Pemuda Muhammadiyah Gelar RDP Bersama DPRD Nunukan Bahas Persoalan Sampah di Pesisir.

NUNUKAN – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Nunukan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Anggota DPRD Nunukan guna membahas persoalan sampah yang kian memprihatinkan di wilayah pesisir Nunukan, Selasa (21/5/2025).

Pertemuan ini berlangsung di ruang rapat DPRD Nunukan dan dihadiri langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Dinas Pariwisata serta Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Nunukan.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Nunukan menyampaikan bahwa persoalan sampah di pesisir telah menjadi isu serius yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga citra pariwisata daerah.

“Kami memandang penting adanya sinergi antara masyarakat, legislatif, dan pemerintah daerah dalam mencari solusi konkret,” ujarnya.

Mudasir, Ketua Pemuda Muhammadiyah Nunukan, secara khusus menyerukan partisipasi aktif seluruh pemuda Nunukan dalam gerakan ini.

“Kita mengajak seluruh pemuda di Nunukan agar bersatu padu menyelesaikan masalah sampah ini dengan semangat gotong royong. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai generasi penerus untuk mewariskan lingkungan yang bersih dan sehat,” tegas Mudasir dengan penuh semangat.

Sementara itu, Andi Fajrul Syam menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. “Komisi II siap mendorong kebijakan dan menseriusi penanganan sampah, apalagi ini menyangkut kawasan strategis seperti pesisir,” katanya.

Jumardi, S.Pd petani milenial dibidang rumput laut asal Jl. Tanjung menyoroti permasalahan sampah botol plastik hasil rumput laut yang menjadi penyumbang terbesar pencemaran di Nunukan khususnya pada wilayahnya. Ia juga berharap peran pemuda pelopor dalam mengatasi persoalan sampah melalui program-program inovatif.

“Saya miris melihat Nunukan yang seharusnya indah namun dipenuhi oleh sampah bahkan itu dapat disaksikan dengan mata telanjang pada wilayah pesisir, dan juga saya berharap bahwa Pemuda Pelopor ini dapat berperan dalam persoalan sampah ini, Ungkap Jumardi.

Selain itu, Jumardi mengkritisi pembagian pelampung oleh pemerintah yang dinilai belum mencukupi kebutuhan petani. Sebagai solusi alternatif, pada akhirnya masyarakat memanfaatkan botol bekas meski menyadari potensi dampaknya terhadap lingkungan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan, Usman Hasan mengatakan bahwa dirinya selaku yang akan melibatkan Nelayan untuk program bersih-bersih dilaut.

“Kami di DPK akan segera mengkoordinasikan dengan kelompok nelayan di seluruh pesisir Nunukan untuk menjadikan mereka ujung tombak gerakan kebersihan laut,” ucap Usman dalam RDP tersebut.

Terakhir Pemuda Muhammadiyah menginginkan agar ada perda kalaupun sudah ada supaya terapkan secara masif untuk persoalan sampah ini sehingga sanksi itu dapat diberikan kepada oknum yang membuang sampah tidak pada tempatnya terutama limbah botol dari budidaya rumput laut.

RDP ini menghasilkan sejumlah rekomendasi, di antaranya perlunya peningkatan fasilitas pengelolaan sampah, edukasi kepada masyarakat pesisir, serta penjadwalan rutin untuk pembersihan wilayah pesisir. Pemuda Muhammadiyah berharap pertemuan ini menjadi langkah awal menuju perubahan nyata dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Nunukan.

 

*bensyam