Desa Lapri Sebagai Tuan Rumah MTQ Tingkat Kecamatan, Menuju Aktualisasi Qur’ani Menuju Pulau Santri

Nunukan, Berandankrinews.com–MTQ tingkat kecamatan sebatik utara yang telah berlangsung sejak kemarin 8/2/19 hingga 10/2/19 yang dilaksanakan di Desa Lapri selaku tuan rumah tingkat kecamatan ke VIII tahun ini.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dan dilakukan secara mendadak.

Acara MTQ, diikuti 104 peserta kafilah dari beberapa Desa yakni Desa Sei Pancang, Desa Seberang dan Desa Lapri.

Pada kesempatan itu, Kades Lapri mengatakan, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para donatur yang telah membantu kegiatan ini sehingga dapat terlaksana.

MtQ ke VIII di hadiri tamu undangan kapolsek sebatik timur, Komandan Satgas Marinir Ambalat XXIV
Danramil Sebatik, Direktur PT Perkasa, H. Andi Kasim, Kepala UPTD Pendidikan. (Dhian)

Pemprov Alokasikan Rp 6,4 Miliar untuk Jalan di Malinau dan KTT

Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat menggelar kunjungan kerja di ruas jalan Kabupaten Malinau beberapa waktu lalu

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Wilayah Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan Malinau tak luput dari perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Utamanya dalam pemenuhan sarana infrastruktur jalan. Meski nilainya tidak terlalu besar. Pada 2019 ini, melalui APBD dialokasikan anggaran sebesar Rp 6,4 miliar untuk kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan.

“Untuk di KTT, tahun ini memang tidak ada pembangunan jalan baru. Hanya bersifat perbaikan jalan,” ujar Suheriyatna, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Kaltara. Tahun ini, lanjutnya, akan dilakukan perbaikan atas kondisi ruas jalan Trans Kalimantan menuju Tidung Pale. Adapun pekerjaannya, melakukan perkerasaan pada aspal atau patching diruas jalan sepanjang 200 meter. Melalui APBD dialokasikan dana sekiranya Rp 500 juta untuk memperbaiki jalan yang ada di kabupaten tersebut.

Suheriyatna mengatakan, KTT yang notabennya sebagai daerah paling muda di Kaltara, sedang giat-giatnya memenuhi prasarana infrastruktur khususnya jalan. Baik pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat maupun Pemprov Kaltara. Sejak tahun 2015 hingga 2018 saja, dari total ruas jalan yang tersebar di KTT, Pemprov Kaltara telah membangun jalan sepanjang 3,61 kilometer dari total panjang ruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi sepanjang 72,235 kilometer. Sedangkan untuk pemeliharaanya Pemprov Kaltara berhasil menyelesaikan ruas jalan sepanjang 6,83 kilometer. “Meski dengan anggaran terbatas, kita tetap melakukan pembangunan yang sifatnya perbaikan atau pemeliharaan,” kata Suheriyatna.

Selain ruas jalan di KTT, peningkatan jalan juga dilakukan di daerah yang letak geografisnya berbatasan langsung dengan negara Malaysia, yaitu Malinau. Tahun ini, Pemprov Kaltara fokus memperbaiki ruas jalan Tanjung Lapang menuju Lidung Keminci, serta ruas jalan Setulang menuju Punan Setarap yang total perbaikannya sebesar Rp 900 juta. Tak hanya perbaikan jalan, dialokasikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk pembangunan jembatan, yakni jembatan Sei Malasuk dengan panjang jembatan 80 meter.

“Untuk di Malinau selain dari APBD Kaltara, juga ada pembangunan jalan yang dianggarkan dari APBN. Khususnya jalan-jalan di wilayah perbatasan. Seperti salah satunya, jalan Malinau – Krayan yang merupakan ide (usulan) dari Pak Gubernur (Irianto Lambrie). Progresnya terus berjalan, yang ditargetkan tahun ini sudah bisa tembus,” imbuh Suheriyatna.

