Turnamen IOCI Nunukan Basketball Championship tahun 2023 Tingkat Pelajar Se-Nunukan Dibuka

NUNUKAN – Mewakili Bupati Nunukan Kepala Disbudporapor Abdul Halid, ST,.M.AP menghadiri pembukaan Turnamen IOCI Nunukan Basketball championship tahun 2023 tingkat pelajar Se-Nunukan yang diselenggarakan oleh Perbasi Kabupaten Nunukan di Gor Dwikora Nunukan, Rabu (17/05)

Turnamen ini diikuti 28 tim dari Kabupaten Nunukan terdiri dari SD, SMP, SMA/SMK (Putra-Putri). Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari mulai dari 17 hingga 21 Mei 2023 mendatang.

Dalam sambutannya, Abdul Halid menyampaikan salam dari Bupati Nunukan yang tidak dapat hadir karena sedang tugas ke luar kota. Dia berharap, kejuaraan ini menjadi ajang kompetisi yang sehat dan fair, sehingga nanti bisa muncul bibit – bibit atlet bola bakset yang bisa berkiprah di kancah yang lebih tinggi lagi.

“Kejuaraan atau turnamen semacam ini, saya harapkan juga bisa digelar secara rutin untuk memancing minat dan animo dari anak – anak muda terhadap olah raga ini”, jelasnya.

“Meskipun belum sepopuler sepak bola, namun kita patut bangga karena saat ini mulai banyak anak muda yang menggemari olah raga ini. jika event – event semacam ini bisa sering sering – dilaksanakan secara berjenjang, maka saya percaya dalam waktu beberapa tahun ke depan tim-tim bola bakset dari Kabupaten Nunukan akan mampu berbicara di kancah yang lebih tinggi”, ucapnya.

Turut hadir dalam pembukaan turnamen Turnamen IOCI Nunukan Basketball tersebut,Ketua Perbasi Nunukan, Para Guru dan orang tua Murid.

(PROKOMPIM)

Sukses Mendukung Program Transmigrasi, Nunukan Dapat Penghargaan dari Menteri Desa PDTT

YOGYAKARTA – Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah, SE, M.Si hadiri Rakornas Transmigrasi Tahun 2023 yang dilaksanakan di Gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa, (16/05/2023).

Acara Rakor dibuka langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar bersama Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar dan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Danton Ginting Munthe.

Kehadiran Hanafiah ini mewakili Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM, P.HD dalam rangka menerima Piagam Penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia karena dinilai sebagai kepala daerah yang mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi dengan indeks perkembangan kawasan transmigrasi status mandiri.

Mengambil tema Transmigrasi Modern untuk Indonesia Sejahtera, acara Rakornas juga dihadiri sejumlah kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia membahas esensi utama dari program transmigrasi dari sisi aspek spasial serta demografi.

Dalam sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X yang dibacakan oleh Plh. Asisten Setda bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yuna Pancawati, SE, M.Si mengucapkan selamat datang di Yogyakarta bagi seluruh hadirin yang datang dan sebuah kehormatan dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaranya Rakornas Transmigrasi Tahun 2023.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa Rapat Koordinasi Nasional ini sebagai momentum yang sangat penting karena bersentuhan langsung dengan penyusunan RPJM dan RPJP, ini sangat memberi warna bagi program transmigrasi 5 tahun sampai dengan 20 tahun yang akan datang.

“Saya berharap dengan sangat para peserta Rakornas untuk betul-betul serius di dalam merumuskan hasil, merumuskan kebijakan supaya masa depan transmigrasi kita semakin cerah. ‘ Ujarnya.

Menteri juga menyampaikan beberapa hal diantaranya bahwa sampai dengan saat ini waiting list yang ingin pergi transmigrasi khusus Jawa dan Bali saja sudah diatas 5000 KK.

Sementara itu Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) dalam sambutannya menulai program transmigrasi merupakan program yang berhasil. Menurutnya transmigrasi saat ini telah memindahkan, menata, dan menempatkan penduduk sebanyak ±2,2 juta Kepala Keluarga atau ±9,2 juta jiwa.

“Saya melihat program transmigrasi ini sebagai program yang berhasil. Program ini sukses memindahkan, menata dan juga menempatkan kurang lebih 2,2 juta kepala keluarga, atau kalau jumlah seluruhnya mencapai 9.2 juta jiwa,” kata Gus Imin.

