Pemerintah Buka Kembali Akses Internet Di Wamena

Pengungsi di Wamena (Istimewa)

Jakarta – Setelah sebelumnya dilakukan pemblokiran, Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali membuka layanan telekomunikasi di seluruh Papua. Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, mengatakan pembukaan layanan data internet dilakukan setelah mempertimbangkan situasi.

 Pembukaan internet dilakukan menyusul keadaan di Wamena yang dilaporkan telah kondusif setelah berkoordinasi dengan instansi penegak hukukm dan aparat keamanan.

Layanan data juga kembali dibuka di 15 persen titik/sites Kota Jayapura yang sebelumnya masih dilakukan pembatasan saat sebagian besar wilayah Papua dibuka 13 September lalu.

“Kondisi tersebut berdasarkan koordinasi dengan instansi penegak hukum dan aparat keamanan,” kata Ferdinandus dalam siaran pers yang diterima Redaksi, Sabtu (29/9/2019).

Lebih lanjut ferdinandus menuturkan bahwa pembukaan akses internet juga dilakukan di 15 titik di kota Jayapura. Pembukaan akses internet ini menandakan bahwa 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua dan 13 kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat telah berfungsi normal seperti semula. 

Sebelumnya dilaporkan bahwa Kominfo memblokir internet di Wamena menyusul kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9/2019). Kominfo mengatakan pemblokiran dilakukan untuk mencegah distribusi hoaks dan ujaran kebencian yang diklaim menyebar melalui media sosial dan memicu aksi kerusuhan.

Selama pemblokiran, masyarakat hanya bisa menggunakan layanan SMS dan telepon saja untuk berkomunikasi. Kominfo kembali mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi keliru dan ujaran kebencian berbasis SARA.

 “Agar situasi dan kondisi keamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang telah kondusif dan pulih tetap terjaga,” tulis Kominfo. (eddySantry)

Blangko e-KTP Kosong, Disdukcapil Lebih Prioritaskan Warga Pemula

NUNUKAN-Hingga saat ini blangko e-KTP kosong, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nunukan sementara menerbitkan Virtual Certivicate atau surat keterangan (Suket) kepada Masyarakat yang melakukan perpanjangan e-ktp.

Pelaksana Tugas Kepala Disdukcapil Nunukan, Mesak Adianto di Nunukan mengatakan, Sudah hampir tiga minggu kita kekosongan Blangko, yang adapun saat ini sangat terbatas.

Ketersediaan blangko yang terbatas itu membuat Dukcapil harus mengalokasikannya kepada warga yang diproritaskan. Warga yang masuk kategori prioritas, kata Mesak, adalah warga pemula dan warga yang e-KTP-nya hilang.

“Blangko yang ada kita prioritaskan kepada warga pemula, sementara yang masa berlakunya telah habis atau belum seumur hidup, sesuai surat edaran menteri itu masih bisa digunakan, kecuali rusak atau hilang dengan melampirkan surat keterangan kehilangan dari Kepolisian, kita tetap layani,”kata Mesak, Senin (16/9/19)

Dia mengatakan, untuk pengiriman blangko tidak tentu dan ada edaran baru
lagi kalau memang blangko habis boleh digunakan surat keterangan (Suket).

“Jadi tidak ada hambatan untuk memberikan pelayanan, karena kalau tanpa identitas itukan, pelayanannya takut terhambat jadi tanpa ada blangkopun kita terus melayani,” ujarnya.

Menurut Dia, Pemerintah Daerah tidak diberi kewenangan mencetak e-KTP, Disdukcapil hanya bisa melayani cetak akte dan kartu keluarga.

Sementara untuk saat ini kita tidak bisa menjanjikan kepada Masyarakat kapan blangko akan datang, karena kita bergantung kesediaan dari pusat memberikan ke kita, “saya tidak bisa bikin jaminan minggu ini ada atau minggu depan,” tuturnya.

Mesak berharap Masyarakat tetap mengunakan ktp yang sudah pernah ada dengan masa berlakunya belum seumur hidup karena keterbatasan, bagi yang sudah lama memegang surat keterangan silahkan menyampaikan ke disdilukcapil.

