Wakil Bupati Wajo Menyambangi Korban Kebakaran Di Patila

WAJO – Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE menyambangi korban Kebakaran dari delapan Rumah warga habis dilalap si jago merah di Kabupaten Wajo

Kebakaran yang melanda pemukiman di Desa Patila Kecamatan Pammana, Kamis tengah malam sekitar pukul 23.30 wita dan api baru bisa dipadamkan sekira pukul. 04:10 Wita.

Menurut salah seorang personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wajo, A. Asho, bahwa ada 9 rumah yang terbakar, 8 rata dengan tanah.

“Ada 9 Rumah terbakar, dan 8 hangus rata dengan tanah, 2 rumah atas nama sori yang ikut terbakar. Jadi 8 semua yang semulanya dikira 7 rumah,” ungkap Asho.

Dugaan sementara api berasal dari Rumah Ida, tapi penyebab kebakaran masih diselidiki pihak kepolisian.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun kerugian ditaksir ratusan juta.

Berikut nama-nama pemilik 8 unit Rumah Rata dengan Tanah adapun nama nama Korban yg terkena dampak kebakaran.

1. Musakkir

2. Sori

3. Bondeng

4. Nemmi

5. Ida

6. Jasani

7. Hj. Uci

Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE yang mengunjungi Lokasi kebakaran pada hari ini mengatakan kepada para korban agar dapat bersabar karna ini adalah kehendak yang Maha Kuasa.

“Pemerintah Kabupaten Wajo hadir dalam tanggap darurat ini guna memberikan support dan motivasi agar yang terkena dampak kebakaran ini dapat meringankan beban psikologinya,” ungkap H. Amran, SE.

Hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Kadis Sosial Kabupaten Wajo, plt. Camat Pammana, unsur Muspika Pammana dan para tokoh masyarakat setempat. ( Humas Pemkab Wajo )

Inilah 5 Komisioner KPK Yang Baru

JAKARTA – Komisi III DPR RI ahirnya menyelesaikan pemilihan calon pimpinan KPK untuk periode mendatang. Lima dari 10 pimpinan KPK jilid V ini terpilih melalui proses voting yang diselenggarakan Komisi III DPR usai melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.

“Dengan ini, terjaring lima, Nawawi, Lili Pintauli, Nurul Ghufron, Alexander Marwata, dan Firli Bahuri,” ujar Ketua Komisi III DPR yang memimpin rapat, Azis Syamsuddin, Jumat (13/9/2019).

Sebelumnya, sebanyak 56 orang anggota Komisi DPR RI III yang mewakili seluruh fraksi melingkari 5 dari 10 calon pimpinan KPK yang mengikuti fit and proper test sebelumnya.

Kelima orang yang akan memegang kendali lembaga anti rasuah tersebut adalah :

1.Nawawi Pomolango Serong hakim di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali

2.Lili Pintauli Siregar (Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2013-2018).

3. Nurul Ghufron (Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember)

4. Alexander Marwata (komisioner KPK petahana sekaligus mantan Hakim Tindak Pidana Korupsi)

5. Irjen (Pol) Firli Bahuri (Kepala Polda Sumatera Selatan) Sedangkan hasil voting kesepuluh kandidat tersebut sebagai berikut

1.Nawawi Pomolango : 50 suara

2.Lili Pintauli Siregar : 44 suara

3.Sigit Danang Joyo : 19 suara

4.Nurul Ghufron : 51 suara

5.I Nyoman Wara : 0 suara

6.Alexander Marwata : 53 suara

7.Johanis Tanak : 0 suara

8.Luthfi Jayadi : 7 suara

9.Firli Bauri : 56 suara

10.Roby Arya : 0 suara.

(eddy.Santry)  

Tinggal Selangkah Lagi Bandara Regional Nunukan Akan Menjadi Bandara Internasional

NUNUKAN – Jumlah para pengguna jalur arus masuk keluar masuk masyarakat dari dan menuju Tawau, Sabah, Malaysia melalui jalur laut yang terus mengalami peningkatan membuat Pemerintah Kabupaten Nunukan terpanggil dalam meningkatkan fasilitas pelayanan yang diharap dapat menambah kenyamanan dan keamanan masyarakat.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan jalur transportasi melalui udara. Diketahui, saat ini Pemkab Nunukan melalui Dinas Perhubungan tengah mengupayakan adanya jalur penerbangan Nunukan – Tawau dan sebaliknya. Menurut Kepala Bidang Sarana dan Pra Sarana Dinas Perhubungan Nunukan, Edi, saat ini lonjakan penumpang dari Nunukan – Tawau jumlahnya sangat singnifikan.

