Palu Kembali Bangkit

Palu, Sulteng Berandankrinews.com-Kota Palu mulai bangkit pasca-bencana gempa dan tsunami. Roda perekonomian mulai bergerak perlahan. Pasokan makanan sudah mulai mengalir ke Kota Palu.

Sebanyak 10 dari 17 SPBU di kota tersebut sudah mulai beropersi, meskipun pasokan masih terbatas. Lalu, sejumlah toko sudah mulai buka dan melayani konsumen.

Menkopolhukam Wiranto mengatakan, normalisasi kehidupan di Kota Palu membutuhkan waktu dan harus bertahap.

Berikut deretan fakta terkait kondisi Kota Palu dan sekitarnya pasca-gempa.

1. Jalan umum sudah dapat digunakan

Menurut Wiranto, salah satu tanda Kota Palu mulai pulih adalah dari kondisi jalan. Sebelumnya tertutup akibat gempa kali kini sudah bisa dilalui kendaraan.

Selain itu, jaringan listrik yang sebelumnya mati kini sudah beroperasi lagi.

“Sekarang jalan-jalan utama mulai terang. Sekarang tugas kita adalah menormalisasikan kehidupan di sini, memang kita harus pelan-pelan,” kata Wiranto di Rumah Sakit Wirabuana, Palu Timur, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018).

Saat masyarakat di Palu sudah mulai tenang dan situasi sudah mulai kondusif, maka proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan lebih cepat.

2. Bantuan Makanan semakin banyak mengalir

Dari hasil pantauan wartawan, aktivitas perekonomian masyarakat mulai tampak. Sejumlah warung di beberapa ruas jalan sudah buka dan melayani pembeli.

“Kami tadi sudah belanja sayur dan telur. Aman tidak ada apa-apa,” kata Hasna, warga Kota Palu yang membeli kebutuhannya di warung di Jalan RW Monginsidi.

Sementara itu, Menkopolhukam Wiranto mengatakan telah berkoordinasi dengan minimarket untuk membebaskan korban pengungsi untuk mengambil di minimarket.

Namun, mereka harus terlebih dahulu mendaftarkan diri dan apa yang akan diambil, baru kemudian dibayar oleh BNPB terlebih dahulu, tegas Wiranto.

“Kalau (minimarket) tutup gimana, silakan dibuka aja, dibantu aparat keamanan. Tetapi dibayar. Yang kecil-kecil, yang bayar BNPB supaya enggak ada kesan penjarahan. Tetapi kami akui masih ada satu dua yang tidak bisa dikontrol. Sekarang sudah tidak ada. Makanan sudah cukup, penting untuk segera kita drop,” katanya.

3. BBM sudah mulai lancar

Polisi menjaga warga yang antre membeli bahan bakar minyak di salah satu SPBU di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa dan tsunami, Rabu (3/10/2018). Hingga Hari ini pasokan BBM dari Pertamina di Palu berangsur normal.

Sebanyak 10 dari 17 SPBU di Kota Palu sudah mulai beroperasi. Namun, menurut Wiranto, pasokannya masih terbatas.

Dermaga jeti sementara juga telah setelah mengalami kerusakan karena diterjang tsunami pada hari Jumat (28/9/20180.

“Saya minta segera dibangun dermaga baru jeti sementara untuk bisa kapal tanker bersandar. Dari sana bisa memompa ke depo Pertamina di Donggala sehingga pasukan bahan bakar tidak habis. Sekarang sudah ada kapal tanker sandar dan (pasokan BBM) dialirkan ke depo Donggala sehingga bisa berangsur disalurkan ke Palu dan sekitarnya,” kata Wiranto.

Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, pihaknya terus melakukan penguatan distribusi dan pelayanan BBM di Kota Palu, Donggala dan Sigi.

“Kami juga sudah menerbangkan SPBU portable dan 80 unit dispenser engkol manual tambahan, serta unit mobil tangki berdispenser. Fasilitas ini akan kami tempatkan di lokasi-lokasi SPBU atau tempat strategis lainnya. Semua disiapkan untuk kemudahan masyarakat mendapatkan BBM,” kata Adiatma dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/10/2018).

Pada hari Jumat (5/10/2018), sebuah kendaraan taktis TNI melintas di sejumlah ruas jalan di Kota Palu. Patroli tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Kota Palu.

4. TNI dan Polisi Patroli Menjaga Keamanan

Faktor keamanan menjadi penting ketika masyarakat korban bencana alam mulai bangkit dan beraktivitas kembali.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI atas peran dan pengabdian mereka terhadap masyarakat yagn terkena dampak bencana di Indonesia.

