PDI P Nunukan Buka Penjaringan Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati

NUNUKAN – Terhitung mulai Senin 9 September 2019 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Nunukan secara resmi membuka penjaringan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Nunukan periode 2021-2025 yang akan diselenggarakan di Pilkada serentak 2020 mendatang.

Sekretaris Tim Penjaringan DPC PDI P Nunukan Tito Nurhayatno menuturkan bahwa hal tersebut dilaksanakan untuk meneruskan isntruksi Ketua Umum DPP PDI P Megawati Sukarno Putri. Menutnya, sebagai salah satu kepengurusan yang wilayahnya akan mengggelar Pemilihan Kepala Daerah, DPC PDI P Nunukan diwajibkan untuk berperan aktif dalam menghadirkan sosok-sosok Pemimpin yang membawa Nunukan pada kesejahteraan nantinya.

“Kami tegak lurus. Apa yang di instruksikan Bu Mega (ketua umum- red) itu yang kami jalankan. Dalam hal ini PDI P ingin memanggil putra putri Nunukan untuk berbakti kepada masyarakat sebagai Bupati dan Wakil Bupati melalui penjaringan ini,” tuturnya di Kantor DPC PDI P Nunukan, Jl. Sei Fatimah, Nunuakan, Senin (9/9/2019).

Mengenai mekanismenya, Tito menjelaskan bahwa bagi siapapun masyarakat Nunukan yang berminat untuk berkompetisi di Pilkada 2020 melalui Partai berlogo Banteng Mocong Putih itu, dapat mengambil formulir pendaftaran di Kantor DPC PDI P Nunukan tanpa dipungut biaya sepeserpun.

“Tidak ada kami punggut biaya. Bahkan materainya pun kami siapkan,” tandas Tito.

Sedangkan mengenai persyaratanya, Tito menjelaskan bahwa tak ada persyaratan khusus. Karena keputusan nantinya ada ditangan DPP PDI Perjuangan melalalui rekomendasi. Pihaknya hanya melakukan penjaringan untuk selebihnya nama – nama yang telah mendaftar akan digodok oleh DPP sebagaimana mekanisme yang pernah dilaluinya pada penjaringan – penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah sebelumnya.

“Kami hanya memfasilitasi. Keputusan tetap ada di tangan DPP dalam hal ini Ketua Umum,” ujarnya.

Lebih lanjut Tito mengungkapkan, bahwa penjaringan tersebut akan dilaksanakan mulai 9 hingga 15 September 2019. Namun bila dalam waktu 3 hari sebelum penutupan belum ada yang mengambil formulir, pihaknya akan melakukan ‘jemput bola’ yakni mendatangi tokoh-tokoh yang selama ini santer disebut oleh masyarakat sebagai calon pemimpin Nunukan.

Sebagaimana diketahui, saat beberapa nama yang digadang-gadang akan berkompetisi di Pilkada Nunukan 2020 mencuat ditengah masyarakat. Diantaranya Asmin Laura Hafid (Bupati Nunukan), Danni Iskandar (Ketua DPC Demokrat mantan Ketua DPRD Nunukan), Basri (Mantan Bupati Nunukan), Asmah Gani (Mantan Wakil Bupati Nunukan), Andi Mutamir (Anggota DPRD Nunukan) dan Nardi Aziz (Ketua DPC PBB Nunukan).

Terkait 6 nama tersebut, Tito tak menampik bahwa kesemuanya masuk dalam daftar tokoh yang akan didatangi dalam ‘jemput bola’ tersebut. Tapi ia juga menegaskan bahwa semua masyarakat mempunyai hak yang sama. Disisi lain, Tito juga mengakui bahwa Partainya tak mau berbusung dada dalam penjaringan mengingat saat ini DPC PDI P Nunukan hanya mempunyai 2 perwakilan di DPRD sedangkan syarat untuk maju sebagai kandidat Calon Bupati/Calon Wakil Bupati harus diusung oleh 5 Kursi DPRD.