“Saat ini dalam per tahun nya, jumlah penumpang dari dan menuju Nunukan – Tawau tak kurang dari 1.20 ribu jiwa. Informasi dari Pelabuhan Tunontaka, jumlah penumpang kapal resmi Nunukan-Tawau saja per bulanya mencapai 7.000 orang dan penumpang lokal mencapai 23.000 orang,” ungkap Edi, usai melakukan Rapat Gabungan lintas instansi di ruang Ekbang Kantor Bupati Nunukan, Kamis (12/9/2019).

Melihat potensi tersebut, lanjut Edi, Pemkab Nunukan bukan lagi mewacanakan namun akan menindaklanjuti melalui koordinasi terkait usulan tersebut dengan Kementerian Perhubungan. Penegasan atas usulan tersebut ungkap Edi juga mendapat dukungan semua instansi terutama yang berkompeten dalam transportasi di Nunukan.

Diketahui, rapat tersebut menghasilkan keputusan terkait Master Plan Bandar Udara Nunukan dilakukan revisi yang akan mengakomodir rencana Peningkatan Status Bandar Udara Regional Nunukan menjadi Bandar Udara Internasional Nunukan. Hal tersebut dapat diartikan bahwa tinggal selangkah lagi masyarakat Nunukan akan mempunyai Bandara Internasional.

“Dalam rapat tadi semua instansi sepakat memberi rekomendasi kepada Pemkab Nunukan dalam hal ini Dishub Nunukan tentang rencana Peningkatan Status Bandar Udara Regional Nunukan menjadi Bandar Udara Internasional Nunukan dengan Rute Nunukan – Tawau,” papar Edi.

Untuk itu, ungkap Edi, pihaknya akan segera menyurati Menteri Perhubungan RI terkait rencana tersebut. Dan hal ini juga akan menjadi isu utama yang akan disampaikan pada Forum Sosek Malindo.

Mengenai kajian teknis terhadap rencana Peningkatan Status Bandar Udara Regional Nunukan menjadi Bandar Udara Internasional Nunukan, Edi mengungkapkan hal tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Lebih jauh Edi menjelaskan bahwa dengan ditingkatkanya status Bandara Nunukan dari yang saat ini regional menjadi Bandara Internasional, maka tak hanya akan mempermudah transportasi manusia akn tetapi juga akan pengiriman produk-produk Nunukan akan semakin mudah menjelajah pasar internasional.

” Kita ketahui, untuk saat ini saja jumlah penumpang aktif dengan menggunakan Avia Star yang dibawah kendali Pemkab Nunukan karena subsidi, itu rata-rata tiap bulan ada 400 orang. Belum yang menggunakan maskapai lain. Ini adalah peningkatan pergerakan transportasi yang ada di Nunukan. Dari hal tersebut kita berani katatakan bahwa Bandara Regional Nunukan sudah layak menjadi Bandara Internasional,” pungkas Edi. (eddy.Santry)

Yosmenao TKI asal NTT Sementara Menjalani Perawatan di RSUD Nunukan, Arbain: Kita terus berupaya fasilitasi hingga pendekatan untuk dipulangkan ke kampung halaman

NUNUKAN-TKI bernama Yosmenaou (61) yang sakit kusta di Malaysia dan menjalani hukuman di pusat tahanan sementara (PTS) Tawau Malaysia, setelah dideportasi ke Kabupaten Nunukan, Balai penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan memfasilitasi untuk dirawat di Rumah sakit umum Nunukan.

Kepala Seksi Perlindungan dan pemberdayaan BP3TKI Nunukan, Arbain mengatakan, Bapak ini masuk ke Malaysia bertiga dengan anak dan menantunya dulu secara legal, rencananya mau ketemu dan ikut keluarganya kerja di Malaysia, karena begitu lama di Tawau, Malaysia ditangkap.

