Geram Listrik Sering Padam, Puluhan Ampera Demo ULP Rayon Nunukan

NUNUKAN – ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un telah berpulang listrik Nunukan ke rahmatullah’ beginilah salah satu teriakan dalam orasi aksi demo yang dilakukan mahasiswa yang tergabung aliansi mahasiswa perbatasan (Ampera) di depan Kantor Unit Layanan Pengaduan (ULP) Rayon Nunukan, Selasa (8/10/2019).

Bagaimana tidak? masyarakat di Kabupaten Nunukan kini mulai geram dengan pemadaman bergilir yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengaduan (ULP) PLN Rayon Nunukan. Ampera menyatakan sikap protes atas tindakan PLN Rayon Nunukan yang kerap melakukan pemadaman bergilir. Mereka juga mempertanyakan mengapa listrik di Kabupaten Nunukan sering kekurang. “Apa yang terjadi di PLN Rayon Nunukan’ teriak salah satu mahasiswa yang melakukan orasi di depan kantor ULP Rayon Nunukan, Selasa (8/10/2019).

Jenderal Lapangan, Jumadi Arisal mengatakan masyarakat sudah bosan dengan pemadaman yang terus dilakukan PLN. Selain meminta normalisasi listrik di Nunukan, kata Jumadi, mereka juga mendesak kompensisasi atas kerugian dikarenakan pemadaman. “Kenapa ini terus berlanjut. Pemadaman listrik terus dilakukan. Kami meminta agar transparansi PLN, berapa sebenarnya daya yang dibutuhkan untuk rumah tangga, industri pertambangan dan sebagainya,” tuturnya.

Menyikapi hal ini, Kepala ULP Rayon Nunukan, Rahcmad Adi Widodo mengaku meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyaman dalam menggunakan listrik. Dia juga menyambut baik puluhan mahasiswa atas aksi unjuk rasa ini. “Kami persilakan perwakilan lima mahasisaw dan dua orang warga untuk masuk ke dalam kantor agar dilakukan pembahasan lebih lanjut,” ucap Racmad Adi di hadapan puluhan mahasiswa.

Setelah beberapa jam melakukan pertemuan, ada 6 hasil rekomendasi yang telah disepakati oleh UPL Rayon Nunukan bersama Ampera.

  1. Menghadirkan kepala PLN Area Berau, Area Balikpapan dan BUMN selama 2×24 untuk segera bertemu dengan Ampera menjelaskan secara ril terkait krisis listrik di Kabupaten Nunukan
  2. Meminta data secara keseluruhan terkait kebutuhan daya listrik kabupaten
  3. Segera berkoordinasi terkait kontrak dengan PT. Bugak
  4. Membuka transparansi pembangunan mesin PLTG Daerah Mansapa, memastikan secepatnya beroperasi
  5. Meminta pihak PLN Rayon Nunukan segera menginstal dan mengoperasikan mesin baru untuk normalisasi listrik secara menyeluruh
  6. Apabila rekomendasi ini tidak diindahkan maka saya selaku kepala PLN Nunukan  siap mengundurkan diri

Usai pertemuan tersebut, Rahcmad Adi Widodo mengaku telah melakukan langkah percepatan dengan mendatangkan tiga unit mesin dari PLTD Batu Sopang ke PLTD Sei Nyamuk Sebatik. “PT PLN (Persero) UP3 Berau ULP Nunukan tengah melakukan langkah percepatan untuk memperbaiki mesin yang mengalami gangguan dan merelokasi mesin dengan kapasitas 3 x 1000 kW dari PLTD Batu Sopang ke PLTD Sei Nyamuk Sebatik. Saat ini, progress perbaikan mesin sudah mencapai 80 %,” terangnya.

Disisi lain, relokasi mesin dari PLTD Batu Sopang ke PLTD Sei Nyamuk Sebatik sudah diberangkatkan menggunakan kapal LCT pada tanggal 3 Oktober 2019 dengan estimasi pengiriman selama 4 hari. Sedangkan untuk perakitan mesin memerlukan waktu 3 minggu sejak tiba di PLTD Sei Nyamuk Sebatik. “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kendala ini dan diinformasikan bahwa kondisi sistem jaringan distribusi dalam keadaan baik. Atas ketidaknyamanan ini, PLN mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan rilisnya.

