Pelantikan Presiden dan Wapres, Ratusan Personel Polres Nunukan Siaga 1

NUNUKAN-Antisipasi Gangguan, Patroli di Gereja dan Mesjid Juga Digelar , Pelantikan Presiden RI Joko Widodo bersama Wakilnya Ma’ ruf Amin akhirnya digelar di gedung MPR/DPR RI di Jakarta,

Minggu (20/10) tadi. Dalam pelantikan itu seluruh pasukan pengamanan diturunkan untuk mengamankan jalannya pelantikan presiden periode 2019-2024 mendatang

Begitu juga di daerah yang mensiagakan sejumlah personilnya baik dari kepolisian bahkan TNI. Tak terkecuali di Kabupaten Nunukan, seluruh jajaran Polres Nunukan menggelar apel siaga di Mako Polres Nunukan, Minggu (20/10).

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro melalui Kasubag Humas Polres Nunukan, Iptu M Karyadi mengatakan apel siaga I dalam rangka pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia secara serentak di Polres dan Polsek Jajaran Polres Nunukan.

Untuk pelaksanaan Apel Siaga I di Polres Nunukan dipimpin oleh Waka Polres Nunukan Kompol Imam Muhadi, S.sos, SH, MH

Kegiatan Apel Siaga I dihadiri oleh Waka Polres Nunukan, para Kabag Polres Nunukan, para kasat dan Kasi Polres Nunukan, personel Polres Nunukan.

“Sedangkan untuk Apel Siaga I di Polsek jajaran Polres Nunukan dipimpin oleh para Kapolsek,” jelasnya Minggu (20/10)

Adapun personel Polres Nunukan dan Polsek , Jajaran Polres yang hadir dalam apel siaga I berjumlah 280 personel Polisi Nunukan.

Setelah menggelar apel siaga I, seluruh personel melakukan pengamanan gereja-gereja, Mesjid dan kegiatan patroli di wilayah hukum Polres Nunukan dan Polsek Jajaran Polres Nunukan, sekira pukul 9.00 WITA.

Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi Sitkamtibmas menjelang pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

“Untuk pelaksanaan pengamanan gereja-gereja dipimpin oleh 1 Pa dan 5 Brigadir di Polres Nunukan dan dilaksanakan pengecekan oleh Kabag Ops dan Kasi Propam Polres Nunukan,”Ungkapnya.

Sedangkan untuk kegiatan pelaksanaan pengamanan di gereja-gereja di Polsek jajaran Polres Nunukan dipimpin langsung oleh para Kapolsek. “Selama kegiatan pengamanan dan patroli berlangsung, situasi aman dan kondusif,” tutupnya.(Irwan)

Pengurus Lembaga Adat Dayak Kabupaten Nunukan Periode 2019 – 2024 Dikukuhkan

Para pengurus Lembaga Adat Dayak Kabupaten Nunukan bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus dan beberapa tamu undangan sesaat setelah pelantikan. (Foto : Eddy Santry)

Nunukan – Bertempat di Ballroom Laura Hotel Nunukan, Sabtu 19 Oktober 2019 Lembaga Adat Dayak Kalimantan Utara (Kaltara) resmi melantik Kepengurusan Lembaga Adat Dayak Kabupaten Nunukan periode 2019 – 2024. Dalam kepengurusan kali ini, Heri Agung diamanahkan untuk menahkodai LAD Nunukan didampingi Elia Banansip sebagai Sekretaris.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dalam sambutanya yang dibacakan Sekretaris Daerah Nunukan Serfianus mengapresiasi atas dikukuhkannya kepengurusan LAD tersebut. Menurut Laura, pelantikan pengurus LAD akan menjadi pewarna dalam kanvas sejarah peradaban Nunukan kedepan.

” Tak bisa kita pungkiri, masyarakat Dayak telah banyak berkiprah dalam sejarah pembangunan Kabupaten Nunukan. Kita harap, dengan dilantiknya kepenguruan LAD ini akan dapat semakin membangkitkan motivasi bersama dalam membangun Nunukan,” tulis Laura

Lebih lanjut Laura berharap, LAD Nunukan kedepan dapat berperan bersama Pemerintah dalam menghadirkan kebijakan – kebijakan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Karena Laura mengakui, kendati saat ini Pemerintah Kabupaten Nunukan telah menjalankan program yang yang diharap dapat menghadirkan kesejahteraan, namun tanpa dukungan elemen masyarakat seperti LAD, sudah pasti program – program Pemerintah akan tersendat.

