Dewan ‘Pulangkan’ Rancangan KUA PPAS

NUNUKAN – Setelah dibahas, rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dikembalikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, Selasa (15/10/2019). Hal ini dikarenakan ada beberapa point dalam KUA PPAS yang dinilai DPRD belum sinkron.

Ketua DPRD Nunukan, Hj Leppa membenarkan rancangan KUA PPAS dikembalikan kepada Pemkab untuk diperbaiki. Karena menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura ini ada beberapa point yang harus direvisi. “Kita kembalikan untuk kembali diperiksa ulang,” jelasnya kepada sejumlah media saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/10/2019).

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Nunukan, H Irwan Sabri mengatakan ada ketidaksinkronisasi terhadap Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan KUA PPAS yang diusulkan Pemkab. “Tapi kita belum lakukan pembahasan inti. Artinya kita masih tahap awal. Kita harapkan perbaikan KUA PPAS ini bisa secepatnya dilakukan dan kita langsung lakukan pembahasan anggaran,” ujarnya.

Kemudian, Anggota Badan Anggaran (Banggar) Andre Pratama mengatakan di PMK sudah jelas porsi anggarannya namun hal ini belum tertuang dalam usulan rancangan KUA PPAS. “Ada peningkatan anggaran. Karena sebelumnya anggaran kita Rp1,1 triliun di PMK naik menjadi Rp1,4 triliun. Makanya perlu disinkronkan dan dibenahi dulu,” ujarnya.

Ketidaksinkronisasinya, kata dia, di PMK untuk DAU sebesar Rp556 miliar namun di KUA PPAS hanya Rp531 miliar. Begitu juga di dana insentif daerah di PMK Rp28 miliar namun KUA PPAS Rp55 miliar. “Kan ada ketidaksinkronisasinya. Makanya kami minta diubah. Jadi, saat ini masih pembahasan KUA karena untuk PPAS nya belum. Kita minta KUA diperbaiki dulu,” ungkapnya.

Wakil Ketua II DPRD Nunukan, Burhanuddin mengatakan memang ada beberapa rancangan KUA PPAS yang perlu direvisi tentang kebijakan-kebijakan. “Yang petama, mencoba untuk mensinkronkan program pemerintah RKPD, visi misi bupati,” akunya.

Mengenai jangka waktu pembahasan, kata dia, pihaknya akan segera melakukan. Sebenarnya, diakuinya, untuk pembahasan KUA PPAS ini sudah lewat sejak bulan Juni lalu. “Karena kemarin adanya transisi di DPRD makanya ditunda. Hanya nantinya yang menjadi pedebatan ini adalah yang menentukan skala prioritasnya,” terangnya.

Menurut Burhanuddin, dalam menyepakati prioritas tentunya akan memiliki versi yang berbeda-beda. “Tapi kita sama-sama mempunyai acuannya. Artinya, mempertimbangkan hasil muserembang yang menjadi penting. Misalnya, tingkat kecamatan berkurang, ya kita dari dewan harus berteriak juga kenapa bisa kurang,” ungkapnya.

Reporter, Charles/Irwan

Danrem 141 Toddopuli kumpulkan Anggota beserta ibu Persit sampaikan pesan etika bermedsos

BONE – Sosialisasi tata cara penggunaan media sosial kepada prajurit TNI, PNS serta anggota Persit Kartika Chandra Kirana di jajaran Korcab rem 141 PD XIV/ Hasanuddin.

di pimpin langsung oleh Danrem 141/Tp. Kolonel Inf Suwarno.S.A.P. Bertempat digedung pemuda jl.Kawerang manurungge kecamatan Tanete Riattang kabupaten Bone. Selasa, (15/10/2019).

Dihadapan 600 Personel Korem 141/Tp dan balak beserta Kodim 1407/Bone dan Ibu-ibu Persit Korem 141/Tp,Balak dan Kodim 1407/Bone Danrem 141/Tp Kolonel Inf Suwarno S. A. P menyampaikanpenjelasan bahwa seorang istri TNI AD yang tergabung dalam organisasi Persit harus bijak dan cerdas dalam menggunakan dan memanfaatkan penggunaan Media Sosial.

“Media Sosial sudah merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti untuk berkomunikasi atau bersilaturahmi dengan orang yang jauh,

Menambah informasi bagi diri sendiri, mengekspresikan diri kita bahkan ada yang memanfaatkan untuk berbisnis”, katanya saat memberikan pengarahan dalam kegiatan pertemuan gabungan Persit korem, Balakrem dan Kodim 1407/Bone.

