Kapolres: Nunukan Bukan Darurat Narkoba Tetapi Jalur Peredaran Narkoba

Nunukan (Kaltara), Berandankrinews.com-Terkait semakin maraknya peredaran narkoba diwilayah perbatasan NKRI khususnya di Kabupaten Nunukan yang salah satunya menjadi tempat transitnya barang haram tersebut menjadi pertanyaan datangnya barang haram itu asalnya dari mana.

Kapolres Nunukan AKBP. Jefri Yuniardi, SIK

Kapolres Nunukan AKBP. Jepri Yuniardi saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (28/9) mengatakan Dugaan bahwa  Bandar Besar Narkoba ada di Tawau Sabah Malaysia  bahwa Tindak Pidana Narkotika yang ditangani oleh Polda Kaltara  khususnya di Polres Nunukan semua bermuara pada Jaringan Internasional ditawau Sabah Malaysia.

Ia menambahkan bahwa bandarnya ada di Sabah Tawau, Malaysia karena setiap kasus narkotika ditangani oleh Polres Nunukan, pelaku nya menyebut barang Bukti Sabu-Sabu berasal dari Sabah Tawau, Malaysia .

Jefri menuturkan kasus yang paling menonjol adalah Kasus Tindak Pidana  Narkotika  terbukti  sudah 75 Kasus dengsn jumlah tersangka sebanyak 110 orang dari 106 Warga Negara Indonesia (wni) sementara Warga Negara Asing (wna) 4 orang  dari Jumlah Barang Bukti (BB) Narkotika Jenis Sabu-Sabu Sebanyak 54 Kilo gram.

Dengan opini yang beredar di Kabupaten Nunukan yakni Nunukan darurat Narkoba

Kapolres menjelaskan bukan darurat Narkoba tetapi  jalur masuknya Narkoba  sesuai fakta  yang telah kita tangani dan kita ungkap.

“defenitifnya seperti apa, jika dikatakan Marak atau Gawatnya dimana.  Pelaku 90%  berasal dari luar Nunukan, jadi dapat kita simpulkan  bahwa sebenarnya Pelaku ini berasal dari luar Nunukan. Lanjutnya Nunukan bukan tempat beredarnya Narkotika akan Tetapi Nunukan dikenal Sebagai Lintasan Jalur Peredaran Narkoba” pungkas Jefri.

salah satunya adalah sulitnya melakukan penyelidikan karena semua barang haram tersebut berasal dari Negeri Sabah Tawau, Malaysia dan tidak akan mungkin kita masuk  ke Negara orang, diperlukan prosedur yang cukup panjang dan itu urusan Pimpinan kita berkewajiban melaporkan dan Juga kita berbenturan dengan kondisi dimana bahwa suplay barang itu berasal dari  Sabah Tawau, Malaysia.

Ia menuturkan  yang selalu kita ungkap jaringan Internasional hanya sebatas kurir dan pengedar.

“selama ini hanya sebatas kurir dan pengedar yang selalu kita ungkap, Sementara pemilik alias bandar besarnya berada di Malaysia yang sangat sulit kita jangkau”, ungkap Jefri.

Ia menambahkan jika jaringan Internasional di kalimantan Utara saat ini belum ada.

“sementara ini belum ada yang kita temukan kalau ada pasti kita ungkap karena kita komitmen narkoba harus diberantas sampai keakar-akarnya, lanjutnya Kalau di Indonesia  paling sebagai penerima  barang atau pembeli barang, tetapi pemilik besarnya, sumber barang haram itu adalah Jaringan internasional yang berada di Malaysia”, tambahnya

Ia berharap, terbentuknya Kapolda Kaltara kinerja kepolisian khususnya di kabupaten Nunukan semakin terus maju dan membaik dan semakin mudah  menjalin Kerjasama dengan Pihak Malaysia.

” berbagai upaya yang kita lakukan  diantaranya langsung kita melakukan komunikasi oleh Aparat kepolisian di Raja Malaysia baik melalui Intansi setingkat Polres di Tawau maupun dengan melalui LO dan Polis Malaysia, Ungkapnya.

Kesatuan Polres Nunukan diketahui belum mengimbangi jumlah penduduk dan luasnya Belum mencukupi seperti yang dikatakan Jefri.

“olehnya itu setiap tahun
dilalukan perekrutan Putra-putri Nunukan, untuk mengantisipasi pencegahan setiap saat dilakukan sosialisasi kemudian juga penegakan Hukum untuk menambah personil dipos-pos yang khususnya daerah yang memang  rawan menjadi pintu masuk Narkoba yang berasal dari Sabah Tawau, Malaysia. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa memberi dampak yang positif sangat luas sehingga Narkoba dinunukan  bisa benar benar teratasi  dengan Maksimal”, jelasnya

Penulis: Yusuf Palimbongan/OV