“Pemerintah memang telah menjalankan program dan kegiatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun tanpa dukungan berbagai pihak, sudah pasti program – program tersebut tak dapat beejalan baik. Untuk itu peran LAD ini tentu sangat dibutuhkan,” kata Laura

Laura juga mengungkapkan bahwa masyarakat Dayak terutama di Nunukan sangat toleran, bersahabat dan arif. Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat yang multi etnis dan terdiri dari beberapa latar belakang yang berbeda, Laura berharap LAD dapat terus menjadi motor penggerak keharmonisan ditengah kebhinekaan.

“Saya yakin bahwa kedewasaan, kearifan yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat Dayak akan terus berjalan,” pungkas Laura.

Sementara Ketua LAD Kabupaten Nunukan Heri Agung mengungkapkan bahwa program organisasinya kedepan adalah menjadi mitra dari kebijakan Pemerintah yang bertujuan mensejahterakan maayarakat Nunukan tanpa kecuali. Heri menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung Pemerintah selama kebijakanya berpihak kepada masyarakat namun juga tak akan segan memberi kritikan apabila ada kebijakan yang dinilai tak menyentuh kepentingan masyarakat.

Ketua Lembaga Adat Dayak Kabupaten Nunukan, Heri Agung

“Selama kebijakan Pemerintah berpihak pada masyarakat banyak, wajib bagi kami untuk mendukung. Begitupun sebaliknya, kami akan sampaikan kritikan dan masukan apabila ada kebijakan yang kurang menyentuh kepentingan rakyat banyak. Karena mitra yang sebenarnya adalah mendukung dalam kebenaran dan meluruskan apabila ada kesalahan,” tandas Heri

Dalam mempertahankan keharmonisan kehidupan sosial, Heri mengungkapkan pihaknya akan bergandengan tangan dengan elemen mayarakat lainya. Karena menurut Heri, saling asah, asih dan asuh serta saling menghormati apapaun latar belakangnya, adalah kunci dari terciptanya persatuan dan kesatuan nasional.

“Pelangi itu indah karena berbeda warna. Maka janganlah perbedaan menjadi media untuk berpecah belah namun mari kita jadikan perbedaan sebagai rahmat Tuhan untuk mengisi kehidupan bermasyarakat dan tentunya dalam bernegara,” pungkas Heri. (eddyS)

Upacara Hari Santri Nasional Sebatik Timur Berjalan Dengan Aman Dan Lancar  Tanpa Ada Ganguan Cuaca.

SEBATIK – Hari santri sukses terlaksana berkat seksi perlengkapan yang mana bekerja aktif dalam memperlengkap kegiatannya dengan baik, dalam perlengkapan tenda banner dan sound sistem serta anak drum band ambil ali ikut serta mensukseskan acara hari santri nasional.

Selaku koordinator Seksi perlengkapan tentu nya sangat bangga dan bersyukur karena acara bisa terlaksana dengan baik sesuai harapan kita bersama dan segala program rencana kami dari awal mulai pembersihan lapangan, kesiapan perangkat perlengkapan upacara, publikasi via baliho/banner, tenda , sound sistem dan lain nya bisa kami siapkan meski kendala di lapangan saya kira pasti ada.. kata ebiet asmawi, Kamis(17/101/2019).

 koordinator Perlengkapan Ebiet Asmawi

Tentunya dengan Peringatan Hari Santri ini kami juga punya harapan kedepan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial belaka tapi ada hal positif yang bisa ditanamkan dalam diri seorang Santri yakni belajar dengan baik, penuh keikhlasan dan kesabaran dalam menuntut ilmu agama.

“Karena Santri juga merupakan agen of change (agen pembaharu) generasi pemegang tongkat estafet negeri ini yg bukan hanya menguasai Ilmu Agama tetapi ilmu dan pengetahuan lainnya dimana selaras dengan tema peringatan tahun ini “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia “selaku koord perlengkapan Ebiet Asmawi ungkapnya kepada awak media.

Pemerintah Kecamatan Sebatik Timur juga berharap para santri kita bisa menjaga nama baik pulau sebatik sebagai pulau santri yg baru saja dilaunching oleh Kementerian agama,dan berharap akan adanya program2 kegiatan Pemerintah yg tentunya berkaitan dgn pulau santri dan bukan hanya nama atau simbol belaka.

