Jembatan Penyeberangan Lintas Batas Yamaker, Menjadi Primadona Warga di Seberang Pulau Nunukan

Berandankrinews.com-Nunukan, Jembatan penyeberangan Yamaker demikian yang selalu disebut warga, Jembatan penyeberangan yang berada di Jalan Yamaker, Kelurahan Nunukan Barat yang berdekatan langsung dengan pasar Induk Yamaker ini menjadi alternatif masyarakat dari Sei Ular dan Bambangan, Sebatik maupun Sebatik Malaysia melintas.

Sejak beberapa kali mengalami kebakaran pada 2001 dan 2004 lalu, Warga bernama Antoni membangun Jembatan tersebut, untuk memudahkan masyarakat yang ingin menyeberang ke Bambangan, Sebatik dan Sei Ular atau sebaliknya, saat ingin berbelanja di Pasar Yamaker.

Menurut Penumpang yang selalu melintas di jembatan tersebut, Yuseus mengatakan jembatan ini kita selalu jadikan alternatif karena saat kita belanja dipasar Yamaker, kita tidak perlu menyewa kendaraan karena hanya beberapa meter saja dari pasar ke Jembatan ini.

“Sangat memudahkan kami sebagai warga yang selalu berbelanja di Pasar Yamaker untuk melintas disini. Bahkan dari orang tua kami sejak dulu sering melintas disini” kata Yuseus warga Kampung Loudres ini, Selasa (11/6/19).

Sama halnya yang disampaikan Johan, warga Bambangan, menuturkan bahwa jembatan ini sebelum kebakaran, orang tua kami selalu mengunakan jembatan penyeberangan ini yang dulunya masih pasar diatas jembatan. Sekarang kita juga senang jembatan ini dibangun kembali, kita berpikir setelah kebakaran tidak adalagi.

” Sekarang malah tambah bagus dekat dengan pasar mudah untuk belanja, angkat barang tidak sulit karena dekat dengan perahu,”Ungkap Johan, usai belanja di Pasar Induk Yamaker.

Sementara Kepala agen tiket KSU Yayasan Uyelewun Karya Sejahtera, Antoni menuturkan, Yamaker ini dilihat dari nilai historinya sempat beberapa kali dilahap Api, Alhamdullilah hingga saat ini dibangun kembali untuk digunakan dan menjadi kenangan.

“Hal itu agar Masyarakat tahu bahwa Yamaker itu pelabuhan penyeberangan bersama, orang-orang antar pulau, baik dari Sei Ular, Bambangan dan Sebatik Malaysia,” kata Antoni.

Hingga saat ini, sebagian dari kita mempertahankan Yamaker dengan kondisi saat ini. Akan tetapi dengan reklamasi yang bertahun-tahun kita menunggu, akhirnya Negara membangun Pasar Yamaker diatas tanah reklamasi pasca kebakaran yang terjadi beberapa kali.

Nah, kalau memang banyak orang yang mengunakan Jembatan penyeberangan Yamaker lintas batas, berarti mereka masih mengingat dan mengenang bahwa Yamaker sebagai penghubung yang masih ada hingga saat ini.

Kemudian pelestarian daerah, yang berkaitan dengan pemkab Nunukan sebagai Pemerintah Negara yang hadir diperbatasan untuk kita dapat menata, tetapi harapan kami dalam hal ini menatai yang tidak menekankan kearifan lokalnya, kesederhanaan dan rakyatnya, artinya jadikan pelabuhan rakyat yang lebih baik.

“karena Jembatan ini Pasca Kebakaran 2014, kita bangun kembali, dan ini dibangun dengan swakarta, ini adalah monument yang berguna”jelas Antoni.

Dia juga mengatakan bahwa jembatan penyeberangan ini telah diserahkan kepada Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas perhubungan Nunukan, segala retribusi sudah mulai tertata.

“Jadi Jembatan Penyeberangan Yamaker ini juga telah menjadi penyumbang dalam PAD Nunukan, Tahun lalu kita menyetor kurang lebih Rp. 20 Juta. Mudah-mudahn tahun ini, Jembatan Yamaker bisa memberikan kontribusi juga terhadap apa yang ditargetkan Dinas Perhubungan Nunukan untuk mencapai 4 M. Semoga Jembatan Yamaker bisa menjadi bagian yang bisa dihandalkan untuk memenuhi target itu, Kami juga berharap kepada Pemda Nunukan dalam melakukan renovasi atau meningkatkan sarana disini tetap ada kearifan lokal artinya menjaga sejarahnya,” Ucap Antoni. (Red)