“Silahkan diajukan, sepanjang ada kita akan prioritaskan yang sudah lama. Sementara yang baru pindah datang kita tetap berlakukan surat keterangan,”terang Mesak. (OV/Ali)

Polres Nunukan Live Interaktif Dialog Indonesia Lebih Bertoleransi

Nunukan-Polres Nunukan mengelar Dialog Interaktif bersama RRI Nunukan dengan beberapa narasumber, di Ruang Aula Sebatik Polres Nunukan Polda Kaltara, Senin (9/9/2019).

Program dialog interaktif antara RRI kerjasama dengan Polres Nunukan bersama Kodim Nunukan serta Pemda juga FKUB Kabupaten Nunukan mengangkat tema Indonesia lebih bertoleransi.

Hadir sebagai Narasumber dalam dialog tersebut Kapolres Nunukan yang di Wakili Waka Polres Kompol Imam Muhadi,S.Sos.SH.MH, Kasdim Nunukan Mayor inf Biring Allo, SE, Kepala Kesbangpol Joko, SH, Kepala LPP RRI Nunukan Suyanto SH, MH.

Kegiatan dialog dengan Audien menghadirkan Perwakilan Mahasiswa Nunukan, Prajurit Kodim 0911 Nunukan dan personil polres Nunukan dan peserta 50 orang.

Kegiatan Dialog Bertajuk Indonesia lebih bertoleransi disiarkan langsung oleh stasiun RRI Nunukan melalui saluran Pro satu Jakarta disiarkan Secara live

Dalam acara Dialog tersebut dipandu Moderator Rusdy Mursalim Fari.

Dalam pemaparannya Waka Polres Nunukan saat di minta pendapat terkait bagaimana polres Nunukan menyikapi kehidupan toleransi di kabupaten Nunukan, Kompol Imam Muhadi mengatakan”

Bahwa Kabupaten Nunukan yang Masyarakat nya Heterogen beragam suku dan aliran Agama sangat dinamis dalam menjaga kehidupan toleransi dalam berkehidupan yang sudah bertahun-tahu. Hidup rukun berdampingan bersama-sama

Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Nunukan bisa di jadikan contoh sebagai Kabupaten yang sangat menekihara tokeransi dalam kehidupan beragama , suku yang beragam, tutur Waka polres

Kasdim Nunukan dalam paparannya terkait Dialog indonesia bertoleransi menjelaskan’ Bahwa kehidupan toleransi menjadi tolok ukur dalam menjaga kehidupan yang rukun dan damai dalam kehidupan yang berbeda aliran,suku dan Ras demi keutuhan kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan

Adapu. Kepala RRI Nunukan Suyanto, memaparkan bahwa RRI salah satu Media pemerintah berperan dalam Menyampekan i formasi kepada masyarakat khususnya dalam tema Indonesia lebih bertoleransi

RRI terus akan memberikan informasi yang positif dan menangkal informasi yang bersifat Hoak yang dapat memecah persatuan dan kesatuan nangsay dalam menjaga kedaulatan NKRI

Kegiatan Dialog dengan topik Indonesia lebih bertoleransi juga di buka sesi tanya jawab kepada peserta dan dari masyarakat melalui SMS dan Wa. (Humas Polres)

Kepala Loka Monitor Spectrum Frekuensi Radio Janjikan Benahi Jaringan Sering Roaming

Nunukan-Ketidak keseimbangan Jaringann antar dua Negara Indonesia dan Malaysia membuat masyarakat Nunukan selalu mendapatkan Jaringan roaming sehingga saat ingin mengakses internet ataupun melakukan panggilan, saldo akan terpotong.

Disaat roaming jaringan Malaysia Digi maupun Maxis selalu menutupi jaringan Telkomsel.

Kepala Loka Monitor Spectrum Frekuensi Radio Tanjung Selor Wilker Kalimantan Utara, Rahmat Budiharto mengatakan, untuk ketidak seimbangan Jaringan antara Indonesia dan Malaysia, kita akan melakukan pengukuran dulu, wilayah mana yang terkena roaming.

