APTIKNAS Dukung Pelaksanaan Taiwan Excellence Happy Run di Tahun ke-10


Jakarta-Berandankrinews.com
Pelaksanaan Taiwan Excellence Happy Run 2025 kembali meraih sukses besar. Tak tanggung-tanggung 5.000 kuota pendaftaran langsung terisi penuh hanya dalam waktu 30 menit sejak pendaftaran resmi dibuka. Hal ini menegaskan popularitas event ini terus meningkat dan menandakan kuatnya eksistensi merek Taiwan Excellence di Indonesia.

Lomba lari marathon yang diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, pada Minggu (15/6/2025) kini sudah memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014.

Taiwan Excellence Happy Run 2025 diselenggarakan oleh International Trade Administration (TITA) bekerjasama dengan Ministry of Economic Affairs, dan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA).

Satu Dekade Persahabatan dan Kolaborasi antara Indonesia dan Taiwan

Bruce Hung, perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia, turut hadir berbaur dalam kemeriahan kegiatan ini. “Sejak tahun 2014, Taiwan Excellence Happy Run telah menjadi bukan hanya sekadar ajang lomba lari, namun ini adalah simbol persahabatan Taiwan-Indonesia dan sebuah platform untuk menampilkan inovasi Taiwan dalam bidang kesehatan, keberlanjutan, dan gaya hidup,” ujar Bruce Hung di sela acara.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kantor Cabang TAITRA di Jakarta, Feng-Chi Hsiao mengatakan, pada tahun ke-10 ini merepresentasikan satu dekade keterlibatan mendalam dengan masyarakat Indonesia. “Kami berharap acara ini terus menjadi jembatan yang menghubungkan merek-merek Taiwan dengan konsumen lokal,” ujarnya.

Semakin menambah kemeriahan dan interaksi acara ini adalah kehadiran maskot Taiwan Excellence, Fu Bear yang menyambut langsung para peserta lomba dan pengunjung, sekaligus mempromosikan kampanye global “Go Healthy with Taiwan”.

Inisiatif Hijau Cermin Dedikasi Taiwan Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Pada pelaskanaan kali ini, untuk kali pertama Taiwan Excellence bermitra dengan Greeneration Foundation dari Indonesia dalam rangka mempromosikan keberlanjutan melalui Seminar Lingkungan dan Lokakarya Kerajinan Daur Ulang.

Kegiatan ini bertujuan mengedukasi para peserta tentang daur ulang plastik dan gaya hidup sadar lingkungan. Maskot Fu Bear turut bergabung dalam lokakarya untuk berinteraksi dengan para peserta, menyoroti dedikasi Taiwan terhadap keberlanjutan.

Sebagai wujud nyata kepedulian sosial, Taiwan Excellence menggandeng Bank CTBC berkolaborasi lebih jauh dengan Greeneration Foundation untuk mendukung pelestarian lingkungan melalui penerapan manajemen sampah yang berkelanjutan.

Kerjasama ini sebagai bentuk respon atas meningkatnya volume sampah di Indonesia, dan kolaborasi ini menjadi sebuah langkah konkret untuk menjawab tantangan lingkungan, melindungi ekosistem, serta menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Sebagai simbolisasi dari komitmen ini, Taiwan Excellence, Bank CTBC, dan Greeneration Foundation melakukan seremoni pembuatan Eco Roster yang inovatif, terbuat dari bahan daur ulang sampah plastik.

Menampilkan Inovasi dan Pengalaman Budaya

Pada lokasi kegiatan, terdapat Paviliun Taiwan Excellence yang menampilkan lebih dari 40 produk peraih penghargaan dari 10 merek Taiwan, termasuk Acer, Delta Electronics, PX, Victor, Tokuyo, Aromase, Ta-Da Chair, Thermaltake, MSI dan SHRD.

Kategori produk yang ditampilkan meliputi elektronik konsumen, teknologi kesehatan, peralatan olahraga, dan produk gaya hidup pintar. Banyak pengunjung menyatakan minat yang besar untuk mencoba atau membeli produk-produk Taiwan setelah merasakannya secara langsung.

Acara ini juga menghadirkan stan dari Taipei Economic and Trade Office dan Taiwan Tourism Administration, serta area kuliner khas dan pengalaman budaya Taiwan, yang memberikan pengunjung gambaran holistik tentang gaya hidup, inovasi, dan keramahan Taiwan.

