BI Sosialisasi Rupiah di Perbatasan

SEBATIK – Sebagai daerah perbatasan, keberadaan mata uang asing memang tak bisa dipungkiri. Salah satunya di Pulau Sebatik yang notabene masih menggunakan mata uang Ringgit Malaysia (RM) sebagai alat bertransaksi.

Untuk mencegah hal itu, Bank Indonesia (BI) hingga kini terus melakukan sosialisasi dan rdukasi UU penggunaan mata uang rupiah. Bahkan, Rabu (30/10/2019), BI kembali Sosialisasi dan edukasi (Traning Of Beneficiary) di Kantor Desa Sei Pancang, Sebatik.

Hal ini dilakukan untuk mengoptimalisasikan UU No. 7 tahun 2011 tentang mata uang dan Peraturan Bank Indonesia No. 17/3/PBI/2015 tentang kewajiban penggunaan rupiah di wilayah perbatasan NKRI.

Pertemuan yang juga dihadirkan warga Desa Sei Pancang, sekaligus tatap muka dan mendengar langsung keluhan masyarakat yang ada di perbatasan.
Seperti biasa agar kegiatan lebih formal sebelum acara dimulai terlebih dahulu semua yang hadir wajib menyayikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Nurlia staf desa Sungai Pancang, lalu di buka lansung oleh Serda Muhsinin Babinsa desa Sungai Pancang.

Acara ini menghadirkan narasumber pihak Bank Indonesia, Hafiz bagian unit data statistik Tarakan, didampingi oleh Kaharuddin, S. IP kepala desa sungai pancang, Sulaiman Deru, S.Pdi Ketua BPD desa Sungai Pancang, Aiptu Beny Apriadi Bhabinkamtipmas desa Sungai Pancang dan Muhsinin Babinsa Sungai Pancang.

Muhsinin sapaan akrabnya menghimbau kepada masyarakat dan pedagang untuk lebih proaktif dalam mengutamakan belanja pakai uang rupiah ketimbang ringgit, sehingga dengan sendirinya akan lebih terbiasa menggunakan rupiah.

“Kebiasaan kita yang ada di perbatasan sering menggunakan dua mata uang Ringgit dan Rupiah sehingga kita harus bekerjasama, agar bisa terbiasa menggunakan pupiah,” jelasnya di hadapan warga Desa Sei Pancang, Sebatik, Rabu (30/10/2019).

Kemudian, Kepala Desa Sei Pancang, Kaharuddin mengatakan hal ini tidak akan menjadi problematika jika masyarakat cenderung menggunakan rupiah dan lebih mencintai ripiah di perbatasan.

Begitu juga yang disampaikan Bhabinkamtipmas Sungai Pancang, Aiptu Beny Apriadi menyatakan siap dan kapan saja selagi negara butuhkan. “Mata uang Indonesia harus kita jaga bersama sehingga regulasi perputaran uang bisa di nikmati oleh masyarakat kita yang ada di perbatasan.

Sebagai bentuk rasa cinta kita terhadap tanah air, kami menhimbau optimalisasi penggunaan mata uang rupiah di perbatasan,” tuturnya.

Reporter, Irwan.

ALMISBAT Minta Pemerintah Segera Sikapi Kosongnya Blangko e – KTP di Nunukan

Nunukan – Habisnya blanglo e – Kartu Tanda Penduduk yang menyebabkan masyarakat tak bisa mendapatkan kartu identitasnya, menjadi perhatian banyak pihak. Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) Badan Pimpinan Kabupaten Nunukan menilai, hal tersebut seharusnya menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat atas pemenuhan hak atas warga negaranya.

” Mendapatkan identitas itu bukan kewajiban tapi hak yang dimilki oleh setiap warg negara Indonesia. Sedangkan diaukuinya seseorang sebagai warga negara itu karena mempunyai identitas,” ujar Ketua BPk Almisbat Nunukan Eddy Santry, Rabu (30/10/2019).

Lebih lanjut Eddy mengungkapkan bahwa selain hak azasi, memiliki kartu identitas (KTP) jua sudah diatur dalam undang – undang. Eddy menuturkan, dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang disahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 Desember 2006 sagat jelas menyatakan bahwa kewajiban Pemerintah dalam memberikan identitas warganya

Diketahui, dalam Pasal 1 angka 14 undang-undang ini, pengertian KTP adalah “identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Eddy juga meminta Pemerintah terutama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar tidak mempersamakan kondisi Nunukan dengan daerah lain apalagi di Jawa. Nunukan, ungkap Eddy, adalah sebuah Kabupaten yang masyarakatnya tingal secara terpisah – pisah dalam berbagai wilayah dengan berbagai macam kekurangan akses trasnsportasi.

