1 Rumah Ludes Dilahap si Jago Merah di Bone

Bone – Sedikitnya 1 rumah di Dusun Padaiya, Desa Waekecce’e, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone musnah dilahap ‘si jago merah’ pada Sabtu 28 September 2019.

Seorang warga bernama Ambo menuturkan, rumah panggung yang terbuat dari kayu milik seorang petani bernama Andi Paelori asal Kampung Solo tersebut ludes saat ditinggalkan pemiliknya yang dikabarkan sedang berada di Makas0sar.

“Dugaan sementara akibat hubungan arus pendek atau kosleting. Dan pada saat kejadian, yang punya rumah sedang berada di Makassar menghadiri acara keluarga ,” ucap Ambo kepada media ini, Sabtu (28/9/2019). Kejadian tersebut diketahui saat api terlihat oleh warga.

Selanjutnya, masyarakat segera membantu memadamkan api. “Namun karena kesulitan air dan angin kencang mengakibatkan rumah habis terbakar,” imbuhnya.

Selanjutnya, tepat pukul 18.00 Wita Petugas Pemadam Kebakaran dari Pemkab Bone tiba di lokasi guna tindakan pemadaman.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran Rumah panggung tersebut, namun kerugian material ditaksir sekitar Rp.200.000.000. ( Dua ratus juta rupiah ).

“Beruntung kebakaran hanya melahap 1rumah dan tak merembet ke rumah warga lainya karena jarak antara rumah yang mengalami kebakaran dengan rumah pe nduduk lainnya kurang lebih 100 meter,” pungkas Ambo.

Irwan N Raju Biro kab Bone

BEM Seluruh Indonesia (SI) Tegas Menolak Dikaitkan Dengan Aksi Mujahid 212

Aksi Mujahid 212 (istimewa

” Bem SI tidak terlibat sedikitpun dengan gerakan tersebut “

Jakarta –  Koordinator Pusat Aliansi Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) M Nurdiansyah tegaskan bahwa pihaknya menolak untuk dikait-kaitkan dengan aksi dari berbagai kelokmpok organisasi masa (Ormas) yang tergabung dalam aksi Mujahid 212 ‘Selamatkan NKRI’.

Pria yang akrab dipanggil Dadan tersebut juga menegaskan bahwa aksi Mahasiswa seluruh Indonnesia adalah murni untuk menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan berbagai rancangan Undang Undang lainya dan bukan untuk menurunkan Joko Widodo (Jokowi) dari jabatan Presiden.

“Bem SI tidak terlibat sedikitpun dengan gerakan tersebut. Kita masih dalam konsistensi tuntutan kami yang tertera dalam Maklumat Tuntaskan Reformasi bersama kawan kawan Aliansi Mahasiswa Indonesia,” tegas Dadan, Sabtu (27/9/2019)

Sebelumnya diberitakan Sekelompok organisasi masa (Ormas) yang tergabung dalam Mujahid 212 ‘ Selamatkan NKRI’ menggelar aksi masa berupa long march dari Bundaran HI menuju Istana Negara.

Diatas mobil Komando, beberapa aktivis dalam aksi tersebut bergantian menyampaikan orasi  diantaranya meminta kepada Joko Widodo (Jokowi) agar segera mengundurkan diri dari jabatanya sebagai Presiden RI.

Salah satu orator mengatakan, selama Jokowi memimpin negeri, ia tak mampu membawa rakyat menuju kesejahteraan. Selain itu, Jokowi menurut salah satu Orator hanya menciptakan rezim yang gemar mengkriminalisasi Ulama.

Menurut salah satu orator, tuntutan agar Jokowi mundur tak hanya harapan para Mujahid 212 semata, melainkan harapan banyak masyarakat Indonesia.

Selain menuntut Jokowi mundur dari jabatanya, mereka juga menolak RUU KUHP. DPR ,menurut mereka juga tak bertindak benar dengan mengesahkan berbagai Rancangan Undang-undang (RUU) yang tak jelas dan tak berpihak bagi masyarakat Indonesia. (eddySantry)

Sakit Jantung, PMI Deportasi dari Malaysia Meninggal Dunia

NUNUKAN – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia, Kamis (26/9) lalu, akhirnya meninggal dunia setelah di rawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Nunukan, Sabtu (28/9) malam.

