Melalui Komsos Kreatim Korem 141 TP Gelar Sepak Takraw antar Kodim

Bone-Pembukaan kegiatan komsos kreatif lomba tari kreasi dan pertandingan sepak takraw antar Kodim (15 Kodim) jajaran Korem 141 Toddopuli tahun 2019. Yang dibuka langsung oleh Kasrem 141/Tp Letkol Inf Bobbie Triyantho S.I.P. bertempat di gedung pemuda Watampone. Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari dari Tgl.20 s/d 21 Agustus 2019. Rabu (20/08).

Adapun sambutan Danrem 141/TP .Kolonel Inf Suwarno S IP. yang dibacakan oleh Kasrem 141/Tp Letkol Inf Bobbie Triyantho S.I.P. menyatakan apresiasi positif atas terselenggaranya lomba tari kreasi dan pertandingan sepak takro ini disertai harapan kiranya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan nilai-nilai kejuangan bagi generasi saat ini yang isinya sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan bangsa ke depan.

kegiatan ini memiliki makna ganda yaitu disamping ajang silaturahmi juga sebagai wadah untuk mengembangkan serta menyalurkan bakat generasi muda yang memiliki kemampuan tari dan sepak takraw program komsos kreatif ini adalah salah satu metode yang di jalankan TNI pada seluruh jajaran dan tingkatan satuan di mana dengan konsumsi ini diharapkan akan tercipta 1 komunikasi timbal balik antara prajurit TNI dengan seluruh komponen masyarakat di lingkungan dan wilayah masing-masing.

Tujuan diadakan kegiatan ini untuk menciptakan penerus generasi yang inovatif dan kreatif sehingga muncul bibit-bibit baru dalam bidan tari kreasi dan olahraga sepak takraw yang akan membawa nama baik bagi sekolah daerah bahkan negara yang paling utama untuk memelihara dan meningkatkan keeratan hubungan TNI dengan masyarakat umum.

Hadir pada kegiatan tersebut.
Kasrem 141/Tp Letkol Inf Bobbie Triyantho S.I.P.
Para Dan Kabalakrem 141/Tp.
Para Kasi, Pasi Korem 141/Tp.
Personil Pama, Bintara, Tamtama, PNS, Korem 141/Tp.
Para peserta lomba. (Irwan N Raju)

Kapolri Menjenguk Anggota Polri Korban Penusukan Pelaku Teror di Polsek Wonokromo Surabaya dan Bhayangkari Polda Jatim yang Mengalami Kecelakaan di Tol Nganjuk

Surabaya – Senin, 19 Agustus 2019 pukul 12.00 WIB,  Kapolri Jenderal Pol Prof. H. M. Tito Karnavian., Ph.D tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Kehadiran Kapolri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur ini dalam rangka menjenguk anggota Polri Korban penusukan dan pembacokan oleh Pelaku Teror saat melaksanakan tugas di Mapolsek Wonokromo Surabaya dan Bhayangkari Polda Jatim yang mengalami kecelakaan di Tol Nganjuk Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut Kapolri didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Lucky Hermawan beserta Ibu Ketua Daerah Bhayangkari Polda Jawa Timur Ny. Atie Lucky Hermawan, Kadiv Humas Polri,  Irjen Pol. M. Iqbal dan Kapusdokkes Polri,  Irjen Pol. dr. Farley Helfrich Arthur Tampi, Kadensus 88 AT Irjen Pol M. Syafei dan Koorspripim Polri Kombes Ferdy Sambo.

Dalam situasi yang diselimuti rasa prihatin dan berduka cita, Kapolri menyampaikan turut empati atas kejadian teror yang terjadi di Mapolsek Wonokromo. Menanggapi hal ini, Kapolri pun mendoakan agar Agus lekas diberikan kesembuhan. Dia juga mengatakan Polri telah memberikan hadiah kenaikan pangkat pada Agus. “Bapak sudah kita naikkan pangkat ya pak” Jelas Tito kepada Ipda Agus.

