APKLI Desak Jokowi-JK Kembali ke Khittah, Lindungi dan Tata PKL Indonesia

Jakarta-Mengenang Transkrip Pidato Ketua Umum DPP APKLI, dr. Ali Mahsun, M. Biomed. pada agenda DOA BERSAMA PKL – MALAM 1001 LILIN PERINGATI 1 TAHUN TRAGEDI MINIATUR REVOLUSI KAKI LIMA INDONESIA DI PINTU GAMBIR MONAS JAKARTA SENIN 20 JUNI 2016

“Marilah kita selalu bersyukur kepada Allah SWT., Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nyalah pada malam hari ini kita masih diberi kesempatan untuk memperingati peristiwa yang sangat bersejarah bagi perjuangan PKL di Indonesia. Peristiwa yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun.

Tragedi Miniatur Revolusi Kaki Lima Monas 20 Juni 2015 setahun yang lalu sebagai bagian kelam dari perjalanan bangsa dan tata kelola Indonesia . Kita selaku rakyat dan bangsa Indonesia harus terus menerus bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha kuasa”.

“Hari ini kita berkumpul di pintu gambir Monumen Nasional Jakarta, sebuah tempat yang setahun yang lalu merupakan tempat terjadinya sebuah peristiwa yang semestinya tidak boleh terjadi di negeri ini. Peristiwa yang menggambarkan bagaimana rakyat ditindas di negaranya sendiri, bagaimana PKL dianiaya, ditindas dijajah di negerinya sendiri.

Akhirnya yang terjadi adalah peristiwa Tragedi Revolusi Kaki Lima Monas. Jangan salahkan PKL Monas kalau peristiwa itu terjadi. Karena Negara tidak hadir tatkala PKL Monas secara keseluruhan mengalamai kelaparan akibat terhimpit ekonomi mereka”.

Malam hari ini kita lakukan doa bersama, mudah-mudahan rezim pemerintah Jokowi-Jk kembali ke khittah. Kembali kepada UUD 1945, melindungi segenap tumpah darah dan bangsa Indonesia, melindungi PKL, melindungi ekonomi rakyat, dan mengembalikan kedaulatan ekonomi bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Peristiwa Monas satu tahun yanag lalu harus dijadikan sebagai peringatan keras, peringatan nyata bagi semua pemimpin di negeri ini. ‘Jangan pernah bermain-main dengan perut rakyat, jangan pernah bermain-main dengan ekonomi rakyat. Jika rakyat mengalami kelaparan massal dan masif hampir pasti, tidak bisa dihindari akan terjadi revolusi sosial di Negara kita ini.

Kita semua tidak menghendaki terjadi revolusi sosial, tapi pemimpin juga harus terus menerus diingatkan. ‘Jangan seenak-enaknya sendiri menggusur PKL, dan semena-mena. Tidak pernah PKL minta sesuatu, hanya minta diperbolehkan berjualan guna menghidupi keluarga dan mensekolahkan putra putri mereka. Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia dan berbahagia ini, selaku Ketua Umum DPP APKLI, Pertama, Mendesak Pemerintahan Jokowi-JK untuk kembali ke khittah, melindungi dan menata PKL disemua kawasan ekonomi strategis,

Kedua, mendesak pemerintahan Jokowi-Jk untuk melindungi ekonomi rakyat dari penjajahan kekuatan ekonomi bangsa asing. Kalau ini tidak dilakukan , apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PII, sebentar lagi Indonesia hanya tinggal nama dalam sejarah peradaban dunia.

Ketiga, mendesak pemerintahan Jokowi-JK untuk segara melaksanakan Perpres RI125/2012 menjadi sebuah Keputusan Presiden membentuk BADAN PENATAAN PKL KAWASA EKONOMI STRATEGIS. Kalau Jokowi -JK tidak segera melakukan pembentukan badan ini, berarti betul diagnois APKLI bahwa Jokowi-JK adalah kepanjangan rezim kekuatan asing.

