Kontrakan 7 Pintu dan Depot Air Galon Dede Terbakar, Kepolisian Masih Meminta Keterangan Pengontrak dan Saksi

Nunukan-Kebakaran di Jalan Tawakal Rt. 02 Kelurahan Nunukan Tengah menghanguskan sebuah Rumah Kontrakan, Jumat (6/9/19) Sore.

Sebuah rumah dijadikan warga tujuh pintu sebagai rumah kontrakan. “Rumah itu sudah lama sejak saya kecil lagi sampai sekarang tidak ada perubahan dan itu ada tujuh pintu yang dikontrak,” kata salah seorang warga.

Salah satu usaha Depot galon Dede yang juga ikut mengontrak di rumah bertingkat tersebut ludes terbakar.

Berdasarkan informasi dari salah satu pekerja Depot Galon Dede, Hengki mengatakan, Dia dan rekan kerjanya sedang beristirahat, tiba-tiba ada air menetes dari atas, ternyata ada anak-anak.

“Tadi saya sama teman duduk main handphone sambil istirahat, kemudian ada air dari rumah atas menetes lalu teman saya itu keluar menegur anak yang ada diatas rumah itu, bilangnya teman saya jangan kau siram-siram situ. Saat itu kami tidak tahu ada api, kemungkinan anak itu siram api tapi apinya tidak padam,” Jelas Hengki.

Lanjutnya, saat teman masuk ke depot, ada teriakan ibu-ibu kebakaran, kami pun langsung keluar dan melihat api itu sudah besar.

“Kejadiaannya sekitar pukul 15.30 wita, Kami hanya bisa selamatkan dua unit motor, yang lain tidak bisa kami selamatkan karena api membesar,” kata Hengki.

Sementara anak yang mencoba memadamkan api, juga melarikan diri tidak tahu kemana, ujar Hengki.

“Waktu kejadian itu semua rumah kosong, semua yang ngontrak dirumah itu kerja,” katanya.

Dalam kejadian tersebut tiga unit armada pemadam kebakaran dari Dinas pemadam kebakaran Nunukan di kerahkan. Kurang lebih 45 menit api dapat dipadamkan dan pendinginan.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran dan kerugian material, sementara para saksi dan pengontrak masih dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian. (Red)

Mulawarman Peduli, Ibu Intan dan Ibu Salmiah Terharu Saat Terima Tali Asih Dari TNI Polri

NUNUKAN – Mulawarman Peduli kali ini mendatangi rumah Ibu Andy Intan (70) dan Ibu Salmiah (60) yang berlokasi di Jalan Simpang Kadir RT. 15 Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantam Utara, Jumat (6/09).

Dandim 0911/Nnk Letkol Czi Eko Pur Indriyanto, SE, M. I. Pol, M. Tr. Han bersama dengan Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, S.I.K dan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 600/Mdg Mayor Inf Ronald Wahyudi beserta anggota lainnya bergerak menuju sasaran pukul 13.45 wita menggunakan kendaraan roda 4.

Medan yang dilalui cukup sulit, namun tidak menjadikan hambatan untuk sampai dirumah Ibu Intan dan Salmiah.

Ibu Andy Intan tinggal diatas tanah milik Bapak Tika selaku ketua RT 15 kelurahan Selisun bersama 1 anak laki laki dan 1 cucu perempuannya. Untuk saat ini Ibu Andy Intan mengandalkan anaknya yakni Amiruddin yang bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari harinya.

Sedangkan Ibu Salmiah tinggal dirumah sederhana dengan ukuran 3 x 3 Meter ditanah milik Bapak Alimuddin sejak tahun 2010 silam. Ibu Salmiah sendiri mengandalkan hasil panen yang jual dipinggir jalan atau bahkan sesekali berjualan keliling dengan menggunakan gerobak.

Haru biru menyelimuti ketika rombongan tiba dirumah Ibu Intan. Ibu Intan sendiri tak kuasa menahan tangis saat bantuan diserahkan oleh Dandim, kapolres dan Dansatgas.

