Warga Korban Gempa Dijemput Langsung Kapolsek KSKP Tunon Taka

Kepolisian Sektor kawasan Pelabuhan (KSKP) bersama TNI AL, BPBD dibantu TAGANA dan PMI menjemput warga korban gempa bumi dan tsunami yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kaltara. Kamis (4/10) sekitar pukul 2.40 dini hari.

Kapolsek KSKP Tunon Taka, AKP. I. Berlin saat ditemui dipelabuhan Tunon Taka mengatakan, Kami hanya melaksanakan pengamanan,terkait adanya pengungsi yang tiba di Nunukan kami siap.

“kami instansi yang ada dipelabuhan siap, baik Polri, TNI, Pemda maupun Instansi yang lain siap”. Kata Berlin.

Ia menambahkan dua hari yang lalu pihaknya bersama instansi terkait sudah lakukan penjemputan.

“hari ini dan dua hari yang lalu kita juga sudah lakukan penjemputan kepada korban gempa dan tsunami di Palu”, Ujarnya.

Diketahui jumlah warga Nunukan korban gempa yang selamat tiba beberapa hari yang lalu berjumlah 25 orang, terdiri dari 18 Pelajar, 2 mahasiswa dan 2 guru pendamping serta 1 kelurga berjumlah 3 orang dan hari ini berjumlah 7 orang yang dijemput oleh Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan bersama TNI AL, BPBD serta instansi lainnya.

“jumlah korban selamat yang tiba berjumlah 25 orang, 18 orang pelajar, 2 orang mahasiswa, 2 orang guru pendamping dan 1 keluarga ada 3 orang yang kami jemput, lanjutnya hari ini yang kami jemput berjumlah 7 orang”, jelas Berlin.

Berlin menuturkan sebagai tugasnya hanya menerima dipelabuhan saja dan berusaha untuk semaksimal melakukan upaya empati dan memfasilitasi korban tersebut.

“Kami siap kapan saja, untuk melakukan upaya-upaya dengan empati kepada mereka serta memfasilitasi mereka”, ujarnya

Ia berharap dengan kembalinya warga Nunukan yang berada di Palu bisa kembali dengan selamat sampai Nunukan.

“kita berharap dengan kembalinya mereka, semua baik-baik saja”, Kata Berlin

Penulis: Oktavianus

Seorang Pria Ditemukan Tewas Mengapung Diperairan Sei Taiwan

Sebatik Nunukan Kaltara, Berandankrinews.com-Gabungan Basarnas yang terdiri Dari TNI AL Sei Taiwan dan Satgas Marinir bersama Polsek Sebatik Timur dibantu masyarakat setempat, melakukan pencarian Korban kecelakaan diperairan dan pesisir pantai Sebatik kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan, Kaltara, Minggu (16/9).

Informasi yang dihimpun dari dua orang rekannya Bahrun (39) dan Hamdan (18), Korban bernama M. Fasil alias Bacco bin udien beddu (19). kabarnya, Korban melompat ke laut dari atas perahu yang sedang berjalan, saat dalam perjalanan pulang kerumahnya pada sabtu (15/9) pukul 01.00 wita.

Tim Gabungan saat Mengevakuasi jenazah M. Fasil

Kapolres Nunukan AKBP. Jepri Yuniardi Melalui Kasubbag Humas Polres Nunukan, Iptu Karyadi menjelaskan pelapor bersama saksi dan korban M. Fasil akan kembali dari melaut tiba-tiba M. Fasil melompat dari perahu yang sedang jalan lalu Pelapor memutar balik perahu untuk menyelamatkan M. Fasil Namun korban tidak ditemukan.

“Bahrun melaporkan jika temannya terjun ke laut dari atas perahu yang sedang berjalan, rencananya ingin pulang kerumahnya, Namun dalam perjalanan rekannya M. Fasil tiba-tiba terjun langsung ke laut, lanjutnya Bahrun putar kembali perahunya dan mencari rekannya namun tidak ketemu kemudian Bahrun mematikan mesin perahu dan melempar jangkar di dekat M. Fasil melompat sambil berusaha mencari hingga pagi belum juga ditemukan, saat pelapor kembali ke darat langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Sebatik Timur”, Jelas M. Karyadi.

Dari laporan Bahrun Jajaran polsek melakukan koordinasi bersama basarnas dan TNI untuk melakukan pencarian, Sekitar pukul 11.00 Wita Petugas menemukan Mayat M. Fasil dalam keadaan mengapung dan meninggal dunia dengan mengunakan Kaos berwarna Hitam dan celana pendek warna hitam diperairan sei taiwan dengan titik koordinat B 04 02 ‘ 12.95 ” E 117 56’ 10.50”. Gabungan Tim langsung mengevakuasi dan membawa jenazah tersebut kerumah sakit Sebatik untuk dilakukan visum.

Tim Membawa Jenazah M. Fasil ke Rumah sakit Sebatik untuk di lakukan visum

Belum diketahui  apa penyebabnya M. Fasil mengakhiri nyawanya dengan melompat kelaut.

Penulis : Ov

Dua Nelayan WNI DiCulik Diperairan Malaysia

Nunukan Kaltara, BerandaNkriNews.com– Dua pria warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai Nelayan di Negeri Sabah, Tawau Malaysia Hilang diperairan laut pulau Gaya Semporna, Selasa (11/9) sekitar pukul 02.00 Wita Waktu Malaysia.

Informasi yang dihimpun melalui TNI Angkatan Laut, dua korban selamat Bakri bin Basir (21) dan Tuba Damar (37) mendatangi Petugas TNI AL melaporkan dua Rekan mereka diculik oleh dua pria yang disinyalir suku suluk Filipina dengan bahasa Suluk membawa senjata laras panjang otomatis M16.

Kabarnya, ke Empat Nelayan sedang beristriahat, tiba-tiba lampu kapal padam, Korban merasa curiga ada terjadi sesuatu, kemudian korban keluar lalu mengecek disekeliling kapal untuk memastikan apa yang terjadi, saat korban keluar ia melihat dua pria membawa senjata laras panjang otomatis M16, Korban langsung lari bersembunyi di dalam kamar, Hingga beberapa jam kemudian korban kembali keluar untuk mengecek situasi dan kedua rekannya Juragan Samsul Saguni (40) dan ABK Kusman Yusuf (35) sudah tidak berada diatas Kapal.

Menurut korban selamat,kejadian itu berada di titik koordinat Lat : 4° 40′ 36″ – Long : 118° 43′ 12″ dan penculik itu mengunakan perahu laju (Speedboat) Playwood dengan 2 buah mesin tempel.

Diketahui Korban berada di perairan Pulau Gaya selama 3 hari untuk menangkap ikan menggunakan kapal Dwi Jaya 1 SA- 858/5/F (Milik Pengusaha Malaysia), dengan 15 orang anak buah kapal (ABK) termasuk Juragan. Saat kejadian hanya 4 orang berada di kapal, sementara 11 ABK lainnya berada didaratan Pulau Semporna.

Ke empat Nelayan Warga Negara Indonesia tersebut memiliki dokumen/pasport yang sah.

Diduga Penculikan 2 Nelayan dilakukan kelompok Abu Sayaff yang saat ini sedang mencari dana dengan cara meminta tebusan kepada Perusahaan dan Negara korban Penculikan.

Penulis: Darwin/Anto