Oleh karena itu, kita semua PKL mulai hari ini dan ke depan bersatu dan solid, menjaga usaha kita masing-masing, melindungi usaha PKL. Jangan pernah mundur, jangan pernah takut kepada siapapun, Kalian dilindungi UUD, dilindungi oleh Pancasila. Tidak boleh, dan tidak ada yang boleh menggusur kalian karena kalian adalah warga Negara Indonesia. Karena kalian adalah rakyat dan bangsa Indonesia, bukan sampah atau lainnya.

Keempat, mendesak kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk berada pada porsi dan tupoksinya, tidak ikut-ikut menggusur PKL, menggusur rakyat dan menggusur bangsa Indonesia. Kelima, mendesak kepada seluruh aparatur Negara untuk segara kembali ke khittah, kembali ke Pembukaan UUD 45.

Kita semua mempunyai kepentingan dan tanggung jawab . Revolusi Monas tidak boleh terjadi lagi, namun pemerintah tidak boleh semena-mena kepada rakyatnya sendiri, tidak boleh seenaknya menggusur PKL yang tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab. Ke depan,

APKLI akan menata PKL disemua kawasan. Kalian harus bersatu, kalian harus sudah menunjukkan kepada seluruh rakyat bahwa kalian punya kemauan kuat maju dan berkembang. Kalian juga harus terus menata diri, kalian harus memakai seragam. Seragam itulah kebanggaan kalian sebagai PKL. Kalau kalian tidak mau menggunakan seragam memang kalian bukan PKL,dan tidak memiliki keinginan untuk maju. Itu yang harus kalian lakukan.

Buktikan bahwa kalian adalah pahlawan ekonomi di negeri ini, bukan sampah dan tidak boleh digusur siapapun. Silahkan para penguasa menggarong kekayaa RI, tapi jangan gusur PKL dan ekonomi rakyat. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Selalu melindungi kita semua, mejaga kita semua dan memberikan anugerah kepada seluruh PKL rakyat dan bangsa Indonesia .

Dihadiri oleh Ketua Umum GPII, Karman BM, Katua Umum PII, Munawar Khalil dan Tokoh Nasional Troy Lamalenggo, dan masing-masing memberikan kata sambutan mendukung perjuangan PKL dan berharap pemerintah segera peduli dan menata PKL

Diangkat kembali kemedia 12-08-2019 Iwan Hammer Ketua DPD APKLI Kab Bone provinsi Sulawesi Selatan. (Irwan N Raju)

Ketum DPP SPRI Mandagi : Dewan Pers Khianati Perjuangan Kemerdekaan Pers

Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pers Republik Indonesia Hence Mandagi menyesalkan pernyataan Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA yang beredar di berbagai media online bahwa perusahaan pers yang telah memiliki legalitas hukum seperti akta  pendirian (PT) dan SIUP dianggap belum cukup sehingga harus mendapat izin dari Dewan Pers, dengan analogi pengembang perumahan meski sudah mengantongi izin tetapi harus juga mendapatkan pula Izin Mendirikan Bangunan atau IMB (dari Dewan Pers).

Pada saat melakukan verifikasi faktual di beberapa media di Makasar belum lama ini, Muhammad Nuh mengibaratkan, perusahaan pers sebagai keluarga sehingga yang belum  mendaftar harus segera mendaftar agar menjadi bagian dalam keluarga. Karena menurutnya, kalau ada anak yang di luar nikah maka harus didaftar agar dapat warisan.

Menangapi hal itu, Mandagi yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pers Indonesia menilai, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh tidak memahami sejarah dan tujuan dibentuk dan disahkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“Pernyataan Ketua Dewan Pers itu sama saja mengkhianati perjuangan para tokoh pers nasional yang dulu susah payah menuntut Departemen Penerangan dan Dewan Pers dibubarkan karena selama puluhan tahun dianggap telah memasung kemerdekaan pers,” urai Mandagie melalui siaran pers yang dikirim ke  redaksi, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Tujuan dibubarkannya Departemen Penerangan RI dan Dewan Pers ketika itu, menurut Mandagi, salah satu alasannya  adalah untuk menghapuskan syarat pendirian perusahaan pers dari kewajiban mengantongi Surat ijin Usaha Penerbitan atau SIUP karena dianggap terlalu berbelit-belit dan memakan waktu lama. Sulitnya mengurus SIUP di Departemen Peneangan RI ketika itu membuat pers Indonesia sulit berkembang.