Mengenai pemadaman listrik bergilir, diakuinya hal ini dikarenakan adanya gangguan pada beberapa mesin pembangkit di PLTD Sei Bilal Nunukan dan PLTD Sei Limau Sebatik yang mengakibatkan terganggunya pasokan daya di Sistem Kelistrikan Nunukan sehingga menyebabkan terjadinya pemadaman bergilir pada sebagian pelanggan Nunukan dan Sebatik.(Irwan)

Malam Ramah Tamah Pelepasan Kajari Wajo Berlangsung Akrab

WAJO – Malam Ramah tamah dalam rangka pelepasan Kepala Kejaksaan Negeri Wajo Bapak Eko Bamabang Marsudi, S.H., M.H di Pasanggarahan Sengkang, 7 Oktober 2019.

Dalam acara malam ramah tamah ini Forkopimda Kabupaten Wajo hadir lengkap, demikian juga dari Perbankan di Kabupaten Wajo, Kepala OPD se Kabupaten Wajo dan seluruh jajaran Kejaksaan Negeri Wajo.

Dalam pembukaan acara malam ini diawali dengan sambutan sambutan dimana sambutan pertama dari Bapak Eko Bambang Marsudi, SH., MH. Dan dari Bupati Wajo.

Dalam sambutan Bapak Eko Bambang Marsudi, SH., MH, yang sesungguhnya merupakan kesan dan pesannya menyampaikan bahwa dia melaksanakan tugas Di Wajo mulai tanggal 2 Agustus 2017 sehingga totalnya Sudah 2 tahun 2 bulan 5 hari dia bertugas di Wajo.

Banyak pengalaman yang dia dapat menurutnya, selama di Wajo, mulai dari Pilkada, Pileg dan Pilpres demikian juga pernah ikut rombongan ibu Bupati pada saat pemberian bantuan korban banjir pada saat terjadinya banjir di Wajo, juga terkait dengan di Paselloreng juga dalam pendampingan TP4D.

Dan dikatakan kalau selama di Wajo bertugas ada yang sedikit mengkhawatirkannya, karena potensi ekonomi yang tinggi di Wajo dibandingkan daerah-daerah lain, sehingga bisa jadi sasaran daripada bandar narkoba

“Makanya kami komitmen dengan Pak Kapolres untuk memerangi bandar narkoba ini, dimana mereka sudah masuk di semua limit, bahkan sampai ke desa desa, sekolah-sekolah dan bahkan sampai ke petani makanya kami turun memberikan penyuluhan ke mereka, ke sekolah-sekolah dan ini cukup efektif,” kata Eko Bambang Marsudi,SH., M.H.

Dan dikatakan kalau ketika acara pemberian remisi 17 Agustus 2019 yang lalu, ketika Bapak Bupati memberikan Remisi di Lapas, dapat disaksikan bahwa pengguna narkotika di sana itu hampir 70%..

“Aset bangsa ini perlu diberi perhatian lebih, karena rasa ketergantungan yang sangat berbahaya, karena penyakit ini susah disembuhkan, mudah-mudahan ke depan dengan komitmen kapolres yang sudah tidak usah diragukan lagi dengan jajarannya, dapat memberantas semua ini, dan berkomitmen kita bersinergi dengan semua Bagaimana bisa menyelamatkan Wajo dari bandar bandar narkotika,” kata Eko Bambang Marsudi, SH., MH.

Dan dikatakan kalau mudah-mudahan kedepan Bupati dan Wakil Bupati Wajo dapat memberikan perhatian lebih tentang bagaimana pencegahan tindak penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Wajo.

“Kami memang bukan Putra Daerah, tapi ketika kami bertugas di daerah ini, maka kami sama dengan Putra Daerah ini, karena kecintaan kami kepada pekerjaan kami dan daerah ini,” ucapnya.