Banyaknya kasus provokasi antar instansi yang memanfaatkan medsos belakangan ini, Persit dituntut untuk dapat lebih bijak dan berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar,

jangan menulis atau mengekspos kegiatan suami secara fulgar dan jangan berkomentar tentang hal-hal sensitif yang dapat menyinggung pihak lain atau instansi lain sehingga akan menimbulkan polemik dikemudian hari.

Sebagai seorang anggota TNI dan Persit dituntut harus bisa menjaga nama baik keluarga maupun satuannya. Begitu pula dalam mendidik anak-anak Anggota TNI dan ibu Persit juga harus selalu memantau setiap perkembangan setiap saat dan selalu memonitor penggunaan akses internet sesuai kebutuhannya.

Cerdas dan bijak menggunakan Sosial Media/internet harus kita tanamkan pada putra-putri tercinta mengingat banyak sekali hal-hal negatif yang bisa didapat tanpa disadari karena sosial media. “Sebagai orang tua marilah kita memberikan pengawasan, pengertian dan iman yang kuat kepada anak-anak kita supaya tidak mudah terbawa ke hal-hal yang negatif seiring dengan perkembangan tehnologi sekarang ini”,

Persit harus bisa melihat kesempatan untuk maju dari berkembangnya dunia teknologi saat ini dengan memanfaatkan untuk berbisnis ataupun sekedar membantu kebutuhan ekonomi dalam keluarga. “Ibu persit kerjaannya bukan hanya di dapur saja, tetapi bisa juga mengembangkan bakatnya apabila hal tersebut sesuatu yang bermanfaat. Seperti ibu-ibu yang memiliki hobi masak, membuat kerajinan atau hal lain dibutuhkan oleh orang lain dapat melakukan jual beli melalui sarana medsos yang dimilikinya, karena saat ini manusia lebih cenderung mengharapkan semua hal yang praktis-praktis saja.

Dan dilanjutkan pemberian materi Masalah tata cara penggunaan Medsos, Dampak dari penggunaan Medsos, Undang-Undang ITE dan pembinaan mental prajurit.

Hadir Pada kegiatan tersebut seperti, Kasrem 141/Tp. Letkol Inf Bobbie Triyanto, Dandim 1407/Bone Letkol Inf Mustamin, Para Dan Kabalakrem 141 Tp, Para Kasi, Pasirem 141/Tp, Para Pasi kodim 1407/Bone, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Korem 141/Tp dan Kodim 1407/Bone, Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Korcaap Rem 141 Toddopuli dan Balakrem dan Kodim 1407/Bone.

Irwan N Raju
Kabiro Sulsel

Mantap Satlantas Polres Lakukan Sosialisasi Jelang Operasi Zebra 2019

BONE – Opera Zebra akan digelar serentak Diseluruh wilayah NKRI, korlantas polri Di akhir bulan Oktober 2019 ,Korps Lalu Lintas ( Korlantas) Polri,dengan sandi Operasi Zebra 2019.Pra pelaksanaan Operasi Zebra,polisi terlebih dulu melaksanakan sosialisasi kepada warga masyarakat, ini juga dilakukan Satlantas Polres Bone.

Sosialisasi dilakukan Personil Dikyasa Sat Lantas Polres Bone dengan menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui Penerangan keliling di seputaran Jantung kota Watampone Kab Bone,Kompleks Perbankan dan pasar sentral Watampone, Kompleks sekolah, serta titik titik lainnya dalam kota Watampone.

Pjs Kanti Dikyasa Aiptu Nataniel mengungkapkan,jika tidak ada aral melintang,rencana opera Zebra digelar dari tanggal
23 Oktober s/d 5 November 2019.

Hal ini kami lakukan jauh hari sebelum pelaksanaan Agar ada interval waktu ,kami melaksanakan sosialisasi, sebelum pelaksanaan operasi jangan sampai masyarakat kaget,adapun Materi sosialisasi yang disampaikan berupa pesan keselamatan Berlalu Lintas urainya

Sementara itu,Kasat Lantas Polres Bone AKP Muh Tamrin SE menuturkan,Dalam Ops Zebra 2019 itu nantinya, ada 8 pelanggaran Lalu Lintas yang akan menjadi fokus Road Safety yaitu.