“Kendati 6 nama tersebut secara popularitas berada di peringkat atas, namun tak berarti kans masyarakat lain tertutup. Apalagi politik itu dinamis. Hari ini disanjung, besok bisa saja tak dianggap. Pada intinya, kami membuka penjaringan ini untuk masyarakat Nunuakan dan akan mendapatkan peluang serta perlakuan yang sama dari kami,” pungkasnya.(***)

Kaltara Masuk Final Lomba Posyantek dan TTG Tingkat Nasional

TANJUNG SELOR – Prestasi membanggakan diraih oleh para innovator dari Kalimantan Utara (Kaltara). Melalui inovasinya, dua wakil dari Kaltara berhasil masuk final pada lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pos Pelayanan TTG (Posyantek) berprestasi tingkat nasional.

Dikabarkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kaltara Wahyuni Nuzban, dua perwakilan Kaltara yang masuk babak final dalam lomba yang diadakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tersebut, antara lain pada lomba Posyantek berprestasi diwakili Posyantek Pilar Batas dari Sebatik, Kabupaten Nunukan. Sedangkan untuk lomba TTG, wakil Kaltara atas nama Suprapto, warga Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, melombakan alat buatannya, berupa Hot-Mixer Pembuat Paving Blok Limbah Plastik.

“Keduanya ini dianggap berhasil mengoptimalisasikan sumber daya sekitar, dengan menciptakan alat-alat yang dibutuhkan masyarakat. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, sosial dan budaya,” kata Wahyuni, saat urut mendampingi para peserta Lomba Posyantek dan TTG tersebut untuk paparan Final di Jakarta, Jumat (6/9). Sebelum terpilih mengikuti lomba tingkat nasional, kedua perwakilan Kaltara ini, telah melewati tahap seleksi melalui lomba serupa di tingkat provinsi Kaltara. 

Lomba ini, lanjut Yuni, digelar dengan tujuan untuk mendorong pengetahuan, keterampilan dan kemampuan masyarakat. Sehingga masyarakat lebih aktif dan berpikir inovatif dalam mengeksploitasi sumber daya alam di sekitarnya, bagi usaha meningkatkan pendapatan.

“Ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka pemasyarakatan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Juga sebagai upaya yang strategis dalam rangka meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Untuk diketahui, pada lomba yang sama pada 2018 lalu, innovator perwakilan Kaltara berhasl meraih 2 juara. Yakni juara II untuk lomba TTG tingkat Nasional dan juara harapan III untuk lomba Posyantek Berprestasi. “Semoga tahun ini kita mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi,” kata Wahyuni berharap. (humas)

Bupati Wajo apresiasi pelaksanaan festival kraton Nusantara XIII tahun 2019

Palopo, Bupati Wajo H.Amran Mahmud hadiri festival kraton nusantara XIII tahun 2019 yang secara resmi dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah M.Agr di Lapangan Pancasila Kota Palopo, Senin (9/9/2019).

Ketua Panitia FKN XIII 2019, Brigjen TNI (Purn) Muslimin Akib, SE, MM. dalam laporannya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang terlibat dalam FKN, FKIKN, dan terkhusus kepada Gubernur Sulsel, Wali kota Palopo, para Bupati dan Walikota se-Tana Luwu yang telah mendukung panitia pelaksana sehingga rangkaian kegiatan FKN ke XIII ini dapat berjalan lancar.

FKN ke XIII tahun 2019 ini mengambil tema “Pelestarian Nilai Budaya Melalui Sinergitas Pemerintah dan Keraton Pula Meningkatkan Kualitas Industri Pariwisata dan Kearifan Lokal”.

FKN ke XIII tahun 2019 ini mengambil tema “Pelestarian Nilai Budaya Melalui Sinergitas Pemerintah dan Keraton Pula Meningkatkan Kualitas Industri Pariwisata dan Kearifan Lokal”.

Perlu diketahui saat ini kegiatan FKN yang telah berlangsung adalah kirab yang dihadiri peserta dari Wajo yang diperkirakan panjang hampir 1 km panjangnya, keraton/prajurit, dialog budaya, musyawarah agung, pagelaran seni keraton, expo, pesta kuliner, ekonomi kreatif, pesta kopi dan lain-lain.

“Seluruh Raja dan sultan yang hadir dan tergabung dalam Forum Komunikasi Informasi Keraton Nusantara (FKIKN), juga ada beberapa kerajaan sebagai peninjau Nusantara termasuk dari kerajaan luar negeri yaitu dari Malaysia dan Singapura”.