“Kewajiban memiliki SIUP sengaja ditiadakan oleh pemerintah pada era itu agar tidak terjadi lagi pembredelan terhadap media massa, sehingga kemerdekaan pers yang diperjuangkan para tokoh pers akhirnya bisa tertuang dalam Undang-Undang Pers yang baru yakni UU Nomor 40 Tahun 1999,” ulas Mandagi.

Mandagi juga menambahkan, pemerintah bersama seluruh insan pers ketika itu sepakat menyederhanakan pendirian perusahaan pers agar tidak perlu ada lagi ijin berupa SIUP demi tujuan menjamin kebebasan pers dari ancaman pembredelan media massa. “Peniadaan Ijin usaha penerbitan, pembubaran Departemen Penerangan dan Dewan pers pada masa itu adalah sejarah perjuangan kemerdekaan pers yang saat ini tergerus atau terlupakan oleh kebijakan Dewan Pers,” ujar Mandagi.

Jika sekarang ini muncul upaya Dewan Pers menjadikan lembaganya sebagai regulator yang mengeluarkan ijin bagi perusahaan pers, menurut Mandagi, akan sangat berbahaya bagi kebebasan pers. “Itu sama saja dengan pengkhianatan terhadap perjuangan kemerdekaan pers,” pungkasnya.

Mandagi juga memberi peringatan keras kepada seluruh anggota Dewan Pers yang ada agar tidak mengganggu dan merusak kemerdekqaan pers yang dijamin UU Pers. “Beginilah jadinya jika anggota Dewan Pers yang ada sekarang dipenuhi orang-orang yang tidak mengerti sejarah dan inti dari UU Pers itu sendiri,” tegasnya.

Menutup press releasenya, Mandagi menandaskan, pengawasan dan penertiban terhadap penyalahgunaan praktek jurnalistik oleh pengelola media massa atau perusahaan pers tidak boleh serta merta membuat kebijakan sepihak yang justeru merusak kemerdekaan pers dan hak azasi manusia. “Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak azasi warga negara diatur dalam pasal 4 UU Pers, serta setiap warga memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak juga diatur dalam Undang-Undang Dasar pasal 7,” urai Mandagi seraya meminta Dewan Pers memahami hal itu agar tidak ada lagi perusahaan pers dituding illegal atau tidak sah karena belum diverifikasi.

Selain itu Mandagi meminta agar Dewan Pers tidak lagi mengganggu puluhan ribu media massa yang dituduh abal-abal karena seluruh media tersebut bakal diakomodir Dewan Pers Indonesia sebagai konstituennya yang akan segera diverifikasi dan disertifikasi melalui organisasi-organisasi pers konstituen DPI.

Bupati, Wakil Bupati Wajo dan Sekda gelar Open House hari ini

Wajo-Selain kata silaturahmi dan halal bihalal, istilah yang popular pada saat perayaan idul fitri dan Idul Adha adalah istilah open house. 

Secara sederhana open house diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang membuka rumahnya untuk siapa pun yang ingin bersilaturahmi kepadanya.

Seperti dalam moment Idul Adha 1440 H tahun ini, Bupati Wajo , Wakil Bupati Wajo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo melaksanakan Open House, ini merupakan moment kedua pasangan ini setelah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wajo periode 2019-2024.

Dalam moment Open House pertama hari ini di awali di rumah jabatan Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE di jalan Pahlawan, dimana Bupati Wajo bersama Muspida Kabupaten Wajo dan tamu undangan lainnya nampak hadir bersama di rujab Wakil Bupati Wajo, setelah melaksanakan Shalat Ied hari ini, Minggu 11 Agustus 2019.

Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE bersama keluarga nampak bersuka cita menyambut para tamu yang hadir dalam moment acara hari ini, dan ini memang ciri dari pasangan Bupati Wajo ini, yang memang selalu membuka lebar pintu bagi masyarakat yang punya kepentingan ataupun berkunjung kesana.