“Atas nama rakyat bangsa dan negara, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI yang telah dengan cepat, sigap dan tulus hati membantu korban bencana alam,” ujar Jokowi saat menghadiri peringatan HUT ke-73 TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018) pagi.

“Darma bakti saudara-saudara sungguh membanggakan rakyat dan membanggakan kita semua,” katanya.(sumber: Kompas.com)

Kisah Rinduyani Bersama Keluarganya Selamat Dari Gempa

Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Puluhan korban gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala Palu, Sulteng, akhirnya tiba di pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kaltara. Kamis (4/10) sekitar pukul 02.40 pagi hari.

Rinduyani salah satu korban selamat saat ditemui berandankrinews.com dipelabuhan Tunon Taka mengatakan saat sebelum kejadian itu anak bayinya yang biasanya diam tiba-tiba menangis terus.

“sebelum kejadian itu, si kecil ini tiba-tiba menangis terus mulai pukul 15.00 nangis terus dan tidak biasanya dia seperti ini”, jelasnya ke berandankrinews.com

Ia menambahkan saat kejadian itu sekitar sore pukul 16.30 itu ada getaran tapi tidak seberapa.

“sekitar pukul 16.30 ada getaran tapi tidak seberapa”, Kata Rinduyani.

Lanjutnya ketika ia mau sholat magrib saat ingin berwudhu tiba-tiba ada guncangan dahsyat dari bawah tanah sehingga isi rumah terhambur.

“Saat kita mau shalat magrib,mau ambil wudhu, pas didalam rumah kebetulan si kecil saya gendong terus tiba-tiba guncangan dahsyat terjadi dari bawah tanah,sehingga isi rumah berhamburan, saat itu kita hanya bisa merangkak keluar dari dalam rumah dengan keadaan gelap karena lampu mati semua”, katanya dalam keadan sedih.

Rinduyani menuturkan mereka dalam kondisi selamat semua, namun 1 anaknya mengalami cidera diwajah terkena pecahan kaca, lanjutnya masih trauma karena selalu ada getaran.

“alhamdullilah kita semua selamat, anak saya 1 diwajahnya ada luka karena diterkena pecahan kaca, kita juga masih trauma karena getaran ada terus”, ungkap ibu 3 anak itu.

Kabarnya ibu Rinduyani bekerja disalah satu pabrik Mie di palu, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas, mereka tinggal diperumahan BTN di Palu, Sulteng.

Rinduyani bersama keluarganya dijemput langsung oleh petugas dari Jajaran Polsek KSKP, TNI AL, BPBD, TAGANA dan PMI.

Rinduyani bersama keluarganya dibawa langsung dirumah keluarganya yang berada di Jl.Agus Salim (kampung jawa), Kelurahan Nunukan Tengah.

Penulis : Oktavianus

Warga Korban Gempa Dijemput Langsung Kapolsek KSKP Tunon Taka

Kepolisian Sektor kawasan Pelabuhan (KSKP) bersama TNI AL, BPBD dibantu TAGANA dan PMI menjemput warga korban gempa bumi dan tsunami yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kaltara. Kamis (4/10) sekitar pukul 2.40 dini hari.

Kapolsek KSKP Tunon Taka, AKP. I. Berlin saat ditemui dipelabuhan Tunon Taka mengatakan, Kami hanya melaksanakan pengamanan,terkait adanya pengungsi yang tiba di Nunukan kami siap.

“kami instansi yang ada dipelabuhan siap, baik Polri, TNI, Pemda maupun Instansi yang lain siap”. Kata Berlin.

Ia menambahkan dua hari yang lalu pihaknya bersama instansi terkait sudah lakukan penjemputan.

“hari ini dan dua hari yang lalu kita juga sudah lakukan penjemputan kepada korban gempa dan tsunami di Palu”, Ujarnya.

Diketahui jumlah warga Nunukan korban gempa yang selamat tiba beberapa hari yang lalu berjumlah 25 orang, terdiri dari 18 Pelajar, 2 mahasiswa dan 2 guru pendamping serta 1 kelurga berjumlah 3 orang dan hari ini berjumlah 7 orang yang dijemput oleh Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan bersama TNI AL, BPBD serta instansi lainnya.

“jumlah korban selamat yang tiba berjumlah 25 orang, 18 orang pelajar, 2 orang mahasiswa, 2 orang guru pendamping dan 1 keluarga ada 3 orang yang kami jemput, lanjutnya hari ini yang kami jemput berjumlah 7 orang”, jelas Berlin.