Terkait dengan Rakornas tersebut, Gus Imin mendorong adanya perubahan transmigrasi dari konsep tradisional menjadi modern dan berasas transpolitan. Ia menjelaskan, paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan.

“Konsep transmigrasi modern ini sebetulnya sudah ditawarkan sejak Tahun 2018 yang dikenal sebagai transmigrasi transpolitan, untuk menjawab berbagai permasalahan transmigrasi yang tengah dihadapi saat ini. Program ini mampu menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam waktu kurang dari 1 tahun,” urainya.

Selain dihadiri oleh ribuan mahasiswa UGM peserta KKN, Rakornas ini juga dihadiri sejumlah tokoh antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Rektor UGM, serta Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

(PROKOMPIM)

Komitmen Alishter Dalam Rangka Membangun Kemitraan Semakin Nyata

KOLAKA – Komitmen Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) dalam rangka membangun kemitraan dengan pihak petani dan pemerintah semakin nyata.

Dalam kegiatan training of User pestisida terbatas yang dilaksanakan di Desa Bende Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka Selasa,16 Mei2023, tampak hadir dalam acara pembukaan pelatihan tersebut diantaranya bapak Ir. Syafruddin (Kadis Tanaman pangan dan holtikultura), Firlan muharam (Anggota DPRD Kab.Kolaka), Kepala Bidang Tanaman pangan, Kepala Bidang Penangaan masalah Kesehatan (Dinas kesehatan Kabupaten Kolaka), Camat Wundulako, Kepala Desa beserta BabinKantibmas Desa Bende dan sejumlah peserta pelatihan oleh para pengurus dan anggota kelompok tani yang tersebar dari berbagai wilayah sekabupaten Kolaka.

Dalam acara kegiatan pembukaan pelatihan,Ketua pengurus alishter Mulyadi benteng menyampaikan ” bahwa organisasi ini telah melakukan kegiatan pelatihan kepada petani sekitar 287 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan secara keseluruhan kegiatan alishter ini sudah berjalan sejak Tahun 2015 yang lalu, oleh karena itu kesalahan dan kekeliruan petani dalam menggunakan herbisida selama ini, sudah banyak perubahan dan perlakuan dilapangan secara sicnikfikan. Lanjut Mulyadi dalam sambutannya menegaskan bahwa alishter akan terus berkomitmen menggenjot dan menganggarkan pelatihan-pelathan seperti ini hingga para petani di Indonesia dapat disentuh secara keseluruhan.

Kegiatan pelatihan di fokuskan pada upaya untuk memanfaatkan herbisida berbahan aktif parakuat diklorida secara maksimal dengan dampak negatif sekecil mungkin ,maka pemahaman tentang penggunaan herbisida tersebut harus diberikan kepada petani / pengguna. Sehubungan dengan hal tersebut ibu. Karmila selaku perwakilan direktur pupuk dan pestisida, dalam wawancara menjelaskan “bahwa yang dilakukan hari ini adalah pelatihan penggunaan pestisida secara tepat dan bijaksana, karena ada ciri-ciri yang mempengaruhi formulasi pestisida forensik pada mata yang dapat menyebabkan kerusakan tak terkendalikan pada jaringan tertular, pengerutan kornea atau iritasi sampai 7 hari, formulasi pestisida prensik pada kulit jika dibiarkan itu dapat menyebabkan kerusakan iritasi berat sampai 72 jam atau lebih, kemudian juga ciri-ciri pestisida apabila digunakan sesuai yang tertera dilebel itu saja, masih dapat menyebabkan keracunan secara nyata, sebab pestisida tersebut memiliki l c-50 ekalasi serta termasuk golongan rusak ojon, jadi memang perlu dilakukan jika ciri-ciri seperti ini sesuai. ” Dengan melalui Permen Mentri pertanian Th 2019 .Tentang : setiap pengguna pestisida termasuk golongan pestisida terbatas atau berbahan aktif, salah satunya parakuat klorida harus melakukan pelatihan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