Obrolan keduanya pun berlangsung cukup hangat. Kapolri juga sempat menanyakan berapa usia Agus. Dia lalu menjawab jika beberapa bulan lagi akan pensiun. 

“Saya 8 bulan lagi istirahat. Terima kasih jenderal,” tutup Agus.

Selain rasa prihatin dan ucapan doa,  Kapolri juga memberikan penghargaan kepada para korban berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa setingkat lebih tinggi dari pangkat semula sesuai dengan surat telegram Kapolri nomor :STR/509/VIII/KEP./2019.

Sekali lagi Kapolri berharap dan memohon doa agar para korban segera diberikan kesembuhan sehingga dapat melaksanakan tugas kembali,  hal itu memang merupakan resiko menjadi anggota Polri, dan menjadi evaluasi bagi anggota Polri bahwa dalam berdinas harus menjalankan “buddy system”.

Adapun para Korban yang mendapat penghargaan antara lain :

  1. Ipda Agus Sumarsono
  2. Aiptu Heru Prasetyo
  3. Brigpol Febian Lasadewa Kuncoro

Selain menjenguk Anggota Polsek Wonokromo Ipda Agus, Kapolri juga menjenguk Ibu Bhayangkari atas nama Ibu Sari Widya Ningsih istri dari Bripka Wahyudi Anggota Sat Brimob Polda Jatim yang mengalami kecelakaan di Tol Nganjuk setelah melaksanakan kegiatan Bhayangkari. Kapolri juga memberikan doa dan semangat kepada Suami bhayangkari agar tegar dan kuat serta semoga segera pulih dan sehat seperti sedia kala. Kegiatan diakhiri dengan pemberian santunan kepada perwakilan Keluarga Korban.

PMII cabang Bone Minta Penegak Hukum Tuntaskan Masalah Anggaran Paskibaraka yang Tak Rasional

Bone-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bone, kembali mengecam keganjalan penyaluran Anggaran Dispora Rp.758 Juta Tahun 2019, yang diperuntukan kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Bone dinilai tidak realistis, Pasalnya uang saku yang diterima paskibaraka hanya Rp.800 Ribu per orang.

Ketua Cabang PMII Bone, Sudri Malengkuang, S.Sos mengungkapkan akan mengawal sampai tuntas ketidak rasionalan penggunaan anggaran tersebut, dan telah merapatkan barisan.

“Kami PMII secabang Bone, terdiri dari Komisariat IAIN Bone, STIA Prima Bone, STKIP Muhammadiyah Bone, Al Gazali, Bone dan STIE Yapi Bone telah bersepakat, untuk mengusut tuntas keganjalan penggunaan anggaran dispora ini” Tegas Ketua PMII Cabang Bone itu, Senin 19/8/2019.

Bukan hanya itu, hal ini juga dinilai sebagai kegiatan pungli dan potensi untuk dipidana.

“Kami memang sudah menduga, ini ada pungli didalamnya, masa anggaran sebesar itu namun yang diberikan hanya seperti itu, kasihan mereka teman teman Paskibraka yang sudah panas panasan namun haknya dirampas oleh oknum yang tidak tau diri”tambahnya lagi.

Bahkan PMII Bone, meminta untuk dikembalikan atau pihak pengolalaan anggaran dalam hal ini Dinas pemuda dan olahraga bone untuk di ditindak setegas tegasnya.

“Hal ini jelas tidak realistis, Pihak Dispora, harus mengembalikan uang negara, ataupun dintindak sesuai jalur hukum, ini sudah termasuk Pungutan liar”tambahnya.

Selain itu, ia juga menegaskan apabila tidak ditindaki, akan kembali lakukan maka aka kembali kejalan, melakukan Aksi Unjukrasa, meneggakkan keadilan.

“Kami sudah rapatkan, dalam waktu dekat ini kami akan turun kejalan untuk menuntut semua kebiadaban ini, selain itu Pihak Penegak Hukum Kejaksaan dan Kepolisian harus tegas, dan mengusut ini sampai ke akar akarnya” kuncinya.

