Pelni Nunukan Dapat Tambahan Dispensasi Kapasitas Penumpang 50 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2024

NUNUKAN – PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Nunukan mendapatkan dispensasi penambahan kuota penumpang sebanyak 50 persen pada arus mudik dan balik lebaran 2024.

Penambahan tersebut berlaku untuk 2 armada yang berlayar melewati pelabuhan Tunon Taka yakni KM. Lambelu dan KM. Bukit Siguntang.

Selaku Kepala Cabang Pelni Nunukan, Junarto menyampaikan bahwa penambahan kapasitas penumpang berjumlah 974 orang.

“Kita dapat penambahan kuota ya untuk masing-masing kapal, yang sebelumnya itu 1.995 orang menjadi 2.969 orang, jadi ada tambahan 974 penumpang,” terang Junarto saat ditemui di Kantor Pelni Cabang Nunukan, Selasa (26/03/2024).

Ia juga mengatakan tidak ada perubahan untuk nominal harga tiket Pelni dan pemberlakuan tambahan penumpang dimulai pada 26 Maret dan akan berakhir 26 April 2024.

“Kita tidak ada perubahan harga ya untuk tiket, juga pemberlakuan tambahan kuota penumpang hingga peak season atau mulai tanggal 26 Maret sampai 26 April 2024 yakni selama 1 bulan,” katanya.

Selanjutnya, Junarto mengungkapkan untuk persiapan saat mudik bukan hanya dari segi kuota penumpang tetapi juga fasilitas dan keamanan kapal.

“Tentu kapal yang kita siapkan sudah dock ya dan sudah melalui ramp check dimana diantaranya pemeriksaan lambung kapal, fasilitas penumpang dalam keadaan baik, navigasi berfungsi dengan baik, pemeriksaan mesin dan memastikan alat keselamatan berfungsi dengan baik dalam keadaan darurat, juga untuk alat keselamatan kita juga ada penambahan ya sesuai dengan dispensasi kuota penumpang,” tutur Kepala Pelni Cabang Nunukan.

Menurutnya lonjakan penumpang akan terjadi pada 31 Maret 2024 dimana saat itu masuk H-6 libur nasional.

“Untuk data yang kita terima itu terakhir jam 12.00 WITA pada tanggal 31 Maret 2024 sudah ada pembelian tiket sebanyak 705 orang dan diperkirakan lonjakan akan terjadi pada hari itu, sedangkan di tanggal 06 April sudah terbeli sebanyak 444 tiket,” terangnya.

Terkait pemesanan tiket, Junarto menyampaikan bahwa pembelian tiket bukan hanya tersedia di Kantor Loket Cabang Pelni dan travel yang resmi tetapi juga bisa dilakukan via aplikasi Pelni Mobile.

“Calon penumpang bisa tidak harus pergi ke kantor untuk membeli tiket atau ke travel resmi, sekarang sudah bisa lewat Pelni Mobile, kalau di Nunukan ya bisanya pakai Pelni Mobile dulu, tapi kalau di kota besar bisa lewat via lain contohnya Indomaret dan sebagainya, karena kasian masyarakat di luar pulau Nunukan yang harus jauh membeli ke kantor,” tambahnya.

“Jadi kita selalu sampaikan ke calon penumpang yang membeli di kantor bahwa bisa membeli tanpa harus jauh-jauh, dan berdasarkan data juga terlihat penurunan sekitar 12% yang membeli lewat loket dan sudah membeli lewat aplikasi,” sambungnya.

Bersama dengan itu, Kacab Pelni Nunukan juga menambahkan untuk pembelian tiket balik bisa dilakukan saat pembelian tiket pergi di loket yang sama.

“Sekarang juga sudah bisa membeli tiket balik di kantor loket saat kita membeli tiket pergi, tapi ini baru berlaku untuk di kantor loket saja dan upgrade kelas, jadi nanti saat mudik tidak perlu lagi repot membeli tiket pulang di tempat tujuan,” ucap Junarto.