Berlin menuturkan sebagai tugasnya hanya menerima dipelabuhan saja dan berusaha untuk semaksimal melakukan upaya empati dan memfasilitasi korban tersebut.

“Kami siap kapan saja, untuk melakukan upaya-upaya dengan empati kepada mereka serta memfasilitasi mereka”, ujarnya

Ia berharap dengan kembalinya warga Nunukan yang berada di Palu bisa kembali dengan selamat sampai Nunukan.

“kita berharap dengan kembalinya mereka, semua baik-baik saja”, Kata Berlin

Penulis: Oktavianus

BNNK Nunukan Butuhkan Penyidik Untuk Lakukan 3 Peran BNN

Nunukan (Kaltara), Berandankrinews.com-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Rukung tetangga (RT) 19 Kelurahan Nunukan Barat Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan, Kaltara. Rabu (2/10) sekitar pukul 09.00 wita.

 

Kepala BNNK Nunukan Kompol Lamuati, SH saat memberikan edukasi dan pemahaman bahaya Narkoba.

Kegiatan itu diadakan dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahayanya Narkoba.

Kepala BNNK Nunukan Kompol Lamuati, SH saat ditemui di Ruang kerjanya mengatakan upaya dan langkah yang kita lakukan sesuai dengan peran BNN yakni Pencegahan, Penegakan Hukum dan Rehabilitasi.

Ia menambahkan yang perlu dilakukan dengan maraknya Narkotika yang beredar yang telah dilakukan penindakan Institusi Polri, TNI dan Bea Cukai perlu ada keseimbangan yakni Pencegahan.

“kami telah melakukan pencegahan hampir diseluruh Instansi pemerintahan, Sekolah-sekolah dan kemasyarakat langsung di masing-masing Rt yang ada dinunukan tentunya yang rawan dengan peredaran narkoba”,kata Lamuati.

Lanjutnya seperti yang dilakukan di wilayah RT.19 Kelurahan Nunukan Barat, diketahui didaerah itu diduga maraknya peredaran dan penyalagunaan narkoba dengan itu adanya sosialisasi yang kita lakukan ini dikandung maksud untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama Tokoh-tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, toko Pemuda dan kaum ibu-ibu serta ketua majelis ta’lim dilingkungan tersebut, bahwa narkotika itu sangat berbahaya dengan dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan masyarakat yaitu menyerang saraf otak.

“nantinya jika saraf otak yang diserang, korban akan menjadi gila, jika sudah gila tidak bisa berbuat apa-apa artinya menjadi sampah masyarakat”, Ujarnya kepada media ini.

Dengan adanya BNNK Nunukan hadir bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahayanya narkotika dan ancaman bagi yang menyalagunakan Narkotika bertujuan untuk mengurangi penyalagunaan dan Peredaran narkoba.

“kita bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi bahaya narkotika dan ancaman hukuman bagi yang menyalahgunakan Narkotika hukumannya 4 tahun maksimalnya hukuman mati, dengan mengetahui ancaman dan hukumannya berat serta dampak efek mengunakan narkoba, harapan kita mereka tidak ikut mengunakan narkoba dan peredar berkurang di Nunukan ini”, ungkap Lamuati.

Lamuati menuturkan jika BNNK Nunukan telah membentuk pengiat-pengiat Anti Narkoba, Satgas-satgas anti narkoba baik dilingkungan pendidikan maupun di lingkungan masyarakat yakni komunitas motor, sepeda, bola, karang taruna.

” kita harap nantinya dengan dibentuknya pengiat dan satgas anti narkoba bisa mengawasi sindikat jaringan narkoba”, ujar Lamuati

Ia berharap dengan adanya tiga peran BNN yakni pencegahan, penegakan Hukum dan rehabilitasi, BNNK Nunukan bisa mendapatkan penyidik dari kepolisian, sehingga peran BNN yaitu penegakan hukum bisa juga dilaksanakan sehingga sinergitas pemberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba bersinergitas dengan TNI, Polri dan Bea Cukai semakin maksimal.

“kita berharap BNNK Nunukan bisa mendapatkan penyidik dari kepolisian, sehingga peran BNN yaitu penegakan hukum bisa juga dilaksanakan sehingga sinergitas pemberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba bersinergitas dengan TNI, Polri dan Bea Cukai semakin maksimal”, Harap Lamuati.

Penulis: Ov