A Kaswadi Beberkan Kriteria Penerima PKH di Kecamatan Liliriaja

Soppeng, Berandankrinews.com–Bupati Soppeng H. A Kaswadi, SE beberkan penerima bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) saat menghadiri sosialisasi dan penyerahan bantuan sosial program keluarga Harapan (PKH) dihalaman Kantor Camat Liliriaja, Jumat (15/3/19).

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Soppeng dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kriteria penerima bantuan sosial PKH adalah Ibu hamil, Anak berusia 0-6 tahun, Anak SD/SMP/SMA, lanjut Usia dan penyandang Disabilitas Berat yang ditetapkan keputusan Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementrian Sosial RI.

Dikatakannya pula bahwa maksud dan tujuan bantuan tersebut adalah untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat (KPM) melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Harapnya dengan adanya bansos PKH ini dapat meringankan beban masyarakat penerima manfaat dengan harapan bahwa PKH ini diperuntukkan kebutuhan pendidikan, pemenuhan Gizi Ibu Hamil dan Balita.

“Saya berharap agar bantuan ini digunakan sesuai keperluan karna banyaknya pihak yang ingin memanfaatkan bantuan-bantuan yang pemerintah berikan untuk kepentingan pribadi, maka Polisi ikut campur tangan sebab pemerintah berharap agar bantuan ini sampai tepat sasaran,” tuturnya

Kaswadi menguraikan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Soppeng dimulai sejak tahun 2013 dengan jumlah penerima sebanyak 1.225 keluarga penerima manfaat yang meliputi 6 (enam) Kecamatan, yaitu Lalabata, Lilirilau, Liliriaja, Donri-Donri, Marioriwawo, dan Marioriawa dengan Dana sebesar Rp.774.125.000.

Dia menyebutkan pada tahun 2016 hingga sekarang tahun 2019, jumlah dana yang diterima oleh penerima PKH setiap tahapan meningkat sebesar Rp 8.607.200.000, dengan jumlah KPM meningkat menjadi 6.767 dan SDM PKH yang bertugas bertambah sebanyak 31 orang.

Di tempat yang sama Plt. Camat Liliriaja A Syakhrul, S.Ip dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan penerimaan Bantuan Program Keluarga Harapan pada Tahun 2019 di Kecamatan Liliriaja berjumlah
Rp. 1.206.450.000, dari total kabupaten sebesar Rp. 8.607.200.000.

Dalam sosialisasi PKH dan penyerahan bantuan turut hadir Sekda Kabupaten Soppeng, tripika kecamatan, kadis kesehatan dan kadis sosial, kabag humas dan ribuan masyarakat. (Bintang)

Jalan Penghubung Desa Lallatang dan Desa Laponrong Kini Sudah Mulai di Lalui Kendaraan

Bone, Berandankrinews.com–Program TMMD ke-104 memberi dampak positif kepada masyarakat, hal ini dapat dilihat dari kendaraan Dompeng yang melintas di jalan yang sedang dikerjakan oleh Satgas TMMD Kodim 1407/Bone, Jumat (15/3/19). Jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat, meskipun pembangunan tersebut belum rampung.

Program TMMD yang diprakarsai oleh Kodim 1407 Bone mendapat tanggapan positif masyarakat setempat, semenjak kegiatan tersebut dilaksanakan, jalan penghubung antara Desa Lallatang dengan Desa Laponrong sudah mulai digunakan masyarakat untuk beraktivitas, meskipun Jalan belum rampung, ujar Danramil 02/Duaboccoe.

Basri (40), salah satu warga yang selama ini mengaku sangat kesulitan mengangkut hasil pertanian baik padi, hasil ternak, dikarenakan jalan bergelombang dan berlubang. Tapi dengan adanya jalan berupa pengerasan ini sudah sangat membantu kami, begitu juga dengan pembangunan Jembatan maupun Deket, urainya. (Irwan N Raju)

Bantuan Dana PSK Belum Ada di Dinas Sosial Nunukan

Nunukan, Berandankrinews.com–Sebanyak 27 Mantan pekerja seks komersial (PSK) masih berada di lokalisasi Wanita Harapan Sadar yang berada dijalan Persemaian Kelurahan Nunukan Tengah, sejak ditutupnya lokalisasi tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan pada 10 Januari 2019 lalu. para psk belum menerima bantuan dana jaminan hidup yang dijanjikan Sebesar Rp. 5.500.000, terpaksa Para PSK tetap tinggal dilokalisasi tersebut.