Penggunaan Helm, Penggunaan Safety Belt,pengendara di bawah umur,melawan arus,Menggunakan HP saat berkendara,
Pengaruh alkohol/Narkoba,Melebihi kecepatan maksimal,Menggunakan lampu rotator/Strobo.jelasnya

Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas.”Guna mendorong lebih terciptanya Kamseltibcarlantas.”

Diharapkan seluruh masyarakat dapat ambil bagian dalam mendukung kelancaran, kesuksesan operasi tersebut untuk selalu
tertib berlalu lintas,lengkapi surat-surat dan kelengkapan kendaraan anda sebelum menjalankan kendaraan tutup AKP Muh Tamrin
Kasat lantas polres Bone

Ditempat terpisah Musmulyadi S. Pd ketua umum KOPA BONE mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Satlantas Polres Bone, dihubungi melalui sambungan whatsap pribadinya

Irwan N Raju
Kabiro Sulsel

PERKUAT SOSIALISASI P4GN BNNK BONE BAWA MATERI DI SDN 2 MANURUNGNGE

BONE- Program pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap narkoba (P4GN) dilakukan dengan berfokus pada kegiatan pencegahan sebagai upaya para tenaga kerja memiliki pola pikir, sikap dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba

Setelah Sebelumnya lakukan Whorkshop bersama PKL dan Lakukan test urine pegawai lapas kelas II A Watampone, BNNK BONE kembali Sosialisasi P4GN di sekolah sekolah.

Bertempat Di SDN 2 Manurungnge Jalan MH Thamrin Watampone Tanete Riattang Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Senin(15/10/2019)

Ns Nurlaela S. Kep.M. Kes. Penyuluh Narkoba Seksi P2M BNNK BONE berikan Materi tentang Bahaya penyalahgunaan Narkoba pada Anak sekolah

Sosialisasi ini dilangsungkan diruang Kelas 6 dan disaksikan langsung oleh Herlina Azikin Kasi P2M BNNK BONE, kepala SDN 2 Manurungnge
Hj Markasah S. Pd. M. Pd Pemaparan demi Pemaparan terkait bahaya Narkoba pada Anak Usia sekolah.

Ns Nurlaela S. Kep. M. Kes, program ini kita lakukan secara kontinyu dan terjadwal demi mewujudkan Bone bersinar, dan mempersempit Ruang gerak Para pelaku Narkoba,

Dalam kegiatan ini turut hadir, Herlina Azikin SH MH, Kasi P2M BNNK BONE, Yusni Zainal yang, SKM. MPH, Rahmat Badrun Muharram SH. Dari BNNK BONE,Hj Markasah S. Pd. M.pd dan Kepala SDN 2 Manurungnge.

Irwan N Raju
Kabiro Sulsel

Malam Ramah Tamah Penyambutan Kepala Kejaksaan Negeri Wajo

WAJO – Acara malam ramah tamah dalam rangka penyambutan Kepala Kejaksaan Negeri Wajo yang baru Eman Sulaiman, S.H.,M.H Senin 14 Oktober 2019 di Pasanggarahan.

Acara ini diawali dengan sambutan Selamat datang dari bapak Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si yang menyampaikan bahwa malam hari ini dilaksanakan acara malam ramah tamah untuk menyambut pejabat Forkopimda yang bertugas di Kabupaten Wajo

Alhamdulillah, dua hari yang lalu sudah bertemu, dan atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan Selamat datang di Bumi Lamaddukelleng Kabupaten Wajo, kota Sutera dan semoga Bapak Kajari dapat melaksanakan tugas pengabdiannya selama di Kabupaten Wajo.

“Kami tentu sangat berharap kiranya sinergitas, kolaborasi dan kerjasama yang kita akan terus bangun bersama, mewujudkan berbagai impian, utamanya visi dan misi kami yang telah dilaksanakan kurang lebih 7 bulan bersama Wakil Bupati Wajo, sehingga Insya Allah kami dapat menunaikan janji-janji untuk masyarakat Kabupaten Wajo, utamanya visi menghadirkan pemerintahan yang amanah menuju Wajo yang maju dan sejahtera,” ungkap Bupati Wajo.

Dan dikatakan bahwa jajaran Kejaksaan Negeri Wajo merupakan salah satu bagian yang sangat strategis untuk memberikan pembinaan kepada para Perangkat Daerah, yang utamanya tingkat Desa, dibutuhkan bimbingan, karena program dana Desa atau ADD cukup besar dan cukup strategis.

