Usulan Angkutan Sekolah Untuk Para Siswa Lancang Masih Tanda Tanya

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Demi meraih cita-cita para siswa Sekolah Dasar (SD) 04 yang berada di Lancang harus menempuh perjalanan puluhan kilometer, belum lagi jalan yang selalu dilewati para siswa-siswi tersebut berlumpur.

Lurah Tanjung Harapan Andi Maskur Badawi sangat merasa kasian terhadap para siswa yang selalu menempuh perjalanan jauh demi untuk bersekolah.

Ia mengatakan pernah melihat siswa-siswi tersebut beristirahat dibawah pohon karena sudah kelelahan.

“sangat kasihan sekali pak saya melihat anak-anak itu ada yang baring-baring dan duduk dibawah pohon, saya bertanya buat apa disini, mereka menjawab istirahat pak karena kelelahan”, jelas Andi Maskur.

Terlihat para siswa melepaskan lelahnya Dengan bercanda dijalan

Ia menambahkan dengan melihat semangat anak-anak itu mau bersekolah, Andi pun mencoba mengusulkan kepada Dinas Pendidikan untuk diberikan fasilitas transportasi kepada siswa-siswi yang jauh rumahnya dari sekolah.

“kami dari kelurahan telah mengajukan pengadaan Transportasi ke Dinas Pendidikan untuk anak sekolah disini khususnya yang jauh rumahnya dari sekolah, itu yang kami takutkan terjadi penculikan anak, pelecehan seksual karena didaerah lancang tersebut ada beberapa jalan yang tidak ada pemukiman”, Ujar Andi

Andi menuturkan disini bukan orang tua yang tidak ingin menghantar anak mereka kesekolah namun dikarenakan kesibukan untuk bekerja bahkan ada yang tidak memiliki kendaraan, dari itu kami berharap usulan yang diajukan tahun lalu bisa terealisasi tahun ini.

“kata kepala dinas (Jaya Martom, Alm) sudah di usulkan, namun hingga saat ini kami menunggu Transportasi itu yang katanya mobil bak terbuka L300 yang akan dimodifikasi dibuatkan tempat duduk, tetapi ini belum ada informasinya”, kata Andi.

Ketika berandankrinews.com mencoba bertanya langsung ke Dinas Pendidikan, Rahman Selaku Kasubag Umum, Aset dan Kepegawaian Dinas Pendidikan mengatakan memang ada usulan pengadaan transportasi untuk anak sekolah dari Kelurahan Tanjung Harapan.

“kalau nggak salah mobil bak terbuka ya L300 itu sih yang saya ketahui waktu pak Jaya Martom (Alm) sampaikan bahwa di lancang membutuhkan Operasional transportasi sekolah”, kata Rahman.

Ia menuturkan sebelumnya Jaya Martom (Alm) sempat menyampaikan sebelum meninggal untuk melanjutkan usulan tersebut namun melihat kondisi keuangan kami tunda dulu, Namun secara niat kami rencana akan berusaha untuk pressure terus.

Rahman menambahkan karena uang kas daerah yang keluar dari Pusat tidak sesuai rencana jadi kami pending dulu.

“bukan berarti tidak bisa, tapi kami usahakan lagi, akan kami komunikasikan lagi dengan bagian keuangan karena ini merupakan prioritas utama juga”, kata Rahman.

Dijelaskannya tutup anggaran akhir tahun desember, dalam bulan ini dan bulan november kita masih ada waktu akan kita usahakan untuk komunikasikan lagi dengan keuangan.

“Dalam pemerintahan tutup anggaran akhir tahun desember antara tanggal 10-15, dan masih ada waktu bulan november,Insya Allah hari senin saya akan ketemu bagian keuangan untuk komunikasikan ini, apakah kita dalam hal ini daerah sudah bisa menyelesaikan hal ini”, Jelas Rahman.

Rahman mengatakan untuk kabupaten/kota terkait anggaran sangat defisit karena anggaran kami saja yang di RKA sekian kita hanya diberi sebagian saja.

Nantinya apabila pengusulan yang diusulkan Kelurahan Tanjung Harapan tidak bisa direalisasikan tahun ini, akan diusulkan tahun depan.

Dengan defisitnya anggaran Dinas Pendidikan, Rahman mengatakan belum bisa memberikan kepastian untuk usulan itu, tetapi berharap bisa terealisasi tahun ini dan rencananya akan memberikan alternatif untuk memberikan kendaraan yang ada untuk digunakan sementara.

“Saya sebagai Kasubag Umum, Aset dan Kepegawaian akan tetap optimis untuk pengadaan trasnportasi sekolah ini, ya saya sangat berharap ini bisa terealisasi tahun ini namun jika nantinya belum bisa kita usahakan alternatif lain dengan memberikan transportasi lainnya untuk sementara.”, kata Rahman.

Kondisi jalan yang dilalui oleh para siswa-siswi sd 04 lancang

Penulis: Hamka