Seorang Pria di Sebatik Tewas Ditembak, Pelaku Masih Misterius

Nunukan (Kaltara)-Warga Sebatik mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria bernama Jasman (52) tewas tertembak oleh pelaku yang tidak diketahui identitasnya.

Pria yang merupakan seorang petani ini tewas ditempat didepan pintu rumahnya yang berada diwilayah Setabu Perbatasan Sebatik Tengah dan bukit Harapan. dengan dua luka tembakan di lengan kiri dan dada.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.30 wita, Istri korban bernama Olong sedang mandi tiba-tiba mendengar suara letusan, dia pun langsung berlari kerumahnya dan melihat suaminya di depan pintu terbaring sudah tak bernyawa bersimbah darah dibagian dada dan lengan kirinya. Istri korban pun meminta bantuan kepada warga setempat.

Hal ini dibenarkan Dr. Astrid yang melakukan visum terhadap jenazah korban. Dia menjelaskan bekas luka tembakan ada dua ditubuh korban.

“Korban sudah dalam keadaan meninggal, untuk bekas luka tembakan ada dua, dibagian lengan kiri dan bagian dada. Kata Pak polisi tadi, peluru yang kami keluarkan dari tubuh korban jenis penabur, ” jelas Dr Astrid, Kamis (18/7/19).

Menurut Dr. Astrid bahwa korban merupakan seorang petani yang tinggal di Desa Setabu RT 11 Perbatasan Sebatik Tengah dan bukit Harapan.

“Dari Informasi yang kami terima korban merupakan warga Desa Setabu RT. 11, terus korban ditemukan tewas diwiliyah Setabu Perbatasan Sebatik Tengah dan bukit Harapan, ketika kita mendapat telepon ambulans langsung kesana. namun ambulan hanya menunggu di rumah pak Rt, 03 Bukit Harapan, di akibatkan karena jalan yang tidak memungkinkan, jadi korban di bonceng motor hingga kerumah pak rt 03 lalu dibawa kesini mengunakan ambulans,” ungkap Dr Astrid.

Lanjutnya korban rencananya mau di bawa ke puskesmas Aji Kuning namun karena mati lampu dan dalam kondisi di rehap, korban pun di visum di Puskesmas sungai Nyamuk.

Sekitar pukul 21.15 Wita Korban di bawa ke RSUD Nunukan untuk dilakukan otopsi.

Hingga saat ini belum diketahui pelaku penembakan, namun laporan kejadian telah masuk ke Pihak Kepolisian dan menunggu hasil outopsi dari RSUD Nunukan. (Dhian)

Ojek Online Galang Dana Untuk Penderita Kanker Tulang

Nunukan – Setelah melakukan aksi penggalangan dana selama 1 Minggu baik sesama ojol bahkan sebagian masyarakat Nunukan, para pengemudi ojek online (ojol) berhasil mengumpulkan sumbangan untuk diserahkan kepada orangtua anak yang menderita Kanker Tulang.

“Alhamdulillah Sore ini kita serahkan” kata Ketua Komunitas Driver Nusantara Ojek Online di Nunukan, Anto.

Selanjutnya langsung diserahkan kepada orang tua anak yang menderita kanker tulang yakni Nazuwa.

Harapannya, dana yang diamanahkan oleh para Ojol dan sebagian Masyarakat Nunukan melalui Nusantara Ojek di Nunukan dapat meringankan biaya pengobatan anak tersebut.

“Dengan sumbangan ini, mudah-mudahan dapat meringankan proses pengobatan nak Nazuwa, tentunya mengeluarkan dana yang besar”.katanya.

Mereka mendoakan agar nak Nazuwa beserta Keluarga diberikan kesembuhan serta ketabahan dan kesabaran menghadapi cobaan yang dihadapi keluarga besarnya.

(WIN-AYUB)

Genjot Pendapatan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kab. Wajo, Pemkab Wajo Kerjasama Dengan Bea Cukai Pare-Pare

WAJO, – (Sul-Sel) – Pemerintah Kabupaten Wajo bekerjasama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Type Madya Pabean (TMP) C Pare-Pare mengadakan Sosialisasi Ketentuan Impor, Ekspor, dan Fasilitas Industri Kecil Menengah (IKM),  Kamis (18/7/2019).

Sosialisasi Ketentuan Impor, Ekspor dan Fasilitas Industri Kecil Menengah (IKM) oleh Bea Cukai Pare-Pare, diterima dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Wajo, H. Amran SE, di ruang rapat pimpinan Kantor Bupati Wajo.

Kepala Dinas Perindustrian Kab. Wajo, Drs. Syarifuddin,M.M, dalam sambutannya mengatakan Badan Bea Cukai Pare-Pare tertarik mengadakan kegiatan ini setelah melihat di media sosial Pemerintah Kab.  wajo begitu intens melakukan koordinasi konsultasi, dan promosi baik di tingkat Nasional maupun di tingkat Internasional,  sehingga ia menghubungi dinas Perindustrian Kab. Wajo untuk mengadakan kegiatan ini.

Beliau juga menambahkan Dinas Perindustrian dan Dinas terkait beserta Asosiasi Sutera telah melakukan langkah intens dengan menyiapkan kurang lebih 40 hektar penanaman berdeli, dan juga telah mendatangkan telur ulat sutera dari China sebanyak 50 dos atas usaha maksimal Ketua Asosiasi Sutera bersama pelaku-pelaku usaha sutera yang ada di Kab. Wajo.