“Juga permohonan maaf bila ada kesalahan kehilafan selama ini, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tambahnya.

Dan disampaikan kalau Sertijab berlangsung pada hari Kamis di Provinsi Selatan nantinya, di mana dia akan ditempatkan di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kejari Banyumas Jawa Tengah.

Dalam sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa
Dia cukup terbantu dengan kebersamaan selama ini dengan Bapak Kejari Wajo.

“Malam ini bukanlah pelepasan tapi sebagai bentuk dukungan dan doa untuk mendapatkan tugas baru kepadanya untuk lebih berkarir dan lebih mengabdikan diri untuk bangsa dan negara,” ucap Bupati Wajo.

“Perjalanan selama 2 tahun 2 bulan dan 5 hari ini bukanlah waktu yang sedikit, terkait pelaksanaan pemerintahan yang sudah melekat dalam diri beliau kami sangat terbantu selama ini,” Bupati Wajo menambahkan.

Dan dikatakan kalau mewakili masyarakat Wajo dengan ucapan, hanya Allah yang dapat menggambarkan apa yang telah dipersembahkan dan diabdikan Bapak Eko Bambang Marsudi kepada Wajo serta mengawal program program pemerintahan selama dia berada di Wajo.

Terkait juga dengan masalah penggunaan narkoba yang disampaikan titipan dari Kajari tadi, akan dicarikan upaya-upaya, bagaimana untuk tindak pencegahan penggunaan narkotika tersebut, di mana diketahui bahwa 70% dari penghuni Lapas adalah penyalahgunaan narkotika dan ini butuh perhatian.

“Izinkan kami atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan agar tetap terbangun komunikasi secara pribadi dengan Bapak Eko Bambang Marsudi yang tak akan pernah lepas dimanapun pengabdian kita, dan hubungan silaturahmi untuk tetap terjalin,” harap Bupati Wajo.

“Mohon maaf, bila perjalanan kami selama 7 bulan lebih ini, ada hal-hal yang diluar sepatutnya, kami beserta keluarga mohon maaf mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut bila ada salah ucap, salah komunikasi, dengan bapak Kajari,”kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

Dan dalam acara berikutnya dimana Bapak Eko Bambang Marsudi membawakan Lagu dari Firman dengan Lagu Kehilangan yang disambut dengan tepukan dari yang hadir malam ini, dan hal ini sungguh mencairkan suasana malam ini.

Selamat jalan dan selamat bertugas di tempat yang baru Bapak Eko Bambang Marsudi, mudah mudahan kebersamaan yang telah terjalin selama ini menjadi Doa dan Harapan di tempat kerja yang baru, sehingga juga nantinya dapat menjadi Harapan dan doa bagi Pejabat yang baru yang akan menggantikannya di Kabupaten Wajo

( Humas Pemkab Wajo )

Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wajo Definitif Digelar

WAJO – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Wajo dalam rangka Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Kabupaten Wajo Masa Jabatan 2019-2024”. Di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Wajo lantai II , Senin 7 Oktober 2019.

Rangkaian acara pada hari ini diantaranya menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Wajo yang dipimpin langsung oleh Ketua sementara DPRD Kabupaten Wajo H. Andi Muhammad Alaudin Palaguna, S.Sos.

Dilanjutkan dengan Pembacaan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1785/X/2019, tentang penetapan Ketua DPRD Kabupaten Wajo H. Andi Muhammad Alaudin Palaguna, S.Sos. dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wajo Ir. H. Firmansyah Perkesi, M.Si. dan Ir. H. Andi Senurdin Husaini oleh Sekretaris DPRD Kabupaten Wajo Drs. H. Muhammad Saleng, M.M.

Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan Sumpah Jabatan kepada Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD defejitif tahun 2019-2024 oleh Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Wajo Arico Sitanggang, S.H., M.Kn. yang dilanjutkan dengan Penyerahan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan kepada Ketua dan Wakil Ketua DPRD terpilih oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

Sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. yang menyampaikan bahwa Beberapa minggu yang lalu telah diikuti dan di saksikan bersama pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Wajo Masa Jabatan 2019-2024 yang ditandai dengan pengucapan Sumpah/Janji yang kemudian dilanjutkan dengan masa orientasi yang diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana amanat peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya setelah fase tersebut, para Anggota DPRD telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana yang diamanahkan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Wajo.

Tentu dalam menjalankan tugas tersebut tidaklah mudah mengingat belum ditetapkannya unsur pimpinan DPRD, pimpinan komisi, pimpinan fraksi, dan alat kelengkapan lainnya yang menjadi motor penggerak DPRD dalam menjalankan 3 (tiga) fungsi utamanya.

“Diluar daripada itu perlu kita berikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada para legislator kita, yang mana beberapa waktu lalu mampu menampung aspirasi demonstran yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan organisasi Kemahasiswaan serta organisasi masyarakat dalam menanggapi RUU KPK dan beberapa Rancangan undang-undang lainnya. Hal ini tentu saja menjadi awal yang baik berkaitan dengan kinerja DPRD dalam mengawal aspirasi masyarakat pada umumnya,” ungkap Bupati Wajo.

Hal lainnya yang perlu kita apresiasi yakni kesigapan DPRD bekerjasama dengan TNI-Polri meredam aksi demonstran, yang berlangsung selama beberapa hari sehingga tidak terjadi hal-hal diluar batas kemampuan kita. Ini menjadi cerminan kita kedepan bagaimana kinerja Anggota DPRD yang baru dilantik beberapa waktu lalu, dapat mewakili seluruh lapisan masyarakat yang memilihnya,” Bupati Wajo menambahkan.

Dan dikatakan kalau pelantikan pimpinan DPRD hari ini, merupakan momentum awal dan strategis bagi DPRD Kabupaten Wajo untuk melakukan penguatan kelembagaan. Unsur pimpinan DPRD yang baru saja dilantik diharapkan mampu menjadi pengayom dalam menjalankan fungsi fungsinya.

Lebih lanjut dikatakan kalau tentu saja hal ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, tentu pimpinan dan Anggota DPRD harus bekerja ekstra dalam menjadikan DPRD sebagai Lembaga terhormat, karena memiliki tugas dan fungsi yang vital dalam pemerintahan daerah. Kepemimpinan DPRD dalam hal ini sangat menentukan keberhasilan lembaga DPRD dalam menjalankan ketiga fungsi utamanya dalam sistem pemerintahan daerah.

Sejalan dengan hal tersebut, para pemimpin pendahulu pada masa Kerajaan Wajo, mewariskan etika kepemimpinan yang hingga saat ini masih sangat relevan kita adopsi. Etika kepemimpinan yang mereka miliki yakni, warani, malempu, na magetteng juga merupakan penjabaran nilai adat-istiadat dan kearifan lokal.

“Harapan kami kedepan, melalui kegiatan pelantikan pimpinan DPRD hari ini, Semoga Lembaga DPRD selalu bisa memberikan kontribusi dalam menciptakan regulasi-regulasi yang mewakili hati Nurani untuk kemaslahatan masyarakat kabupaten wajo yang maju dan sejahtera,” kata Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

“Terakhir, sekali lagi saya mengucapkan selamat atas pelantikan Pimpinan DPRD Kabupaten Wajo Masa Jabatan 2019-2024. Semoga kerja sama yang telah terjalin harmonis selama ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada masa mendatang, tentunya dalam mewujudkan impian dan cita-cita masyarakat Wajo,” ucap Bupati Wajo.

( Humas Pemkab Wajo )

Basis Penentu Kemenangan Jokowi, Minta Sukri Jadi Menteri Koperasi

Berandankrinews.com — Jakarta — Jokowi selaku Presiden dan Presiden terpilih dalam pertemuan dengan sejumlah Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/08/2019) menyatakan bahwa komposisi untuk menteri, 45 parpol, 55 profesional.

