Teddy Wibisana : PPKM Darurat Akan Pulihkan Ekonomi Dengan Cepat

Teddy Wibisana tegaskan, apabila PPKM dijalankan dengan benar, maka akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi yang selama ini terpuruik akibat pandemy covid – 19. Foto: Istimewa

Jakarta – Mantan Aktivis Pro Demokrasi, Teddy Wibisana mendukung sikap Pemerintah yang resmi menerapkan PPKM Darurat untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini kembali meluas. keputusan Pemerintah itu sudah sangat tepat. Pasalnya, lonjakan kasus covid yang begitu tinggi. Maka menurut Teddy, upaya Pemerintah untuk menekan pandemi covid 19 melalui pemberlakuan PPKM Darurat tersebut harus didukung.

“Mengingat lonjakan kasus covid – 19 saat ini sangat tinggi, maka pemberlakuan PPKM Darurat tersebut sudah sangat tepat. Minimal ada Dua manfaat yakni dari segi medis dan ekonomi,” tutur Teddy kepada awak media, Kamis (1/7).

Sebagaimana diketahui, penerapan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa-Bali akan dimulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021.   Melalui PPKM Darurat, Pemerintah menargetkan kasus covid – 19 akan dapat turun 10.000 per hari.

Pelaksanaan PPKM darurat ini meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku. Kebijakan yang diberlakukan selama dua pekan dan menyasar kabupaten/kota di Jawa dan Bali tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan diberlakukannya keadaan tersebut maka pusat perdagangan dan tempat perbelanjaan akan ditutup. Sementara rumah makan hanya menyediakan layanan pesan/antar (delivery), fasilitas hiburan dan tempat umum ditutup, rumah ibadah juga untuk sementara menghentikan kegiatannya.

Lebih lanjut Teddy apabila PPKM darurat benar – benar dipatuhi, setidaknya efek positif akan terjadi dalam 2 hal.  Sisi pertama, ungkap Teddy, pemberlakuan PPKM Darurat akan menekan laju penyebaran virus. Karena dengan pembatasan itu, mobilitas masyarakat dari tempat satu ketempat lainya dapat diminimalisir.

“Sedangkan dari sisi ekonomi, pemberlakuan PPKM Darurat akan mampu memperbaiki perekonomian masyarakat dengan cepat,” tandas mantan Ketua Umum ALMISBAT tersebut.

Teddy mengingatkan, suka tidak suka harus diakui bahwa dampak nyata dari pandemi Covid-19 selama ini adalah perekonomian masyarakat mengalami penurunan bahkan anjlok, banyak pengusaha, pedagang, mengalami kerugian bahkan tidak dapat beroperasi.

“Kita bisa rasakan sendiri, pandemy covid – 19 selama setahun lebih ini telah membuat perekonomian kita terpuruk. Tentu kita tidak mau berada dalam situasi seperti ini. Lebih baik kita sakit dan pahit selama 14 hari namun setelah itu perekonomian kita akan bangkit daripada kita terus –terusan dalam keadaan seperti ini,” tandasnya.

Memang PPKM Darurat bukan hal yang ringan. Selain konsistensi aparat keamanan maupun satgas covid dalam tugasnya, peran masyarakat juga teramat penting untuk menentukan keberhasilan dari  PPKM tersebut.

Selain itu Teddy juga mengingatkan agar selama dijalankanya PPKM Darurat tersebut,  Pemerintah harus dapat mengiringinya dengan kebijakan yang solutif untuk masyarakat terutama mereka yang terhenti aktivitasnya dalam mencari nafkah.

“Jangan sampai PPKM yang kita harap akan menjadi solusi justru menimbulkan masalah,” tegas Teddy

Sementara terkait kasus covid – 19, hingga Kamis 1 Juli 2021, pasien yang dinyatakan positif bertambah 24.836 menjadi 2.203.108. Pasien sembuh bertambah 9.874 menjadi 1.890.287 sedangkan pasien meninggal bertambah 504 menjadi 58.995. Tercatat sebanyak 155.191 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 131.329