Selain Tugas Pamtas RI-Malaysia, Prajurit Yonif Raider 600/Modang Mengajar Mengaji Anak Perbatasan

Nunukan- Menjaga perbatasan dari penyusupan asing, sudah menjadi tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI). Meski menghadapi berbagai keterbatasan, namun mereka diharuskan mampu melaksanakan seluruh tugasnya dengan baik. Selain menjalani tugas pokok sebagai penjaga perbatasan dan mengamankan perbatasan, TNI juga harus mampu membina warga lokal, bekerja sama dengan masyarakat setempat memberi penyuluhan pertanian, berkebun menanam jagung dan ubi di kebun tadah hujan yang tandus serta mengelola sawah, maupun lainnya.

Di samping tugas pokok pengamanan perbatasan RI tersebut, TNI juga memiliki kemampuan manunggal dengan rakyat melalui Pembinaan Teritorial. Dengan kata lain, Selama ini, TNI sesuai jatidirinya (sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional), selain mampu melaksanakan tugas pengamanan perbatasan sebagai tugas pokoknya Satgas Pamtas, juga mampu membantu masyarakat sekitar perbatasan dengan hal yang sangat baik dan sangat dirasakan langsung manfaatnya, seperti dengan ikut membantu warga / anak-anak sekitar pos-pos penjagaan membaca, menulis dan lain sebagainya. Bahkan tak ada juga prajurit tersebut berlaku sebagai guru ngaji terhadap anak-anak di daerah setempat, sebagaimana yang berlangsung di lingkungan warga Muslim perbatasan RI-Malaysia.

Adalah Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 600/Modang Sersan Satu Haris berinisiatif memberikan pembekalan dasar di bidang Agama bagi anak-anak di desa tersebut, selain menjadi tenaga bantuan Pendidik di sekolah pada pagi hari, pada sore hari Personel Satgas memberikan juga pembekalan agama dengan cara mengajarkan membaca Al Quran kepada anak-anak, di Desa Sei Manggaris tepatnya daerah Sei Ular, Minggu (8/9/2019).

Mayor Inf Ronald Wahyudi selaku Dansatgas Yonif Raider 600/Modang menuturkan “Banyaknya anak usia di bawah 10 tahun berminat memperdalam ilmu agama. Dengan keterbatasan yang ada Personel Pos membuat Pondok untuk anak-anak belajar mengaji di depan Pos Sei Ular. Di Pondok berukuran 2,5×4 meter ini anak-anak belajar membaca ayat suci Al Quran dengan bimbingan personel Pos”.

“Tahap demi tahap tingkat demi tingkat minat anak-anak yang awalnya hanya berjumlah 5 sampai 8 orang mulai bertambah setiap minggunya, dan saat ini tercatat sekitar 20 anak-anak beragam usia rajin setiap sore datang ke Pos untuk menimba ilmu agama dan mempertebal pondasi agamanya”, jelasnya.

“Hal tersebut mendapat respon positif dari masyarakat sekitar, masyarakat sekitar Pos Sei Ular Satgas Yonif Raider 600/Modang berencana akan memberikan bantuan berupa tenaga dan bahan untuk memperluas dan memperbaiki Pondok tempat anak-anak mereka belajar mengaji supaya menambah minat anak-anak sekitar datang ke Pos untuk belajar Mengaji”, ujarnya.
“Selama masa pertumbuhan dan perkembangan mental anak-anak, pendidikan agama merupakan unsur penting yang harus di tanamkan karena hal tersebut merupakan tiang pondasi untuk masa depan mereka. Rencana program ini akan kami jadikan program tetap kami dan akan kami sosialisasikan ke seluruh jajaran Pos Satgas Yonif Raider 600/Modang supaya dapat lebih dekat dengan masyarakat sekitar”, tegas Dansatgas.

(Penrem 091/ASN)