Untuk Malinau sendiri, ungkapnya, sejak tahun 2015 hingga 2018, yang dar APBD Pemprov Kaltara telah telah membangun jalan sepanjang 10,52 kilometer dari total panjang jalan yang ada di Kabupaten Malinau sepanjang 735,67 kilometer. Dan untuk pemeliharaannya, sepanjang 8,49 kilometer dari total ruas jalan yang dilimpahkan Pemkab Malinau kepada Pemprov Kaltara. “Sudah menjadi tugas dan kewajiban kita untuk mendandani beranda terdepan NKRI. Sehingga tiap tahun selalu kita upayakan pembangunan dan perbaikan. Utamanya untuk memenuhi infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Dinas PUPR-Perkim Kaltara dalam waktu dekat akan mengusulkan sebanyak 14 jalan provinsi untuk dilimpahkan dan dijadikan sebagai jalan nasional. Prosesnya kini masih dalam tahap penentuan jalan dan pengusulan. “Insya Allah dalam waktu kita akan lakukan pertemuan dan presentasi terhadap usulan jalan tersebut ke pusat. Kita berharap hasil dari pertemuan nanti, pengusulan jalan yang kita ajukan bisa diterima,” tutup Suheriyatna.(humas) 8/2/19

Sertifikat Sudah Berganti Nama, Pemilik Tanah Belum Mendapatkan Bayaran Muhzakir di Laporkan Ke Polisi

Nunukan, Berandankrinews.com–Jajaran Satreskrim polres Nunukan saat ini melakukan penyelidikan terhadap Muhzakir yang dilaporkan oleH Sitti Hariwang, pasalnya telah melakukan penipuan akan membayar tanah setelah melakukan balik nama disertifikat milik Sitti Hariwang menjadi Multazam.

Namun setelah balik nama disertifikat yang dilakukan dikantor Notaris, Pelaku tidak melakukan pembayaran atas tanah yang terletak di Desa Setabu, Sebatik kepada pemilik yakni Sitti Hariwang dengan harga yang disepakatai Rp. 350 jt. Sementara tanah tersebut telah digadaikan pelaku ke Bank BPD Kaltimtara unit Sebatik dengan Harga Rp. 200 Juta.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi dinunukan mengatakan, Kasus ini di awal juli 2018 lalu, Jadi Muhzakir (Pelaku) ini datang ke rumah korban menanyakan tanah yang akan dijual oleh Sitti Hariwang (Korban). Pelaku ini meminta sertifikat tanahnya untuk dibawa ke notaris, Sabtu (9/2/19).

Lanjut Karyadi, Keesokan harinya pelaku datang lagi kerumah korban untuk mengajak ke notaris.

“Setelah di Notaris, Pelaku mengatakan kepada korban bahwa sertifikat tanah tersebut akan dibalik nama menjadi Multazam,” Jelas Karyadi.

Korban sempat menanyakan kapan pembayaran tanah tersebut, tetapi pelaku menjawab setelah sertifikat sudah dibalik namanya, beber Karyadi.

Namun setelah sertifikat tersebut sudah dibalik nama hingga saat ini pelaku belum membayar sepersen pun kepada korban, sedangkan tanah tersebut telah digadaikan ke Bank BPD unit Sebatik dengan Harga 200 Juta. Sementara korban menjual tanah itu seharga 350 juta. Sehingga korban melaporkan tindak penipuan yang dilakukan oleh pelaku, Ungkap Karyadi

“Pihak Bank juga sudah mendatangi korban menanyakan hal ini, korban menjelaskan bahwa tanah tersebut sudah dijualnya namun uangnya belum diterima,” Kata Karyadi.

