Pj. Sekprov Resmikan Lomba Tari Kreasi Pedalaman dan Pesisir, Lestarikan Pengembangan Budaya Daerah

TANJUNG SELOR – Mewakili Gubernur Kaltara Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. Bustan, S.E., M.Si membuka resmi Perlombaan Tari Kreasi Pesisir dan Pedalaman se-Kaltara Tahun 2025.

Perlombaan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya digelar Lapangan Agatis (4/11) malam, dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Provinsi Kaltara.

Dalam kesempatan ini, Pj. Sekprov Bustan menyampaikan apresiasi kepada Disdikbud Kaltara, seluruh panitia dan peserta atas dedikasi serta partisipasinya menyukseskan acara ini.

“Kegiatan ini merupakan wujud syukur dan kebanggaan atas perjalanan pembangunan daerah menuju Kalimantan Utara yang Maju, Makmur, dan Berkelanjutan,” kata Bustan.

Bustan menyampaikan rasa bangga atas antusiasme dari para pelaku seni dan masyarakat yang berbaur bersama dalam perlombaan ini. Diketahui terdapat 184 peserta yang ikut berkompetisi, terdiri dari 106 peserta lomba tari kreasi pedalaman dan 78 peserta lomba tari kreasi pesisir.

Dan para peserta yang berpartisipasi dalam Lomba Tari Kreasi 2025 ini berasal dari berbagai sanggar seni, komunitas budaya, dan lembaga pendidikan se-Kaltara.

“Kehadiran para peserta merupakan bukti bahwa semangat berkesenian dan kecintaan terhadap budaya lokal terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Kalimantan Utara,” ucapnya.

Pj. Sekprov ini mengatakan acara ini memiliki makna dan arti penting tersendiri yaitu sebagai upaya pelestarian sekaligus pengembangan budaya daerah. Selain menyajikan keindahan gerak, juga menjadi wadah untuk menjaga nilai-nilai luhur dan identitas budaya masyarakat Kaltara.

Lomba ini juga untuk memperkuat peran UPT Taman Budaya sebagai pusat aktivitas seni daerah, mendorong kreativitas dan inovasi seni tari yang memadukan unsur tradisional dan modern secara harmonis tanpa meninggalkan kearifan lokal, serta mempererat persatuan masyarakat melalui pertukaran budaya.

Kepada seluruh peserta yang ia sebut sebagai “Duta-Duta Budaya yang Hebat”, Bustan berpesan agar menjadikan panggung itu sebagai tempat mengekspresikan jati diri dan menceritakan kekayaan narasi budaya yang dimiliki.

Melalui ajang ini, Bustan berharap akan lahir karya-karya tari yang menggugah, inovatif, dan mencerminkan kekayaan nilai budaya daerah dengan mengajak semua pihak terus mendukung pengembangan seni budaya di Bumi Benuanta.

“Menang atau kalah adalah hal kedua. Hal paling utama adalah kalian telah berani tampil, berani berkreasi, dan menjadi bagian penting dari upaya pelestarian budaya Benuanta. Tunjukkanlah semangat sportivitas dan profesionalisme yang tinggi,” tutup Bustan.

(dkisp)