Sementara para sponsor utama kegiatan ini seperti STARLUX Airlines, bersama dengan EVA Air, China Airlines, dan CTBC Bank, memainkan peran kunci dalam mendukung acara ini dan memperkuat kehadiran Taiwan di pasar Indonesia.

Pada tahun 2025, Taiwan Excellence Happy Run tidak hanya mencetak rekor pendaftaran dalam hitungan menit, tetapi juga berhasil menyampaikan nilai merek “Best Made in Taiwan” melalui interaksi multifaset di bidang olahraga, amal, perlindungan lingkungan, dan pertukaran budaya.

Pihak penyelenggaran berharap Taiwan Excellence dapat terus berkolaborasi dengan Indonesia di masa depan untuk memperkenalkan lebih banyak inovasi dan energi berkelanjutan kepada masyarakat lokal.

Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini sejak pertama kali dilaksanakan di tahun 2014 lalu. “Saya hadir dan terus dilibatkan dalam kegiatan ini dalam rangka mempererat hubungan antara Indonesia dan Taiwan sejak tahun 2014, dimana pada saat itu asosiasi kami masih menggunakan nama APKOMINDO, berlanjut pada tahun 2017 bertransformasi menjadi APTIKNAS tetap terus konsisten mendukung kegiatan ini. Teknologi yang dibawa dari Taiwan dan kerjasama dengan pelaku bisnis IT di Indonesia menjadi perekat hubungan kemitraan antar dua negara,” ujar Ketua Umum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso, SH di sela kegiatan.

Menurutnya, pelaksanaan Taiwan Excellence Happy Run 2025 harus menjadi salah agenda prioritas yang wajib didukung seluruh anggota dan pengurus APTIKNAS di seluruh Indonesia. “Kami bangga menjadi bagian dalam sejarah pelaksanaan kegiatan tahunan ini yang menyatukan pelaku bisnis antar kedua negara melalui event olahraga,” pungkas Hoky sapaan akrabnya yang juga menjabat Penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS), Pendiri dan Sekjen Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN), Waketum Serikat Pers Republik Indonesia, serta Pendiri dan Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia.

Turut hadir dalam kegiatan Happy Run 2025 para anggota APTIKNAS termasuk beberapa pengurus DPP APTIKNAS antara lain; Andi Tanudiredja selaku Waketum Kerjasama & Event Serta Hubungan Internasional, Hartanto Sutardja selaku Wakil Ketua Komtap Kerjasama Luar Negeri, Yuliasiane Sulistiyawati selaku Ketua Komtap Cyber Security Solusi, Vincent Suriadinata, SH., MH., CTA., C.Med, selaku Ketua Komtap Hukum dan Hendri Andrigo Sutanto selaku Ketua DPD APTIKNAS Jakarta yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Game dan Konten Digital Indonesia. (AGKDI)

Tentang Taiwan Excellence

Taiwan Excellence https://www.taiwanexcellence.id/en dianugerahkan oleh Kementerian Perekonomian dan diselenggarakan oleh TAITRA sebagai penghargaan untuk produk-produk Taiwan yang paling inovatif dan bernilai tambah. Setiap tahun, produk-produk peraih penghargaan dipilih berdasarkan keunggulan mereka dalam R&D, desain, kualitas, dan pemasaran, yang mencerminkan kecerdasan dan daya saing global industri Taiwan, melalui Taiwan Excellence, dunia dapat merasakan inovasi dan kualitas terbaik dari Taiwan. (Hend)

Lapas Kelas IIA Salemba Kembangkan Budidaya Ayam Kampung dengan Mesin Penetas


Jakarta,Berandankrinews.com
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba terus berinovasi dalam memberikan pembinaan kepada warga binaan dengan mengembangkan budidaya ayam kampung menggunakan mesin penetas. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Lapas Kelas IIA Salemba dalam mendukung pelaksanaan 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada point kedua yaitu memberdayakan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan.12/06/2025

Dengan menggunakan mesin penetas, Lapas Kelas IIA Salemba dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses penetasan telur ayam kampung. Kegiatan tersebut melibatkan Warga binaan untuk diberikan bekal keterampilan dalam mengoperasikan mesin penetas dan melakukan perawatan ayam kampung.

