NUNUKAN – Kekhawatiran seorang Wakil Bupati Nunukan Hermanus tentang dampak negatif penggunaan tehnologi, terutama seperti gadget dan media sosial yang kini sudah mengalahkan perhatian terhadap minat membaca.
Perkembangan tehnologi yang mudah diakses, seperti internet dan gadget, membuat anak-anak kurang tertarik lagi pada buku karena lebih menawarkan hiburan dan informasi yang lebih menarik dan cepat.
” Kini anak anak lebih tenang dan senang menggunakan gadget bila mencari informasi ketimbang mencari perbandingan dengan membaca,” Ungkapnya.
Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan di SDN 006 Sebatik Tengah, Kamis 8 Mei 2025.
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi membuka akses ke informasi yang luas dan mudah diakses, namun menurut wabup Hermanus, akan berbeda penangkapannya bila membaca, terlihat oleh mata, mengucap dengan mulut dan pasti tersimpan di hati.
” Ilmu pengetahuan itu kalau didengar saja, itu bahaya juga, anak sekarang itu kan sukanya mendengar di gadget dan Internet, itu akan mempengaruhi karakter anak kita, apalagi kita bukan negara maju, kita baru negara berkembang. Kalau kita negara berkembang dipaksa anak anak kita untuk menjadi negara maju tentu ada pergeseran mentalitas, tidak seimbang tehnologi tapi kehidupannya sehari hari tidak begitu, masih manual,” jelas Wabup Hermanus.
Wabup Hermanus pada kesempatan ini kembali menginstruksikan kepada para guru guru, untuk menerapkan ke muridnya untuk memperbanyak membaca dan menulis, dan sekolah wajib ada perpustakaannya.
” Kita tanamkan ke para siswa siswi untuk gemar membaca, dan perpustakaan wajib lah ada di sekolah,” pintanya.
Itulah sepenggal harapan dari seorang Wabup Hermanus terhadap dunia pendidikan dan generasi masa depan bangsa.
(PROKOMPIM)