Perjuangan Legislator Dari Kampanye Hingga Menjelma Digitalisasi Di Perbatasan

NUNUKAN – Demi menciptakan keadilan sosial dalam pembangunan serta untuk mewujudkan wilayah Perbatasan sebagai elatase negara, Pemerintah terus melakukan penguatan pada semua sektor termasuk fasilitas komunikasi. Hal tersebut dibuktikan realisasi penguatan jaringan komunikasi melalui digitalisasi perbatasan

Dengan program tersebut, akan memungkinkan warga Indonesia di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal sebagaimana di wilayah-wilayah pedalaman di Nunukan dapat menikmati siaran tv digital, sebagaimana sudah dinikmati masyarakat di kota-kota besar nusantara.

Dpilihnya wilayah Nunukan sebagai program pertama Digitalisasi Perbatasan karena di wilayah yang tersebut belum memiliki fasilitas 4G seperti halnya di wilayah Pulau Jawa. Selain itu ditempat lainya Pemerintah akan terus membangun sarana dan prasana telekomunikasi di perbatasan mampu mencapai layanan fasilitas 3G.

Diketahui, sebelumnya ini siaran digital bagi masyarakat perbatasan telah tersedia fasilitas siar milik LPP TVRI yang berada di 17 lokasi perbatasan. Selain mencoba siaran digital di perbatasan Kalimantan, pemerintah akan mencoba melakukan siaran digital di Batam yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

Berbagai pihak mengpresiasi terobosan pemerintah yang dinilai sebagai bagian dari pemangkasan keterisolasian masyarakat Perbatasan tersebut. Eks Seretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amiin Kabupaten Nunukan Eddy Santry mengungkapkan bahwa hal itu adalah pembuktian pemerintah atas misi Nawacitanya

” Ini adalah bagian dari komintmen Pemerintah dalam membangun Indonesia dari Pingiran,” ujar Eddy, Rabu (3/9/2019).

Selain sebagai konsistensi dari Nawacita, Eddy menyebut bahwa terealisasinya digitalisasi perbatasan di Nunukan tak lepas dari peran Legislator terpilih Deddy Sitorus. Menurut Eddy, Politisi PDI Perjuangan tersebut semasa kampanye selain mengemban misi kampanye untuk dirinya Pebcalegab dirinya, yang bersangkutan juga melakukan investigasi terkait pembangunan di Tapal Batas.

“Tak bisa kita pungkiri, pengalaman dia ketika keluar masuk pedalaman diimplementsikan menjadi sebuah seruan agar jaringan komunikasi di pedalaman Nunukan terbenahi. Apalagi dia kan anggota TKN yg memang secara khusus tentu ada pesan dari Pak Jokowi selama ia kampanye Kaltara,” papar Eddy.

Hal tersebut, lanjut Eddy, adalah sebuah penegasan walau Pilpres telah berahir, tugas Relawan Pendukung Jokowi selesai. Karena ada janji-janji Kampanye yang menurutnya mesti ditunaikan kepada konstituent. Bahkan dalam kampanye pun ia mengungkapkan TKD selalu menyuarakan perihal ketimpangan di perbataasan.

“Selama kampanye pun kita tak egois mengejar kemenangan. Keluar kita sosialisasi tapi ke dalam kita juga menyurakan aspirasi terkait kondisi wilayah perbatasan. Contohnya yang dilakukan Deddy Sitorus. Setelah dia melihat sendiri kondisi pedalaman, di Rumah Transisi dia meminta percepatan penguatan sarana komunikasi yang ahirnya diealisasikan melaui pencanangan Digitalisai di Perbatasan 31 Agustus lalu,” paparnya.

Ketika dikonfirmasi, Deddy Sitorus mengaminkan pernyataan eks Sekrertaris TKD Nunukan tersebut bahwa selama kampanye, ia tak hanya sekedar sosialisasi namun dirinta aktif menyuarakan keterisolasian masyarakat yang selama ini tinggal di Pedalaman seperti Krayan dan Lumbis Ogong.

“Ya, itu sdh kita sampaikan waktu kampanye. Intinya membuka isolasi masyarakat perbatasan atau maaf saya menyebutnya pedalaman agar mereka menikmati hak sebagai warga negara yang menikmati pembangungan,” ujar Deddy.

Tahap kedua menurut Deddy adalah memperkuat jaringab internet. Hal itu sering ia suarakan bahkan kepada Presiden Jokowi agar masyarakat perbatasan/pedalaman terkoneksi dengan dunia. Hal tersebut menurut Deddt sangat penting untuk mengejar ketertinggalan informasi.

“Perjaalan saya semasa kampanye adalah pengalaman sangat berharga diantaranya sebuah pertanyaan, baru satu hari tanpa signal saja saya sudah kebingungan. Lantas bagaimana dengan mereka yang bahkan sejak Indonesia merdeka hidup dalam keterisolasian?,” tukas Deddy

Dari hal itulah Deddy lantas melakukan semi presentase di Rumah Transisi perihal pentingnya sarana konunikasi di willayah pedalaman Nunukan. Selain untuk komunikasi semata, Deddy melihat bahwa generasi muda di wilayah Perbatasan Kalimantan Utara adalah remaja dan anak-anak yang cerdas. Akan sangat menyayangkan apabila negara tak memvasilitasi sumber daya mereka demi kejayaaan bangsa.