Kepala Lapas Kelas IIA Salemba, [Muhammad Fadil], mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan. “Kami ingin memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada warga binaan agar mereka dapat menjadi mandiri dan produktif setelah bebas dari lapas. Budidaya ayam kampung dengan mesin penetas ini dapat menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka,” ujarnya.

Kegiatan budidaya ayam kampung dengan mesin penetas ini juga dapat membantu meningkatkan produksi daging ayam kampung, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi lapas-lapas lain dalam mengembangkan program pembinaan yang inovatif dan produktif.

Warga binaan yang mengikuti program ini merasa antusias dan berharap dapat mengembangkan keterampilan mereka setelah bebas.

Dengan demikian, Lapas Kelas IIA Salemba terus berkomitmen dalam memberikan pembinaan yang berkualitas kepada warga binaan, sehingga mereka dapat menjadi mandiri dan produktif setelah bebas dari lapas. (Psp)

Dukung Presiden Prabowo Bentuk Badan Penerimaan Negara, Ketum APKLI: Emergensi

Jakarta,Berandankrinews.com
Ancaman krisis ekonomi, defisit APBN dan pembentukan Badan Penerimaan Negara dapat atensi khusus Ikatan Sarjana NU (ISNU) dengan menggelar ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affair dengan grand tema: Urgensi Pembentukan Badan Penerimaan Negara Ditengah Krisis dan Defisit Penerimaan Nasional”. Hadirkan pemateri, Ketua Komisi XI DPR RI DR M Misbakhun, Prof. DR Edi Slamet Irianto dan DR Darusaam, dipandu Moderator DR. Ibrahim.

Diawali Sambutan Chairman ISNU Forum Hery Haryanto Azumi, MM. dan dibuka resmi oleh Ketua PBNU, KH Aizuddin Abdurrahman. Acara yang digelar di PBNU Jakarta Rabu 11/6/2025 dihadiri Pengurus ISNU dalam dan luar negeri, serta pimpinan organisasi ekonomi rakyat dan LSM.

Menanggapi paparan pemateri, Ketua Umum Asosiasi PKL Indibesia, dr. Ali Mahsun ATMO, M.Biomed menegaskan bahwa lonjakan drastis tax rasio pernah terjadi 2005-2006 hingga 12,7%. Saat itu, Dirjen Pajak, Hadi Purnomo (saat ini Dewan Penasehat Khusus Presiden Bidang Penerimaan Negara) lakukan “revolusi perpajakan” dengan gagasan besar SIN (singgle identity number) dan disambut baik Presiden SBY karena bisa dongkrak tax rasio hingga 16%. Namun apa yang terjadi? Tidak berselang lama, atas suatu hal ini terhentikan.

Bahkan terjadi pergantian dirjen Pajak dan Menkeu RI, dan saat itulah Sri Mulyani pertama kali jadi Menkeu RI. Kenyataan ini sepadan dengan apa yang disampaikan Ketua Komisi XI DPR RI DR M Misbakhun, kenapa sejak 2009 tax rasio stagnan 9-10% bahkan saat ini 8,8%? Ada yang tidak ingin Indonesia kaya dan ekonominya kuat.

Presiden Kawulo Alit Indonesia ini menambahkan bahwa penerimaan negara masih banyak lubang-lubang yang harus segera ditutup. Dari sisi potensi adalah masih sangat besar berserakan disemua sektor. Indonesia yang kaya raya atas SDA dan potensi yang lain namun kenyataannya adalah sebaliknya, miskin dan hutangnya sangat besar. Paradoksalitas ini akibat distorsi tata kelola penerimaan negara. Disisi lain,

untuk sukses jemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045, Indonesia dituntut mampu dongkrak minimal 3 kali lipat PDB dari Rp 21 ribu trilyun (2024) menjadi Rp 60 ribu trilyun, tax rasio dari 8,8% menjadi 18-20%, rasio kewirausahaan dari 3,57% menjadi 10-12%, serta pertumbuhan ekonomi minimal 8%.