Respon Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam memberikan dukungan kegiatan pelatihan ini, patut mendapat apresiasi, salah satu pemandu / pemateri pelatihan H.Kasmir, SP,M.Si (Kabid Tanaman pangan) mengungkapkan “Kita harapkan teman-teman petani terutama petani padi sawa itu, dalam menggunakan atau memanfaatkan pestisida harus secara lebih bijaksana,artinya sesuai dengan prosedur dan ditempatkan pada tempatnya misalnya: pestisida yang tidak boleh digunakan di padi maka jangan digunakan, itu bisa merusak, utamanya dalam pengisian kolom,sehingga kita menghindari resiko, sebab banyak resiko utamanya tanaman pangan padi sawah, masalah ini menyangkut masalah konsumsi orang banyak, jadi bagaimana bisa diminimalisir kandungan yang ada dalam beras itu supaya kita bisa perkecil zat-zat kimia yang yang mengandung racun, sebab selama ini kebanyakan petani menggunakan pestisida dengan semaunya saja, oleh karena itu memang perlu diberikan pelatihan agar disiplin dalam memanfaatkanya dan Ramah lingkungan” ujarnya.

Begitu pula pernyataan Bapak Muhammad Aris Kepala Bidang penanggulangan masalah kesehatan (Dinas kesehatan Kabupaten Kolaka), Bahwa materi yang disampaikanya adalah bagaimana proses masuknya gejala racun kedalam tubuh dan apa akibatnya, kemudian yang terkait dengan perlindungan diri untuk mencegah masuknya dan kemudian dengan cara penanganan ketika ada petani yang keracunan. Yang pertama masalah masuknya yaitu ada tiga tempat :
1. lewat kulit
2. lewat mulut, dan
3. lewat pernapasan,
semua dari ketiga tempat itu kalau kita berbicara masalah perlindungan diri maka ketiga tempat itu yang harus dicegah misalnya untuk kulit harus pake jas hujan, kemudian untuk tangan pake kantong plastik tapi kalau mau lebih bagus pake sarung tangan dan untuk muka pesil atau yang banyak digunakan kemarin waktu musim covid itu dan kemudian pake masker dan adapun terkait penanganan ketika ada keracunan kalau sifatnya ringan, akan tetapi sebelum masuk dalam penjelasan itu saya ingatkan bahwa setiap prodak racun itu pasti ada labelnya dan didalamnya itu tercantum tata cara penanganan jika terkena racun, jadi saya tekankan yang harus diperhatikan jangan membuang label itu sampai betul-betul aman, sebab ketika ada yang harus dibawah ke puskesmas maka botol itu harus dibawah karena petunjuk penanganan awal dan penanganan selanjutnya ada tertera disitu, sebab setiap prodak dengan merek atau label yang berbeda maka berbeda pula aturan atu perlakuannya karena di Indonesia ada sekitar 3000 merek yang beredar sampai saat ini, salah satu contoh ada racun harus dimuntahkan tapi ada juga jenis racun yang tidak boleh dimuntahkan, jadi termasuk saya sampaikan kepada petani agar tidak minum dan makan bahkan merokok saat masih melakukan kegiatan, bahkan saya anjurkan agar selesai melakukan pekerjaan untuk segerah meminum air kelapa, tapi dengan cara setelah membersihkan diri dengan sabun langsung meminum sebelum air kelapa tersebut terkena udara yang agak lama termasuk memindahkan air kelapa di dalam gelas dll, agar ion-ion air penetral yang ada masih utuh dan murni.

(MULYADI RL SAHABA)

Naik Kelas, Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah Maju Bertarung di DPR RI

NUNUKAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), H. Andi Hamzah kembali bertarung sebagai calon legislatif di DPR Republik Indonesia (RI), Selasa (16/05/2023).

Anggota legislatif Kaltara tersebut maju dengan partai politik (Parpol) yang sama sebelumnya yakni Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Selaku caleg daerah pemilihan (Dapil) Kaltara DPR RI, H. Andi Hamzah mengatakan bahwa sudah menyerahkan berkas ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Gerindra dan telah disetujui Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat

“Pada hari terakhir kemarin, saya sudah melengkapi berkas untuk caleg DPR RI dan sudah diserahkan ke DPP Gerindra serta telah diterima KPU Pusat, Alhamdulillah tidak ada kendala, dilancarkan semuanya,” ucap Andi Hamzah.

