendulang rupiah dan mencari tambahan rezeki dengan memanfaatkan situasi, pasang-surut air laut. Suasana air laut yang sedang surut dijadikan kesempatan ‘emas’ oleh warga untuk ‘berburu’ dan engumpulkan beraneka ragam jenis kerang laut yang terkadang terselip di balik rerimbunan padang lamun.

Kerang laut sejenis kima, gempang, siholung, biri-biri dan bimba yang telah dikumpulkan langsung dibersihkan untuk selanjutnya, di jual ke pasar, atau tetangga terdekat. Sementara sisanya, dijadikan sebagai hidangan untuk keluarga.

Bila sedang beruntung, dan bernasib mujur, masyarakat bahkan tak jarang membawa pulang kepiting, dan berbagai jenis ikan yang secara kebetulan, ‘terjebak’ di sela-sela padang lamun dan tidak sempat kembali habitat awalnya.

Satu hal yang menarik dari rutinitas angngatti-ngatti atau aktivitas mencari kerang yang biasa dilakukan oleh warga masyarakat pesisir pantai, karena aktivitas ini tak hanya melibatkan orang dewasa. Akan tetapi, anak-anak di bawah umur pun ikut mengandrungi kegiatan yang sudah mengakar dari generasi ke generasi di Pulau Selayar ini.

Sebagai rangkaian akhir kegiatan petualangan, pengunjung juga dimungkinkan untuk duduk bersama dengan warga masyarakat lokal setempat, sembari menikmati suguhan nasi santan dan beraneka ragam jenis ikan yang diperoleh daei rangkaian tradisi Assulo, atau berburu ikan di malam hari dengan menggunakan perlengkapan sarakka atau tombak dengan bantuan penerangan lampu strongkeng atau cahaya senter kepala seadanya.

Tradisi Assulo, biasanya dilakukan oleh warga masyarakat lokal, saat air laut sedang surut di malam hari. (fadly syarif)

Proyek pelabuhan Ppi Mankrak jadi tanda tanya.

NUNUKAN – Pelabuhan perikanan Ppi yang berada di kelurahan mansapa kecamatan nunukan selatan rt 10. sudah lama dibiarkan begitu saja proyek tersebut diduga menelan anggaran miliaran rupiah dan sudah tidak dilanjutkan ada apa, ini penuh tanda tanya sama sekali.dan ini benar benar merugikan negara serta rakyat.siapakah yang perlu bertanggung jawab atas persoalan ini. 25/10/2019

Salah satu warga kelurahan mansapa ibu ketua rt 06 benar benar kecewa disebabkan proyek tersebut kenapa ditinggalkan begitu saja.bahkan material pelabuhan tersebut sudah ada dilokasi seperti tiang beton semen yang sudah lama dibiarkan pemerintah kabupaten nunukan dan dinas perikanan kabupaten nunukan kaltara ucap nuriah.

” Yang sangat perlu dipertanyakan kenapa di usulkan pelabuhan perikanan di mansapa namun tidak dikerjakan apakah hanya mengejar proyek atau hanya ingin membangun saja tanpa memikirkan siapa yang dirugikan dalam hal ini kerana semua material sudah ada tersedia.tapi kenapa tidak dilanjutkan lagi ini benar sama sekali merugikan uang negara serta rakyat.kerana dibangun namun tidak dimamfaatkan masyarakat kelurahan mansapa kecamatan nunukan selatan kabupaten nunukan ucap nuriah” warga kelurahan mansapa.

” Para nelayan yang ada dikampung nelayan mempertanyakan sampai kapan kami ada pelabuhan perikanan diwilayah kami sedangkan pemerintah sudah tau atau pemda bahwa perlu ada namanya pelabuhan perikanan sama seperti yang ada di pulau sebatik untuk lebih memudahkan kami membongkar hasil tangkapan ikan yang kami tangkap dari laut kerana rata rata kegiatan atau pekerjaan seharian nelayan dan juga para pengusaha rumput laut yang ada di kelurahan mansapa”

Saat tim media mendatangi kantor dinas perikanan namun kepala dinas tidak berada ditempat dan saat tim media mencoba mengkonpirmasi kepada salah satu staf perikanan untuk mempertanyakan pelabuhan perikanan di mansapa namun tidak ada respon dari staf perikanan kabupaten nunukan tersebut , ini perlu diluruskan kenapa dibangun proyek pelabuhan Ppi dan setelah itu dibiarkan begitu saja tanpa memikirkan ini uang siapa yang kita gunakan dan yang dirugikan siapa perlu ada yang tanggung jawab dalam hal ini.

Sahabuddin : Kontributor Nunukan – Sebatik