“Ini butuh pengawalan bersama, agar apa yang dicita-citakan oleh negara kita, yaitu kemakmuran rakyat betul-betul dapat kita wujudkan bersama dan tentu menjadi bagian dari yang tak terpisahkan untuk terus bersama-sama membangun sinergitas,” kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

Lanjut dikatakan kalau tentunya berharap agar terbangun terus komunikasi dan dari jajaran Pemerintah Kabupaten Wajo sangat membuka diri untuk bisa ditegur, dinasehati dan dikritisi dalam rangka kebaikan bersama, agar jalannya roda pemerintahan kedepan betul-betul sesuai dengan apa yang di amanatkan.

“Bapak Kajari yang baru bisa menyesuaikan, tentunya beliau sudah berpengalaman dan sudah bertugas di mana-mana, tentu salah satu juga yang dimiliki masyarakat Wajo falsafah yaitu 3 S sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainga dan kami dari jajaran Pemerintah Kabupaten Wajo sangat bahagia bisa bersama malam ini untuk merajut sinergitas kedepannya Insya Allah,” harap Bupati Wajo.

Dalam sambutan Kejari Wajo yang baru Eman Sulaiman, S.H., M.H. menyampaikan bahwa sebagai pendatang baru di Kabupaten Wajo ini ada tiga hal yang ingin disampaikan yang pertama perkenalan dan yang kedua harus Kulonuwun pada Pemerintah Kabupaten Wajo.

“Kepada Bupati Wajo dan Wakil Bupati Wajo serta masyarakatnya, mohon Kami diterima ketika kita harus bersinergi dan bekerjasama sebagaimana yang disampaikan oleh Bupati Wajo,” kata Eman Sulaiman, S.H., M.H.

Dan dikatakan kalau untuk perkenalannya kalau dia adalah orang Sunda asli kelahiran Ciamis, selama bekerja di instansi vertikal yang sama dengan Bank, Kapolres dan Dandim tak sempat lama di suatu tempat dan akan selalu berpindah-pindah tempat, makanya punya prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, dan disitulah harus beradaptasi dengan lingkungan setempat.

“Di Sulawesi Selatan ini merupakan Provinsi yang ke-8 bagi kami, kemudian kedua saya kulonuwun kepada Bapak Bupati, Wakil Bupati dan jajarannya serta forkopimda untuk menerima kami sebagai pendatang baru,” jelas  Kajari Wajo.

Dan dikatakan kalau Di Kabupaten Wajo ini terbuka lebar untuk menerima siapapun dan Wajo bisa menerimanya walaupun bukan putra daerah asli, tapi dia punya visi dan misi yang sama baik di lintas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

“Ketiga kerjasama baik dengan aparat penegak hukum dan Pemerintah Kabupaten Wajo, tentunya kita harus bersinergi, apa tujuan visi dan misi Bupati, Wakil Bupati Insya Allah saya akan mendukung sepenuhnya,” kata Eman Sulaiman, S.H., M.H.

Dan dikatakan kalau banyak hal-hal yang mungkin di satu tempat  juga berbeda untuk dicarikan solusi yang baik,untuk betul-betul bisa mewujudkan pembangunan di Kabupaten Wajo,ini yang tentunya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Wajo dan itu yang paling penting.

“Dan yang perlu kami sampaikan  juga bahwa wajo sebagai penghasil sultra dan Cirebon adalah pengrajin batik,kalau di Cirebon itu sutranya berasal dari Sengkang,jadi paling tidak bisa ditingkatkan produksi dari pada Sutra Wajo,bukan hanya ke Cirebon saja tapi ke daerah manapun penghasil batik pasti ada sutranya dan Sutra itu nilainya mahal”ungkapnya.

Dikatakan kalau bisa saja Cirebon dan Wajo bersinergi untuk melakukan kerjasama,kemudian juga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari disini dia akan tetap memperhatikan kearifan lokal karena walau bagaimanapun kearifan lokal tetap harus di junjung tinggi

“Bapak eko juga menyampaikan kalau di sini kebanyakan perkaranya adalah narkoba,Kami dengan pak kapolres akan cari  apa akar permasalahannya,tentu Bapak kapolres yang sudah lama di sini tentu ada nanti trik dan strateginya untuk memberantas kasus tersebut”,ungkapnya diakhir sambutanya.

( Humas Pemkab Wajo )