Dan acara kemudian berlanjut di Rumah Jabatan Bupati Wajo di jalan Veteran Sengkang, Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. bersama keluarga juga nampak menyambut para Perangkat Daerah serta masyarakat Wajo yang datang berkunjung di rumah jabatan Bupati Wajo pada hari ini.

Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud langsung menyalami mereka satu persatu yang datang hari ini, dan ini memang juga merupakan kebiasaan dari sosok Bupati Wajo ini, yang lebih bersahaja dan lebih membuka diri kepada masyarakatnya.

“Ia adalah sosok Bupati yang bermasyarakat dan peduli kepada kami, ketika kami memerlukan beliau, dia selalu ada untuk kami,” ucap Baskoro salah seorang yang datang berkunjung di rumah jabatan hari ini.

Juga pada hari ini di rumah jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo H. Amiruddin A, S.Sos.,M.M bersama keluarga juga nampak menyambut perangkat daerah dan masyarakat yang datang hari ini disana dengan senyum dan sapaan yang selalu melekat.

Sebagaimana diketahui kalau Open house secara sosiologis adalah sarana untuk merekatkan tali silaturahmi, bersosialisasi, saling memperkenalkan diri antar anggota keluarga, dan tentunya sarana berbagi rezeki. Hal tersebut sejalan dengan perintah agama untuk meningkatkan tali silaturahmi yang berkahnya antara lain disamping memanjangkan umur juga mendatangan rezeki.

( Humas Pemkab Wajo )

Bupati Wajo dan Wakil Bupati Wajo Melaksanakan Shalat Idul Adha 1440 H di Masjid Agung Ummul Qura Hari Ini

Wajo-Pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriyah, 2019 Masehi berlangsung di Lapangan Merdeka Sengkang Kabupaten Wajo, Ahad 11 Agustus 2019.

Dengan mengambil tema “Ibadah kurban sarana untuk meraih ridho Allah.”

Adapun yang menjadi Khatib Drs. H. M. Rafiy Rasyid, M. Hi yang merupakan PP Pondok Pesantren As, Adiyah Sengkang dan Imam Shalat Ied adalah M. Agusriadi Bakri, S.IP.

Dalam Khotbah Idul Adha 1440 H yang dibawakan oleh Drs. H. M. Rafiy Rasyid, M. Hi pada hari ini menyampaikan bahwa, Ibadah kurban adalah sarana untuk meraih ridho Allah, selanjutknya disampaikan kalau tanggal 9 Dzulhijjah kemarin saudara-saudara se Islam menunaikan ibadah haji dan berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf di bawah terik sinar matahari yang mencapai 45 hingga 50 derajat Celsius.

Dengan hanya beratapkan tenda-tenda kemah yang disiapkan oleh Pemerintah Arab Saudi, mereka berhenti sejenak di wilayah Padang Arafah untuk melakukan mawas diri dan mengingat kembali apa yang sudah dilakukan sebelumnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu kebenaran pokok dalam hidup adalah bahwa setiap keberhasilan atau kesuksesan senantiasa menuntut pengorbanan, tanpa pengorbanan yang mendahuluinya niscaya keberhasilan atau kesuksesan mustahil terwujud.

“Semangat berkurban yang paling Agung yang pernah terjadi di muka bumi ini dan menjadi teladan bagi kita semua dalam menapaki hidup di dunia adalah semangat pengorbanan Nabi Ibrahim As bersama putranya Nabi Ismail As,” kata Drs. H. M. Rafiy Rasyid, M. Hi .