Begitu pula para santri kita harus mendapatkan pembinaan yg baik dan berkesinambungan dan kedepannya akan ada universitas atau sekolah tinggi islam yg ada disebatik sehingga para santri kita yg ingin melanjutkan pendidikan tidak perlu lagi keluar daerah tapi orang daerah lain yg akan ke sebatik untuk menuntut ilmu agama islam” kata wahyuddin S sos kepada awak media diakhir pertemuan.

Reporter Dhian

Gabungan TNI-Polri “Patroli Peduli” Mengunjungi Seorang Bapak yang Tinggal di Ujung Kota Nunukan

NUNUKAN – Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro S.I.K MH, dan Damdim 0911 Nunukan Letkol CZI Eko Pur Indriyanto SE, MI Pol, M.Tr (Han) beserta rombogannya pergi berkunjung ke Tanjung harapan kepada seorang bapak yang bernama Tekka Sanaba. Sekitar pukul 11.30 wita telah dilaksanakan kegiatan “PATROLI PEDULI ” (Program Bapak Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro SIK, MH), Jumat (18/10/2019).

AKBP Teguh Triwantoro S.I.K MH, dan Letkol CZI Eko Pur Indriyanto SE, MI Pol, M.Tr (Han) ketika memberikan bantuan kepada bapak Tekka Sanaba (Pacik Puntung).

Kegiatan Patroli Peduli tersebut dilaksanakan oleh Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro SIK, MH, Dandim 0911/Nunukan Letkol CZI Eko Pur Indriyanto SE, MI Pol, M. Tr (Han), Danramil 0911-01/Nunukan, Mayor inf Susena, Kapolsek KSKP Tunontaka AKP Oman, beserta para Pa dan pers Polsek KSKP, Danramil 0911-08/Nunukan selatan Kapten inf Eko Dariyanto, Kapolsubsektor nunukan Selatan Aipda Rohmat beserta pers Polsubsektor, Ketua RT 05 Tanjung Harapan Khairul Ahmad, Ketua RT 08 Tanjung Harapan Haje Manjekani.

Sasaran Patroli Peduli  adalah Sasaran pertama seorang warga yang bernama Tekka Sanaba alias Pacik Puntung (tangannya buntung) Suku Bugis Palopo yang tinggal di Jalan Dewi Sartika RT 08 Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan.

Bapak Tekka Sanaba alias Pacik Puntung tinggal seorang diri di gubuk berdindingkan karung beras di lahan tanah milik H. Ramli, sekaligus  menjaga 10 ekor kerbau milik H. Ramli.

Pacik Puntung merupakan Deportan (pada tahun 2014) dari Kota Kinabalu Malaysia akibat paspotnya tidak diperpanjang. sebelum di Deportasi dari Malaysia,  Pacik Puntung bekerja di Shawmil dan mengalami musibah Laka kerja yang mengakibatkan tangan sebelah kiri putus dan mengalami cacat permanen.Untuk memenuhi kebutuhan sesehari-hari Pacik Puntung hanya mengandalkan belas kasihan para tetangga dan pemberian H. Ramli.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro S.I.K MH mengatakan Patroli Peduli ini sudah lama di lakukan dan buat warga yang sudah dibantu agar bisa lebih baik kedepannya.

“saya berharap paci tersebut dibantu untuk dibuatkan KTP agar bisa lebih mudan dibantu kalau perlu Rt setempat bisa dibuatkan BPJS agar tidak sulit untuk berobat,”jelasnya Kapolres Nunukan Teguh Triwantoro kepada awak media.

Ada pun sasaran kedua dari kegiatan “Patroli Peduli” ini yaitu kepada Ibu Ana suku Bugis Pinrang yang tinggal diJalan Dewi sartika RT 05 Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan. Ibu Ana adalah seorang Janda (suami meninggal tahun 2018)  memiliki 5 orang anak (dua orang telah menikah), untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Ibu Ana dibantu oleh anak ke-3 nya. NINA 14 tahun kerja Mabettang (upah ikat rumput laut) dengan upah sekitar 50-100 ribu perhari.

AKBP Teguh Triwantoro S.I.K MH, dan Letkol CZI Eko Pur Indriyanto SE, MI Pol, M.Tr (Han) ketika memberikan bantuan kepada Ibu Ana dan keluarga.