“Dengan diadakannya acara FKN ini kita mengerti pentingnya mencintai budaya sendiri dan memahami serta menghargai budaya orang lain”.

Sekjen Forum Komunikasi Informasi Keraton Nusantara (FKIKN) Dra. Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) menyampaikan FKN adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh FKIKN secara bergantian di setiap daerah, dimulai dari kota Surakarta pada tahun 1995, 24 tahun yang silam.

“FKN bukan hanya sebagai sarana silaturahim Raja, Sultan, Pelingsir pemangku adat, serta Permaisuri namun juga untuk menjalin kesatuan kenegaraan, melalui FKN pula mampu menjadi wahana informasi tentang keberadaan keraton-keraton di Nusantara,”

Keberadaan keraton merupakan tapak kehidupan masa lalu yang memiliki keagungan dan harus dipahami masyarakat. Penyelenggaraan FKN sebagai sarana memperkenalkan warisan-warisan adat, seni budaya Keraton yang masih dibudayakan keberadaannya.

Gubernur Sulsel, Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah M.Agr., dalam sambutan pembukaan, menyatakan bahwa suatu kehormatan dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, karena dapat menjadi tuan rumah FKN XIII tahun 2019, ini tentu menjadi ajang silaturahmi bagi para Raja, Sultan, Pelingsir Adat dan Pemangku adat

Pemerintah Sulsel beserta segenap Walikota dan Bupati se-Tana Luwu sangat mendukung acara ini karena memang penyelenggaraan ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa kita dan sekaligus dapat menjadi penjaga dan perekat bangsa demi kesatuan bangsa Indonesia”.

“Melestarikan budaya, bukan merupakan sifat elitis, pelestarian budaya upaya memelihara aset bangsa untuk memajukan bangsa Indonesia agar kita dapat menjaga budaya kita”.

“Musuh kita saat ini adalah kemiskinan, pengangguran, dan kebodohan. Allah SWT telah menganugerahkan kita sebuah kekayaan alam, kedepan perang dunia bukan lagi menjadi ancaman bangsa di dunia, tetapi yang menjadi ancaman kita di dunia ini adalah krisis pangan dunia. Bagaimana kita menjaga alam lestari kita sehingga pembangunan yang berkesinambungan ini dapat kita jaga pula”

“Semoga dengan FKN ini menjadi simbol cultural kita dalam menjaga budaya bangsa indonesia”.

Setelah prosesi Pembukaan dilanjutkan dengan Penampilan tari kolosal Manurung RI Tana Luwu dan pertunjukan aksi polisi cilik dan diakhiri dengan penyerahan Ulos oleh Penasihat Kesultanan Mangun Tua (Raja Matahari) dari Sumatera Utara, H. Edi Zulkarnain kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Walikota Palopo, Bupati Luwu, Bupati Luwu Timur dan Bupati Luwu Utara.

Hadir dalam kegiatan pembukaan FKN ke XIII ini, Sri Paduka Datu Luwu Andi La Maradang Mackulau Opu To Bau bersama permaisuri, Walikota Palopo, Drs. HM. Judas Amir, MH. Wakil Walikota Palopo, Dr. Ir. H. Rahmat Masri Bandaso, Ketua TP. Penggerak PKK Palopo, Hj. Utiasari Judas, Panglima Kodam XVI Hasanuddin, para Raja,Sultan Pelingsir dan Pemangku adat se-Nusantara, para Bupati se-Tana Luwu dan Bupati Wajo, unsur Forkopimda Palopo, Forkopimda se-Tana Luwu, serta tamu undangan lainnya.

Bupati Wajo Apresiasi pelaksana kegiatan Festival Krayon Nasional yang dilaksanakan saat ini, kegiatan ini dapat menjaga dan melestarikan budaya kita”.Ungkapnya diakhir acara kepada tim humas wajo

(Humas Pemkab Wajo)

Gubernur Apresiasi Kinerja Tim Dokter Terbang Beri Pelayanan di Long Berang, 7 Jam dari Malinau Kota

TANJUNG SELOR – Pelayanan kesehatan melalui program Dokter Terbang yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus bergulir. Terkini, program yang merupakan gagasan langsung Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie itu, digelar di Desa Long Berang, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau.