“Itu juga untuk kebaikan generasi mendatang. Digitalisasi di Perbatasan ini kita harap dapat membuka akses langsung ke pasar nasional/internasional, pariwisata, dan peningkatan kualitas SDM mereka,” tutup Deddy.(***)

Pergi Merumput Laut, Pria Tanpa Identitas di Temukan Dalam Keadaan Membengkak

Nunukan-Petani rumput laut dihebohkan dengan Penemuan mayat seorang laki-laki tanpa identitas di perairan muara Balansiku Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (3/9/19).

Saksi Mata, Wisnu mengatakan, saya dan dua teman saya tadi dari selesai memasang bibit diperairan Mamolo dan langsung melihat rumput laut karena tadi malam angin kencang, tiba-tiba saya melihat ada baju mengelembung.

“Dari jauh saya melihat karena takut, namun teman saya yang dua, Adi dan Sultan yang melihat langsung. Mereka bilang orang itu, karena telingganya kelihatan saat terkena gelombang,” kata Wisnu ketika di hubungi via telepon,  Selasa (3/9/19)

Saya langsung melapor dengan orang yang kami tua kan di Balansiku, Bapak Baba dan kepada Kepala Desa Balansiku.

“Kami temukan tengah hari pukul 13.00, Jenasah sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian,” katanya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi, SH membenarkan penemuan mayat laki-laki di perairan Mamolo, Korban bersama rekannya saat itu sedang mengangkat pukat rumput laut ke perahu, karena angin kuat menyebabkan perahu terbalik. Sementara korban sedang tertidur pulas di perahu dan lupa di bangunkan, Sehingga korban pun ikut terbalik bersama perahu.

“Kejadiannya itu tadi malam sekitar pukul 21.30 wita, sementara siang tadi Personil Polsubsektor Sebatik dan Pustu Balansiku serta Warga setempat telah mengevakuasi Mayat pria tersebut Ke pangkalan ikan Desa Balansiku dan langsung dibawa ke Puskesmas Sei Taiwan untuk dilakukan Visum Mayat,” kata Iptu Karyadi.
(Ali)

Ini 8 Prioritas Pelanggaran Incaran Satlantas Polres Nunukan di Operasi Patuh Kayan 2019

Nunukan-Operasi Patuh 2019 yang serentak digelar Se Indonesia, di hari Kelima masih terus digelar Satlantas Polres Nunukan, Senin (2/9/2019).

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M Karyadi di Nunukan menjelaskan, Kegiatan operasi Kepolisian terpusat, dengan sandi untuk Polda Kaltara operasi Patuh Kayan Mahakam 2019 telah dilakukan selama empat hari.

“Operasi patuh Kayan Mahakam 2019 akan berlangsung selama 14 hari, sejak 29 Agustus hingga 11 September 2019 mendatang,” Jelas Iptu Karyadi,

Selama lima hari Operasi patuh Kayan digelar dibeberapa titik di Nunukan, sebanyak 100 Sepeda motor yang telah terjaring dengan berbagai pelanggaran,

“Jajaran Satlantas telah berhasil menjaring 100 pengendara dengan pelanggaran tidak memiliki atau menunjukan sim sebanyak 24, tidak menunjukan STNK 41, tidak mengunakan helm 35,” ungkap Karyadi.

Dikatakan, Setiap hari kita diupayakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan penegakan hukum berupa tilang, ada beberapa atensi prioritas di Operasi Patuh Kayan Mahakam 2019 ini,
1.Penggendara sepeda motor yang tidak mengunakan helm standar Nasional (SNI)
2.Pengemudi kendaraan roda empat yang tidak mengunakan safety belt.
3.Pengendara melebih batas maksimal kecepatan.
4.Pengemudi kendaraan bermotor yang melawan arus.
5.Kendaraan bermotor yang mengunakan lampu Rotator atau sirine.
6.Pengemudi yang sedang mabuk saat mengemudikan kendaraan.
7.Pengendara kendaraan yang masih dibawah umur.
8.Mengunakan telepon genggam (Handphone) saat berkendara baik roda empat maupun roda dua.

“Yang menjadi target operasi ini juga yaitu pelanggaran kasat mata, tidak mengunakan helm, spion tidak lengkap, mengunakan knalpot Racing atau bogar, tidak memasang plat kendaraan” ungkapnya.

Kita juga sebagai petugas, katanya, harus mengedepankan tindakan humanis dan menghindari tindakan yang bersifat arogan, over acting, pungli dan tindakan tercela lainnya serta melaksanakan tugas dengan baik tanpa menimbulkan komplain dari Masyarakat yang dapat menurunkan citra Polri di mata Masyarakat.

