Albert A. Kabiay : “Memolitisir Moment Meninggalnya Pater Neles K. Tebay Adalah Sangat Tidak Etis…!”

Jayapura – Berandankrinews.com — Demikian pernyataan Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Rakyat Cinta NKRI (DPD Gercin-NKRI) Papua dalam siaran persnya, Jumat sore di Sekretariat DPD, (19/04/2019), kami sangat menyesali tindakan politisasi yang dilakukan oleh kelompok pendukung Papua Merdeka, yang menggunakan moment wafatnya Bapak Pater Neles K. Tebay, kami sangat menyayangkan aksi politisir tersebut yang sangat tidak etis, sebab Pastor (Alm) Neles K. Tebay merupakan warga Negara Indonesia, kasihan sanak keluarga almarhum, jangan membuat aksi-aksi yang dapat merugikan nama baik Bapa Pater (Alm) Neles K. Tebay dan keluarganya, sebab mereka merupakan warga negara Indonesia yang sah.

Masa’ ketika prosesi kebaktian peti jenasahnya harus dibungkus dengan Bendera Bintang Kejora, seolah-olah beliau merupakan tokoh pejuang Papua Merdeka, kasihan keluarga almarhum dan umat yang dibimbingnya.

Pater adalah orang yang berjuang untuk kemajuan Papua, dari segi pendidikan, pembangunan dan pelayanan bagi umatnya. Papua juga adalah bagian dari NKRI dan sudah diakui PBB dan dunia internasional.

Atas Nama Negara kami menyatakan bahwa Pater (Alm) Neles K. Tebay adalah Warga Negara Indonesia, dan beliau merupakan aset bangsa dan negara Indonesia.

Kami juga mengingatkan kepada kelompo kelompok yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, agar sama-sama menjaga perdamaian di Papua, mari bersama-sama membangun Papua dalam Bingkai NKRI.

Atas Nama Keluarga dan Pribadi kami Albert A. Kabiay mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Terkasih Pater Dr. NELES .K .TEBAY, Pater merupakan orang baik, semoga arwahnya diterima disisi Tuhan. Pater Neles K. Tebay meninggal di Jakarta 14 April 2019 dalam usia 55 tahun setelah dirawat di rumah sakit Saint Carolos sekitar lima bulanan karena menderita sakit kanker. Selamat jalan Pater Neles Pejuang HAM dan Perdamaian, kami sungguh merasa kehilangan dan duka yang dalam. (fri)