“Mereka ditangkap karena over stay atau tinggal lebih lama, akhirnya diproses dan ditahan selama empat bulan di PTS Tawau dan dideportasi ke Nunukan,” jelas Arbain saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (12/9/19).

Dikatakan Arbain, Bapak ini ada riwayat sakit, karena selama ada di PTS sakit.” Informasi dari Dokter RSUD Nunukan penyakit kusta, kemungkinan waktu masuk Malaysia belum terlalu parah, namun karena di tangkap tambah parah sakitnya bisa jadi kehabisan obatnya,” tambahnya.

Yosmenao merupakan warga asal Kecamatan Paga Kabupaten Sika, provinsi Nusa Tenggara Timur ini saat instalasi sedang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Nunukan.

“Sementara kita fasilitasi untuk dirawat di Rumah Sakit, kurang lebih satu minggu sudah disana, kita juga sementara lagi pendekatan kepada bapak tersebut, karena berkeras ingin kembali ke Malaysia. Sambil menunggu dari Rumah sakit untuk dikeluarkan kami terus berupaya melakukan pendekatan kepada bapak Yosmenao agar mau di pulangkan ke kampung halamannya,” ungkap Arbain.

Karena anak dan menantunya sudah setuju untuk dipulangkan, namun dari bapak ini masih berkeras ingin kembali ke Malaysia, karena anaknya masih dipenjara di Malaysia, hanya Bapak Yosmenao dan menantunya saja yang dideportasi, lanjut Arbain.

“Kami tetap lakukan pendekatan, kalau sudah keadaannya membaik kami akan pulangkan karena kalau pun mau urus dokumenkan usia sudah tidak produktif lagi, apalagi kondisi saat ini sakit dan tidak mungkin untuk diuruskan dokumen, jadi upaya kami lakukan pendekatan dan memulangkan Bapak Yosmenao ke kampung halamannya,” jelas Arbain. (OV)

Wujudkan Smart City, Bupati Wajo MoU Dengan Universitas Telkom

WAJO – Penandatanganan kerjasama pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik antara Pemerintah Kabupaten Wajo oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S. Sos., M.Si. dengan pihak Universitas Telkom yang diwakili oleh Rektor Prof.Dr Adiwijaya berlangsung di Gedung rektorat Universitas Telkom Bandung, Rabu, 11 September 2019.

Dalam sambutannya, rektor mencontohkan beberapa kabupaten yang sukses saat dilakukan pendampingan smart city oleh Universitas Telkom diantaranya adalah Kabupaten Bandung. Prof Adiwijaya berharap kerjasama pendampingan SPBE dapat meningkatkan proses bisnis dan inovasi daerah pada pemerintah Kabupaten Wajo.
 
Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menyambut baik kerjasama pendampingan SPBE antara Universitas Telkom Bandung dengan Pemerintah Kabupaten Wajo.

Menurutnya Kabupaten Wajo memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan perbaikan manajemen sistem informasi untuk mendukung proses bisnis pemerintahan yang ada. Diantaranya Danau Tempe sebagai potensi pariwisata dan sumberdaya air.

“Idealnya layanan elektronik mampu mempercepat pelayanan masyarakat, kita akan dorong pemanfaatan Teknologi Informasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat ” ungkap Bupati Wajo.

“Kita juga bangga karna binaan beberapa alumni berasal dari Wajo sudah mandiri mengembangkan usahanya, dan Insya Allah akan kita berdayakan generasi generasi milineal asal wajo yang memiliki kompetensi dan jiwa kewirausahaan yang tidak kita ragukan untuk mengawal program Smart City kita ke depan,” Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menambahkan.

Turut hadir dalam acara penandatanganan MoU Dr.Ir.Rina Pudji Astuti,M.T Wakil Rektor UT, Kadis Kominfo Wajo Hasri As,S.STP., M.AP, Kepala Bappeda Wajo Andi P. Rukka,S.IP dan beberapa pejabat terkait.

Usai penandatanganan MOU, Soni Fajar salah satu Tim evaluasi SPBE nasional mengajak Bupati Wajo berkeliling kampus dan memperkenalkan perkembangan sistem informasi yang ada di universitas tersebut.

( Humas Pemkab Wajo / Infokom Kabupaten Wajo )