Kami yakin Presiden Prabowo Subianto laksana kamus berjalan, sangat faham adanya paradoksalitas penrimaan negara. Lebih dari itu, Presiden Prabowo telah letakkan fondasi dasar yang sangat kokoh untuk menggapai Indonesia maju 2045.

Paling tidak ada empat pilar. Pertama, kembalikan tanggul Indonesia tanpa kebocoran melalui Inpres RI No 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi. Kedua, penegakkan hukum, dan pemberantasan korupsi, mafia migas, minerba, perkebunan sawit dan kelautan/kemaritiman, serta judi online, narkoba beserta turunannya. Ketiga, tegakkan azas pasal 33 UUD 1945 (hilirisasi dan tata kelola SDA). Ke-empat, tutup lubang-lubang gelap pelabuhan/bandar udara, bea dan cukai, dan perpajakan. Tak ada kata terlambat kini tiba waktunya, dibawah Presiden Prabowo Subianto, Indonesia lakukan revolusi tata kelola penerimaan negara.

Atas landasan itulah, Asosiasi PKL Indonesia sejak awal dukung penuh dan mendorong Presiden Prabowo Subianto me-revolusi tata kelola penerimaan negara melalui sebuah sistem yang terpisah dari kementerian dan dibawah langsung Presiden RI, yaitu Badan Penerimaan Negara – BPN RI. Ini bukan urgensi lagi melainkan emergensi, pungkas Sekretaris Lembaga Sosial Mabarot PBNU 2000-2005 dan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998.

Pada kesempatan yang sama, Ketua ISNU Forum on Investment, Trade, and Global Affairs, Hery Haryanto Azumi menegaskan bahwa ISNU Forum mengirim pesan yang kuat kepada publik dan Pemerintah bahwa pembentukan Badan Penerimaan Negara (Bapeneg) adalah selaras dengan kepentingan nasional.

Karena itu, ISNU Forum akan menindaklanjuti FGD ini dengan membentuk task force yang akan menjalin komunikasi dengan para stakeholders nasional guna mendukung pembentukan Bapeneg tersebut. Hery meyakini bahwa Presiden Prabowo juga tengah mempersiapkan tim untuk membentuk Bapeneg dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Selain itu, Ketua PB IKAPMII ini juga menggarisbawahi perlunya membangun trust publik yang kuat sehingga pembentukan Bapeneg tidak sekadar menjadi isu elit. Publik perlu diedukasi bahwa perluasan tax base justru akan meningkatkan pertumbuhan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan ekonomi rakyat.

Yang tidak kalah pentingnya adalah perubahan mindset dan kelembagaan yang harus disesuaikan. Karena itu agar masa transisi tidak terlalu panjang, diperlukan upaya simultan baik vertikal maupun horizontal

Heny Rosiana Ketua APKLI Kaltim Jadi Direktur PT Bank Aset Nusantara Indonesia, Ketua Umum: Majukan PKL dan UMKM

Jakarta,Berandankrinews.com
Keperpihakan Presiden Prabowo ke PKL dan UMKM nyata adanya ditengah pengucuran kredit permodalan ke ekonomi rakyat masih jauh dari kebutuhan. Dimana hingga saat ini masih 19-20% dari total kredit modal per tahun yang semestinya minimal 40%. Oleh karena masih sangat membutuhkan keperpihakan konkrit lembaga keuangan ke ekononi rakyat. Kami apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan kepada Ketua DPW Asosiasi PKL Indonesia Kalimantan Timur, Sdr Heny Rosiasa, ST diangkat sebagai Direktur Pengembangan dan Bisnis PT Bank Aset Nusantara Indonesia, dr Ali Mahsun ATMO, M. Biomed. Jakarta Senin 26/5/2025.