Adapun jadwal pelni bulan April 2024 akan berlayar selama 11 kali dengan KM. Lambelu, KM. Bukit Siguntang dan bersama kapal perintis yakni KM. Sabuk Nusantara 97.

(Nam/Nam)

Jatuh 4 Kilometer dari Bandara Krayan Tengah, Lokasi Pesawat Kargo Smart Air Terdekteksi di Gunung Batu Arit

NUNUKAN – Lokasi pesawat Kargo milik maskapai Smart Cakrawala Aviation jenis PC6 Pilatus Porter registrasi PK-SNE rute Tarakan-Binuang terdeteksi jatuh 4 Kilometer dari Bandara Perintis Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Jumat (08/03/2024) sore.

Diberitakan sebelumnya, pesawat kargo Smart Air tersebut hilang kontak setelah take off dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada pukul 08:25 WITA dengan tujuan Bandara Perintis Binuang, Kec.Krayan Tengah dan seharusnya mendarat di Binuang pada pukul 09.25 WITA tetapi tak kunjung tiba.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Binuang, Kelvin mengatakan pesawat jatuh sekitar 4 Kilometer dari titik bandara.

“Pesawat jatuh sekitar 4 Kilometer dari titik bandara perintis tepatnya di Gunung Batu Arit, ruas pinggir jalan antar kecamatan,” ujar Kelvin.

Lebih lanjut, Polsek setempat bersama masyarakat telah menuju titik lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

“Saat ini masyarakat bersama dengan Polsek Krayan Tengah menuju ke titik jatuhnya pesawat yang jika dari Krayan Induk ke Desa Binuang membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam waktu tempuh,” terangnya.

Menurut informasi, pesawat kargo tersebut memuat logistik sembako dengan berat 583 Kilogram serta Pilot, Capt M.Yusuf dan seorang Engginer On Board (EOB), Deni S.

Hingga saat berita diterbitkan, para warga dan kepolisian dalam perjalanan menuju titik jatuhnya pesawat tersebut.

Bersama dengan itu, saat ini juga, pihak Bandara Juwata masih melakukan koordinasi dengan Airnav Tarakan, Basarnas, BMKG, PT Smart Aviation, MAF Tarakan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.

(*Nam)

BREAKING NEWS! Tak Kunjung Tiba, Pesawat Kargo Smart Air Rute Tarakan-Krayan Diduga Hilang Kontak

NUNUKAN – Pesawat Kargo dengan rute Tarakan – Binuang, Kecamatan Krayan Tengah diduga hilang kontak, Jumat (08/03/2024).

Kejadian tersebut bermula dari pesawat kargo Smart Air take off dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada pukul 09:25 WITA dengan tujuan Lapangan Terbang (Lapter) Binuang, Kec.Krayan Tengah dan seharusnya mendarat di Binuang pada pukul 10.25 WITA.

Namun, hingga saat ini pesawat kargo tersebut belum mendarat tiba di Lapter Binuang dan diduga hilang kontak.

Hal ini meyebabkan pihak navigasi udara belum mengetahui lokasi pesawat tersebut.

Selaku Pengawas SOS Kargo Tarakan, Edwin mengatakan bahwa pesawat hilang kontak dan belum tiba di Binuang.

“Info pesawat yang ngangkut barang SOA hilang kontak, sampai saat ini belum juga tiba mendarat di Lapter Binuang,” ujar Edwin.

Hingga saat berita ini diterbitkan belum diketahui keberadaan dan penyebab hilangnya pesawat yang terdiri dari Pilot, Co-Pilot serta penumpang dengan tujuan Binuang.

Adapun juga sampai saat ini pihak penyelenggara masih berusaha mencari tau kondisi dan keberadaan pesawat dengan menelusuri jalur terbang dan kelengkapan navigasi Smart Air tersebut.