“Kita akan pastikan dulu berapa power dari sana yang masuk nanti setelah itu kita akan koordinasi ke operator ke penguna provider yang ada seperti Telkomsel,” katanya Rahmat, Jumat Malam 30/8/19

Karena semua ini ada dibagian operator juga, mana tahu operatornya kerja sama dengan Maxis atau Digi, ini yang akan kita pastikan dulu.

“Karena ini melibatkan Negara jadi kita juga untuk membicarakan masalah jaringan ini harus tahu data juga dilapangan,”jelasnya

Rahmat juga menuturkan, untuk mengidentifikasi membutuhkan waktu seminggu, apakah benar power dari jaringan Malaysia selalu tinggi ke Indonesia. Nanti kita akan sampaikan dalam forum pertemuan pada tanggal 10 -12 Desember 2019.

“Untuk Planning kita belum bisa pastikan, karena kita juga belum tahu. Karena kalau kita sampaikan ke pihak Malaysia tapi mereka akan data yang kita sampaikan takutnya tidak percaya, tapi intinya secepatnya kita akan tindaklanjuti,” tandasnya. (Red)

Andi Haery Pria Asal Bone, Ciptakan Hidrant Air Tanpa Listrik

Bone (Sulsel)-Meskipun Awalnya dianggap gila saat memulai beberapa uji coba yang dilakukannya, Namun kini inovasinya membanggakan Kab Bone, Rabu, 24 juli 2019.

Sejarah dalam dunia penemuan, banyak dinikmati oleh manusia Millenial saat ini , sekalipun para penemu ini sudah tenang Dialam kubur namun hasil temuan dan ciptaannya dinikmati oleh umat manusia saat ini

Sebutlah Thomas Alfa edison penemu lampu listrik, Graham bell penemu telepon , soichiro Honda pencipta mobil Honda, colonel sanders penemu Resep ayam kentucky fried chicken,

Kabupaten Bonepun mencatatkan kembali salah satu pemuda yang inovatif karena temuannya untuk manusia kedepan.

Sebelumnya Mentan RI
Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman menemukan Racun tikus untuk. Masyarakat petani bahkan lisensinya sampai ke negara Asia Tenggara

Andi Haery, pemuda asal Desa Mamminasae Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, melakukan inovasi yang cukup membanggakan. Inovasi tersebut, berupa Hidran air tanpa memakai listrik. Temuannya bisa mengangkat debit air setinggi 150 meter.

Awalnya, saya dikira orang gila saat saya memulai melakukan uji coba. “saya sering manjat pohon kelapa untuk menuangkan air pada saat uji coba tekanan”, ungkap Haery, saat ditemui Di Kedai Jalangkote 191.

Syukurlah, setelah 7 bulan uji coba, Hidran Air tanpa listrik pun rampung. Saya sudah membuktikannya dan sudah memasang beberapa mesin di Lamuru, bahkan di Kabupaten lain, seperti Kabupaten Enrekang dan Selayar.

Sementara itu, Camat Lamuru A.Muh.Awaluddin.S.Stp mengatakan bahwa Haery memang selalu melakukan inovasi. Dia pekerja berat dan terus belajar untuk melakukan inovasi.
Tidak heran, warga lamuru awalnya menganggap dia orang gila. Namun setelah melihat berbagai inovasinya, mulai kincir air, mengolahan sampah hingga hidran air tanpa listrik tersebut, baru tersadar, bahwa Haery adalah pemuda yang penuh kreativitas, tegas Awal

Beberapa Hasil karya inovatif dan temuan pemuda ini harus segera mendapatkan Hak paten karena dikhawatirkan akan diciplak orang orang yang kelak akan mengatakan bahwa ini adalah temuannya tutur
Aslam 45 tahun Aktivis Lsm Kab Bone

Hasil temuan dan semua karya cipta pemuda ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kabupaten Bone karena ini merupakan Aset Kabupaten Bone kedepan, lanjutnya. (Irwan N Raju)