Pemerintah Kab. Wajo sendiri terus memberikan dukungan kepada para pengusaha sutera salah satunya dengan mengikutsertakan Asosiasi Sutera Wajo pada pameran persuteraan Tong Tong Fair di Belanda pada bulan Ramadhan kemarin.

Sementara itu perwakilan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Type Madya Pabean (TMP) C Pare-Pare, mengaku bangga melihat potensi yang sangat besar di Kab. Wajo terkait produknya yang berupa sutera tersebut.

“Saya melihat potensi yang sangat besar di Kab. Wajo terkait produknya yang berupa sutera itu, dan kebetulan kami telah menyiapkan fasilitas yang mungkin nanti bisa digunakan untuk kemajuan industri sutera di Kab. Wajo,” tuturnya.

Lebih jauh,  beliau juga mengatakan tugas Bea Cukai disamping membantu kebutuhan negara juga membantu menggali potensi-petensi di daerah yang bisa meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri.

“Banyak saya liat hasil produksi kita yang kalah bersaing di luar negeri terkait dengan biaya kami produksi ataupun kualitas yang ada, maka dalam kesempatan ini kami hadir menawarkan kebijakan fiskal dari pemerintah untuk meningkat daya ekspor IKM di Kabupaten Wajo ini,” tutupnya.

(Humas Pemkab Wajo)

Wajo dapat anggaran penyusunan Amdal jaringan pompanisasi dari Pemprov Tahun Ini

WAJO – (Sul-Sel) – Wakil Bupati Wajo H.Amran, SE menerima kunjungan dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan Diruang kerjanya pada tgl 17 Juli 2019

Wajo masuk dalam program kerja dinas Sumber daya air, cipta karya dan tata ruang provinsi Sulawesi Selatan terkait dengan pelaksanaan penyusunan  AMDAL jaringan pompanisasi bulu cepo Tahun 2019 ini.

Sesuai dengan nomor kontrak : 602/DSDACKTR-BKBT/kontrak/Amdal-bulu cepo/01/VII/2019 tgl 1 Juli 2019 kegiatan penyusunan AMDAL jaringan pompanisasi bulu cepo Kab.Wajo

Yang dilaksanakan oleh konsultan penyedia jasa general konsultan sebagai pemenang lelang untuk kegiatan tersebut Adapun lokasi di bulu cepo.

Adapun maksud kedatangan dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan
Melakukan koordinasi  awal rencana  penyusunan  dokumen AMDAL pompanisasi  bulu cepo di Kabupaten  wajo, Dalam hal ini Konsultan penyedia jasa akan melaporkan kegiatan tersebut kepada dinas Lingkungan Hidup, Dinas PU penataan ruang, Dinas PMPTSP, kedua konsultan penyedia jasa akan melakukan Survai lapangan dan mengumpulkan data sesuai lokasi yang dimaksud.

Dalam penerimaan ini Pemkab Wajo diwakili  oleh Wakil Bupati Wajo, H,Amran,SE “mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pemprov atas perhatiannya kepada kabupaten Wajo, selanjutnya kami mendukung secara penuh atas pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini”.

Turut hadir Ir. H. Patiwiri AR Kepala Bidang Keciptakaryaan dan Bina Teknik Dinas Sumber Daya air, cipta karya dan tata ruang Prov. Sul-Sel, Kepala Bappeda Drs.A.Pallawarukka,M.Si, Sekretaris DPSDA Kab.Wajo, CV. GENERAL  KONSULTAN, Sukira Akbar, ST, Staf Perencanaan SDA dan keciptakaryaan, Endang Susilawati, ST, MT Staf Hidrologi dan kualitas air
(Humas Pemkab Wajo)

Pemerintah Kabupaten Nunukan Terima Bantuan Kapal Dari Kementrian Perhubungan RI

Asisten Ekonomi Pembangunan Setkab Nunukan, Robby Nahak SH berbincang dengan Dirjen Perhubungan Laut Ir. R. Agus H. Purnomo di sela-sela penandatanganan serah terima kapal Pelra, Kamis (18/7) siang di Jakarta.

JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan menerima bantuan satu unit kapal  Pelayaran Rakyat (Pelra) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub RI), Kamis (18/7) di Jakarta.

Bantuan kapal ini diserahkan kepada 44 kabupaten/kota di Indonesia. Mewakili Bupati Nunukan, Asisten  II Bidang Ekonomi Pembangunan Robby Nahak SH melakukan penandatanganan serah terima kapal Pelayaran Rakyat di Gedung Karsa, Lantai IV, Kemenhub RI.

Kapal Pelra merupakan moda transportasi laut yang difokuskan untuk membangun konektivitas antar pulau. Kapal Pelra kemudian diserahkan ke daerah dengan status hibah dan difungsikan untuk pelayanan masyarakat.

Kapal Pelra mampu melaju dengan kecepatan 9 Knot. Kapal jenis ini dapat digunakan untuk memuat penumpang, barang maupun berbagai kebutuhan masyarakat di daerah.

“Kapal Pelra diserahkan kepada pemerintah daerah yang telah menyelesaikan proposal pengajuan. Kapal ini kemudian wajib dioperasikan pemerintah daerah untuk pelayanan masyarakat,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Wisnu Handoko.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Ir. R. Agus H. Purnomo dalam keterangannya menyampaikan, kapal Pelra yang diserahkan ke pemerintah daerah harus benar-benar difungsikan dan dirawat.

“Pada saat monitoring, mohon kapal-kapal Pelra dalam kondisi baik dan terawat. Hal ini saya tekankan agar kita semua aman saat proses audit,” pesan Agus. (humas)