Selama 3 hari, sejak 28 hingga 30 Agustus lalu, program inovasi pelayanan kesehatan ini, mampu melayani ratusan pasien. Pada layanan tersebut, Pemprov melalui Dinas Kesehatan melibatkan beberapa dokter dan perawat. Termasuk dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak.

Untuk diketahui, Desa Long Berang termasuk salah satu desa terpencil di Kaltara. Menuju ke Long Berang, tim menggunakan pilihan jalur sungai. Perjalanan ditempuh sekitar 7 jam dari ibukota kabupaten (Malinau Kota). Lokasi pelayanan adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Long Berang. “Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal, termasuk hingga ke pelosok sekalipun akan dilakukan. Saya atas nama warga Kaltara mengapresiasi dan berterima kasih atas kegigihan dan perjuangan juga integritas yang ditunjukkan oleh tim dokter yang terlibat,” kata Gubernur.

Hingga pelayanan selesai, sebanyak 134 pasien berhasil dilayani program layanan kesehatan bermetode jemput bola ini. Rinciannya, 56 pasien anak dan 78 pasien dewasa. “Pasiennya, bukan hanya dari Long Berang, tapi juga desa sekitar. Seperti Desa Long Sulit, Long Simau, Long Mekatip, Lung Barang (Mentarang Hulu) dan lainnya,” timpal kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara Usman. Guna diketahui, sejak 2014 hingga Agustus 2019, Dokter Terbang sudah melayani sebanyak 8.835 pasien dari wilayah daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK).

JADI PERHATIAN KHUSUS

Baru-baru ini, bertempat di Kampus Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Pejompongan, Gubernur menjadi mentor pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah. Sebagai mentor, Gubernur tentu mengapresiasi proyek perubahan (Proper) yang disajikan. Proper dengan judul “Strategi Kaltara Sehat Melalui Optimalisasi Layanan Dokter Terbang di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan di Provinsi Kalimantan Utara” ini, kata Gubernur merupakan salah satu perhatian khusus pemerintah saat ini.

Dikatakannya, Kaltara memiliki wilayah yang cukup luas, sehingga perlu dilakukan terobosan untuk mempercepat akses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat DTPK. “Upaya pelayanan kesehatan DTPK di Kaltara sangat mendapat perhatian khusus. Salah satunya melalui program dokter terbang yang sudah kita jalankan sejak 2014 lalu ini,” ucap Gubernur.

Terpenuhinya layanan kesehatan bermutu di DTPK juga akan turut mengkonsolidasi persatuan nasional dan menjaga keutuhan NKRI. Pasalnya, jika pelayanan kesehatan terlihat timpang, maka akan timbul keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak dari negara tetangga. “Untuk itu, hak masyarakat perbatasan dan pedalaman agar mendapatkan layanan kesehatan harus terpenuhi,” jelas Irianto.

Seperti diketahui, Kaltara memiliki 56 Puskesmas yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Namun, pelayanan di Puskesmas hanya pada tingkat dokter umum, padahal ada beberapa penyakit yang semestinya menjadi kompetensi doktet spesialis atau tindakan medik spesialistik. Karena itu selayaknya, masyarakat di DTPK juga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter spesialis untuk penyakit-penyakit tertentu. Dengan begitu, pelayanan kesehatan di DTPK dapat berjalan optimal serta memenuhi Nawacita ke-5 Presiden Joko Widodo. Program Dokter Terbang merupakan pelayanan kesehatan untuk daerah DTPK yang kesulitan akses mendapatkan pelayanan kesehatan.(humas)

Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo menutup perlombaan Musabaqah Hifdzil Quran, ini harapannya.

WAJO – Panitia Masjid Ibadurrahman Pinceng Pute menyemarakkan tahun baru Islam 1441 Hijriyah / 2019 Masehi dengan mengadakan Musabaqah Hifdzil Quran 1 juz, 5 juz dan 10 juz di Masjid Ibadurrahman Kelurahan Mattirotappareng Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo dan ditutup malam ini Senin 9 September 2019.