Besar harapan Ibu Intan turut mendoakan kepada pihak TNI dan Polri yang hadir bersilaturahmi dengan memberikan tali asih agar panjang umur, sehat selalu dan berhasil selama bertugas.

“Kegiatan ini akan terus dan terus kami (TNI Polri) lakukan setiap jumatnya. Kebahagiaan bisa kita rasakan disaat kita sesama manusia bisa saling berbagi dan peduli satu dengan yang lain. Saat ini kita hanya berharap dan berdoa agat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa kerap menuntun kita serta akan selalu memberkati kita semua disetiap langkah selama menjalankan tugas di wilayah Kabupaten Nunukan kedepannya”, tutur Dandim.

(Pendim 0911/Nnk)

Baitul Maal dan Warga Desa Aji Kuning Gotong Royong Bantu Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

Nunukan- Aspan (54) warga Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara selama ini tinggal di sebuah gubuk yang berukuran 1,5 meter di ujung jembatan, gubuk kecil berdinding terpal bekas dengan dinding kayu beralas kardus yang dibangun diantara rumah warga ini kini mendapatkan bantuan dari dari Baitul Maal, Kecamatan Sebatik Tengah dan Desa.

Aspan yang akrab disapa warga setempat Seppang hanya hidup sebatang kara dengan mata pencaharian memulung botol bekas. Selama 23 tahun Aspan merantau meninggalkan kampung halamannya, Desa Mappadeceng, Kecamatan Masamba, Sulawesi Selatan.

“13 tahun di negara tetangga yaitu Malaysia dari tahun 1983 sampai tahun 1996, waktu itu saya umur 18 tahun meninggalkan tanah kelahiran untuk merantau di Malaysia ikut sama pengurus tanpa mengeluarkan biaya,” jelasnya.

Karena tanpa biaya saat masuk Malaysia, Aspan harus membayar utang untuk mengantikan biaya masuk ke Malaysia, setelah melunasi utangnya dia pun pindah kerja di Blumas, Batu Ampat Tawau.

Merasa tidak aman lagi tinggal di Malaysia, Aspan pun hijrah ke pulau Sebatik, di Aji kuning.
“Dulu saya ikut pak Dulle, untuk makan saya berburu Payau di Pulau Sebatik, kurang lebih 5 bulan. Kemudian saya pulang pergi Sebatik Tawau karena bekerja di Tawau, setelah 3 tahun, saya kembali dan menetap di Aji kuning pada tahun 1999 dan ikut berkebun dengan pak Dulle,” kata Aspan.

Dia mengatakan, setelah beberapa tahun kemudian dulle meninggal, saya hanya di Aji Kuning tanpa tempat tinggal, kadang tinggal di pos kamling, tidur di teras rumah orang, di perahu sampai akhirnya tinggal di sebuah tempat yang dulunya tempat pukatnya seorang nelayan dan kini menjadi tempat tinggal saya.

Menurut warga disekitarnya, Aspan orangnya baik tidak suka menganggu atau berbuat onar pada orang lain, bahkan jika dipanggil makan, menolak.
“Da lebih suka memungut botol plastik atau kadang menjadi buruh di juragan perahu di wilayah perbatasan tempat tinggalnya,” ungkap seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.

Aspan mendapatkan bantuan dari Kecamatan dan Desa ketika Plt Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, S.STP melakukan blusukan di lapangan memantau keadaan warga yang tertimpa banjir pada (20/8/19).

Mengetahui adanya warga Desa Aji Kuning yang hidup sebatang kara dan tidak mempunyai tempat tinggal yang layak dan terkena banjir. Camat pun langsung kordinasikan kepada Kades Aji Kuning, Syarifuddin dan Penyuluh Agama serta Baitul Maal Desa Aji Kuning (BM DAK) untuk dilakukan Bedah Rumah.