“Kalau di Jawa, akses yang dimiliki masyarakat begitu mudah. Tapi pernah kah para Pejabat Pemerintah Pusat menengok masyarakat Krayan atau Lumbis Ogong?,” tandasnya

Eddy mencontohkan, warga Nunukan yang tinggal di Lumbis Ogong apabila akan mendatangi Kota Nunukan harus menyiapkan fisik karena jauhnya perjalanan yang hanya dapat ditempuh lewat sungai.

“Selain itu, mereka juga harus mempunyai ongkos yang tidak sedikit,” kata Eddy.

Ongkos yang harus dikeluarkan warga Lumbis Ogong untuk pergi kei Kota Nunukan, ungkap Eddy, mencapai Rp. 6 juta – Rp. 8 juta. Memurutnya, untuk mencapai Mensalong yang merupakan kota terdekat, mereka harus mengunakan perahu karena akses jalan darat belum tersambung. Kalau mereka tak mempunyai perahu sendiri maka terpaksa menyewanya hingga Rp. 5 juta.

Setalah sampai Mensalong, mereka harus memyambung perjalanan dengan membayar Rp. 150 ribu – Rp. 200 ribu ke Sebuku. Setelah sampai Sebuku, mereka harus menempuh lagi perjalanan ke Kota Nunukan melewati jalur sungai dengan membayar ongkos speet dengan kisaran Rp. 230- Rp. 300 ribu.

“Setelah menempuh perjalanan yang lama dan mengeluarkan ongkos yang tak sedikit hanya untuk mendapatkan KTP tersebut, lantas mereka disuguhi jawaban blangko e -KTP habis, bagaimana perasaanya?,” tandas Eddy.

Ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan sudah mengupayakan bergai cara dem memutus rentang kendali pelayanan publik melalui jemput bola’ pembuatan KTP, seharusnya Pemerintah Pusat sigap dan tak cenderung abai. Eddy mengingatkan, persoalan warga di Pedalaman yang hingga saat ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah jangan sampai menjadi bola api didalam sekam yang dapat memicu konflik akibat kecemburuan sosial.

“Kalau masalah kecemburuan sosial, saya kira saudara kita di Pedalaman sudah kenyang karena ketimpangan dalam pembangunan. Hanya karena kedewasaan fikiran mereka saja yang membuat mereka sabar,” pungkas. Eddy

PERINGATAN HARI SUMPA PEMUDA DILAKSANAKAN DI ATAS PERBUKITAN KETINGIAN DUA KILO TEPATNYA PATOK 15 BAMBANGAN.

NUNUKAN – Dengan perjalanan yang cukup melehkan dengan mendaki pegunungan dengan tana yang berlumpur sandal/Sepatu harus dilepas .

Nunukan Kaltara Senin 28/10/2019 Hj.Asmin Laura Hafid SE.MM Bupati Nunukan bersama Rombongan melaksanakan hari Sumpa Pemuda di Garis Perbatasan tepatnya Patok 15 dan memang Medannya sangat Ekstrim dengan kemiringan 75 derajat para anak Sekolah SMA kurang lebih 100 0rang tak satupun yang mengunakan Alas Kaki semua kaki berlumpur .

Dengan perjalanan naik ke tempat acara upacara menyita waktu dengan jalan kaki kurang lebih satu jam dengan perjalanan yang cukup melehkan licin dan jari kaki harus menancap kedalam tana baru melangka karena Licin dan berlumpur tiba dipatok 15 Perbatasan. Indonesia malaysia

Peserta yang hadir dalam ucara kurang lebih 300 0rang hadir Kapolsek Sebatik, Dansatgas Marinir,komandan Posal Sei Nyamuk, Koramil Pulau Sebatik ,Kepala Dinas Pekerjaan umum,Komandan Satpol PP, komandan Posal Sei Nyamuk, Camat sebatik Induk, Camat Sebatik Barat, Ketua Pemuda Perbatasan Paulus dari Lumbis

Sebelum upacara dimulai Bupati mengintruksikan agar para Peserta Upacara Sumpa Pemuda harus waspada dan hati-hati karena Medannya sangat Ekstrim kita berada pada posisi lereng Gunung.

Bupati nunukan sebagai Inspektur upacara dalam peringatan hari sumpa pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober seperti yang kita laksanakan pada hari ini Sumpah Pemuda ke-901 yang mana para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Lanjut Bupati mengibaratkan dua kecepatan informasi memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing pada sisi yang lain.

Kita sudah melihat secara perkembangan ilmu Pengetahuan juga mempunyai dampak negatif informasi yang bersifat deskriptif mulai dari pornografi, Pergaulan bebas hingga Radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila pemuda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.

Pemudah yang tanggu adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja pemuda yang ber Iman dan bertakwa serta berintegritas tinggi jujur, Santun, bertanggung jawab disiplin kerja keras kerja cerdas kerja ikhlas dan sumpah Pemuda juga harus memiliki intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan yang mumpuni serta Pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam Kancah internasional.

