Tak Terima Dimaki, Kontraktor Laporkan Baleke ke Polisi

Berandankrinews.com, Nunukan- Hasan Rafidi alias La Onga, Kontraktor sekaligus Direktur CV Lagi Jaya, melaporkan Baleke, Kasi Sarana Prasarana Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, ke aparat kepolisian lantaran tak terima dipanggil “Tailaso”.

Berdasarkan laporan pengaduan yang diperlihatkan Hasan dengan nomor: STTP/03/XII/2018/Reskrim tertanggal 28 Desember 2018.

Menurut Hasan, Baleke telah menjatuhkan harga dirinya dengan mengatakan “tailaso”, Sabtu (29/12).

Ia menjelaskan, Awalnya sebelum dimaki dengan ucapan “tailaso” Pejabat Disdag ini terlebih dahulu memukul meja dengan kuat karena emosi, ketika berdebat persoalan pembayaran proyek Pasar Rakyat yang dibangun di Desa Padat Karya Kecamatan Krayan.

“Baleke beralasan pengerjaan proyek yang ditanganinya belum mencapai 80 persen,” Kata Hasan

Lanjut Dia, pekerjaan itu telah mencapai 80 persen sementara PPTK maunya hanya ingin membayar 60 persen saja. Itupun dipotong 10 persen lagi sehingga pembayaran hanya 50 persen saja.

Karena perdebatan itulah, Baleke selaku PPTK proyek Pasar ini emosi sehingga mengucapkan kata-kata makian dengan melontarkan kata “tailaso” kepada kontraktor yang bersangkutan.

Dengan kata-kata makian “tailaso” inilah, Hasan mengaku dilecehkan harga dirinya sehingga melaporkan pejabat Disdag itu kepada polisi pada Hari Jumat (28/12).

Dikatakan Hasan, Perdebatan ini terjadi di ruang kerja Baleke di Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan pada Kamis (27/12).

Baleke harus diproses hukum karena menurut Hasan tidak sewajarnya seorang ASN yang berpendidikan mengucapkan kata-kata makian seperti itu.

Hasan berharap, pihak penyidik secepatnya melakukan proses secara hukum.

“Saya berharap penyidik secepatnya proses kasus ini, kalau bisa usut hingga tuntas,” Tegasnya. (OV)

Dinas Perdagangan Siap Saingi Produk Luar Negeri Dengan 4 Komoditas

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)- Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Nunukan merilis produk Asli dalam Negeri yaitu, Beras, Gula, Tepung dan Minyak Goreng yang diyakini bisa memenuhi kebutuhan Masyarakat diperbatasan khususnya Nunukan.

Empat produk yang diproduksi PT. Bulog Indonesia itu dapat diyakini menyaingi produk luar Negeri seperti Malaysia di Pasar Nunukan.

Manis Kita, Tepung Kita, beras kita dan minyak kita inilah empat komoditas dinas perdagangan Kabupaten Nunukan

Banyaknya produk luar negeri yang beredar dinunukan, tidak menyurutkan semangat Dinas Perdagangan untuk menyaingi produk tersebut dengan Empat Komoditas tersebut.

Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Hasan Basri, S.IP, mengatakan kita progresif ingin terus mengurangi ketergantungan kita dengan Negara tetangga, kitakan sama-sama tahu tingkat ketergantungan kita dengan produk negara tetangga sangat tinggi.

“Untuk Nunukan saja berkisar 60 persen, Krayan 90 persen dan sebatik 90 persen juga, ini akan terus kita kurangi supaya kita tidak terlalu bergantung terus dengan mereka,” kata Hasan, Kamis (22/11/18)

Ungkapnya ketergantungan kita itu ada pada sembako dan tabung gas, itu yang harus diputuskan secara pelan-pelan.

Hasan menuturkan melalui program pusat Nawacita yang telah ada dengan membangun dari pinggiran melalui jalur tol laut, melalui program pelni mart, program rumah kita oleh pelindo dan program rumah pangan kita dari bulog.

“Rumah pangan kita itu wujudnya Sembako yaitu, beras, tepung terigu, gula, minyak dan daging, tetapi untuk sementara yang kami datangkan hanya empat komoditas yaitu tepung, gula, beras dan minyak,” jelas Hasan.

Ia menambahkan untuk stock empat komoditas tersebut saat ini sudah tersedia 100 ton lebih dinunukan dan akan terus berlanjut dengan nantinya dibentuk 100 rumah pangan yang berbentuk outlet binaan Bulog baik usaha kecil, ibu rumah tangga maupun toko besar bisa mengambil barang dari Bulog dengan harga het yang ditentukan untuk menjaga perbandingan harga jangan sampai melebihi harga Malaysia.

Rencananya tahap awal rumah pangan akan dibentuk dinunukan awal bulan desember, kemudian secara bertahap akan dibentuk di Sebatik dan Sebuku masing-masing 100 Rumah pangan.

Hasan menyampaikan persyaratan untuk bergabung membuka rumah pangan cukup menyiapkan Foto copy KTP dan Kartu Keluarga serta Surat Keterangan Usaha dari Kecamatan, Kecuali Toko besar seperti Supermarket harus melampirkan Siup dan Situ.

Saat ini pendistribusian Keempat komoditas telah berjalan di Kabupaten Nunukan, Sebatik dan Sebuku, bahkan telah bekerja sama dengan UMKM.

Hasan berharap masyarakat mencintai produk dalam Negeri, mengurangi ketergantungan terhadap produk Negara tetangga.

“Mengurangi ketergantungan terhadap Negara tetangga, utamanya produk yang ilegal dan RPK Harus berjalan,” Harap Hasan.

Informasi Rumah pangan Bisa langsung datang ke kantor Dinas Perdagangan Jl.Ujang Dewa, Sedadap. Gabungan Dinas I Gedung B lantai dasar atau bisa menghubungi Hasan Basri 0852-5066-6555 dan Kumaidi 0812-5470-265. (ED/OV)