Kebijakan Jokowi akan memprioritaskan Profesional sebagai kabinetnya adalah secercah harapan Rakyat semoga ditempatkan pada pos-pos/bidang strategis dan berhubungan langsung dengan rakyat, seperti bidang Ekonomi wabil khusus Koperasi & UKM.

Sejak Merdeka hingga kini Pembangunan Ekonomi Rakyat dilaksanakan seadanya, bahkan terkesan dianggap beban, maka hasil nya pun cukup memprihatinkan, perekonomian nasional yang baik itu mestinya ditopang dengan kekuatan Ekonomi Rakyat bukan pada kekuatan orang perseorangan, itu rentan stabilitas nya, ekonomi rakyat yang sesungguhnya adalah koperasi, jadi janganlah sekali-kali kabinet nya diserahkan oleh yang bukan ahlinya, Koperasi adalah Amanat Konstitusi, merupakan kunci Pembangunan Ekonomi Negeri, mestinya diserahkan sama Ahli bukan Politisi.

Hal ini diungkapkan Drs. KH. Hairuddin, M.Si Tokoh Pondok Pesantren Jawa Timur yang juga Ketua PUSKOPI (Pusat Koperasi Pondok Pesantren Indonesia). “Berdasarkan hal tersebut kami atas nama 1500 an Koperasi PONDOK PESANTREN telah berkirim surat ke Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin (terlampir red), kami mengusulkan Mohamad Sukri sebagai Menteri Koperasi dengan pertimbangan selain ahli di bidangnya sudah puluhan tahun aktif berbagai Koperasi di semua tingkatan baik Nasional maupun Internasional juga dia berlatar belakang pendidikan S1 hingga S3 nya adalah koperasi dan ekonomi konstitusi, kami yakin Pak Jokowi tidak akan mengecewakan kami di Jawa Timur karena kami adalah basis dan penentu kemenangan Pilpres yang lalu,” ujar KH. Hairuddin ketika berbincang dengan reporter, Selasa, via telpon, (08/10/2019) di Surabaya.

Dukungan PUSKOPI terhadap Mohamad Sukri menjadi fenomena keinginan Rakyat yang mengalir deras dari berbagai Propinsi khususnya dari kalangan Koperasi Pondok Pesantren. (fri)

SADIS! Pelaku Pencurian Lukai Dua Penghuni Rumah

BONE – Aksi pencurian sadis kembali terjadi di rumah yang berada di Jalan Pisang, Kelurahan Palattae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, sekira pukul 2.14 WITA, Selasa (8/10/2019) dinihari.

Dua korban yang merupakan penghuni rumah mengalami luka para akibat tikaman dari peku pencurian. Mereka adalah ayah dan anak yang bernama H. Rustam bin Kannu (55) dan Hesti Almaida (21)  yang masih berstatus pelajar.

Dari informasi di kepolisian, kasus ini bermula saat pelaku pencurian masuk melalui jendela samping rumah korbannya. Pelaku mencungkil jendela dan mengambil dua buah hp merek samsung dan syiomi seharga Rp5 juta.

Berutung aksi ini sempat terpergok oleh Hesti dan sempat melakukan perlawanan. Aksi ini pun langsung diketahui ayahnya yang saat itu berada di dalam rumah. Ayahnya pun langsung membantgu anaknya hingga terjadi perkelahian. Sayang, pelaku yang menggunakan sajam ini sempat menikam dan langsung melarikan diri. Pelakupun panic dan meninggalkan motornya merek Honda Scopy yang tidak bernomor polisi.

Akibat kejadian H.Rustam mengalami luka robek pada kepala sebelah kanan di atas telinga, luka robek pada pipi kanan, luka robek dibawah hidung, luka robek lengan kanan, luka robekpada lengan tangan sebelah kanan. Sementara anaknya, luka robek pada lengan kanan, luka lecek pada lengan kanan di atas siku. Kedua korban langsung dilarikan ke puskemas terdekat. Untuk pelaku hingga saat ini belum ditemukan dan masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Irwan N Raju

Biro Kabupaten Bone