Penetapan Sebatik Sebagai Pulau Santri Akan Memperkuat Nasionalisme di Perbatasan

Nunukan – Usai ribuan Santri di di Sebatik, Kalimantan Utara menggelar uapacara peringatan Hari Santri ke 3 tahun 2019 di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (17/10/2019), Kementerian Agama RI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nununukan, Tokoh Masyakat dan peserta upacara menyepakati penetapan Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia.

Melalui penetapan sebagai Pulau Santri tersebut, Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, KH Asmayadi berharap Sebatik dapat menjadi salah satu garda dari generasi muda yang religius, moderat, patriotik dan pencinta tanah air. Hal tersebut menurutnya karena tak lepas dari geografi Sebatik yang merupakan wilayah perbatasan RI dengan Sabah, Malaysia.

“Sehingga dengan ditetapkanya Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia, masyarakat terutama generasi muda islam akan terpanggil untuk mempertahankan status kehormatan ini,” tutur Asmayadi.

Penetapan Sebatik sebagai Pulau Santri sendiri, ungkap Asmayadi bukan serta merta namun sudah melalui pertimbangan .dan masukan dari berbagai pihak serta melihat eksistensi dari para Santri di Sebatik.

“Tentu setelah melalui pertimbangan yang matang,” tandasnya.

Senada dengan Asmayadi, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid menilai dengan ditetapkanya Sebatik sebagai Pulau Santri, generasi muda islam kedepanya diharapkan dapat meneguhkan diri sebagai suri tauladan yang baik bagi masyarakat. Karena menurut Laura, para Santri secara tak langsung akan mempunyai tanggung jawab moral demi mempertahankan nama besar isalm dan nama baik dari Pulau Sebatik itu sendiri.

“Tentu dengan ditetapkanya pulau Sebatik sebagai pulau santri, secara tak langsung akan menambah perbendaharaan kita dalam tanggung jawab mempertahankan nama baik Sebatik dan Idonesia pada umumnya,” ujar Laura.

Sementara itu, tokoh perbatasan yang juga salah satu pembina di yayasan Pondok Pesantren Mutiara Bangsa, Ustazt Rachmad mengaku terharu atas hal tersebut. Ia menuturkan, memang sebagai masyarakat yang tinggal diwilayah perbatasan, aggresi budaya maupun barang dari negara tetangga sangat terasa.

“Dengan ditetapkanya Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia, maka sudah pasti masyarakat di Sebatik akan merasa terpanggil untuk memerangi intervesi budaya apalagi faham – faham yang berpotensi merongrong Pancasila,” tuturnya.

Mengenai penyematan Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia, Rahmad juga menilai hal tersebut tak berlebihan. Pasalnya Santri terbanyak di Kalimantan Utara. Diketahui di Sebatik terdapat berbagai Pondok Pesantren seperti Ponpes Mutiara Bangsa, Ponpes Asyadiah dan Ponpes Hidayatullah yang didalamnya terdapat ribuan Santri. (EddyS)

Sebatik Ditetapkan Sebagai Pulau Santri

SEBATIK – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI Ahmad Zayadi Melaunching Pulau Sebatik sebagai Pulau Santri seusai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Sei Nyamuk, Kamis (17/10).

Proses pemotongan tali pengikat balon udara oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dan Asisten Pemerintah dan Kesra Pemprov Kaltara H. Sanusi.

Launching ditandai dengan pemotongan tali pengikat balon udara yang membawa pamflet bertuliskan Sebatik Pulau Santri. Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dan Asisten Pemerintah dan Kesra Pemprov Kaltara H. Sanusi, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Sebatik ikut menyaksikan launching tersebut.

Sanusi saat membacakan sambutan Gubernur Kaltara menyebutkan, jumlah santri dan jemaah pengajian dan sholawatan yang ada di seluruh wilayah Sebatik berjumlah kurang lebih 4000 jemaah. jumlah pondok pesantren di Pulau Sebatik juga paling banyak dibandingkan dengan daerah yang lain. “Sebagai penghargaan atas capaian itu, Pulau Sebatik ditetapkan sebagai Pulau Santri,” kata Sanusi.

Penetapan Pulau Sebatik sebagai Pulau Santri juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan aktualisasi nilai nilai beragama dalam menangkal pengaruh negatif dari negara lain, utamanya pengaruh buruk peredaran narkoba.

(HUMAS/Charles Suban Hayon)

Wabup Faridil Inspeksi Penyiapan Kantor UPT Dinas Perhubungan di Sebatik

SEBATIK– Wakil Bupati Nunukan H. Faridil Murad beserta rombongan melakukan kunjungan kerjanya di Wilayah Sebatik dalam rangka meninjau kantor Unit PelaksanaTeknis (UPT) Dinas Perhubungan Sebatik yang baru, Rabu (16/10).

Bangunan yang dibangun sejak tahun 2015 ini akan dimanfaatkan kegunaannya oleh UPT Dishub Sebatik. H. Faridil pada bulan Juni lalu juga menyempatkan meninjau bangunan tersebut, memerintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk memanfaatkan bangunan itu sehingga bangunan tersebut tidak hancur begitu saja.