Sementara kerugian yang dialami korban mencapai 350 juta rupiah sementara pelaku masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

“Kita masih lakukan penyelidikan terhadap pelaku,” ucap Karyadi. (***)

Wujudkan Ketahanan Pangan, Kodim 0911/Nunukan Sukses Aktifkan Lahan Tidur di Perbatasan

Suasana Panen Raya Cabe Kodim 0911/Nunukan di Mambunut, Nunukan, Kalimantan Utara. (Foto : Eddy Santry)

Komando Distrik Militer (Kodim) 0911/Nunukan melaksanakan giat Panen Cabe di Mambunut, Nunukan Kalimantan Utara. Kegiatan tersebut adalah bentuk dari dukungan kepada Pemerintah dalam Program memperkuat Ketahanan Pangan guna tercapainya kesejahteraan yang merata sebagai salah satu cita-cita bangsa.

Komandan Kodim (Dandim) 0911/Nunukan Let Kol Czi Arif Abdillah disela-sela kegiatan tersebut menututkan bahwa dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan, pihaknya bekerjasama dengan berbagai komponen terutama Petani dan Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan.

“Ini salah satu bukti nyata kalau kita serius mendukung program Pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Lebih jauh, Arif menjelaskan bahwa dalam rangka realisasi program tersebut, pihaknya tak hanya meningkatkan budi daya Cabe semata. Akan tetapi, pria yang akrab dipanggil Let Kol Abdi tersebut mengungkapkan ada beberapa komoditi yang dikembangkan di setiap Komando Rayon Militer (Koramil) di seluruh wilayah Nunukan.

Sebagai contoh, Let Kol Abdi mengungkapkan untuk wilayah Sebatik digalakan budi daya Jagung, di Sebuku ada tanaman Jagung Manis dan di Sembakung, pihaknya meningkatkan pembudidayaan Terung dan Tomat.

Selain bentuk dari dukungan kepada Pemerintah akan penguatan Ketahanan Pangan, Abdi menjelaskan bahwa melalui giat tersebut ia ingin mengajak masyarakat Nunukan untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan aktif yang nantinya dengan hal tersebut bukan hanya akan menguntungkan para Petani semata namun juga akan berimbas pada perekonomian di Perbatasan semakin menggeliat.

“Masih banyak lahan-lahan tidur di wilayah Nunukan ini. Dan apabila hal ini dimanfaatkan secara benar dalam pengelolaanya, saya yakin Nunukan yang berswasembada bukan sebuah angan belaka,” tandas Perwira Dua Melati berwajah tampan tersebut.

Terpisah, Ketua Serikat Tani Nasional Cabang Nunukan Agus Lempang mengapresiasi Kodim 0911/Nunukan yang telah memberikan bukti nyata dalam pengelolaan lahan serta budidaya hasil pertanian. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Kodim Nunukan seharusnya menjadi motivasi semua pihak.

“Menurut saya ini adalah hal yang sangat layak di apresiasi dan wajib ditindak lanjuti oleh pihak terkait terutama Dinas Pertanian agar tanggap. Contohnya dengan sesegera mungkin memanfaatkan lahan tidur dan yang terpenting menjadikan hasil pertanian Nunukan sebagai pemegang pasar,” ujar Aktivis mantam LMND yang akrab dipanggil Aleg tersebut.

Karena selama ini menurut Aleg, banyak Petani yang telah terjebak ketakutan hasil panennya tak bisa bersaing dengan harga pasar sebelum bercocok tanam. Disinilah menurut Aleg, peran Pemkab Nunukan sangat dominan, yakni dengan menghentikan minset pesimisme para petani menjadi rasa optimisme.

“Intinya, apa yang dilakukan Kodim Nunukan sebebarnya bukan sekedar giat semata. Tapi ada pesan positif yang ingin TNI sampaikan kepada para petani dan Pemangku Kepentingan dari giat ini. Dan apabila Pemkab Nunukan benar-benar ingin mewujudkan kemakmuran yang mandiri dan berdaulat, saya yakin pasti mampu menangkap pesan yang disampaikan giat Kodim ini,” pungkasnya.

Pewarta : Eddy Santry

BalasTeruskan