Dia adalah Basiran bin Sidik. Korban diduga meninggal karena terserang penyakit jantung yang telah ia hidap. Basiran merupakan salah seorang dari 128 PMI yang bermasalah. Sebelumnya, Sidik telah menjalani proses masa hukumannya di penampungan sementara di Tawau.

Kasi Pelayanan BP3TKI, drs. Arbain mengatakan Basiran yang lahir di Bone, pada 05 Februari 1961, setelah sampai di pelabuhan Tunan Taka Nunukan memang dalam kondisi kritis dan langsung dilakukan pertolongan di bawa ke rumah sakit pihak BP3TKI betsama pihak Imigrasi Nunukan.

“Jadi saat diberikan pertolongan Basiran Bin Sidik belum sempat didata. Karena kita langsung melakukan pertolongan pertama. Basiran bin Sidik telah meninggal tadi siang. Karena kita kebingunan mencari identitasnya akhirnya kita buka kopernya baru kita temukan nomor telpon yang ternyata anaknya yang tinggal di Lahad Datu Malaysia,” terangnya.

Setelah dikordinasi, rencananya Hayati yang merupakan anaknya akan berangkat ke Nunukan pada Senin nanti. “Jadi anaknya yang nanti datang mengurus bapaknya,” terangnya.

Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Selatan (KKSS), Andi Lempong mengatakan akan membantu korban. Saat ini, kata dia, jenazah Basiran masih berada di ruang jenazah RSUD Nunukan. “Jadi sambil menunggu anaknya. Karena keterangan anaknya memang bapaknya sudah lama menghidap penyakit jantung. Apalagi lama di tahanan karena tidak memiliki Identitas (Paspor),” pungkasnya.

Laporan Yusuf P.

Editor Irwan

Edi Pranowo Kembali Pimpin Paguyuban Seni Mitra Langen Lestari Nunukan

Tari Reog Ponorogo oleh paguyuban kesenian Mitra Langen Lestari Nunukan.Walau mengusung Tari Jawa, diketahui sebagian penarinya justru berasal dari etnis-etnis yang ada di Kabupaten Nunukan. (foto: Facebook Mitra Langen Lestari)

Nunukan – Demokrasi tak hanya terpaku pada sebuah pesta politik bernama Pemilu semata namun dalam mengeluarkan pendapat hingga memilih seorang pemimpin, berbagai elemen kini tengah meneguhkan diri sebagai penganut sistem tersebut.

Setidaknya hal ini yang diperlihatkan oleh Paguyuban Kesenian Mitra Langen Lestari Kabupaten Nunukan. Dalam memilih pemimpin yang akan mengarahkan maju dan mundurnya paguyuban, kelompok seni berbasis tari Reog Ponorogo tersebut pada Sabtu 27 September 2019 di secretariat Paguyuban Keluarga Jawa (Pakuwaja) Nunukan melakukan voting untuk memilih ketuanya.

Dari 2 orang kandidat, Edi Pranowo yang merupakan ketua ‘petahana’ memperoleh 61 suara mengungguli pesaingnya Sudasianto yang memproleh 18 suara.

Edi Pranowo, Ketua Paguyuban Seni Mitra Langen Lestari

Edi mengaku berterimakasih atas kepercayaan dari anggota Paguyuban yang menurutnya masih mempercayainya. Dirinya berjanji tak akan menyia –nyiakan amanah yang telah diberikan dan akan tetap istiqomah demi kemajuan seni Kabupaten Nunukan.

“Tentunya saya berterimakasih karena dengan hal ini masih ada yang mempercayai saya. Selanjutnya misi saya adalah semakin meneguhkan seni tradisional sebagai warisan leluhur bangsa yang adiluhung,” ujar Edi

Menurut Edi, pihaknya akan semakin membuka diri kepada publik bahwa Mitra Langen Lestari adalah sebuah paguyuban seni yang tak hanya berdasar melestarikan warisan leluhur semata namun ia menyatakan bahwa Mitra Langen Lestari adalah paguyuban yang terbingkai dalam Bhineka Tunggal Ika.

Ucapan Edi sangat beralasan, pasalnya, kendati Paguyuban seni Mitra Langen Lestari mengusung tarian Jawa, namun faktanya hampir sebagian besar penari justru berasal dari etnis-etnis yang ada di Nunukkan seperti Tidung,Banjar,Timor dan Bugis.

“ Ada beberapa adik-adik dari etnis Dayak yang juga menyatakan minatnya mempelajari Tarian Jawa, tentu kita akan terima dan terbuka dengan senang hati. Pada intinya, Mitra Langen Lestari di Nunukan ini adalah milik kita semua,” tandas Edi

Diketahui, Paguyuban Kesenian Mitra Langen Lestari tak hanya menampilkan hiburan semata. Terbukti, dalam setiap kejadian bernuansa musibah, paguyuban ini kerap menjadi pelopor aksi penggalangan dana dengan cara mengamen keliling Kota Nunukan dan donasi yang terkumpul pun selalu terbilang sangat fantastis karena mencapai puluhan juta rupiah sekali ‘ngamen’. (eddySantry)

‘Toko GUMREGAH Palapa Nusantara’ Bangkitkan Puluhan Juta Kelontong Agregat Kekuatan Dahsyat Ekonomi Rakyat Kecil – Kawulo Alit Nusantara

 
Pidato Kebangsaan dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed
 
MARILAH kita mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT., hanya atas kehendak dan ridho-Nya lah, pada hari berbahagia ini, Jumat Kliwon tanggal 27 bulan 9 tahun 2019 di Markas Besar Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo Alit Cempaka Putih Jakarta, kita semua, segenap rakyat dan bangsa Indonesia masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk bersilaturrahim dengan maksud dan tujuan yang satu, ingin bersama-sama mewujudkan sebuah keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat dan bangsa kita diseluruh tanah air.

Sebelum saya menyampaikan Pidato Kebangsaan pada Pencanangan ‘Toko GUMREGAH Palapa Nusantara’, izinkan saya menukil kembali apa yang saya sampaikan pada Pidato Kebangsaan tanggal 24 Januari 2019 di Gedung Joeang 45 Jakarta tentang “Peta Jalan Indonesia 1945 – 2080, Kotak Pandora, Keadilan, dan Adidaya Sapu Jagat Nusantara”. Hari ini tahun 2019, era reformasi sudah berlangsung selama 21 tahun. Era reformasi dalam Perisai Pancasila diberikan simbolitas ‘Rantai dengan Warna Dasar Merah’.

Era reformasi ini merupakan keberlanjutan dari era orde baru yang berlangsung selama 32 tahun dengan simbolitas ‘Pohon Beringin Warna Dasar Putih’. Yang ingin saya sampaikan adalah pelimpahan dan peralihan dari era orde baru ke era reformasi tidak berlangsung ‘clera and cut’. Segenap kepentingan orde lama, segenap kepentringan orde baru, segenap kepentingan era reformasi ditambah dan didukung era cyber milenialitas bersatu untuk melakukan kendurian yang ada di negeri kita tercinta republik Indonesia.

Oleh karena itu, secara kasat mata bisa kita saksikan setiap hari sejak Peristiwa 12 Mei 1998 – Perisitiwa Trisakti sebagai titik akhir dari orde baru menuju era reformasi, negara dan bangsa kita dikelola diatas bara api dendam. Antar elit saling membuka aib. Antar elit saling memasang kuda-kuda. Antar elit saling menyandra. Antar elit saling membunuh. Dan rakyat yang selalu menjadi korban.

Apa yang terjadi di era reformasi, saya meyakini bahwa hal hal yang buruk selama orde lama. Hal-hal yang buruk selama orde baru dan era reformasi akan dikehendaki oleh Allah Tuhan Azza Wajalla terbuka secara sempurna dari ‘Kotak Pandora’, dan akan beralih ke era keadilan untuk menggapai cita-cita bangsa kita.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini ingin saya sampaikan, insyaAllah atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa Allah Swt., setelah seluruh hal-hal yang buruk dibuka secara sempurna, Tuhan menurunkan anugerah terbesar keduanya setelah 17 Agustus 1945.

Yaitu sebuah ‘Mutiara Didasar Kotak Pandora’. Sebuah kesadaran secara utuh dan menyeluruh, dan semangat yang sangat kuat bahwa kita selama ini tidak selalu menghadirkan Tuhan. Tidak selalu menghadirkan rakyat. Tidak selalu menghadirkan alam semesta. Dan tidak selalu menghadirkan tatanan nilai, budaya, peradaban warisan leluhur nusantara dalam tata kelola bangsa dan negara kita.

Seluruh kesadasaran itulah yang dalam bahasa kuno leluhur nusantara disebut sebagai ‘GUMREGAH’. Sebuah kesadaran secara utuh dan menyeluruh, sebuah semangat yang sangat kuat untuk kebangkitan. Yaitu kebangkitan menuju kehidupan yang lebih baik. Kebangkitan melakukan perubahan yang sangat besar. Kebangkitan melakukan perubahan yang sangat dahsyat untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteran bagi seluruh mahluk dan rakyat dibumi nusantara.

Logo GUMREGAH sudah saya luncurkan pada hari Senin Pahing tanggal 9 bulan 9 tahun 2019 ditempat yang sama, di Markas Besar Perjuangan Rakyat Kecil – Kawulo Alit Cempaka Putih Jakarta. Pada hari ini, Jumat Kliwon tanggal 27 bulan 9 tahun 2019, saya menjalani sebuah amanah untuk mencanangkan ‘Toko GUMREGAH Palapa Nusantara”.

Ada yang ingin saya sampaikan kepada seluruh rakyat, kepada segenap pemangku kepentingan di republiki ini. Bahwa puluhan juta warung-warung, kelontong-kelontong, toko-toko diseluruh pelosok kampung. Diseluruh pelosok pedesaan, nagari dan kelurahan adalah mata pencaharian rakyat dan bangsa kita yang menghidupi ratusan juta penduduk yang ada dibumi nusantara.
 
Dengan semangat dan kobaran api GUMREGAH, saya haqqul yakin segera merasuki seluruh hati rakyat dan bangsa kita. Segera merasuki hati seluruh mahluk di alam semesta, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Saya juga haqqul yakin, Toko GUMREGAH Palapa Nusantara akan menjadi juru selamat ekonomi rakyat dan bangsa kita. Akan menjadi juru selamat kedaulatan ekonomi bangsa kita. Akan menjadi juru selamat kedaulatan dan keutuhan bangsa dan negara yang kita cintai.

Oleh karena itu, selaku pribadi, selaku Deklarator Toko GUMREGAH Palapa Nusantara saya tidak muluk-nuluk memasang target. Minimal setiap desa ada 25 Toko GUMREGAH Palapa Nusantara, dan setiap kelurahan ada 50 toko yang akan kita bangkitkan kembali. Dan diseluruh tanah air dengan jumlah desa 75 ribu dan keluarahan 8.900 akan kita bangkitkan kembali 2,3 juta Toko GUMREGAH Palapa Nusantara.

Kita akan melakukan penanganan Toko GUMREGAH Palapa Nusantara secara khusus. Penanganan yang berbasis profesionlitas. Penanganan yang berbasis base on economy, base on business.  Secara integratif, rakyat kecil – kawulo yang menjadi pelaku Toko GUMREGAH Palapa Nusantara, sistem apklikasi teknologinya kita siapkan. Permodalannya kita siapkan. Barang yang dijual, jasa yang dijual kita siapkan.

Semuanya ditangani secara profesional berbasis sistem. Kita sudah komitmen dengan lembaga keuangan, insyaAllah setiap Toko GUMREGAH Palapa Nusantara akan kita injek modal tanpa anggunan sebesar Rp. 5 juta hingga Rp 15 juta. Atau sebesar Rp 11,5 trilyun hingga Rp. 34,5 trilyun untuk injek permodalan 2,3 juta Toko GUMREGAH Palapa Nusantara diseluruh tanah air.

Ke depan rakyat kita dikampung-kampung, di desa-desa, di nagari dan kelurahan walupun di toko atau kelontongnya hanya ada 50 barang yang dijual namun dapat menjual barang lebih dari 3000 item. Mereka juga menjadi agen PPOB (point payment online banking) yang bisa menerima pembelian tiket, pembayaran listrik, dan transaksi-transaski perbankkan lainnya berbasis e-commerce.

Toko GUMREGAH Palapa Nusantara ini saya yakini akan menjadi triger, akan menjadi tetesan darah bangkitnya kembali ekonomi rakyat. Bangkitnya kembali kekuatan dan kedaulatan ekonomi bangsa kita. Yang nantinya dan segera kita agregagsikan dengan segenap kekuatan dan sumber daya nusantara yang sangat melimpah.

Dan agregasi kekuatan ekonomi rakyat kecil – kawulo alit dan sumber daya nusantara saya meyakininya segera menjadi sebuah kekuatan raksasa ekonomi dunia sebagaimana saya Deklarasikan PALAPA LIMA INDONESIA pada Selasa Legi tanggal 7 Januari 2014 di Pendopo Agung Trowuluan Mojokerto Jawa Timur.

Dalam menghadapi era superkapitalis dan revolusi industri 4.0/5.0, satu-satunya harapan, dan satu-satunya yang bisa mempertahankan ekononomi rakya dan bangsa kita adalah melibatkan rakyat dalam menggerakkan roda ekonomi. Oleh karena itu keberadaan Toko GUMREGAH Palapa Nusantara merupakan satu kesatuan utuh dari Revolusi Ekonomi Rakyat Nusantara yang memiliki lima prinsip mendasar.

Yaitu rakyat harus memiliki saham. Rakyat harus mendapatkan deviden. Rakyat harus mendapatkan fasilitas usaha produktif. Usaha dan pekjerjaan rakyat harus maju, berkembang dan unggul menghadapi era superkapitalis dan revolusi industri 4.0/5.0. Hidup rakyat, hidup segenap bangsa kita sejahtera dan makmur secara berkeadilan, serta tatanan nilai, budaya dan peradaban warisan leluhur nusantara terawat dan lestari. Keberaaan Toko GUMREGAH Palapa Nusantara menjadi pendulum, menjadi triger, dan tetesan darah yang merangsekkan seluruh piranha-piranha kekuatan dan sumber daya ekonomi diseluruh wilayah tanah air.

Akhirnya saya sampaikan terima atas kehadiran saudara-saudara, bapak dan ibu sekalian untuk mensukseskan Pencanangan Toko GUMREGAH Palapa Nusantara pada hari yang mulia ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf, selamat siang dan salam sejahtera.

Naskah Pencanangan Toko GUMREGAH Palapa Nusantara Dengan selalu mengharap anugerah, kehendak dan ridho Tuhan YME., serta didorong keinginan luhur dan suci untuk mewujudkan cita-cita bangsa amanah leluhur nusantara, dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, saya canangkan:

‘TOKO GUMREGAH’ PALAPA NUSANTARA

Untuk membakar kobaran api kebangkitan puluhan juta warung / toko / kedai/kelontong dipelosok kampung, desa, nagari, dan kelurahan diseluruh tanah air penjelmaan Kekuatan Ekonomi Rakyat Kecil – Kawulo Alit yang sangat besar yang akan kita diagregasikan dengan sumber daya nusantara yang sangat melimpah menjadi sebuah kekuatan RAKSASA EKONOMI DUNIA dengan tujuan yang satu ingin bersama-sama segneaprakyat dan bangsa Indoensia guna mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi segenap mahluk, rakyat, alam semesta, dan tatanan nilai, budaya, dan peradaban warisan leluhur bangsa guna menggapi kejayaan nusantara II Abad XXI yang adil, makmur dan adidaya era keadilan 2024-2060.

Dicanangkan di : Jakarta
Pada Hari Jumat Kliwon, 27 – 9 – 2019
Atas Nama Rakyat Kecil – Kawulo Alit, Bangsa, dan Nusantara
 
 
Ditanda tangani,-
 
dr. ALI MAHSUN ATMO, M.BIOMED
Deklarator PALAPA LIMA INDONESIA
Pengemban Amanah, Pencipta dan Deklarator LOGO  GUMREGAH
 
 
dr. ALI MAHSUN ATMO, BIOMED.*

  1. Deklarator PALAPA LIMA INDONESIA
  2. Pengemban Amanah GUMREGAH
    3 Pencipta dan Deklarator Logo GUMREGAH
  3. Ditranslit dari Vidio
    Pidato Kebangsaan dr. Ali Mahsun Atmo, M. Biomed pada agenda Pencanangan Toko Gumregah Palapa Nusantara di Jakarta, Jumat Kliwon, 27 – 9 – 2019.

Laporan Nirwan N Raju

Biro Kabupaten Bone