Keluarga besar Asosiasi PKL Indonesia beserta PKL dan UMKM mengucapkan Selamat dan sukses Sdr Heny Rosiana, ST, Ketua DPW Asosiasi PKL Indonesia Kaltim atas amanah Direktur Pengembangan dan Bisnis PT Bank Aset Nusantara Indonesia. Bangun sinergi dan kolaborasi, serta majukan PKL dan UMKM mampu unggul hantarkan Indonesia sukses jemput puncak bonus demografi 2030. Lebih dari itu, lakukan pendampingan setiap kucurkan kredit modal untuk PKL dan UMKM diseluruh Indonesia, pungkas dokter ahli kekebalan tubuh alumni FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta yang sudaj 14 tahun sejak 2011 dampingi PKL dan UMKM

Seusai dilantik di Jakarta Minggu 25/5/25 Heny Rosiana, ST menegaskan komitmennya untuk menjadikan jabatan ini sebagai alat perjuangan dalam mengatasi persoalan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Tujuan utama saya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Kita akan fokus pada pengembangan lini bisnis di seluruh tanah air, mendukung pembiayaan usaha sehingga mampu menyerap tenaga kerja, terutama di daerah-daerah dengan angka pengangguran tinggi,” tegasnya.

Heny juga menambahkan bahwa dirinya aktif di berbagai sektor, termasuk sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Provinsi Kalimantan Timur. Pengalamannya di bidang marketing dan dunia pertambangan menjadi modal penting untuk menjalankan peran strategis ini.

Acara pelantikan dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris dan tamu undangan dari berbagai kalangan. Turut hadir di antaranya: 1. Prof. Dr. H. Tubagus Badrudin, S.E., M.M, Komisaris Utama. 2. KH. Mohammad Nafi Hasan Al-Bahri, Komisaris, dan. 3. KH. Muhammad Ma’shum, Komisaris

Heny Rosiana, ST juga menerima ucapan selamat dan dukungan dari sejumlah tokoh nasional, antara lain: 1. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, Menteri Agama Republik Indonesia, 2. Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, M.Si, Wapres RI 2019-2024, 3. Hutomo Mandala Putra, S.H., 4. Boy Thohir, 5. Siti Hediati Haryadi Soeharto, S.E., dan, 6. dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed. Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia.

Desak Presiden Prabowo Cabut PP 28/2024, Ketum APKLI: Jutaan Asongan & Tarling Kehilangan Pendapatan

Jakarta,Berandankrinews.com
Menjelang matahari diatas kepala dibilangan Jakarta Pusat, Kamis, 15/5/2025, Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, dr. Ali Mahsun ATMO, M Biomed. bercengkrama dengan PKL Tarling Tarman. “Berapa Kopinya Bang? tanya Ali Mahsun ATMO. “Lima Ribu Pak”, jawab Tarman PKL Tarling. Kemudian Ali kembali bertanya, “Jual Rokok Bang, satu bungkus ya? Tarman spontan menjawab, … hanya jual eceran pak? Kenapa hanya jual eceran? tanya Ali Kembali. “Tidak ada modal dan untungnya sedikit jual rokok bungkus pak. Jual rokok eceran untungnya lumayan besar dan jadi pendapatan utama kami sehar-sehari, imbuh Tarman. “Berapa 4 batang rokok JS Bang? tanya Ali. RP 10 Ribu Pak, pungkas Tarman.

Jual rokok eceran atau batangan menjadi sumber utama penghasailan PKL Tarling (Kopi Keliling). Lebih dari itu, ketika larangan jual rokok eceran yang diatur PP 28/2024 UU 17/2023 otomatis PKL Asongan bukan saja omset dan keuntungannya anjlok melainkan kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan. Lantas siapa yang tanggungjawab atas pemenuhan kebutuhan keluarga mereka? Negara atau?, tegas Ketua Umun Asosiasi PKL Indonesia, dr Ali Mahsun ATMO M Biomed, Jakarta, 15/5/2025.

Ada lebih dari 1 juta keberadaan PKL Asongan dan Tarling diseluruh Indonesia. Mereka kail rezeki halal untuk isi perut keluarga dan sekolahkan anak-anak generasi penerus bangsa. Mereka tidak pernah neko-neko juga tidak pernah minta katabelece ke negara.

Mereka hanya minta jual rokok eceran tidak dilarang oleh pemerintah. Oleh karena itu, PP 28/2024 yang melarang jual rokok eceran harus dicabut oleh Presiden Prabowo Subianto. Disamping tidak sesuai dengan ruh dan marwah kepemimpinan Presiden RI Ke-8, juga dampaknya menggerus bahkan mematikan pendapatan rakyat kecil (kawulo alit).

Lebih dari itu, tidak adil dan diskriminatif terhadap puluhan juta rakyat yang hanya mampu beli rokok eceran, imbuh dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta yang juga Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS)