SEPATU, PELITA dan KASIH JKN, 3 Proyek Perubahan yang Dilaunching Bupati Nunukan

NUNUKAN – Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, secara resmi meluncurkan tiga proyek perubahan yang merupakan bagian dari inovasi strategis para pejabat pemerintah Kabupaten Nunukan pada acara Launching Proyek Perubahan SEPATU, PELITA dan KASIH JKN. Acara tersebut digelar di ruang serbaguna lantai V Kantor Bupati Nunukan, Rabu (06/08).

Adapun tiga inovasi yang di launching pada kesempatan tersebut adalah, pertama Forum Pemuda Lintas Agama (PELITA) dari Kepala Badan Kesbangpol, Hasan Basri, bertujuan mempererat kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Nunukan, khususnya di kalangan generasi muda.

Kedua, Inovasi SEPATU (Strategi Penataan PKL dan Penanganan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum) oleh Kepala Satpol PP Mesak Adianto, sebagai solusi penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan pendekatan win-win solution yang manusiawi dan adil.

Dan ketiga, Inovasi KASIH JKN dari Kepala Dinas Kesehatan Hj. Miskia yang bertujuan mendorong peran serta pihak swasta dan masyarakat dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional.

Dalam kesempatan itu, Bupati Irwan menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap ketiga proyek perubahan tersebut. Ia menilai bahwa inovasi ini merupakan langkah konkret dalam meningkatkan pelayanan publik dan mengatasi persoalan yang ada di masing-masing instansi.

“Saya yakin, tiga proyek perubahan ini akan membawa kita menuju pelayanan masyarakat yang semakin baik, cepat, dan mudah. Perubahan harus menjadi roh dan semangat dalam setiap kerja birokrasi, bukan semata-mata keterpaksaan,” tuturnya.

Bupati Irwan menilai pentingnya inovasi PELITA agar kerukunan tetap harus dijaga, terutama dari provokasi oknum-oknum yang memaksakan kehendak.

Terkait inovasi SEPATU, Bupati menilai bahwa penataan PKL merupakan tantangan besar yang memerlukan pendekatan bijak sehingga pemerintah harus mampu menata dengan tetap memperhatikan nasib para pencari nafkah.

Sementara itu, untuk inovasi KASIH JKN, Bupati berharap terjalinnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam mendukung program kesehatan nasional.

“Sebagus apapun inovasi yang dibuat, tanpa implementasi hanya akan jadi macan kertas. Harus ada bukti nyata di masyarakat,” ungkapnya.

(PROKOMPIM)