Adapun laporan dari Ketua Panitia yang menyatakan bahwa lomba Hifdzil Qur’an se Kecamatan Tempe yang ditutup malam ini adalah inisiatif panitia masjid dengan memperlombakan cabang yang terdiri dari lomba 1 juz, 5 juz dan 10 juz.

Sambutan dari Kementerian Agama Kabupaten Wajo yang dibawakan oleh H. Idman Salewe yang menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Wajo sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh panitia Masjid Ibadurrahman Pinceng Pute dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1440 Hijriah 2019 Masehi, dan menyatakan kalau kegiatan ini merupakan kegiatan yang istimewa.

“Dari beberapa Masjid yang ada di Kabupaten Wajo, utamanya di Kecamatan Tempe ini, mungkin satu-satunya yang mengadakan lomba seperti ini, dengan perlombaan semacam ini. Alhamdulillah kegiatan ini berdasarkan informasi yang kami terima secara lisan, kalau ada 115 pesertanya dari 3 kategori yaitu 1 juz, 5 juz dan 10 juz dan mengharapkan akan bertambah ditahun-tahun yang akan datang,” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo H. Amiruddin A, S.Sos.,M.M. menyampaikan kalau acara ini luar biasa pada malam hari ini, dan mewakili Pemerintah Kabupaten Wajo, serta mewakili Bupati Wajo menyampaikan rasa syukur, rasa bangga dan rasa gembira kepada anak-anak yang begitu sabar, ikhlas dan tekun mengikuti kegiatan ini.

“Insya Allah ini akan menjadi pembuka pintu Rahmat bagi kita semua dan siapa yang mencintai Allah, Insya Allah, Allah SWT akan pasti lebih mencintainya,” tutur Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo.

Dan disampaikan kalau Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan salam hormat dan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, karna sesungguhnya Bupati Wajo berkeinginan sekali hadir bersama pada malam, tapi sementara dalam perjalanan dalam melaksanakan tugas kedinasan di Palopo, yaitu mengikuti pekan budaya rumpun masyarakat Luwu serta beberapa agenda selama perjalanannya.

“Semangat dari Bapak Bupati berada pada kita semua, karena visi Pemerintahannya adalah Pemerintahan yang amanah menuju Wajo yang maju dan sejahtera, begitu juga dalam program nyata itu ada 25 program kerjanya salah satunya dengan Gerakan Masjid Cantik,” jelas H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.

Dan dijelaskan kalau Program Gemantik ini seperti apa yang dilaksanakan sekarang ini dan juga disaksikan pada malam hari ini, jadi bukan hanya sebatas memoles Masjid itu sehingga indah, tetapi bagaimana Masjid itu juga ada banyak jemaahnya dan lengkap dengan fasilitasnya mulai dari air wudhu, kebersihan WC dan lainnya dan bagaimana memakmurkan Masjid melalui kegiatan Tahfidz Alquran seperti malam ini.

“Pemerintah Kabupaten Wajo sangat mengapresiasi apa yang digagas oleh pengurus Masjid, ini juga yang menunjukkan kalau Islam itu besar di Kabupaten Wajo dan sejarahnya kalau Wajo itu adalah Kota Santri, ini yang harus kita pertahankan, dan inilah yang akan kita terus kembangkan dan gelorakan,” harap Sekretaris Daerah.

Lebih lanjut dikatakan kalau akan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat, tempat bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat untuk bermusyawarah dan mencari jalan terbaik, serta menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyarakat dan lainnya, dan inilah yang menjadi harapan dari Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud.

“Nanti ada program beasiswa yang diperuntukkan kepada anak-anak kita yang menempuh pendidikan di SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi yang memiliki kemampuan serta keterampilan dan ilmu pengetahuan serta penghafal Alquran mulai dari 10 Juz, 20 juz sampai dengan 30 juz dan ini untuk mensuport dan menumbuh kembangkan minat dari anak kita bagaimana kita ciptakan insan-insan yang Qurani,” harap H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.

Diakhir acara dibacakan oleh ketua Panitia perlombaan para juara-juara yang berhasil keluar pada malam ini, dan penyerahan penghargaan salah satunya diminta kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo untuk menyerahkannya.

( Humas Pemkab Wajo )