Dikatakan bahwa Kisah tentang semangat pengorbanan Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail memuat pesan pesan atau hikmah pertama Ismail sebagai orang yang akan dikurbankan oleh Nabi Ibrahim Sebagaimana telah disebutkan dalam ayat tadi merupakan simbol terhadap sesuatu yang dicintai di dunia ini, yang potensial menjadikan kita sebagai orang yang menyampingkan melupakan bahkan membelakangi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kedua Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail memperlihatkan totalitas penuh dalam beribadah dan bersyukur kepada Allah, serta perintah Allah terhadap dirinya bersama putranya, namun keduanya memperlihatkan sepenuhnya kepasrahan untuk mendahulukan kehendak Allah di atas keinginannya untuk selalu bersama-sama dengan Putra yang sangat ia cintai, totalitas dalam pengorbanan diri keduanya merupakan refleksi dari ketaatannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ketiga bahwa pengorbanan yang mendahului terwujudnya keberhasilan merupakan pandangan optimistik yang melihat jauh kedepan, Nurcholis Madjid dalam bukunya masyarakat religius mengatakan bahwa, tindakan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim merupakan tindakan disertai dengan pandangan jauh kedepan, bahwa apapun yang ada di dunia sesungguhnya hanya bersifat sementara yang abadi adalah akhirat kelak, katanya diakhir Khotbah hari ini.

Selanjutnya di akhir acara pada hari ini Bupati dan Wakil Bupati Wajo menyalami masyarakat yang melaksanakan Shalat Idul Adha hari ini dan moment ini merupakan moment kedua setelah keduanya menjadi Bupati dan Wakil Bupati di periode 2019 – 2024.

Juga dalam kesempatan ini Bupati Wajo bersama sama dengan Wakil Bupati Wajo serta Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo menyerahkan Hewan Kurban kepada pengurus Masjid Agung Ummul Qura hari ini.

Dan ketika diminta pernyataannya terkait rangkaian acara Idul Adha 1440 H pada tahun ini, Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si. menyampaikan beberapa hal terkait Hewan Kurban yang ada pada tahun ini.

“Alhamdulillah hari ini, sampai tadi malam yang melaporkan dan yang masuk jumlah sapi kurban sebanyak 3.490 ekor dan ada beberapa yang belum melaporkan, ini merupakan kesyukuran kita, bahwa masyarakat betul-betul sudah memiliki kesadaran untuk melaksanakan ibadah dan sekaligus untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang berhak dan saya kira 3 hari tasyrik ini, akan banyak perubahan-perubahan yang tersalurkan ke masyarakat dhuafa kita,” ungkap Dr. H. Amran Mahmud.

Hingga berita ini di release sudah ada lebih 4.000 sapi kurban yang masuk dalam daftar hewan kurban tahun ini.

( Humas Pemkab Wajo )

Korem 141 /Toddopuli Laksanakan Sholat Idul Adha bersama Warga Watampone

Bone-Minggu 10 agustus 2019, pukul 06.30 wita. telah dilaksanakan sholat Ied Idul Adha 1440 H/2019 M. dengan tema “Jadikan Hikma Idul Adha 1440 H/2019 M. Sebagai Momentum Peningkatan Ketakwaan dan Semangat Rela Berkorban Guna Mendukung Tugas Pokok TNI AD “. Di lapangan apel korem 141/Tp. Jalan jendral Sudirman no.09 Kab. Bone Dengan imam sholat Ied Ust H.juddaring dan penceramah. Ust Drs. H. Muh. Tahir Arfah. M. Pdi.

Adapun isi ceramah “Semoga menyelesaikan prosesi Haji dengan paripurna diberi kemudahan dan keberkahan serta kembali ke tanah air dengan selamat dan meraih haji mabrur. kita mendambakan semakin banyak yang telah menunaikan Haji salat puasa dan ibadah-ibadah lainnya yang dituntunkan Islam yang terwujud keshalihan dan kebaikan dalam kehidupan umat Islam

sehingga umat Islam menjadi umat terbaik atau Khaira Ummah serta mewujudkan rahmatan lil alamin.

Pasca Idul Adha dan berqurban setiap muslim secara individu dan kolektif yang menjadi suri teladan dalam merekat persaudaraan saling membantu tolong menolong kebersamaan dan keutuhan hidup bersama secara umat manusia di manapun berada

perbedaan agama golongan suku bangsa kedaerahan pilihan politik dan keragaman latar belakang lainnya jangan merusak jaringan solidaritas sosial yang menjadi kekuatan bangsa indonesia yang mayoritas muslim

Hadir pada kegiatan.
Para Kasi dan Pasi korem 141/Tp.
Para personil Korem 141/Tp dan warga masyarakat kota watampone. (Irwan N Raju)