Ibu Ana beserta ketiga anaknya tinggal dirumah sederhana yang dibangun oleh Alm suaminya sewaktu masih hidup dengan rumah ukuran 5×6 meter.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres dan Damdim memberikan Tali asih kepada warga yang dikunjungi  sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.

Dandim 0911/Nunukan Letkol CZI Eko Pur Indriyanto SE, MI Pol, M. Tr (Ham) mengatakan saya berharap agar anak Ibu Ana bisa melanjutkan sekolah, ungkapnya.

“Babinsa dan Polsub sektor Nunukan selatan akan membantu anak ibu Ana agar mau melanjutkan sekolahnya sehingga kedepanya keluarga ibu Ani bisa lebih baik lagi ,”harapan Dandim 0911/Nunukan Letkol CZI Eko Pur Indriyanto.

Charles Suban Hayon

Anggota DPRD Nunukan, Hamsing, Dukung Penuh Sebatik Sebagai Pulau Santri Indonesia

Anggota DPRD Nunukan, Hamsing. (Foto: Eddy Santry)

Nunukan – Penetapan Sebatik sebagai Pulau Santri selain diharapkan dapat mencetak generasi muda yang relijius, juga diharapkan akan menjadi motivasi masyarakat yang bermukim di wilayah perbatasan semakin kental semangat kebangsaan dan nasionalismenya.

Hal tersebut dituturkan oleh tokoh muda perbatasan yang juga anggota DPRD Nunukan, Hamsing. Menurutnya, dengan ditetapkanya pulau Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia oleh Kementerian Agama RI, maka juga akan menjadi identitas positif dari pandangan negatif yang selama ini melekat di wilayah – wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Tak bisa dipungkiri, tak sedikit pihak yang menilai citra daerah perbatasan selama ini dengan stigma negatif. Baik sebagai jalur ekspansi traficking, masuknya barang ilegal hingga Narkoba. Dengan ditetapkanya Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia inilah maka secara tak langsung akan memangkas stigma negatif tersebut,” tutur Hamsing saat menerima Pewarta di Cafe Calsic Jl. Jend Ahmad Yani, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (17/10/2019).

Sehingga dengan hal itu, Hamsing menilai bahwa semua pihak seharusnya mendukung penetapan Sebatik sebagai Pulau Santri Indonesia tersebut. Karena menurutnya, tugas menanggulangi ekspansi apalagi faham Radikalisme dan ideologi yang berpotensi merongrong keutuhan NKRI tak hanya menjadi tugas aparat semata.

Keterlibatan masyarakat terutama generasi muda untuk berperan aktif dalam mewujudkan wilayah yang berdaulat menurut Hamsing adalah sebuah keniscayaan. Apalagi Sebatik diketahui acap kali menjadi pintu masuk pelaku teroris yang berhubungan dengan jaringan terorisme di Filipina.

“Dalam hal ini peran serta masyarakat terutama para Santri sangat diperlukan. Terutama dalam menghadang faham -faham yang sangat mungkin disebarkan para teroris itu,” tandas Politisi Partai Hanura tersebut.

Terkait Sebatik sendiri sebagai pintu keluar masuk jaringan teroris pernah diakui oleh Ali Fauzi. Mantan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Filipina tersebut mengungkapkan bahwa Pulau Sebatik sering menjadi pintu keluar masuk ‘militan’ selain faktor geografi juga karena luas wilayah perairanya yang membuat penjagaan kurang maksimal.

“Pulau Sebatik aman digunakan sebagai pintu keluar masuk militan MILF, karena di wilayah tersebut penjagaan tidak terlalu ketat.  Dari Pulau Sebatik kemudian dengan sangat mudah kita bisa masuk ke Tawau (Sabah-Malaysia). Dari Tawau nanti tinggal memilih mau menyeberang ke Filipina, di daerah mana,” paparnya beberapa waktu lalu.

Diketahui, Sebatik merupakan bagian dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang sebagian wilayahnya berbatasan lansung dengan Sabah, Malaysia baik di darat maupun di laut. Pun dengan Filipina Selatan seperti Marawi, untuk menjangkau wilayah yang pernah menajadi basis militan Abu Sayyaf tersebut dapat ditempuh dalam waktu tak lebih dari 6 jam menggunakan speet boat. (eddyS)