Karyadi pun berpesan bahwa operasi patuh ini outcamp merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar kita selalu melakukan disiplin berlalu lintas.

“setiap lalulintas dijadikan budaya bukan sesuatu yang menakutkan tapi ini budaya. Kalau masyarakat menjadikan budaya berarti masyarakat sangat ringan, mengunakan helm, surat-surat lengkap dan berkendara dengan tertib, yang terpenting di operasi patuh kayan mahakam Pengendara harus mengatakan stop pelanggaran dan stop kecelakaan,” tuturnya. (Said Ali)

Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block Menarik

NUNUKAN – Sampah plastik sudah menjadi musuh utama dikalangan warga masyarakat Nunukan. Terlebih kurang dari satu minggu yang lalu Kodim 0911/Nunukan beserta unsur terkait lainnya sudah membulatkan tekad untuk membuat satu gerakan yang sifatnya masif.

Gerakan tersebut ialah Gerakan Masyarakat Nunukan Peduli Sampah Plastik. Pemerintah kabupaten juga sebelumnya sudah melakukan pencanangan di Pasar Rakyat Liem Hie Djung Kelurahan Nunukan Barat.

Visi dan misi yang sama semakin melebarkan sayap untuk melancarkan aksi-aksi baik itu dari TNI, Polri, pemerintah daerah dan instansi vertikal lainnya serta khususnya masyarakat Nunukan itu sendiri.

Tidak lama dari terbentukan gerakan tersebut, Babinsa Koramil 0911-01/Nunukan wilayah binaan Nunukan Barat Sertu Sukardi sudah mencuri start dengan membawa pemuda pemudi kelurahan di bawah naungan Karang Taruna Pagun Taka.

Ajaibnya, sampah plastik bukan hanya dikumpulkan begitu saja. Kreatifitas tiada natas mulai ditunjukan mana kala Rusli ketua Karang Taruna Pagun Taka membuat percobaan mengolah limbah plastik tersebut menjadi barang berdaya guna.

Barang tersebut adalah paving block. Bermodalkan alat sederhana tidak menghambat gerak maju Babinsa dan pemuda tersebut membuat terobosan baru. Sampah yang digunakan berupa botol plastik, bekas bungkusan snack atau makanan ringan dan lain-lain.

Sukardi mengaku, bahwa beruntung mendapatkan pemuda yang semangatnya sangat tinggi dan peduli terhadap lingkungan pada saat ini.

Rusli juga mengatakan ini berkat Babinsa yang selalu ada untuk kami dan mendorong kami untuk membuat terobosan baru setiap ada masalah atau kendala. Prinsipnya kata pak Babinsa tidak ada permasalahan tanpa solusi, semua itu ada tinggal kita saja yang mengolahnya seperti apa.

Sehari para pemuda karang taruna tersebut bosa menghasilkan 4 hingga 8 buah paving. Per paving yang diolah dari plastik dengan bobot kurang lebih 4 kilogram. Babinsa berharap kegiatan ini terus mereka jalankan dan semoga kedepannya bisa berkembang dengan menambah alat kerja mereka sehingga bisa menghasilkan lebih banyak lagi, ujarnya.

(Pendim 0911/Nnk)

Hari Minggu Sertu Sukardi Tetap Aktif Kerja Bakti dengan Masyarakat, Ketua RT: Kami Salut Dengan Babinsa

NUNUKAN – Babinsa wilayah Kelurahan Nunukan Barat Sertu Sukardi kembali beraksi. Babinsa koramil 0911-01/Nnk tersebut menggelar kegiatan karya bakti dengan membersihkan lingkungan dari semak dan sampah serta memperbaiki jembatan penghubung jalan raya ke jalan gang.

Berlokasi di Jalan Imam Harun RT. 25 Kelurahan Nunukan Barat Sertu Sukardi bersama kurang lebih 32 orang melaksanakan pembersihan. Bukan hanya bapak-bapak saja, tetapi remaja dan bahkan ibu-ibu turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Awaluddin ketua RT 25 mengaku senang manakala memiliki Babinsa yang sangat aktif dan lincah di wilayahnya.

“Ini kan hari minggu, yang saya tahu waktunya libur dalam bekerja, tapi ada yang membuat hari minggu menjadi waktu bersantai menjadi lebih berkualitas dan semakin mempererat persaudaraan diantara kami sebagai warga. Kami salut dengan beliau, hadir menggunakan pakaian lengkap dan motor dinasnya lalu membawa arit dan berkata ayo ajak warga lain bersih bersih, itu luar biasa”, ujarnya.

Dipertengahan kegiatan para bapak-bapak yang bekerja dipanggil ibu-ibu untuk istirahat dulu sambil menikmati hidangan sederhana yang ada.

Aroma keharmonisan tercium kuat mana kala disela istirahat dibumbui dengan canda tawa bersama membuat jalinan kekeluargaan semakin akrab.

(Pendim 0911/Nnk)