(Irwan N Raju)

Saring Informasi, Cegah Radikalisme dan Terorisme

TANJUNG SELOR – Di tengah kuatnya arus informasi, masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) diharapkan dapat melakukan perubahan struktural pada cara berpikir. Selain itu, harus banyak membaca dan mendengar asupan rohani dari pemuka agama yang moderat agar mampu menyaring setiap informasi yang diterima. Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka rembug aparatur kelurahan dan desa tentang literasi informasi melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kaltara di ruang pertemuan Neo City Hotel, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Rabu (14/8).

Hal tersebut berkaitan dengan upaya untuk mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme di Kaltara. “Untuk mencegah radikalisme dan terorisme itu, salah satunya adalah apabila ada informasi yang tak beres di media sosial (Medsos), laporkan dan blokir. Apabila informasi tersebut membahayakan publik, laporkan kepada aparat yang berwenang,” kata Irianto.

Gubernur secara khusus juga meminta kepada aparat kelurahan dan desa untuk dapat menyampaikan berbagai informasi yang tepat, mengenai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme kepada masyarakat di kelurahan maupun desa masing-masing. “Jangan berputus asa dengan keterbatasan yang ada. Pastinya, saya selaku Gubernur beserta aparatur pemerintahan akan terus mengupayakan agar Kaltara tetap damai. Indikasinya pun banyak, diantaranya Kaltara meraih Harmoni Award 2018 yang merupakan penghargaan kepada daerah dengan kerukunan hidup beragama terbaik di Indonesia,” beber Gubernur.

Kaltara dengan kondusifitas yang terjaga saat ini, menurut Irianto harus terus dipertahankan. “Potensi radikalisme dan terorisme tetap ada. Untuk pencegahan dini, saya harap dapat mendidik anak sejak dini agar menjadi generasi yang unggul. Juga ajari mereka bergaul dengan lintas suku, agama dan ras,” urai Gubernur.

Irianto pun meminta agar masyarakat dapat memahami setiap aturan yang berlaku terkait pencegahan radikalisme dan terorisme ini. Yakni, Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang.(humas)

Seni Budaya Harus Bermartabat

TANJUNG SELOR – Seni tari dan musik tradisional Kalimantan Utara (Kaltara) jangan hanya menjadi hiburan semata. Harus punya martabat sebagai bagian dari seni budaya Kaltara. Demikian disampaikan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara Sigit Muryono yang mewakili Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat membuka Festival Tari dan Musik Tradisional Kaltara di Pasar Induk Bulungan, Rabu (14/8) pagi.

Diyakinkan Sigit, seni budaya Kaltara berpotensi besar. “Kita harus tunjukkan kepada daerah lain bahwa Kaltara mempunyai tarian dan musik yang beraneka ragam dan tidak kalah dengan daerah lain,” ucap Sigit.

Kaltara sendiri memiliki lebih dari 420 sub etnis budaya, tradisi dan seni. Dan yang telah diakui dan tersertifikasi oleh pusat sebanyak 17 warisan budaya tak benda. Sementara di tahun ini, Disdikbud Kaltara kembali mengusulkan sebanyak 10 budaya untuk disertifikasi. “Persoalan budaya memiliki dua hal yakni tuntun dan tonton. Disdikbud mempunyai tugas tuntun yaitu mengajari, melestarikan, membudayakan, dan memasyarakatkan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan tidak ada lagi pengakuan bahkan sampai dipatenkan oleh negara lain atas budaya Indonesia khususnya Kaltara,” beber Sigit.

Sedangkan tugas tonton menjadi bagian dari instansi lainnya. “Ini menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dari itu, saya berharap instansi lain dapat melirik khususnya Dinas Pariwisata, dapat mengenalkan budaya Kaltara ke daerah lain dan ujungnya dapat meningkatkan PAD Kaltara,” ujarnya.

Kegiatan ini sendiri diikuti oleh beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sanggar tari di kabupaten dan kota di Kaltara. Untuk kategorinya dibagi menjadi tiga. Yakni tari kreasi pesisir, tari kreasi pedalaman, dan musik tradisional.(humas)