Setelah tiga bulan kemudian Wabup kembali melakukan inspeksi meninjau bangunan kantor tersebut. Saat dilakukan inspeksi kemarin, terlihat bangunan dan halamannya sudah bersih dan menggambarkan suasana perkantoran dan sudah jauh berbeda dengan kondisi saat ditinjau tiga bulan lalu.

Saat dilakukan monitoring kemarin, pengerjaan gedung masih terlihat, terdengar suara alat berat yang sedang teraktifitas guna mengupayakan bangunan tersebut siap ditempati.

Dalam kunjungan dan monitoringnya ini, Wabup ingin memastikan bangunan tersebut dapat benar benar di tempati dan dimanfaatkan, dan H. Faridil juga meminta supaya bangunan tersebut di rawat dan dipelihara.

Wabup Faridil juga berharap didepan bangunan supaya di tanami pohon pohon penyejuk, agar kantor tersebut tidak gersang dan orang yang bekerja di dalamnya betah untuk bekerja karena ruangannya tidak panas.

“ Agar bangunannya enak ditempati, kalian harus menanam pohon pohon di depannya, di samping itu sejuk juga perasaan kalau banyak pohon penghijau di depan bangunan,” ungkap H. Faridil. (Humas)

Mars Syubanul Wathon Menggema di Perbatasan RI – Malaysia

Nunukan – Ribuan Santri dari berbagai Pondok Pesantren yang ada di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara antusias mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional – 3, Kamis (17/10/2019) di Lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik.

Dalam Upacara yang dihadiri Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, Asisten II Provinsi Kalimantan Utara Sanusi, Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, Dandim 0911/NNK Let Kol Czi Eko Pur Indrianto, Perwakilan dari Kementerian Agama RI dan para pejabat di lingkup Pemkab Nunukan serta TNI – Polri tersebut, para peserta nampak dengan hikmad mengikuti jalanya upacara.

Nuansa patriotik terasa saat ribuan peserta upacara yang dipandu para Santri dari Yayasan Pondok Pesantren Mutiara Bangsa menyanyikan Mars Syubanul Wathon sesaat sebelum upacara dimulai. Bahkan masyarakat yang berada diluar lapangan, nampak pula antusias turut menyanyikan lagu ciptaan Kiai Wahab Hasbullah tersebut.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid seeusai Upacara menyampaikan apresiasinya kepada para Santri di Kabupaten Nunukan khususnya wilayah Sebatik yang telah mengedukasi generasi muda lainya dengan menggelar upacara Hari Santri Nasional. Laura berharap, gema Hari Santri akan menancap di dada generasi muda perbatasan sebagai salah satu pilar kedaulatan.

“Tentu sangat membanggakan, bahwa di wilayah perbatasan ini generasinya secara suka rela menghibahkan diri sebagai suri tauladan bagi generasi lainya. Ini membuktikan bahwa para pemuda dan pemudi terutama para Santri benar – benar mampu mengaktualisasikan nasionalisme di tapal batas, ” tutur Laura

Sementara itu, Asisten I Pemprov Kaltara Sanusi yang bertindak sebagai inspketur upacara saat membacakan pidato Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mendukung penuh pencanangan Pula Sebatik sebagai Pulau Santri. Menurut Sanusi, dengan menyandang predikat sebagai Pulau Santri, maka generasi muda di Sebatik akan senantiasa termotivasi menjaga marwah kehormatan nama besar islam dan juga nama baik Indonesia.

“Selain itu, stigma negatif yang kadang dilekatkan kepada wilayah perbatasan misalnya sebagai pintu masuk Narkoba akan terbantahkan,” ujar Sanusi.

Usai Upacara, para Santri mengucapkan ikrar sumpah setia kepada NKRI, ikrar memerangi faham radikalisme dan komitmen kebangsaan lainya. Dalam kesempatan tersebut juga dilaunching pulau Sebatik sebagai Pulau Santri. (eddyS)

Jaga Kesatuan, Tokoh Agama, Masyarakat, dan Seluruh Elemen Gelar Pertemuan

NUNUKAN – Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, Kesbangpol Kabupaten Nunukan menggelar silaturahmi Forkopimda dengan tokoh agama, masyarakat dan elemen lainmnya di ruang rapat Polres Nunukan, Selasa(15/10/2019).

Pada kegitan ini turut hadir juga berbagai elemen seperti unsur Forkopimda, Tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan unsur media massa.Dengan mendatangkan langsung berbagai unsur tersebut agar pesan yang disampakan dapat tersalur secara langsung.

Adapun maksud dan tujuan diadakanya kegiatan ini yaitu dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan serta mempererat hubungan antar umat agama adat dan masyarakat khususnya kabupaten Nunukan. Serta menjaga kesatua dan persatuan NKRI dan menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi pada Indonesia akhir-akhir ini.

 Sekertaris Kesbangkpo Nunukan, Drh. Hasmuni menjelaskan Indonesia saat ini banyak sekali isu-isu yang beredar yang membuat kita terpecah belah. “Maka dari itu kita sebagi masyarakat yang cerdas  harus menyikapi ini dengan baik. Agar Indonesia kedepanya menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.

Pada akhir kesempatan ia juga menambahakan “Marilah kita bersama-sama merekatkan hubungan silaturahim diantara kita baik sesama keluarga,  maupun sesama masyarakat  dan Pemerintahan Kabupaten Nunukan”jelasnya.

Reporter Charles/Irwan