Saya sangat bangga dan bersyukur acara ini bisa berlangsung dengan sempurna walaupun hujan dengan perjalanan yang cukup menegangkan apalagi lokasi tempat upcaranya Cukup ekstrim jalanan membuat kita semangat walaupun kita berada diwilayah perbatasan namun kita tidak terbatas.

Olehnya itu kepada Pemuda sebagai Generasi penerus Bangsa ditangan Pemuda Indonesia bisa lebih maju pemuda yang memiliki karakter kemampuan inovasi kreativitas yang tinggi Mandiri inspiratif serta mampu bertahan Dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia.

pada saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang terbaik cepat terbaik instan lintas batas cenderung individualistik dan dramatik ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media telah menjelma menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda lintas batas negara atas budaya lintas agama dan interaksi.

Yang mana pada saat ini media Sosial berjalan Real Time 24 jam dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam hal yang positif pemuda adalah masa depan bangsa dan negara Pemuda juga harapan bagi dunia Pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia Saya berharap kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendukung gerakan revolusi mental menemukan relevansinya dengan pembangunan karakter kita bisa kuat tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi tapi kita harus mampu.

memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang sesungguhnya kalau masa depan itu hanya dipandang sebagai proses lanjut dari masa kini yang akan tiba dengan sendirinya tapi bagaimana generasi muda merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya.

tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu serta kenyataan masa ini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup keluar untuk menatap masa depan.(yusuf p)

PEMILIHAN KETUA IKAT NUNUKAN LAYAKNYA PEMILIHAN PRESIDEN

Nunukan —  Pemilihan Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT)  dihadiri Ribuan Warga Toraja bertempat dipasar Rakyat jalan Rimba nunukan Tengah berjalan dengan tertip aman dan lancar dan di awasi oleh pihak TNI /POLRI. Sabtu 26/10/2019

Pemilihan ketua IKAT dimulai pada pukul 08.30 hingga pukul 01.30 dan Perhitungan Suara dimulai pukul 02.00 hingga pukul 05.00.Pemilihan Ketua IKAT Nunukan  di ikuti hanya ada dua calon yakni

1.Agustinus Palentek

2.Mesak Adianto

Sesuai dengan hasil perhitungan Suara maka panitia mengumumkan bahwa yang terpilih jadi ketua IKAT adalah Mesak Adianto S.SOS mengunguli  Agustinus Palentek.

Setelah panitia mengumumkan ketua IKAT  yang terpilih maka Ketua Ikat terpilih dipersilahkan memberikan kata sambutan.

Mesak Adianto S.Sos dalam sambutanya mengucapkan  Ribuan terimakasi kepada seluruh warga toraja dan panitia Pelaksana yang Telah bersusa paya mengatur jalannya acara sehingga pemilihan dapat berjalan   dengan tertip aman dan terkendali.

Saya juga menyampaikan terimakasi kepada semua warga Toraja yang  hadir dan telah memberikan hak Pilihnya awalnya panas mata hari setelah itu hujan deras namun masyarkat tetap bertahan hingga acara selesai dengan aman.

Nampak dalam pelaksanaan pemilihan ketua IKAT  Bapak Ruman Tumbo SH selaku penasehat dan pembina IKAT  Nunukan menyaksikan secara langsung kegiatan pemilihan ketua IKAT yang baru periode 2019 – 2022 hingga acara berakhir .

Saya selaku ketua IKAT yang baru saya memohon kepada semua pihak baik anggota maupun pengurus IKAT tahun 2019 – 2022 kita harus kompak dan bersatu dan saling kordinasi dan berkomunikasi agar program IKAT 3 Tahun kedepan dapat berjalan dengan baik.

Menurut Agustinus Palentek saat diberikan waktu memberikan sambutan dia mengatakan trimakasi saya tidak terpilih karena saya belum mampu karena menduduki jabatan sebagai SEKWAN sekertaris dewan DPRD Kabupaten Nunukan .

Lanjut Agustinus Palentek bahwa sebagai ketua kerukunan begitu amat berat beban yang akan kita pikul apalagi mengurusi oraganisasi soasial ini memang sangat berat tapi kalau dijiwai maka semua akan mudah asalkan mengedepankan semangat kekeluargaan dan komunikasi sesama pengurus dan Anggota.

Menurut Ruman Tumbo SH saat diberikan kesempatan menyampaikan saran dan masukan ia mengatakan trimakasi kepada Semua pihak dan panitia yang telah  bekerja dengan iklas dan tulus sehingga acara pemilihan ketua IKAT ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kita bersama dan kepada Ketua Ikat yang terpilih agar bekerja dengan iklas dengan Penuh Rasa Tanggung jawab kita adalah tempat keluhan dan curhatnya warga toraja apapun yang dialami warga Toraja ketua harus mampu menyelesaikan masalahnya warga terutama kalau dalam keadaan berduka ketua harus  duluan. (dw)