Salah satu PSK yang ditemui awak media berinisial YI menuturkan, Bantuan dana yang di janjikan tidak tahu, belum ada sampai saat ini. Lagipun dana sebesar 5,5 juta itu tidak cukup untuk biaya makan, orang tua, dan anak sekolah.

“Uang 5,5 juta itu paling tok habis hanya perjalanan pulang, kalau untuk modal usaha itu tidak cukup. Sepuluh juta saja tidak cukup belum tempatnya lagi, ya kalau uang segitu mana cukup,”Jelas YI, Jumat (15/3/19).

hingga saat ini kita tidak pernah lagi didatangi Dinas terkait, semenjak ditutupnya tempat ini, hanya saja waktu ditutup, sementara pelatihan keterampilan hanya sekali saja belajar buat kue, ujar YI sambil tertawa

Namun karena bantuan dana yang dijanjikan tidak ada, YI menuturkan tetap menjalani aktivitas seperti biasanya, bahkan sebagian temannya telah kembali ke kampung halaman dengan uang sendiri.

“Kalau ada pelanggan ya, kalau tidak kerja bagaimana, Mau makan apa kalau tidak ada uang, Daun Nangka. Seandainya bukan pemerintah yang mau nutup, maunya kita tidak mau ditutup karena masih mau mencari uang untuk sehari-hari, bahkan sebagian sudah pulang dengan dana sendiri. Dulukan kita disini sekitar 30 lebih, setelah ditutup ya tinggal beberapa saja ini,” jelasnya.

Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Nunukan, Alis Sujono mengatakan, penyaluran dana rehabilitasi dari Kementerian Sosial (Kemensos) belum ada, itu dana harusnya segininya untuk persiapan disini, tapi tidak tahu bagian-bagian kemarin, terus ada bencana di Palu, batal karena dana yang seharusnya untuk ke Nunukan digeser Kemensos ke daerah Palu, Sulawesi Tengah.

Namun kata Alis, sementara masih diajukan proposal kembali ke kemensos.

“Kita disuruh lagi sama kementerian untuk ajukan proposal kembali ke sana, gitu,”ujar Alis.

Saat ditanyakan yang memberikan kebutuhan untuk makan sehari-sehari para PSK tersebut siapa setelah ditutupnya lokalisasi itu, Alis hanya menjawab kami hanya menyerahkan amanah itu, untuk penutupan itu.

“Kan kami rencananya secepatnya, tapi karena terkendala itu tadi, kami upayakan kami kordinasi terus ke Pemprov dan kementerian, proposalnya sedang kami godok secepatnya,”Kata Alis (**)

Kurang Terawat, Rumput Liar Menutupi Sebagian Makam di TPU Kristen Persemaian

Nunukan, Berandankrinews.com–Kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Jalan Cut Nyak Dien (Persemaian) Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, kini dipenuhi rumput liar yang tumbuh subur.

Dari Pantauan Berandankrinews.com, Kamis (14/03/2019), terlihat TPU beberapa Makam yang penutup atau atap pemakaman dibiarkan berserakan, beberapa juga sudah tidak terlihat karena tertutup rumput liar.

Daud (53), salah seorang warga Persemaian , Kelurahan Nunukan Tengah, mengaku dengan kondisi TPU Kristen yang terkesan tidak terurus. Dia pun mempertanyakan perawatan yang dilakukan penjaga makam, kareba sebagian yang dibersihkan sebagian tidak.

“Kalau penjaga inikan ada 5 orang, tapi yang bagian sini (Depan Jalan) petugasnya rajin kesini bersihkan, kalau yang lain saya kurang tahu,” kata Daud saat ditemui di TPU Kristen, Jumat (15/3/19).

Menurutnya, Petugas TPU kristen kurang memperhatikan dan malas untuk membersihkannya, sementara dari dinas tidak melakukan pengawasan.

Tambah Daud, TPU ini seharusnya bersih bukan seperti ini, dengan keberadaan rumput liar yang tumbuh sumbur di area TPU ini harus segera dipotong dan dilakukan pembersihan terutama atap penutup makan yang berserakan.

Sementara itu, Saat Berandankrinews.com konfirmasi ke Dinas terkait namun para pejabat bidang yang menangani TPU tidak berada ditempat, informasi yang diterima, para pejabat sedang dinas luar.

Sementara Kasi Pertamanan dan Pemakaman Ahmadi Noor ketika dihubungi melalui sambungan via telepon yang bersangkutan tidak menjawab. (***)