Selanjutnya, Andi Hamzah menyampaikan untuk menuju ke DPR RI pasti tidak boleh setengah-setengah karena persaingan 3 kursi di dapil Kaltara sangat kompetitif dan sejak duduk di DPRD Kaltara sejak itu kita berinteraksi dengan masyarakat bawah.

“Untuk menuju ke DPR RI itu, kita tidak bisa setengah setengah harus dipersiapkan full karena persaingan 3 kursi di dapil Kaltara sangat kompetitif dan saya harus optimis untuk di DPR RI, untuk persiapan khusus tidak ada tapi semenjak kita duduk di DPRD Kaltara, sejak itulah kita mulai mendekat dan berinteraksi dengan masyarakat,” ujar Andi Hamzah.

Bersama dengan itu, beliau juga berpesan kepada masyarakat Nunukan tetaplah bijak dalam menyikapi perkembangan politik terkhusus memilih calon wakil dan pemimpin.

“Kapasitas saya sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltara berpesan kepada masyarakat Nunukan tetaplah bijak dalam menyikapi perkembangan politik dan lihatlah secara jernih untuk memilih wakilnya nanti di DPRD baik itu Kabupaten, Provinsi Kaltara dan juga pusat,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kaltara.

Sebelumnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 silam, H. Andi Hamzah terpilih menjadi anggota DPRD provinsi periode 2019-2024 dari dapil Kaltara IV serta menjabat sebagai Wakil Ketua.

(Nam)

Krisis Air Nunukan, Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah : “Pemda Harus Ada Solusi Besar, Sampai Kapan Jika Sekedar Masyarakat Dapat Bantuan Air ?”

NUNUKAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), H. Andi Hamzah memberikan tanggapan terkait krisis air di Nunukan, Selasa (16/05/2023).

Sebelumnya, beberapa bulan terakhir pulau Nunukan serta Sebatik dilanda krisis air dikarenakan kemarau sehingga keringnya embung yang menjadi tempat penyimpanan air baku utama.

Selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltara, H. Andi Hamzah mengatakan harusnya jauh hari sudah mempersiapkan jika terjadi krisis karena kita sadar hanya bergantung pada curah hujan.

“Sebenarnya krisis air ini tidak akan terjadi jika sudah ada persiapan dari jauh hari karena semua di Nunukan menyadari tidak punya sumber dari sungai yang panjang hanya mengandalkan dari curah hujan,” ujar Andi Hamzah.

Selanjutnya, Andi Hamzah menyampaikan seharusnya pemerintah daerah (Pemda) menyiapkan langkah besar untuk hal ini, jangan hanya sekedar bantuan air dan ibadah shalat istisqa untuk menurunkan hujan.

“Seharusnya pemerintah sudah mempersiapkan ketika terjadi hal ini, harusnya ada langkah besar, kalau untuk ibadah shalat istisqa, itu kan hanya sekedar Doa, dan doa tanpa usaha ya sia sia, serta kalau untuk solusi bantuan air, ya pasti masyarakat berterima kasih, tetapi yang jadi masalah sampai kapan bantuan itu diberikan?, pasti kan ada batasnya karena itu solusi jangka pendek,” lanjut Andi Hamzah.

“Ini kan sudah permasalahan yang terjadi bertahun-tahun, sebenarnya bisa teratasi jika pemerintah itu melakukan inovasi dan peduli terhadap masyarakatnya, contohnya berkaca di negara lain dimana air laut bisa dijadikan air bersih atau melakukan pipanisasi bawah laut dari sungai sungai yang berada di wilayah, sei manggaris, sebakis dan lain lain,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kaltara periode 2019-2024.

Bersama dengan itu, harapan juga disampaikan oleh Andi Hamzah yang mengungkapkan pemda harus tulus dan perduli terhadap masyarakat karena itulah kriteria seorang pemimpin.

“Harapan saya sederhana, pemimpin itu harus punya sifat tulus dan perduli terhadap masyarakat terkhususnya jika memimpin suatu daerah, segala permasalahan masyarakat pemerintah itu harus perduli jangan dibiarkan mengalir seperti itu aja, kan kasian masyarakat kita di Nunukan,” kata Andi Hamzah.

Adapun pemda telah melakukan solusi sementara terkait krisis yakni dengan memberikan bantuan air untuk masyarakat serta mempersiapkan tempat penyimpanan baru serta normalisasi embung sebagai tambahan kapasitas wadah.

(Nam)