TIM KEAMANAN KAMPUNG KG. BATU PAYUNG DENGAN ESSCOM TAHAN 13 PATI DAN 2 TEKONG DARAT DI TAWAU

TAWAU (24 Agustus) – Kg. Batu Payung yang terdiri dari Komunitas Rukun Tetangga (KRT) dan Relawan Departemen (RELA) bersama-sama telah berhasil menggagalkan upaya 13 imigran gelap (PATI) yang kemudian menyerahkan penangkapan ke Komando Keamanan Sabah Timur (ESSCOM) untuk ditangkap, dekat sini , tadi malam.

Semuanya ditangkap saat menaiki 2 kendaraan yang diduga baru saja mendarat di pantai Batu 12, jalan Kampung Batu Patung.

Komandan DCP ESSCOM Datuk Ahmad Fuad Othman dalam keterangannya mengatakan, tim ESSCOM Land Prevention Op (OCP) bersama 6 anggota Batalyon 14 Pasukan Operasi Umum (PGA) dan 5 anggota 8 RAMD sedang melakukan operasi Op Cegah Pati. Patroli dihubungi oleh Ketua KRT Kampung Batu Payung yang menginformasikan tentang penahanan 2 kendaraan yang diduga dikendarai 13 pati yang baru saja mendarat di pantai Batu Payung, mile 12, jalan Kampung Tinagat.

Setibanya di TKP, Tim ESSCOM Land OCP memeriksa kedua kendaraan tersebut dan menemukan 7 laki-laki dewasa, 5 perempuan dewasa dan seorang anak perempuan berada di kedua kendaraan tersebut.

“Pemeriksaan lebih lanjut menemukan bahwa semua yang berusia antara 2-49 tahun tidak memiliki dokumen identitas yang valid”, katanya.

Ahmad Fuad mengatakan, hasil interogasi lebih lanjut menemukan bahwa mereka semua mengaku baru tiba dari Sungai Nyamuk, Indonesia menggunakan jalur ilegal dengan menggunakan perahu, sedangkan dua pengemudi kendaraan mengaku membawa penumpang setibanya di lokasi.

“Ditahan juga 2 tekong darat lokal berusia 28 tahun beserta 2 kendaraan yang digunakan dalam kegiatan tersebut”.

“Semua tersangka dibawa ke balai polis untuk tindakan lebih lanjut dan kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 55 (E) Undang-Undang Keimigrasian 1959/63 dan Bagian 6 (1) (c) Undang-Undang Keimigrasian 1959/63” , dia berkata.
Sementara itu,

Ahmad Fuad menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan tersebut, khususnya kepada Masyarakat Rukun Tetangga (KRT) dan Relawan Zona Tanjung Batu (RELA) yang telah menjadi ‘mata dan telinga’ serta membantu masyarakat. aparat keamanan untuk menertibkan masuknya imigran gelap./Covid-19 ke kampung mereka.

“Saya mengimbau kepada masyarakat pesisir, khususnya di pesisir timur Sabah, untuk memainkan perannya masing-masing dengan membantu aparat keamanan masyarakat dengan menjadi mata dan telinga serta memberikan informasi masuknya imigran gelap untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

SAHABUDDIN