“Karena saya baru seminggu ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Camat, semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk tetap bisa selalu hadir dan memberi manfaat untuk masyarakat.
Selain Baitul Mal yang dikelola oleh desa aji kuning, Kecamatan Sebatik Tengah juga memiliki Dana Amanah Umat yakni Zakat Infak dan Sedekah yang berasal dari PNS dan Honorer Kecamatan, Dana inilah yang kami gunakan dalam program-program pemberian bantuan untuk warga. Saya juga telah meminta kepada Pengurus mesjid dan tokoh agama di tiga desa lainnya untuk segera membentuk baitul mal dimasing masing desa,” kata Aris Nur.

Sementara itu, Ketua BM DAK, Rusli mengatakan, kami selaku pengurus Baitul Mall DAK menindaklanjuti apa yang disampaikan Camat, kami menyampaikan atau mengsosialisasikan ke warga, alhamdulillah ditanggapi dan didukung oleh warga. Beberapa warga telah memberikan sumbangsinya berupa kayu untuk beda rumah Pak Aspan oleh BM DAK ini.

“Alhamdullilah bedah rumah pak Aspan berlangsung dengan lancar, tentunya BM DAK juga mengajak kepada warga, ayo mari budayakan gotong royong untuk TOBA’NA ”Tolong Menolong, Bantu Membantu dan Nasehat Menasehati,” Tutur Rusli. (Dhian)

PRIA TEWAS DI PERAIRAN MUARA BALANSIKU BERNAMA SAHARUDIN ALIAS TOMMY

Nunukan-Penemuan mayat seorang laki-laki tanpa identitas di perairan muara Balansiku Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (3/9/19). Telah diketahui identitasnya

Mayat pria yang ditemukan dalam keadaan membengkak tersebut bernama Saharuddin alias Tommy (39) warga Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan utara.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi, SH, Rabu (4/9/19) menuturkan penemuan mayat laki-laki di perairan muara Balansiku tersebut merupakan Desa Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan utara.

“Data yang kami terima pria tersebut bernama Saharuddin alias Tommy berusia 39 tahun, kemarin sore dimakamkan pihak keluarga di pemakaman umum desa sei pancang,” jelas Iptu Karyadi. (Ali)

Pergi Merumput Laut, Pria Tanpa Identitas di Temukan Dalam Keadaan Membengkak

Nunukan-Petani rumput laut dihebohkan dengan Penemuan mayat seorang laki-laki tanpa identitas di perairan muara Balansiku Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa (3/9/19).

Saksi Mata, Wisnu mengatakan, saya dan dua teman saya tadi dari selesai memasang bibit diperairan Mamolo dan langsung melihat rumput laut karena tadi malam angin kencang, tiba-tiba saya melihat ada baju mengelembung.

“Dari jauh saya melihat karena takut, namun teman saya yang dua, Adi dan Sultan yang melihat langsung. Mereka bilang orang itu, karena telingganya kelihatan saat terkena gelombang,” kata Wisnu ketika di hubungi via telepon,  Selasa (3/9/19)

Saya langsung melapor dengan orang yang kami tua kan di Balansiku, Bapak Baba dan kepada Kepala Desa Balansiku.

“Kami temukan tengah hari pukul 13.00, Jenasah sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian,” katanya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi, SH membenarkan penemuan mayat laki-laki di perairan Mamolo, Korban bersama rekannya saat itu sedang mengangkat pukat rumput laut ke perahu, karena angin kuat menyebabkan perahu terbalik. Sementara korban sedang tertidur pulas di perahu dan lupa di bangunkan, Sehingga korban pun ikut terbalik bersama perahu.

“Kejadiannya itu tadi malam sekitar pukul 21.30 wita, sementara siang tadi Personil Polsubsektor Sebatik dan Pustu Balansiku serta Warga setempat telah mengevakuasi Mayat pria tersebut Ke pangkalan ikan Desa Balansiku dan langsung dibawa ke Puskesmas Sei Taiwan untuk dilakukan Visum Mayat,” kata Iptu Karyadi.
(Ali)