(*Nam)

Produksi Film Bedindang Bedibuay Wujud Nyata Lintas Pegiat Seni Tarakan dan Kaltara

TARAKAN – Produksi Film Pendek Fiksi Bedindang Bedibuay resmi berakhir di hari ketiga pelaksanaannya. Film yang didanai oleh Kemendikbud RI, Balai Media Kebudayaan, pada program Layar Cerita Perempuan Indonesia (LCPI) 2023 ini, konsen pada keterlibatan perempuan pada seni tutur dan kebudayaan.

Film Bedindang Bedibuay ini setidaknya melibatkan 25 kru yang berasal dari pegiat seni kota Tarakan. Momentum pelaksanaan pembuatan film secara ideal untuk pertama kalinya oleh anak muda Tarakan ini menjadi semangat dan spirit baru bersinema di bumi Paguntaka.

Produser, Penulis Film Bedindang Bedibuay sekaligus Filmmaker muda Tarakan Provinsi Kaltara, Rohil Fidiawan mengatakan bahwa produksi film ini memberi pengalaman baru bagi lintas pegiat seni di Kota Tarakan. Sebab, keterlibatan pada produksi film ini diluar ekspetasi.

“Produksi film ini jadi kerja-kerja kolaborasi yang mencapai manajemen produksi yang ideal bagi pengalaman membuat film saya bersama teman-teman di daerah kelahiran saya sendiri. Semua diluar ekspetasi, padahal ini pengalaman produksi untuk pertama kalinya bagi mereka. Tapi sudah kayak produksi kru profesional,” kata Rohil Fidiawan usai menutup produksi di Pantai Amal, Senin (16/10/2023).

Film yang coba merestorasi ingatan-ingatan akan masyarakat Tidung khususnya dari perspektif perempuan untuk menidurkan anak ini, jadi pengarsipan yang menarik dan diolah menjadi sebuah film drama keluarga yang kuat akan simbol-simbol.

“Film ini jadi ruang instalasi untuk pengingat bagi para leluhur kita melalui seni dan budaya. Ini jadi momen yang terus teringat dari nilai dan doa orang tua dimasa lalu,” bebernya.

Pada produksi film ini, konsistensi mood dan daya kerja kru dinilai menjadi kunci kelancaran produksinya. Apalagi, komunikasi yang terus dijaga selama proses berlangsung.

“Kunci kelancaran produksi film ini ada di komunikasi antar departemen. Semua terstruktur dengan baik, ketika ada masalah langsung dihadirkan solusi, semia berjalan taktis hingga shooting berakhir,” ungkapnya.

Alumni Eagle Award Documentary Competition (EADC) 2022 ini pun mengunkapkan, kedepan akan secara produktif dalam kegiatan produksi film-film lainnya. Baik itu film narative maupun non-narative.

“Mungkin kedepan skala-skala produksi film pendek di Tarakan akan terus ditingkatkan. Mungkin dalam waktu dekat saya dan tim akan kembali memproduksi lagi, kini masih sedang tahap develop cerita sambil menyelesaikan post produksi film Bedindang Bedibuay,” ujarnya.

Sementara itu, Sutradara Film Bedindang Bedibuay, Taufan Agutiyan P menjelaskan bahwa produksi ini selain mengeksplorasi manajemen produksi dalam film, ini juga menjadi bentuk kolaborasi nyata dari berbagai lintas seni budaya, jadi mulai, musik, tari, teater, sinematograpi itu semua terlibat. Disitu kita saling belajar dari disiplin pengetahuan.

“Jadi saya mengorkestrasi kerja-kerja dari setiap departemen. Jadi misalkan di penyutradaraan saya memfokuskan pada pengadeganan akting dan bloking segala macam. Itu juga ada departemen sound, ada departemen yang bekerja menghadirkan properti set yang di inginkan cerita,” ungkapnya.

“Kemudian disitulah tugas sutradara mengorkestrasi semua departemen untuk mencapai visi film dengan skenario yang ditulis,” bebernya.

Menurutnya, proses ini menjadi mengagumkan karena teman yang terlibat film ini sudah punya basic yang kuat. Misalnya dari bidang pertunjukkan kita berdiskusi, bagaimana mengolah berapa talen. Pada film ini kita melibatkan kelompok kesenian Paguntengara Artploration atau kita melibatkan Ina-ina Nurjalin.

“Dipertunjukkan kita perlu keahlian khusus, maka dari itu ada bang Usman Najrid Maulana. Lalu, di teater ada bang Adejhino yang memang di seni teater. Kemudian di Artisktik ada teman-teman dari seni rupa, ada teman-teman sound yang basic musik, nah itu menjadi penting,” katanya.

“Perlu dicatat kerja film itu adalah kerja kolaborasi, bukan kerja orang film semata dan kerja cinematography semata. Harapanya kalau ditata dalam sebuah manajemen produksi harapannya film itu kan sesuai dengan apa yang ditulis, dan ini menjadi yang harus ditanamkan jadi kesadaran baru ketika mau memproduksi film,” tutupnya.

Ribuan Produk dan Ratusan Penyedia Lokal Hadir di E Katalog

NUNUKAN – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan meningkatkan produktivitas produk dalam negeri dan produk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi terus dilakukan. Itu dibuktikan dengan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dijalankan Pemkab Nunukan.

Kepala Bagian Pengadaan Barang / Jasa Setda Nunukan Sudarmin, SE.,M.AP menyampaikan berdasarkan data di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Nunukan total ada ribuan produk yang hadir di katalog lokal. Mulai dari produk UMK seperti makanan ringan, souvenir hingga hasil pertanian berupa benih. Ribuan produk ini merupakan penyedia lokal Nunukan.

“Jumlah produk yang tayang sebanyak 1.905 produk. Sementara jumlah penyedia pada katalog lokal sebanyak 162 penyedia dari 29 etalase,” ujar Sudarmin.

Dirincikan, untuk produk terbanyak yang tampil di katalog yakni produk alat tulis kantor sebanyak 739 produk dengan 22 penyedia. Kemudian, produk meubelair sebanyak 341 produk dengan 3 penyedia. Daa bahan pokok 197 produk dengan 8 penyedia. Selanjutnya, belanja media pemerintah sebanyak 134 produk dengan 46 penyedia.

“Untuk makanan dan minuman sebanyak 113 produk dengan 25 penyedia. Produk peralatan elektronik perkantoran dan perlengkapan rumah tangga sebanyak 94 produk dan 9 penyedia,” rincinya.

Selain itu, produk percetakan, pengadaan dan penjilidan sebanyak 77 produk dengan 19 penyedia. Produk bahan dan alat kebersihan sebanyak 74 produk dengan 5 penyedia. Produk pakaian dinas dan kain tradisional 46 produk dengan 4 penyedia.

“Bahan material ada 25 produk dengan 2 penyedia. Pemeliharaan alat kantor, rumah tangga, alat kantor lainnya ada 19 produk dengan 2 penyedia. Akomodasi hotel 7 produk dengan 1 penyedia,” bebernya.

Selain itu, ada beberapa etalase yang tidak diisi dengan produk. Seperti beton ready mix, aspal, servis kendaraan, beton precast, jasa pengelola sampah, benih tanam pangan, benih tanam perkebunan, produksi event organizer.

“Ada delapan etalase dengan beragam produk yang tidak memiliki produk dan penyedia. Sehingga, kita berharap kekosongan etalase tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha,” ujarnya.

Menurut Sudarmin, Pemkab Nunukan mengajak pelaku UMKM untuk bergabung menjadi penyedia pada Katalog Lokal Kab. Nunukan.

” Persyaratannya sangat mudah, dengan memiliki KTP, NPWP dan NIB”, ujarnya berharap.

(PROKOMPIM)